Rata-rata, orang dewasa akan mengeluarkan kentut sekitar 20 kali sehari, atau sekitar 500-1.500 ml gas. Ibu hamil dapat mengeluarkan kentut dalam jumlah lebih banyak daripada orang pada umumnya[1].
Biasanya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena sering kentut merupakan gejala yang umum dari kehamilan[2, 3].
Daftar isi
Perubahan tubuh selama kehamilan dan dapat menimbulkan terbentuknya gas berlebih. Penyebab utama ialah tingginya kadar hormon progesterone yang diproduksi tubuh untuk mendukung kehamilan[3, 4].
Hormon progesteron akan memicu relaksasi otot tubuh, termasuk otot pada saluran pencernaan. Relaksasi otot usus menyebabkan peningkatan transient time melalui usus hingga 30%[2].
Akibatnya proses pencernaan berlangsung lebih lambat dan memungkinkan terjadinya penumpukan gas berlebih yang mana mengarah pada perut kembung, sendawa, dan sering kentut[2, 3, 4].
Seiring kehamilan bertambah usia, peningkatan tekanan akibat pertumbuhan uterus pada rongga perut dapat makin memperlambat pencernaan, mengarah pada terbentuknya gas berlebih[3, 4].
Kondisi ini juga menimbulkan gejala seperti mulas atau konstipasi selama kehamilan[4].
Terkadang konsumsi beberapa jenis makanan dapat ikut menyebabkan penumpukan gas. Penggunaan vitamin prenatal (terutama komponen zat besi) dapat menyebabkan konstipasi, mengarah pada terbentuknya lebih banyak gas[3].
Sering kentut akibat penumpukan gas saat hamil menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang sakit. Biasanya masalah gas disebabkan oleh konstipasi dan dapat bertambah buruk seiring progres kehamilan[3].
Ibu hamil dapat mengatasi masalah sering kentut dengan konsisten menerapkan perubahan gaya hidup, meliputi[3, 4, 5]:
Air putih merupakan asupan cairan yang paling baik. Jumlah yang dianjurkan ialah sebanyak 10 gelas air per hari.
Jika masalah gas menimbulkan rasa sakit atau perut kembung berat, ibu hamil dapat mengalami sindrom iritasi usus. Pada kasus ini, ibu hamil dianjurkan untuk memastikan jenis jus yang dikonsumsi rendah kandungan zat gula tertentu yang memicu gas dan perut kembung. Zat gula pemicu gas dan perut kembung disebut sebagai FODMAPS.
Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi jus dari buah rendah FODMAPS, seperti cranberi, anggur, nanas, dan jeruk.
Minuman berkarbonasi dapat mengarah pada terbentuknya lebih banyak gas, sehingga lebih baik dihindari oleh ibu hamil.
Membatasi atau menghindari konsumsi makanan yang menyebabkan terbentuknya gas biasanya merupakan cara yang efektif untuk mengatasi gas berlebih dan sering kentut. Tapi menghindari semua jenis makanan tersebut dapat mengakibatkan sulit mempertahankan menu diet dengan gizi seimbang.
Sebaiknya ibu hamil mulai membatasi atau menghindari jenis makanan yang paling berisiko menyebabkan gas. Dianjurkan untuk mempertahankan menu diet yang seimbang sambil menghindari jenis makanan tertentu.
Ibu hamil bisa membuat catatan untuk mencari tahu jenis makanan tertentu yang paling menyebabkan terbentuknya gas berlebih.
Berikut beberapa jenis makanan yang umum menyebabkan gas:
Sering kentut dapat disebabkan oleh konstipasi. Berikut beberapa cara penanganan konstipasi:
Meski dapat memperburuk masalah gas dalam jangka pendek, makanan berserat sebenarnya dapat membantu mengatasi konstipasi. Serat membawa air ke dalam usus, melunakkan feses dan mempermudah proses pengeluarannya.
Beberapa jenis makanan yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan asupan serat antara lain buah plum, ara, pisang, dan gandum utuh.
Jika tidak suka mengkonsumsi makanan berserat, kita bisa mengkonsumsi suplemen serat, seperti psyllium, methylcellulose, atau polyethylene glycol. Penggunaan suplemen sebaiknya dilakukan dengan berkonsultasi dengan dokter.
