Obat

Chlorprothixene: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Chlorprothixene adalah obat antipsikotik dari kelas thioxanthenes. Chlorprothixene memiliki potensi antipsikotik rendah. Indikasi utamanya adalah pengobatan gangguan psikotik yaitu seperti skizofrenia dan mania akut yang terjadi sebagai bagian dari gangguan bipolar. [1]

Apa itu Chlorprothixene?

Chlorprothixene adalah obat antipsikotik dari kelas thioxanthenes. Diperkenalkan pada tahun 1959, Chlorprothixene adalah antipsikotik generasi pertama yang telah digunakan dalam pengobatan gangguan psikotik seperti skizofrenia dan mania akut yang terkait dengan gangguan bipolar. [2]

Berikut informasi mengenai Chlorprothixene mulai dari indikasi, kategori obat, konsumsi, kelas, bentuk, kontraindikasi, serta peringatannya: [3]

Indikasi Psikosis
Kategori Obat Resep
Konsumsi Dewasa dan lanjut usia
Kelas Antipsikotik
Bentuk Tablet dan injeksi.
Kontraindikasi → Koma.
Depresi sistem saraf pusat (SSP).
Feokromositoma.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Chlorprothixene:
→ Pasien yang memiliki gangguan hati atau ginjal.
→ Pasien dengan riwayat penyakit kuning.
→ Pasien dengan penyakit kardiovaskular.
→ Pasien yang mengalami glaukoma sudut-tertutup.
→ Pasien dengan diabetes mellitus.
→ Pasien dengan hipertiroidisme.
→ Pasien dengan penyakit Parkinson.
→ Pasien dengan penyakit epilepsi.
→ Pasien yang mengalami depresi.
→ Pasien dengan penyakit miastenia gravis.
→ Pasien yang mengalami hipertrofi prostat.
→ Pasien yang mengalami penyakit pernapasan berat.
→ Pasien yang mengalami diskrasia darah.
→ Dapat memicu koma dan mempengaruhi dalam mengemudi.
→ Anak-anak, lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.

Manfaat Chlorprothixene

Dalam dunia medis, Chlorprothixene memiliki fungsi utama yaitu diindikasikan untuk pengobatan gangguan psikotik yaitu seperti skizofrenia dan mania akut yang terjadi sebagai bagian dari gangguan bipolar. [1, 4]

adapun fungsi lain yang dimiliki oleh Chlorprothixene yaitu diantaranya untuk kecemasan dan paranoid. [1]

Tinjauan
Chlorprothixene dapat meningkatkan level plasma dari lithium yang diberikan secara bersamaan. Untuk menghindari keracunan lithium, kadar plasma lithium harus dipantau secara ketat. [1]

Dosis Chlorprothixene

Chlorprothixene hanya diresepkan dan digunakan untuk pasien dengan usia dewasa dan lanjut usia, berikut detail penggunaan dosisnya: [3]

Dosis Chlorprothixene untuk Pasien Dewasa

Parenteral/Injeksi Intramuskular
⇔ Psikosis:
→ 25-100 mg hingga 4 kali sehari.
Oral/Diminum:
⇔ Psikosis:
→ 15-50 mg 3-4 kali sehari
→ dosis meningkat sesuai dengan respons hingga 600 mg atau lebih setiap hari dalam kondisi parah atau resisten.

Dosis Chlorprothixene untuk Pasien Lanjut Usia

Parenteral/Injeksi Intramuscular
⇔ Psikosis:
→ Pengurangan dosis mungkin diperlukan.
Oral/Diminum:
⇔ Psikosis:
→ Pengurangan dosis mungkin diperlukan.
Tinjauan
Jika chlorprothixene diberikan bersamaan dengan opioid, dosis opioid harus dikurangi (sekitar 50%), karena chlorprothixene memperkuat tindakan terapeutik dan efek samping opioid[1].

