Daftar isi
Kanker paru-paru adalah jenis kanker yang berawal dan tumbuh di paru-paru. Sel kanker pada paru-paru dapat memecah dan menyebar secara tidak terkontrol.
Ketika sel kanker terus berkembang, paru-paru yang seharusnya berfungsi sebagai alat pernafasan justru terganggu. Kemampuan bernafas penderita kanker ini akan menurun.
Kanker paru-paru terbagi menjadi beberapa jenis yang perlu dikenali agar dapat lebih diwaspadai.
Kanker jenis ini termasuk jarang ditemui. Hanya saja, kanker paru sel kecil biasanya justru menyerang para perokok berat.
Walau termasuk jenis kanker paru yang jarang dan hanya dijumpai pada 15-20% kasus kanker paru, pertumbuhan dan penyebarannya justru lebih pesat.
Sekitar 80-85% penderita kanker paru mengidap kanker paru jenis non sel kecil. Kanker paru jenis ini meliputi karsinoma sel besar, adenokarsinoma, dan karsinoma sel skuamosa.
Bila dibandingkan dengan kanker paru sel kecil, perkembangan dan penyebarannya lebih lambat, namun juga tak dapat disepelekan.
Tumor karsinoid diketahui sebagai jenis tumor neuroendokrin yang asalnya dari usus kecil ataupun paru-paru. Pertumbuhan tumor karsinoid ini berawal dari hormon yang menghasilkan sel-sel tubuh.
Jenis yang terakhir dari kanker paru-paru adalah mesothelioma, yakni kanker yang menyerang jaringan pelapis organ paru, dada, dan jantung. Paparan asbes berkaitan erat dengan timbulnya kanker ini.
Seperti halnya kanker otak dan jenis kanker lainnya, kanker paru-paru pun terdapat tahapan atau stadium yang menunjukkan tingkat keparahannya.
Menurut jenisnya, kanker paru sel kecil dan kanker paru non sel kecil, masing-masing memiliki stadium atau tahapan kondisi yang berbeda.
Tahap Kanker Paru Non Sel Kecil
Tahap Kanker Sel Kecil
Penyebab utama dari sebagian besar kanker paru adalah merokok, baik itu perokok aktif ataupun perokok pasif dapat terserang kanker ini.
Dokter meyakini bahwa aktivitas merokok memperbesar risiko sel-sel lapisan paru menjadi rusak. Karsinogen dari rokok tembakau mampu mengubah jaringan paru dan merusakkannya.
Awalnya, kerusakan tersebut dapat diperbaiki secara otomatis dan alami oleh tubuh. Namun dengan paparan karsinogen berulang, terjadi peningkatan kerusakan sel-sel sehat pada paru.
Seiring berjalannya waktu, sel-sel sehat dan normal yang rusak tadi dapat berkembang memicu sel-sel abnormal untuk timbul dan menjadi kanker.
Meski begitu, orang-orang non perokok pun punya risiko sama besarnya mengalami kanker paru-paru. Maka dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa penyebab pasti kanker paru belumlah jelas.
Hanya saja, sejumlah faktor dapat menjadi peningkat risiko seseorang menderita kanker paru-paru, baik itu faktor yang bisa dikontrol maupun tidak.
1. Riwayat Keluarga Mengidap Kanker Paru
Orangtua ataupun saudara kandung yang memiliki riwayat kanker paru atau bahkan sedang mengidapnya dapat meningkatkan risiko anggota keluarga lain terkena juga.
2. Paparan Asbes atau Karsinogen Lain
Bekerja di tempat dengan tingginya paparan asbes ataupun zat-zat lain bersifat karsinogen semakin cepat meningkatkan risiko kanker paru dan perkembangannya.
Selain asbes, waspadai pula nikel, kromium, dan arsenik yang merupakan zat-zat kimia yang berbahaya dan mampu menjadi pemicu sel kanker paru berkembang lebih cepat.
3. Paparan Gas Radon
Hasil pemecahan alami uranium di air, batu ataupun tanah adalah radon. Disebut gas radon karena pada akhirnya menjadi bagian dari udara.
Manusia dapat dengan mudah menghirup gas radon ini karena gas ini bahkan bisa saja menumpuk di berbagai macam bangunan, tak terkecuali rumah sendiri.
4. Perokok Aktif Maupun Pasif
Semakin sering merokok setiap hari, semakin tinggi pula risiko terkena kanker paru-paru. Hal ini dapat lebih buruk ketika dilakukan jangka panjang.
