Flucytosine atau 5-Fluorocytosine adalah antijamur yang banyak digunakan karena efeknya yang adekuat untuk infeksi jamur sistemik.
Fakta menariknya, Flucytosine disintesis di tahun 1957. Tidak seperti yang digunakan saat ini, pada saat itu Flucytosine disintesis untuk digunakan sebagai antitumor. Namun efektivitasnya sebagai antitumor tidak ada.
Dan ternyata Flucytosine lebih memiliki efek sebagai antijamur, tepatnya sebagai terapi remedi yang disebabkan karena infeksi Cryptococcus neoformans, Candida species, dan Torulopsis glabrata, dan di chromoblastomycosis and phaeohyphomycosis. [1]
Daftar isi
Tabel di bawah ini akan menyajikan data detail mengenai indikasi, kategori, kelas, bentuk sediaan, kontraindikasi, peringatan dan perhatian, serta kategori ibu hamil: [2]
Indikasi | Infeksi jamur sistemik |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antijamur |
Bentuk | Tablet, Kapsul |
Kontraindikasi | → Hipersensitif terhadap Flucytosine → Pemberian kombinasi dengan antivirus nukleosida dan turunannya → Menyusui |
Peringatan | → Pasien dengan diskrasias darah atau depresi tulang sumsum, defisiensi dihidropirimidin dehidrogenase (DPD). → Pasien yang menerima terapi radiasi → Kerusakan ginjal dan hepar |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Per Oral: Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Flucytosine adalah: [3,4]
Dosis Flucytosine tersedia untuk kekuatan sediaan 250 mg dan 500 mg. Berikut uraian dosisnya, diuraikan berdasarkan indikasi penggunaannya pula: [5]
Dosis dewasa untuk infeksi kandida di saluran kemih → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk Kandidemia → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk meningitis akibat kriptokkokal dengan sistem imun tubuh yang masih normal → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk meningitis akibat kriptokokkal dengan gangguan sistem imun → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk Kriptokokosis → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk jamur endokarditis → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
Dosis dewasa untuk infeksi jamur sistemik → 50 sampai 150 mg/kg/hari dalam dosis terbagi tiap 6 jam → Obat harus dikombinasikan dengan Amphotericin B untuk pengobatan kadidiasis sistemik dan kriptokokosis (karena resistensi yang mucul karena obat ini) |
→ Penyesuaian dosis mungkin diperlukan namun tidak ada pedoman khusus yang disarankan. → Jika BUN atau kreatinin serum meningkat (atau ada tanda-tanda disfungsi ginjal lainnya), jumlah yang lebih rendah harus digunakan untuk dosis awal → Beberapa ahli merekomendasikan: CrCl minimal 40 ml/ menit: 25 mg/ kg secara oral tiap 6 jam CrCl 20-40 ml/ menit: 25 mg/ kg secara oral tiap 12 jam CrCl 10-20 ml/ menit: 25 mg/ kg secara oral tiap 24 jam CrCl <10 ml/ menit: 25 mg/ kg secara oral tiap 48 jam |
Efek samping yang memerlukan perhatian dokter segera
Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami efek samping yang sangat buruk dan kadang-kadang mematikan dari konsumsi obat. Beritahu dokter jika memiliki tanda-tanda: [5]
Efek samping yang tidak memerlukan perhatian dokter
Semua obat dapat menyebabkan efek samping. Namun, banyak orang tidak mengalaminya atau hanya efek samping ringan. BHubungi dokter atau petugas medis jika muncul efek samping yang mengganggu atau efek samping tidak segera hilang, seperti: [5]
Efek samping lainnya
Overdosis
Gejala yang mungkin terjadi bila terjadi overdosis adalah: [2]
Informasi bagi tenaga kesehatan