Efek Samping Chlorprothixene

Chlorprothixene memiliki aktivitas sedatif yang kuat dengan insiden efek antikolinergik yang tinggi, adapun beberapa jenis efek samping yang ditemui yaitu[1]:

Beberapa efek samping lainnya yang dialami pasien adalah sebagai berikut, hubungi dokter atau tenaga medis terdekat jika efek samping di bawah ini muncul: [3]

  • Mulut kering.
  • Sembelit.
  • Retensi urin.
  • Midriasis.
  • Agitasi.
  • Insomnia.
  • Depresi.
  • Kejang-kejang.
  • Hidung tersumbat.
  • Takikardia.
  • Hipotensi postural.
  • Penglihatan kabur.
  • Penghambatan ejakulasi.
  • Urtikaria.
  • Dermatitis eksfoliatif.
  • Agranulositosis.
  • Disfungsi ekstrapiramidal.
  • Mengubah fungsi endokrin.
  • Fungsi metabolisme

Chlorprothixene secara struktural terkait dengan chlorpromazine, yang pada prinsipnya berbagi semua efek samping. Efek samping alergi dan kerusakan hati tampaknya muncul dengan frekuensi yang lebih rendah. [1]

Efek samping ekstrapiramidal dari awal hingga akhir dapat terjadi, namun telah dicatat dengan frekuensi kejadian yang rendah (satu studi dengan sejumlah besar peserta telah memberikan jumlah total hanya 1%). [1]

Detail Chlorprothixene

Berikut ini info mendetil mengenai Chlorprothixenemulai dari cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, hingga pengaruh pada hasil lab[3]:

Cara Kerja → Deskripsi: Chlorprothixene menghalangi reseptor dopamin postinaptik di otak dan juga menghasilkan efek penghalangan α-adrenergik sehingga menekan pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisis. Kadar prolaktin meningkat karena blokade faktor penghambat prolaktin. Ini juga memiliki sifat antiemetik dan obat penenang.
Interaksi dengan obat lain → Penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor).
→ Penghambat α.
Amantadine.
→ Anestesi umum.
→ Antagonis reseptor angiotensin-II.
→ Antiaritmia.
→ Antidepresan trisiklik.
→ Anxiolitik dan hipnotik, apomorphine.
→ Artemeter dengan lumefantrine.
→ Barbiturat.
Bromocriptine.
→ Cabberine.
→ Penghambat saluran kalsium.
Carbamazepine.
Cimetidine.
Ethosuximide.
Levodopa.
Lisuride.
Memantine.
Methyldopa.
Metoclopramide.
→ Analgesik opioid.
Oxcarbazepine.
Pergolide.
→ Phenytoin.
Pramipexole.
Primidone.
Ritonavir.
Ropinirole.
Sibutramine.
Terfenadine.
Tetrabenazine.
Tramadol.
→ Valproate.
→ Alkohol.
Pengaruh pada hasil lab → Tes kehamilan urin imunologis.
→ Tes bilirubin urin.
→ Konsentrasi serum asam urat.

Hindari penggunaan chlorprothixene dan tramadol secara bersamaan. Kejang masif dapat ditemui dengan kombinasi ini[1]. 2. Pertimbangkan efek sedatif adiktif dan keadaan kebingungan yang akan muncul, jika chlorprothixene diberikan dengan benzodiazepin atau barbiturat. Pilih dosis rendah obat-obatan ini. [1]

Berhati-hatilah dalam mengkombinasikan chlorprothixene dengan obat antikolinergik lainnya (antidepresan trisiklik dan agen antiparkinson): Khususnya orang lanjut usia dapat mengalami delirium, demam tinggi, kesulitan berat, bahkan ileus dan glaukoma. [1]

Pertanyaan Seputar Chlorprothixene

Apakah fungsi utama dari obat Chlorprothixene?

Chlorprothixene memiliki fungsi utama yaitu diindikasikan untuk pengobatan gangguan psikotik yaitu seperti skizofrenia dan mania akut yang terjadi sebagai bagian dari gangguan bipolar[1]

Amankah jika Chlorprothixene dikonsumsi oleh ibu hamil?

Chlorprothixene memiliki perhatian khusus terhadap pengobatan kepada ibu hamil[3].

Amankah jika Chlorprothixene dikonsumsi oleh ibu menyusui?

Chlorprothixene memiliki perhatian khusus terhadap pengobatan kepada ibu menyusui[3].

Amankah jika mengemudi setelah mengkonsumsi Chlorprothixene?

Chlorprothixene memiliki efek samping pandangan kabur, jadi jangan melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrais penuh[3].

Contoh Obat (Merek Dagang) Chlorprothixene

Berikut Brand Merek Dagang obat Chlorprothixene[1]:

Brand Merek Dagang
Truxal

1. Anonim. Chlorprothixene. ChemEurope; 2020.
2. Anonim. Chlorprothixene. patientslikeme.com; 2020.
3. Anonim. Chlorprothixene. MIMS Indonesia; 2020.
4. Anonim. Chlorprothixene. RXWiki; 2020.

Share