Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Radang sendi psoriasis atau artritis psoriatik adalah bentuk artritis yang terjadi pada orang yang memiliki psoriasis. Baik artritis psoriatik maupun psoriasis adalah penyakit kronis yang memburuk seiring
Daftar isi
cMengingat, 20 sampai 30% dari pasien psoriasis mengalami Radang Sendi Psoriasis[1].
Radang Sendi Psoriasis ini diketahui merupakan penyakit yang memiliki keterkaitan klinis dengan spondyloarthropathies lain dan juga rheumatoid arthritis [1].
Oleh karena itu, inflamasi yang disebabkan oleh Radang Sendi Psoriasis bermanifestasi antara psoriasis kulit yang berdampingan dengan artritis biasanya tanpa adanya faktor rheumatoid. [2]
Dengan kata lain, Radang Sendi Psoriasis menunjukkan suatu kondisi gabungan antara sendi arthritis yang bengkak dan sakit dengan psoriasis [3].
Berikut ini merupakan beberapa jenis Radang Sendi Psoriasis yang telah diketahui [3]:
Radang Sendi Psoriasis jenis ini diketahui dapat mempengaruhi persendian yang sama di kedua sisi tubuh penderitanya.
Contohnya, Radang Sendi Psoriasis dapat mempengaruhi kedua lutut kiri dan kanan atau dapat juga pada kedua tangan kanan dan kiri.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini umumnya cenderung lebih ringan dan memiliki gejala yang hampir seperti rheumatoid arthritis namun hanya menyebabkan deformitas sendi lebih sedikit daripada rheumatoid arthritis.
Meskipun demikian, pada beberapa kasus, Radang Sendi Psoriasis simetris ini diketahui dapat melumpuhkan.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini diketahui hanya mempengaruhi persendian di satu sisi tubuh penderitanya, missal hanya terjadi pada sendi kaki kanan, atau kaki kiri saja.
Adapun Radang Sendi Psoriasis ini akan menunjukkan gejala berupa sendi yang mungkin terasa sakit dan memerah.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini mungkin memang umumnya tergolong ringan, namun dapat dialami oleh sekitar 35 persen orang dari keseluruhan kasus Radang Sendi Psoriasis.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini diketahui sebagai jenis Radang Sendi Psoriasis yang melibatkan sendi yang paling dekat dengan kuku atau biasa juga dikenal sebagai sendi distal.
Untuk Radang Sendi Psoriasis jenis ini dapat terjadi pada sekitar 10 persen orang dari keseluruhan kasus Radang Sendi Psoriasis yang ada.
Radang Sendi Psoriasis jenis spondilitis ini diketahui sebagai Radang Sendi Psoriasis yang mempengaruhi daerah tulang belakang yaitu tepatnya dari leher ke punggung bawah.
Adapun bagian yang mungkin juga akan terpengaruh oleh adanya Radang Sendi Psoriasis jenis ini termasuk tangan, kaki, tungkai, lengan, dan pinggul.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini memiliki gejala berupa adanya rasa sakit yang sangat menyakitkan ketika penderitanya membuat gerakan.
Radang Sendi Psoriasis jenis ini merupakan Radang Sendi Psoriasis yang parah dan dapat berubah bentuk, di mana dapat terjadi pada sekitar 5% orang dari keseluruhan kasus Radang Sendi Psoriasis yang ada.
Berubah bentuk dalam artian, Radang Sendi Psoriasis jenis ini diketahui dapat memperpendek jari tangan dan kaki yang terkena.
Radang Sendi Psoriasis jenis mutilans arthritis psoriatis ini biasanya mempengaruhi tangan dan kaki serta dapat menyebabkan nyeri di leher dan punggung bawah.
Adapun gejala Radang Sendi Psoriasis yang umumnya terjadi antara lain [3]:
Radang Sendi Psoriasis sejauh ini diketahui dapat disebabkan oleh dua hal yaitu [4]:
Radang Sendi Psoriasis diketahui dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat.
Hal ini menandakan adanya respons imun yang abnormal hingga menyebabkan peradangan pada persendian serta produksi sel kulit yang berlebihan.
Meskipun hingga kini tidak sepenuhnya jelas mengapa sistem kekebalan menyerang jaringan yang sehat, tetapi tampaknya faktor genetik dan lingkungan berperan.
Dalam hal ini, penelitian menyebutkan bahwa telah ditemukan penanda genetik tertentu yang berhubungan dengan Radang Sendi Psoriasis turunan genetik dari keluarga.
Radang Sendi Psoriasis diketahui juga dapat disebabkan oleh trauma fisik atau sesuatu seperti infeksi virus atau bakteri yang memicu Radang Sendi Psoriatis pada orang dengan kecenderungan bawaan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Radang Sendi Psoria tis, termasuk [4]:
Seseorang yang memiliki psoriasis cenderung memiliki risiko terbesar untuk mengembangkan Radang Sendi Psoriatis.