Obat laksatif seperti docusate berfungsi melunakkan dan melembabkan feses sehingga proses buang air besar lebih mudah dan teratur. Docusate dapat membantu meringakan konstipasi atau masalah gas berlebih. Ibu hamil dapat mengkonsumsi 50-100 mg docusate per hari. Pemakaian laksatif stimulan seperti sennosides sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan.
Aktivitas fisik dan olahraga dapat menjaga kebugaran fisik dan kesehatan emosi. Selain itu, olahraga dapat membantu mempercepat proses pencernaan dan mencegah konstipasi, sehingga membantu mengatasi masalah gas.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan ibu hamil untuk melakukan setidaknya 150 menit olahraga yang dibagi dalam beberapa hari setiap minggu.
Ibu hamil dapat melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, jalan cepat (brisk walking), atau yoga. Yoga merupakan latihan yang cocok untuk dilakukan ibu hamil agar tubuh tetap aktif, tapi hanya ketika menggunakan gerakan yang dimodifikasi untuk ibu hamil.
Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan gerakan atau pose yang melibatkan berdiri atau berbaring pada punggung dalam waktu lama. Karena dapat mengarah pada turunnya tekanan darah.
Selain itu, ibu hamil sebaiknya menghindari aktivitas atau olahraga yang menyebabkan suhu tubuh terlalu panas. Hal ini karena suhu tubuh yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko terjadinya disabilitas kongenital pada bayi yang dikandung.
Sebaiknya sebelum melakukan suatu jenis olahraga atau gerakan yoga, ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan.
Berikut beberapa gerakan yoga yang dapat dipraktikkan untuk membantu mengatasi sering kentut pada ibu hamil[5]:
Pose anak dapat membantu perut bergerak dalam cara yang dapat membantu gas bergerak melalui saluran pencernaan. Berikut langkah melakukan pose anak:
Gerakan berputar (twist) akan membantu memberi tekanan pada bagian pusat tubuh dan meringankan gas yang terjebak. Twist dapat dilakukan dengan berdiri atau duduk:
Pada lipat ke depan, perut hendaknya disandarkan dengan hati-hati pada kaki atau matras jika memungkinkan. Jika dirasa lebih nyaman, dapat mengambil posisi ini dengan kaki terbuka.
Beirkut langkah melakukan duduk lipat ke depan:
Gerakan squat dapat membantu meredakan gas dengan memindahkan tekanan di seluruh perut, memungkinkan udara bergerak keluar tubuh. Jika diperlukan, ibu hamil dapat berpegangan pada dinding atau langkan untuk menjaga keseimbangan. Sebagai pendukung, dapat digunakan balok di bawah pantat.
Berikut langkah melakukan squat:
Kecemasan dan stress dapat meningkatkan jumlah udara yang ditelan, yang kemudian meningkatkan gas pada perut bagian atas, perut kembung, dan sendawa. Ibu hamil cukup rentan mengalami kecemasan dan stress[3].
Untuk meringankan stress, ibu hamil dapat melakukan beberapa hal berikut[3]:
Kentut saat hamil bukan hal yang berbahaya. Namun bagi ibu hamil penumpukan gas dan sering kentut dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius[1, 4].
Ibu hamil sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter jika sering kentut disertai gejala berikut[4, 5]:
Ibu hamil perlu segera mencari pertolongan medis jika kondisi disertai rasa sakit berat yang tidak membaik selama lebih dari 30 menit atau konstipasi lebih dari 1 minggu[3].
Ketika melakukan yoga, ibu hamil sebaiknya segera menghubungi dokter jika mengalami kondisi seperti[5]:
Berikut beberapa tips untuk mencegah sering kentut saat hamil[2, 4]:
1. Lauren Vinopal. Healthy Pregnant Women Fart: Doctors on Why Pregnancy Gas Is Good. Fatherly; 2021.
2. Anonim. Pregnancy Gas: Causes and Prevention. American Pregnancy Association; 2021.
3. Juliann Schaeffer, reviewed by Fernando Mariz, MD. 7 Safe Home Remedies for Gas During Pregnancy. Healthline; 2021.
4. Darienne Hosley Stewart, reviewed by Prathima Setty, MD, ob-gyn. Gas and Bloating During Pregnancy. Baby Center; 2021.
5. Hana Ames, reviewed by Carolyn Kay, MD. Positions That Can Help Relieve Gas During Pregnancy. Medical News Today; 2021.