Pramipexole memiliki beberapa efek yang sama dengan bahan kimia yang disebut dopamin, yang terjadi secara alami di tubuh Anda. Tingkat dopamine yang rendah di otak dikaitkan dengan penyakit Parkinson.[1]
Daftar isi
Apa itu Pramipexole?
Berikut informasi mengenai Pramipexole mulai dari indikasi hingga peringatannya:[1][2]
Indikasi | Penyakit Parkinson & Sindrom kaki gelisah |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antiparkinson |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Gangguan psikotik → Pusing setelah bangun dengan cepat → Kantuk pada siang hari → Tekanan darah rendah |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Pramipexole: → Penyakit kejiwaan → Pasien yang riwayat penyakit jantung → Pasien dengan gangguan ginjal → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek yang buruk pada janin.Tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil.Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Pramipexole
Pramipexole digunakan sebagai obat tunggal atau dengan kombinasi obat lain untuk mengobati gejala penyakit Parkinson, termasuk gemetar bagian tubuh, kekakuan, gerakan melambat, dan masalah keseimbangan. Obat ini juga digunakan untuk mengobati sindrom kaki gelisah, yaitu kondisi di mana ada dorongan yang kuat untuk menggerakkan kaki terutama pada malam hari. [3]
Dosis Pramipexole
Di bawah ini adalah dosis yang digunakan untuk mengonsumsi Pramipexole: [2]
Dosis Dewasa
Oral/Diminum: ⇔ Penyakit Parkinson → Sebagai tambahan dengan terapi levodopa: Sebagai hidroklorida: Awalnya, 125mcg tiga kali sehari pada minggu pertama → Meningkat menjadi 250mcg tiga kali sehari pada minggu kedua. Dan 500mcg tiga kali sehari pada minggu ketiga sesuai dengan respons tubuh pasien. → Dosis harian dapat ditingkatkan 750mcg dengan interval tiap minggu → Dosis maksimum: 4,5mg per hari |
Oral/Diminum: ⇔ Sindrom kaki gelisah → Sebagai HCI: 125mcg satu kali sehari, 2-3 jam sebelum tidur → Dapat meningkat, jika perlu 250mcg setiap 4-7 hari → Dosis maksimum: 750 mcg per hari |
Efek Samping Pramipexole
Berikut efek samping umum dari Pramipexole, beritahu dokter atau medis apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
- Pusing, kepala terasa ringan, atau pingsan, terutama pada saat berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau berbaring
- Kantuk
- Halusinasi (melihat,mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada)
- Mual
- Kesulitan tidur
- Adanya gerakan tubuh yang tidak biasa
- Kelelahan atau merasa lemah seperti tidak biasanya
Berikut efek samping kurang umum dari Pramipexole, beritahu dokter atau medis apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
- Kebingungan
- Batuk
- Kesulitan menelan
- Penglihatan ganda atau perubahan penglihatan lainnya
- Tertidur tanpa peringatan atau tiba-tiba
- Ketakutan, kecurigaan, atau perubahan mental lainnya
- Demam
- Sering buang air kecil
- Hilang ingatan
- Nyeri otot atau sendi
- Kelemahan otot
- Gelisah atau harus terus bergerak
- Pembengkakan tubuh
- Sesak di dada
- Kesulitan bernapas
Berikut efek samping yang sangat jarang terjadi, segera hubungi medis atau dokter apabila Anda mengalami gejala berikut:[1]
- Pemikiran abnormal
- Kegelisahan
- Urin berdarah atau keruh
- Nyeri dada
- Sulit buang air kecil
- Sulit, rasa terbakar, atau nyeri saat buang air kecil
- Pusing
- Sering buang air kecil
- Kehilangan kendali pada kandung kemih
- Pembengkakan pada lengan atau kaki
Berikut efek samping umum yang tidak perlu ke dokter atau medis:[1]
- Sembelit
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Mulas, gangguan pencernaan, atau asam lambung
Berikut efek samping kurang umum yang tidak perlu pergi ke dokter atau medis:[1]
- Memiliki mimpi yang aneh
- Penurunan dorongan atau kemampuan seksual
- Rasa tidak nyaman atau sakit
- Batuk meningkat
- Peningkatan keringat
- Gatal-gatal
- Nyeri sendi
- Kehilangan selera makan
- Pilek
- Masalah kulit, seperti ruam atau gatal
- Penurunan berat badan
Info Efek Pramipexole Tenaga Medis:[3][4][5][6]
- Sistem Saraf
- Penyakit Parkinson dini:
- Penyakit Parkinson stadium lanjut:
- Sangat umum (10% atau lebih): Diskinesia (hingga 47%), sindrom ekstrapiramidal (28%), pusing (hingga 26%),
- Umum (1% hingga 10%): Somnolen, distonia, kelainan gaya berjalan, hipertonia, sakit kepala
- Sindrom Kaki Gelisah:
- Sangat umum (10% atau lebih): Augmentasi (12%), sakit kepala (17%)
- Umum (1% hingga 10%): Memburuknya Sindrom Kaki Gelisah, mengantuk
- Jarang (0,1% hingga 1%): Dyskinesia
- Psikiatrik
- Penyakit Parkinson:
- Sangat umum (10% atau lebih): Halusinasi (17%), insomnia (27%), kelainan mimpi (11%), kebingungan (10%)
- Umum (1% hingga 10%): Reaksi paranoid, delusi, kebingungan, serangan tidur, gangguan tidur, depresi
- Jarang (0,1% hingga 1%): Hiperseksualitas, delirium
- Langka (kurang dari 0,1%): Mania