Penting bagi tenaga kesehatan untuk melakukan monitoring parameter, seperti monitor ginjal, fungsi hematologi sebelum dan selama pengobatan (setidaknya pada pasien dengan gangguan ginjal atau diskrasia darah). [2]
Penyimpanan, cara kerja, interaksi, overdosis dan penanganan pada konsumsi Flucytosine akan diuraikan dalam tabel berikut: [2, 3,4,6]
Penyimpanan | → Simpan di suhu ruang → Jauhkan dari cahaya dan tempat yang lembap → Jangan disimpan di kamar mandi → Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan |
Cara Kerja | → Meskipun cara kerja pastinya tidak diketahui, telah diusulkan bahwa Flucytosin bekerja secara langsung pada organisme jamur dengan penghambatan kompetitif dari intake purin dan pirimidin dan secara tidak langsung dimetabolisme intraseluler menjadi 5-Fluorouracyl. Flucytosine memasuki sel jamur melalui permease sitosin; dengan demikian, Flucytosine dimetabolisme menjadi 5-Fluorouracyl dalam organisme jamur. 5-Fluorouracyl secara ekstensif dimasukkan ke dalam RNA jamur dan menghambat sintesis DNA dan RNA. Hasilnya adalah pertumbuhan yang tidak seimbang dan kematian organisme jamur. Ini juga menjadi penghambat sintase timidilat jamur. Farmakokinetik: Absorpsi: 75-90% Distribusi: Ke dalam CSF, aqueous humor, sendi, cairan peritonial, sekresi bronkial Ikatan protein: 2-4% T1/2 eliminasi: 3-8 jam Waktu kadar puncak: 2-6 jam Metabolisme: Sedikit di hati Eksresi: Urin (75-90%) |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat menghasilkan efek sinergis bila dikombinasikan dengan Amphotericine B atau Fluconazole → Dapat meningkatkan kadar plasma Phenytoin → Cytarabine menjadi antagonis aktivitas antijamur Flucytosine dengan penghambatan kompetitif Berpotensi fatal: → Pemberian bersama dengan antivirus nukleosida, seperti Brivudine, Sorivudine, dan turunannya dapat menyebabkan toksisitas obat yang parah karena penghambatan DPD, enzim kunci yang terlibat dalam metabolisme 5-FU |
Interaksi dengan makanan | → Ada penurunan laju absorpsi dengan makanan |
Overdosis | ⇔ Gejala: → Efek pada gastrointestinal, misalnya diare, mual, muntah → Efek pada hematologi, misalnya leukpenia, trombositopenia → Efek pada hepatik, misalnya hepatitis ⇔ Cara Mengatasi: → Lakukan bilas lambung segera atau emetik → Pertahankan asupan cairan yang adekuat → Cairan IV dapat diberikan sesuai kebutuhan |
Apakah manfaat Flucytosine?
Manfaat Flucytosine adalah: [3,4]
Sebagai terapi untuk infeksi jamur serius
Pada kombinasi dengan Amfoterisin B digunakan untuk infeksi serius yang disebabkan oleh jenis Candida yang rentan (septikemia, endokarditis dan infeksi saluran kemih) dan / atau Cryptococcus (meningitis dan infeksi paru)
Mengapa Flucytosine diberikan bersama Amphotericin B?
Karena akan menghasilkan efek sinergis untuk infeksi jamur jika dikombinasikan dengan Amphotericin B. [2]
Apakah Flucytosine adalah prodrug?
Ya. Flucytosine adalah prodrug untuk antijamur 5-Fluorouracyl, yang digunakan sebagai terapi antijamur sistemik. Pada mekanisme aksinya, Flucytosine memasuki sel jamur melalui permease sitosin, dengan demikian, Flucytosine dimetabolisme menjadi 5-Fluorouracyl dalam organisme jamur. 5-Fluorouracyl secara ekstensif dimasukkan ke dalam RNA jamur dan menghambat sintesis DNA dan RNA. [4]
Brand Merek Dagang |
Ancobon [5] |
1. Anonim. Flucytosine. ScienceDirect; 2020.
2. Anonim. Flucytosine. MIMS Indonesia; 2020.
3. Anonim. Flucytosine. WebMD; 2020.
4. Anonim. Flucytosine. Drugbank; 2020.
5. Anonim. Flucytosine. Drugs; 2020.
6. Anonim. Flucytosine. Medscape; 2020.