Selain itu, seseorang yang memiliki lubang, kuku cacat sangat mungkin juga mengembangkan Radang Sendi Psoriasis.
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga yang menderita Radang Sendi Psoriasis cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi mengembangkan Radang Sendi Psoriasis. Mengingat banyak kasus di mana penderita Radang Sendi Psoriasis memiliki riwayat keluarga penderita Radang Sendi Psoriasis.
Radang Sendi Psoriasis cenderung terjadi atau berisiko lebih tinggi terjadi pada orang dewasa hingga tua. Mengingat, banyak kasus penderita Radang Sendi Psoriasis yang berusia antara usia 30 dan 50 tahun.
Komplikasi yang mungkin ditimbulkan Radang Sendi Psoriasis yaitu jenis Radang Sendi Psoriasis pada tingkat yang parah atau disebut juga sebagai Radang Sendi Psoriasis mutilans [4].
Mengingat, walaupun kemungkinannya hanya kecil namun efek dari Radang Sendi Psoriasis mutilans ini sangat memberikan dampak negatif bagi penderitanya termasuk [4]:
Selain Radang Sendi Psoriasis mutilans, Radang Sendi Psoriasis juga dapat menimbulkan komplikasi lain berupa masalah mata seperti [4]:
Perlu juga diketahui bahwa, Radang Sendi Psoriasis ini juga dapat berisiko lebih tinggi menimbulkan seseorang terkena penyakit kardiovaskular [4].
Seseorang dengan penyakit Psoriasis kulit umumnya cenderung berisiko lebih tinggi mengalami Radang Sendi Psoriasis. Oleh karena itu, jika menderita psoriasis, maka segera periksakan diri kedokter dan pastikan untuk memberi tahu dokter jika mengalami nyeri sendi [4].
Mengingat, jika Radang Sendi Psoriasis tidak segera mendapat diagnosis dan penanganan yang tepat maka dapat merusak sendi [4].
Diagnosis Radang Sendi Psoriasis umumnya akan dilakukan dengan memeriksa sendi dan kuku. Selain itu, beberapa tes lain juga akan dilakukan untuk menghilangkan penyakit lain termasuk [4]:
Tes pencitraan dengan menggunakan Sinar X digunakan untuk menunjukkan perubahan pada sendi tetapi tidak pada kondisi rematik lainnya.
MRI menggunakan gelombang radio dan medan magnet yang kuat untuk untuk memeriksa masalah pada tendon dan ligamen di kaki dan punggung bawah.
Tes laboratorium dengan faktor reumatoid untuk membedakan Radang Sendi Psoriasis dengan rheumatoid arthritis.
Tes cairan sendi dengan menggunakan jarum untuk membedakan Radang Sendi Psoriasis dengan gout.
Berikut ini merupakan beberapa jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati Radang Sendi Psoriasis [3]:
Obat-obatan seperti ibuprofen (Advil) dan naproxen (Aleve) atau NSAID dengan dosis tinggi ini membantu mengontrol nyeri sendi dan pembengkakan.
Obat-obat DMARDs ini diketahui dapat mengurangi peradangan untuk mencegah kerusakan sendi dan memperlambat perkembangan Radang Sendi Psoriasis.
Obat obatan ini dapat digunakan dengan berbagai pilihan cara termasuk oral, injeksi, atau infus. Adapun jenis yang paling diresepkan yaitu:
Penggunaan obat biologis jenis TNF-alpha (Penghambat tumor necrosis factor-alpha) diketahui dapat mengobati penyakit Radang Sendi Psoriasis. Adapun obat TNF-alpha ini antara lain :
Penggunaan obat biologis jenis IL-12/23 dapat digunakan untuk menyembuhkan Radang Sendi Psoriasis. Adapun obat obatan ini termasuk :
Obat-obatan steroid ini diketahui dapat menurunkan peradangan, sehingga umumnya akan disuntikkan ke sendi yang terkena pengaruh Radang Sendi Psoriasis.
Obat-obatan seperti azathioprine (Imuran) dan cyclosporine (Gengraf) yang merupakan imunosupresan ini dapat menenangkan respon imun yang terlalu aktif pada penderita Radang Sendi Psoriasis.
Penggunaan perawatan topikal seperti krim, gel, losion, dan salep dapat meredakan ruam Radang Sendi Psoriasis yang gatal. Perawatan ini tersedia tanpa resep dan dengan resep dokter. Adapun pilihannya meliputi :
Berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya Radang Sendi Psoriasis [4]:
1. Vivekanand Tiwari & Lawrence H. Brent. Psoriatic Arthritis. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
2. Artur Jacek Sankowski, Urszula Maria Łebkowska, Jarosław Ćwikła, Irena Walecka & Jerzy Walecki. Psoriatic arthritis. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2013.
3. Stephanie Watson, Verneda Lights, Elizabeth Boskey & Debra Sullivan. Everything You Need to Know About Psoriatic Arthritis. Healthline; 2019.
4. Anonim. Psoriatic arthritis. Mayo Clinic; 2021.