Bahkan seorang non perokok pun tapi sering terpapar dan menghirup asap rokok, risiko kanker paru-paru pun dapat meningkat.
Pada tahap kanker paru-paru paling awal, sayangnya tak terdapat gejala khusus yang mampu membuat penderita mewaspadainya.
Ada sejumlah kondisi yang merupakan gejala umum kanker paru. Meski begitu, gejala-gejala ini pun dapat menjadi indikator penyakit lainnya sehingga perlu diperiksakan segera.
Penting untuk segera menemui dokter dan memeriksakan gejala-gejala tersebut, terutama ketika gejala terjadi berulang, persisten, dan mengkhawatirkan.
Saat ke dokter, umumnya akan langsung dilakukan pemeriksaan fisik. Namun selanjutnya, ada serangkaian tes lainnya yang perlu ditempuh pasien, seperti :
Dari hasil sederet pemeriksaan tersebut, barulah dokter bisa menentukan stadium kanker paru yang diderita pasien, berikut metode pengobatannya.
Dokter dapat menentukan pengobatan seperti apa yang paling tepat setelah mempertimbangkan tingkat keparahan kanker, jenis kanker, dan juga kondisi kesehatan total pasien.
Hanya saja untuk kasus kanker, umumnya langka operasi adalah tindakan medis utama yang perlu ditempuh pasien agar kanker dapat diangkat.
Operasi adalah tindakan pengobatan yang biasanya diperuntukkan bagi penderita kanker paru non sel kecil agar sel kanker benar-benar dapat diangkat.
Operasi wedge resection biasanya dokter lakukan untuk pengangkatan bagian kecil paru-paru yang sudah diserang kanker. Daerah jaringan yang sehat pun terkadang bisa ikut diangkat.
Operasi segmental resection biasanya diterapkan oleh dokter agar sebagian besar paru-paru bisa diangkat karena sel kanker sudah menyebar.
Lobektomi adalah prosedur pengangkatan seluruh lobus dari satu paru. Sementara pneumonektomi mungkin dibutuhkan ketika seluruh paru-paru sudah terkena kanker dan perlu diangkat.
Dokter menyarankan pengobatan dalam bentuk terapi radiasi baik untuk penderita jenis kanker paru non sel kecil maupun kanker paru sel kecil.
Penggunaan energi tinggi radiasi diterapkan pada prosedur terapi ini agar kanker dapat langsung dibunuh.
Terapi ini adalah pemberian obat-obatan pembasmi kanker oleh dokter. Obat yang diberikan bisa dalam bentuk pil atau suntikan.
Perawatan radiasi intens ini pun bertujuan untuk membunuh kanker dari berbagai sudut. Biasanya radiosurgery menjadi pilihan bagi pasien kanker paru sel kecil yang tak bisa menjalani operasi.
Pasien kanker paru-paru stadium lanjut dianjurkan untuk menempuh pengobatan berupa imunoterapi ini.
Pengobatan ini berfokus pada pemanfaatan sistem daya tahan tubuh dalam menghambat proses produksi protein oleh sel kanker yang mampu membutakan sel sistem kekebalan.
Kanker paru-paru yang terlambat ditangani atau diabaikan mampu menyebabkan berbagai macam kondisi komplikasi yang mengancam jiwa.
Untuk mencegah kanker paru-paru sama sekali agar tidak terjadi mungkin cukup sulit. Namun selalu ada cara untuk mengurangi risikonya.
Kanker paru mungkin tak dapat dicegah sepenuhnya untuk tidak menyerang. Namun, dengan langkah-langkah tersebut, setidaknya potensi terkena kanker dapat diperkecil.
Ann Pietrangelo & Christina Chun, MPH. 2019. Healthline. Everything You Need to Know About Lung Cancer.
Rachel Nall, MSN, CRNA., & Adithya Cattamanchi, M.D. 2018. Medical News Today. What to know about lung cancer.
Mayo Clinic Staff. 2019. Mayo Clinic. Lung cancer.
American Lung Association Scientific and Medical Editorial Review Panel. 2017. Lung org. Lung Cancer Symptoms
Anonim. 2019. Centers for Disease Control and Prevention. How Is Lung Cancer Diagnosed and Treated?
The American Cancer Society medical and editorial content team. 2019. Cancer org. Signs and Symptoms of Lung Cancer.
Lynne Eldridge, MD. 2019. Verywellhealth com. Lung Cancer Complications.
Robyn Stoller. 2017. National Foundation for Cancer Research. 7 Facts You Need to Know About Lung Cancer.