- Frekuensi tidak dilaporkan: Kontrol impuls/perilaku kompulsif
- Sindrom Kaki Gelisah:
- Sangat umum (10% atau lebih): Insomnia (hingga 13%)
- Umum (1% hingga 10%): Mimpi abnormal
- Jarang (0,1% hingga 1%): Hiperseksualitas, delirium
- Langka (kurang dari 0,1%): Mania
- Frekuensi tidak dilaporkan: Kontrol impuls/perilaku kompulsif
- Penyakit Parkinson:
- Gastrointestinal
- Sangat umum (10% atau lebih): Mual (28%), sembelit (14%)
- Umum (1% hingga 10%): Disfagia, mulut kering, diare, dispepsia, muntah, nyeri perut bagian atas, ketidaknyamanan perut, hipersekresi saliva
- Jarang (0,1% hingga 1%): Cegukan
- Frekuensi tidak dilaporkan: Hyperphagia
- Kardiovaskular
- Sangat umum (10% atau lebih): Hipotensi postural (hingga 53%)
- Umum (1% sampai 10%): Nyeri dada, edema
- Genitourinari
- Umum (1% sampai 10%): Frekuensi kencing, infeksi saluran kemih, inkontinensia urin, impotensi
- Muskuloskeletal
- Umum (1% hingga 10%): Artritis, kedutan, bursitis, miastenia, nyeri ekstremitas, nyeri punggung, kejang otot, peningkatan kreatin fosfokinase
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): Rhabdomyolysis
- Okuler
- Umum (1% hingga 10%): Kelainan penglihatan, kelainan akomodasi, diplopia
- Dermatologis
- Umum (1% hingga 10%): Gangguan kulit
- Frekuensi tidak dilaporkan: Pruritus
- Pernapasan
- Umum (1% hingga 10%): Dispnea, rinitis, pneumonia, hidung tersumbat, batuk
- Jarang (0,1% hingga 1%): Pneumonia
- Metabolik
- Umum (1% sampai 10%): Penurunan berat badan, nafsu makan meningkat, anoreksia
- Kelenjar endokrin
- Frekuensi tidak dilaporkan: Gangguan libido
- Hipersensitivitas
- Frekuensi tidak dilaporkan: Ruam dan reaksi hipersensitivitas lainnya
- Imunologis
- Umum (1% hingga 10%): Influenza
- Lain
- Sangat umum (10% atau lebih): Asthenia (hingga 14%)
- Umum (1% sampai 10%): Malaise, demam, vertigo
Detail Pramipexole
Untuk memahami Pramipexole lebih detail, berikut datanya:[2]
Penyimpanan | → Jangan simpan diatas 25 °C. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. → Jauhkan dari jangkauan anak |
Cara Kerja | → Deskripsi: Pramipexole adalah agonis reseptor dopamin nonergot-derivatif yang mengurangi defisit motorik Parkinsonian dengan secara langsung merangsang aktivitas dopamin postsynaptic pada striatum dan substansia nigra. Pramipexole digunakan sebagai tambahan untuk levodopa untuk manajemen gejala sindrom parkinsonian pada pasien dengan penyakit lanjut. Ptamipexole juga digunakan sebagai monoterapi untuk manajemen gejala awal sindrom parkinsonian. Farmakokinetik: → Absorpsi: Mudah diserap. → Ketersediaan hayati oral: Sekitar 90%. → Waktu untuk konsentrasi plasma puncak: Kondisi berpuasa: 2 jam; Dengan makanan: 3 jam. → Distribusi: Volume distribusi: kira-kira 500L. Pengikatan protein plasma: <20%. → Metabolisme: Metabolisme minimal → Ekskresi: Melalui sekesi tubulus ginjal kedalam urin >90% (tidak berubah). → Waktu paruh eliminasi: 8-12 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Efek antogonisme dapat terjadi apabila penggunaan bersamaan dengan antipsychotics atau methyldopa. → Cimetidine dapat meningkatkan konsentrasi plasma. → Efek sedatif aditif apabila penggunaan bersamaan dengan depresan SSP. → Monoamine oxidase inhibitors (MAOI) dapat meningkatkan efek hipotensi ortostatik. |
Interaksi dengan makanan | → Hindari penggunaan bersamaan dengan St. John’s Wort dan akar valerian → Alkohol dapat meningkatkan efek sedatif |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, hiperkinesia, halusinasi, agitasi, dan hipotensi ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif disertai bilas lambung, injeksi intravena, pemberian arang aktif dan pemantauan EKG. |
Pertanyaan Seputar Pramipexole
Bagaimana cara mengonsumsi obat Pramipexole?
Pramipexole dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Jika mual terjadi, Pramipexole dapat dikonsumsi dengan makanan. Cobalah meminumnya pada waktu yang sama setiap hari. Jika Anda menggunakan tablet tipe rilis lama atau rilis panjang, telan seluruhnya. Jangan membagi, mengunyah, atau menghancurkan tablet.[2]
Apa yang harus dilakukan apabila melewatkan satu dosis?
Minum segera setelah anda ingat. Namun apabila sudah mendekati waktu dosis selanjutnya maka lewati dosis yang anda lupakan dan kembali ke dosis seperti biasa.Jangan meminum dosis 2 kali pada jadwal yang sama.[1]
Apa yang tidak boleh dilakukan selama mengonsumsi Pramipexole?
Jangan minum alkohol. Efek samping yang berbahaya dapat terjadi jika alkohol dikombinasikan dengan Pramipexole. Hindari mengemudi atau aktivitas berbahaya sampai Anda tahu bagaimana pramipexole akan memengaruhi Anda. Reaksi Anda bisa terganggu. Hindari bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring, atau Anda mungkin merasa pusing.
Contoh Pramipexole (Merek Dagang) di Pasaran
Brand Merek Dagang |
Sifrol |
Treatson |
Pramivex |