Stadium kanker menunjukkan seberapa besar kanker yang diderita dan apakah sudah menyebar ke organ lain. Stadium membantu dokter memutuskan perawatan yang akan Anda jalani. Kanker serviks stadium 4 berarti bahwa sel kanker telah menyebar ke kandung kemih atau rektum atau ke organ yang lebih jauh lagi. [1]
Kanker serviks stadium 4 umumnya terdeteksi dari pemeriksaan pelvis abnormal atau berasal dari pasien kanker. Kanker serviks pada stadium ini kerap kali sulit untuk ditangani dan hanya sedikit pasien yang sembuh dari penyakit ini. Biasanya pada tahap ini kanker ditangani dengan radioterapi dan kemoterapi. [2] Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai kanker serviks stadium 4, mari kita simak penjabaran berikut ini.
Daftar isi
Kanker serviks stadium 4 berarti bahwa kanker tersebut telah menyebar ke bagian tubuh lain di luar serviks dan rahim. Stadium 4 dapat dibagi menjadi 2 tahap yakni:
Pada kanker serviks satdium 4A, sel kanker telah menyebar ke organ di sekitar serviks misalnya kandung kemih dan rektum. [1]
Pada tingkat ini, sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh misalnya paru-paru. [1] Selain paru-paru, sel kanker juga dapat menyebar jauh keluar dari pelvis seperti di hati dan tulang. [2,3]
Beberapa gejala kanker serviks stadum 4 dapat dilihat pada daftar di bawah ini.
Ada beberapa tanda dan gejala yang dirasakan pada kanker serviks tahap ini yaitu: [3]
Pada stadium 4B, kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh. Berikut ini gejalanya: [3]
Ada beberapa uji yang digunakan untuk mendiagnosis kanker serviks yaitu:
Uji pap biasanya langkah pertama untuk menentukan kesehatan serviks dan kerap dilakukan sebagai bagian uji skrinning. Kebanyakan perempuan dianjurkan untuk uji pap sejak usia 21 tahun. [4]
Dokter secara manual memeriksa vagina, serviks, rahim, tuba falopi, indung telur, rektum. Hal ini dilakukan untuk mencari nodul atau benjolan. [4]
Dokter menggunakan mikroskop khusus yang disebut kolposkopi untuk memeriksa serviks. Kolonoskopi dirancang untuk menyediakan penglihatan yang diperbesar. Hal ini membantu dokter dalam mengamati adanya jaringan abnormal. [4]
Ketika hasil uji pap dan kolposkopi mengindikasikan karsinoma serviks, dokter akan melakukan biopsi pada jaringan berbentuk kerucut di bagian serviks. Tes ini disebut biopsi kerucut atau konisasi. [4]
Ada juga biopsi lain yakni biopsi nodus limfa sentinel. Uji ini mencakup identifikasi, pemindahan, dan pemeriksaan nodus limfa sentinel. Nodus limfa sentinel merupakan nodus limfa pertama yang sel kanker capai setelah menyebar dari posisi kanker utama. [4]
Uji citra termasuk CT scan, PET/CT scan dan MRI. CT scan dilakukan untuk mengetahui gambar 3 dimensi dari serviks dan perut bagian bawah secara rinci. PET/CT scan digunakan untuk mengetahui informasi tentang struktur dan fungsi sel dan jaringan pada tubuh dalam sekali uji citra saja. MRI digunakan untuk menentukan apakah kanker serviks telah sampai ke kandung kemih, rektum atau jaringan di sekitar serviks. [4]
Untuk kanker serviks stadium 4, akan ditangani dengan beberapa metode pengobatan yaitu: [1]
Tim kesehatan Anda akan mengusulkan penanganan berdasarkan kebutuhan Anda dan bekerja sama untuk merancang program pengobatan yang Anda butuhkan. Anda bisa menerima salah satu dari keempat terapi di atas atau kombinasi. [5]
Kemoradiasi merupakan pengobatan utama jika Anda menderita kanker serviks stadium 4A. Kemoterapi diberikan bersamaan dengan terapi radiasi untuk membuat terapi radiasi lebih efektif. [5]
Obat yang digunakan adalah cisplatin atau cisplatin plus 5-fluorouracil (5-FU). Jika cisplatin yang digunakan maka cisplatin biasanya diberikan setiap minggu selama sesi terapi. Jika cisplatin 5-FU digunakan, biasanya akan diberikan setiap 4 minggu sekali selama sesi terapi. [5]
Brakiterapi (suatu jenis terapi radiasi internal) biasanya diberikan selama atau sesudah proses terapi radiasi eksternal. [5]
Terapi radiasi yang diberikan dapat berupa radiasi eksternal atau brakiterapi. Bisa juga keduanya. Untuk stadium 4A, terapi radiasi kerap kali diberikan bersama kemoterapi namun pada beberapa kasus dapat diberikan sendiri sebagai pengobatan utama. [5]
Pada stadium 4B, terapi radiasi digunakan untuk meredakan nyeri, menghentikan pendarahan atau mengendalikan gejala tingkat lanjut lainnya dari kanker serviks. [5]
Kemoterapi juga ditawarkan untuk stadium 4B untuk meredakan nyeri, menghentikan pendarahan atau mengendalikan gejala lain. Berikut ini adalah obat-obatan yang diberikan pada kemoterapi. Obat dapat diberikan secara sendiri maupun kombinasi dengan obat lain. [5]
Adapun kombinasi yang palimg umum digunakan untuk menangani kanker serviks stadium 4B adalah: [5]
Obat penarget kanker mungkin juga akan diusulkan oleh dokter Anda. Biasanya diberikan bersama dengan kemoterapi. Obat yang umum digunakan adalah bevacizumab. [5]
Pengobatan pada kanker serviks yang muncul kembali bergantung kepada: [1]
Anda mungkin harus menjalani operasi jika kanker belum menyebar terlalu jauh. Operasi bisa saja mengangkat rahim dan serviks (histerektomi), nodus limfa yang terdapat di sekitar dan bagian kandung kemih atau perut bagian bawah yang mungkin terdampak. [1]
Jika Anda sebelumnya melakukan terapi radiasi, maka ketika kanker serviks muncul kembali Anda tidak dapat menjalani terapi radiasi sebab terdapat batasan maksimum yang dapat ditahan jaringan normal tubuh. [1]
Jika sel kanker telah mneyebar ke organ terdekat, maka akan Anda akan menerima perawatan berupa kemoradiasi. Anda akan menerima radiasi eksternal sebanyak 5 hari dalam seminggu. Biasanya perawatan ini berlangsung selama 5 minggu. Anda juga akan menerima brakiterapi setelah sesi terakhir radiasi eksternal. [1]
Selama masa radiasi, Anda juga menerima perwatan kemoterapi seminggu sekali atau setiap 2-3 minggu sekali. Perawatan bergantung jenis obat kemoterapi yang digunakan. [1]
1. Anonim. Stage 4. Cancer Research UK; 2020.
2. Anonim. Stage IV Cervical Cancer. Texas Oncology; 2021.
3. Maurie Markman. Cervical cancer stages. Cancer Center; 2020.
4. Maurie Markman. Diagnosing cervical cancer. Cancer Center; 2020.
5. Anonim. Treatments for stage 4 cervical cancer. Canadian Cancer; 2021.