Daftar isi
Arteritis Takayasu terjadi ketika peradangan menyebabkan kerusakan pada aorta (arteri besar yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh) dan cabang utamanya. [1, 2]
Arteritis Takayasu dapat menyebabkan nyeri lengan atau dada, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung atau stroke. [2]
Arteritis Takayasu Umumnya menyerang wanita yang berusia di bawah 40 tahun. [1, 2]
Tinjauan Arteritis Takayasu adalah penyakit peradangan arteri yang umum terjadi pada wanita berusia di bawah 40 tahun.
Berikut ini fakta-fakta seputar arteritis Takayasu: [3, 4, 5, 6, 7]
Tanda dan gejala arteritis Takayasu terbagi ke dalam dua tahap, yaitu:
Gejala pada tahap pertama penyakit ini meliputi: [1, 2]
Tidak semua orang mengalami tanda dan gejala awal ini. Kerusakan arteri akibat peradangan kemungkinan sudah dimulai selama bertahun-tahun sebelum Anda menyadarinya. [1, 2]
Selama tahap kedua, peradangan menyebabkan arteri menyempit sehingga lebih sedikit darah dan oksigen serta nutrisi yang mencapai organ, otot dan jaringan Anda. Tanda dan gejala tahap 2 dapat meliputi: [1, 2]
Tidak diketahui pasti apa penyebab dari arteritis Takayasu. Diduga kondisi ini disebabkan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang arteri yang sehat secara tidak sengaja. Kondisi ini dapat dipicu oleh infeksi bakteri atau virus pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah. [1, 2]
Tinjauan Penyebab dari arteritis Takayasu tidak diketahui pasti diduga karena sistem kekebalan tubuh Anda menyerang arteri yang sehat secara tidak sengaja.
Faktor Risiko
Setiap tahunnya ada sekitar 2 hingga 3 orang dari 1 juta orang yang menderita arteritis Takayasu. Arteritis Takayasu lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Wanita berusia di bawah 40 tahun dan orang keturunan Asia paling berisiko mengalami kondisi ini. [1, 2]
Terkadang penyakit ini juga bisa menurun dalam keluarga. Para peneliti telah mengidentifikasi gen tertentu yang terkait dengan arteritis Takayasu. Tidak ada faktor risiko lain yang jelas. Jika penyakit Anda berhasil diobati, Anda masih berisiko kambuh. [1, 2]
Kapan Anda Harus Mengunjungi Dokter Anda?
Segera cari pertolongan medis ketika Anda tiba-tiba merasakan nyeri dada atau tidak bisa bernapas. Jika Anda mulai mengalami gejala stroke, Anda juga harus pergi ke ruang gawat darurat dengan ambulans. [3]
Gejala stroke meliputi: [3]
Temui dokter Anda jika Anda memiliki tanda atau gejala lain yang membuat Anda khawatir. Penting untuk mendeteksi arteritis Takayasu sejak dini agar Anda mendapatkan pengobatan yang efektif. [1]
Jika Anda telah didiagnosis menderita arteritis Takayasu, perlu diketahui bahwa gejala bisa hilang lalu kemudian kambuh kembali meskipun telahmelakukan pengobatan yang efektif. Beritahukan dokter Anda mengenai seluruh gejala yang Anda alami. [1]
Peradangan arteritis Takayasu dapat menyebabkan kerusakan pada arteri. Arteri bisa mengalami penyempitan atau penyumbatan. Bekas luka juga bisa berkembang di dalam arteri. Kerusakan pada arteri Anda ini dapat memicu terjadinya berbagai komplikasi, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan dan pembuluh darah yang terpengaruh. [2]
Beberapa komplikasi yang lebih umum terkait dengan arteritis Takayasu meliputi: [2]
Dokter Anda akan melakukan diagnosis dengan menanyakan tentang tanda dan gejala Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan memeriksa riwayat kesehatan Anda. [1]
Diagnosis cukup sulit dilakukan karena gejalanya mirip dengan kondisi lain. Oleh karena itu, dokter kemungkinan juga akan meminta Anda untuk menjalani serangkain tes untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyerupai arteritis Takayasu dan untuk memastikan diagnosisnya. Beberapa dari tes ini juga dapat digunakan untuk memeriksa kemajuan Anda selama perawatan. [1, 2, 3]
Tes darah dapat digunakan untuk mencari tanda-tanda peradangan. Dokter Anda mungkin juga memeriksa anemia.
Selama angiogram, tabung panjang dan fleksibel (kateter) dimasukkan ke dalam arteri atau vena besar (umumnya, di area selangkangan atau lengan). Sejumlah pewarna kontras kemudian disuntikkan ke dalam pembuluh darah melalui kateter.
Kemudian dilakukan pengambilan gambar sinar-X untuk melihat apakah darah mengalir secara normal atau mungkin melambat atau terputus karena penyempitan (stenosis) pembuluh darah. Seseorang dengan arteritis Takayasu umumnya memiliki beberapa area stenosis.
Angiografi ini tidak menggunakan kateter atau sinar-X, melainkan menggunakan gelombang radio dan medan magnet untuk menghasilkan data yang diubah komputer menjadi gambar detail dari potongan jaringan.
Selama tes ini, pewarna kontras disuntikkan ke pembuluh darah atau arteri untuk membantu dokter Anda melihat dan memeriksa gambaran pembuluh darah Anda.
Tes ini menggabungkan analisis komputerisasi gambar sinar-X dengan penggunaan pewarna kontras yang disuntikkan melalui intravena agar dokter dapat memeriksa struktur aorta dan cabang di sekitarnya serta memeriksa aliran darah.
USG Doppler merupakan tes yang lebih canggih dari USG umum, memiliki kemampuan untuk menghasilkan gambar dinding arteri tertentu dengan resolusi sangat tinggi, seperti di leher dan bahu.
Tes pencitraan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan tomografi komputerisasi atau pencitraan resonansi magnetik. PET dapat mengukur intensitas peradangan pada pembuluh darah.
Sebelum pemindaian, obat radioaktif disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau arteri agar dokter dapat melihat area yang mengalami penurunan aliran darah.
Pengobatan arteritis Takayasu bertujuan untuk mengendalikan peradangan dan mencegah kerusakan yang lebih serius pada pembuluh darah Anda. Arteritis Takayasu bisa sulit diobati karena penyakitnya dapat tetap aktif meski gejala telah membaik. [1]
Jika Anda tidak memiliki tanda dan gejala atau komplikasi serius, pengobatan kemungkinan tidak diperlukan atau Anda mungkin dapat mengurangi dan menghentikan pengobatan jika dokter menganjurkannya. [1]
Konsultasikan dengan dokter Anda tentang obat Anda dan kemungkinan efek sampingnya. Obat yang dapat diresepkan oleh dokter untuk: [1]
Pengobatan yang paling umum digunakan untuk mengobati arteritis Takayasu ialah kortikosteroid atau disebut juga steroid. Obat ini termasuk prednison. Kortikosteroid bekerja dalam beberapa jam setelah dosis pertama diberikan.
Setelah beberapa bulan, dokter Anda akan perlahan-lahan mengurangi dosis sampai Anda mencapai dosis terendah untuk mengendalikan peradangan. Pengobatan juga dapat dihentikan pada beberapa pasien.
Efek samping dari obat kortikosteroid meliputi penambahan berat badan, peningkatan risiko infeksi dan penipisan tulang. Untuk mencegah keropos tulang, dokter Anda dapat meresepkan suplemen kalsium dan vitamin D.
Jika kondisi Anda tidak membaik setelah pemberian kortikosteroid atau terdapat masalah setelah dosis obat Anda dikurangi, dokter Anda dapat meresepkan obat-obatan seperti methotrexate, azathioprine dan leflunomide.
Beberapa orang juga dapat membaik setelah menggunakan obat untuk transplantasi organ, seperti mycophenolate mofetil. Efek samping yang paling umum dari obat tersebut adalah peningkatan risiko infeksi.
Dokter dapat memberikan Anda obat untuk memperbaiki kelainan pada sistem kekebalan seperti etanercept, infliximab dan tocilizumab. Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah peningkatan risiko infeksi.
Jika arteri yang memasok darah ke otot jantung Anda menyempit secara signifikan, maka dapat dilakukan pembedahan untuk membuka atau memotong arteri agar aliran darah tidak terganggu. [1]
Operasi dapat membantu memperbaiki gejala tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan nyeri dada. Namun, dalam beberapa kasus, penyempitan atau penyumbatan dapat terjadi lagi, sehingga memerlukan operasi kedua. [1]
Operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi arteritis Takayasu dapat meliputi:
Dalam operasi ini, arteri atau vena dikeluarkan dari tubuh dan dibuat saluran baru agar darah dapat mengalir dengan lancar. [1]
Operasi ini diperlukan jika penyumbatan arteri telah parah. Selama operasi ini, balon kecil dimasukkan melalui pembuluh darah menuju ke arteri yang terkena. Kemudian balon tersebut akan melebar untuk memperlebar area yang diblokir, kemudian dikempiskan dan dilepas. [1]
Operasi ini dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti katup aorta yang bocor. [1]
Tinjauan Pengobatan arteritis Takayasu dapat melalui obat-obatan dan operasi.
Oleh karena penyebab arteritis Takayasu tidak diketahui, sehingga saat ini belum ada yang dapat mencegah penyakit tersebut. [5]
Cara untuk mengatasi efek samping obat arteritis Takayasu: [1]
1) Anonim. Takayasu's arteritis. Mayo Clinic; 2019.
2) Daniel Murrell, M.D. dan James Roland. Everything You Should Know About Takayasu’s Arteritis. Healthline; 2020.
3) Anonim. Takayasu's arteritis. Cleveland Clinic.; 2014.
4) James Beckerman, MD, FACC. Takayasu's arteritis. WebMD: 2021.
5) William C. Shiel Jr., MD, FACP, FACR dan Catherine Burt Driver, MD. Takayasu Disease (Takayasu Arteritis). MedicineNet; 2020.
6) Anonim. Takayasu's arteritis. American College of Rheumatology; 2021.
7) Anonim. Takayasu's arteritis. Johns Hopkins; 2021.