Sakit kepala adalah kondisi gangguan kesehatan yang sangat umum dan bisa terjadi pada siapa saja [1].
Namun ketika sakit kepala disertai dengan tremor, bagian tubuh tertentu (biasangan bagian tangan) gemetaran yang tidak terkontrol, bisa jadi hal ini menandakan kondisi medis cukup serius [1].
Untuk mengatasi dengan benar, kenali kemungkinan-kemungkinan penyebab sakit kepala dan tremor.
Migrain atau juga dikenal dengan istilah sakit kepala sebelah adalah kondisi nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala [2].
Denyutan ini bisa terjadi beberapa menit, jam hingga hari dan sifat nyeri yang timbul bisa sangat hebat [2].
Beberapa gejala yang terjadi adalah sakit kepala, peningkatan sensitivitas mata dan telinga dalam melihat cahaya terang dan mendengar suara bising, hingga tremor [2,3].
Wanita lebih berisiko mengalami migrain, terutama dengan faktor kecemasan, stres, efek pil KB, hingga meningkatnya kadar hormon estrogen sebagai pemicu [2].
Seseorang juga lebih rentan menderita migrain apabila anggota keluarganya ada yang memiliki riwayat migrain [2].
Seseorang dengan riwayat epilepsi atau gangguan bipolar juga dapat meningkatkan risiko migrain [4].
Sakit kepala tegang juga disebut dengan istilah tension headache, yakni kondisi sakit kepala dengan rasa tegang pada bagian leher dan belakang kepala [1,5,6]].
Bahkan tak jarang bagian dahi pun ikut terasa nyeri dan tegang ketika menderita kondisi ini [1,5,6].
Beberapa faktor bisa menjadi alasan mengapa seseorang mengalami sakit kepala tegang, seperti [1,5,6] :
Tremor adalah salah satu gejala lain pada kasus sakit kepala tegang dan beberapa gejala lainnya antara lain [1,5,6,7] :
Bila tremor berkembang menjadi kejang, lalu disertai pula dengan demam, mual, muntah, hingga mati rasa dan kelemahan tubuh, kondisi ini perlu segera memperoleh penanganan medis [5,6].
Hipertiroid merupakan gangguan kelenjar tiroid di mana hormon tiroid dihasilkan secara berlebihan karena kelenjar yang terlalu aktif [8].
Ketika tubuh mengalami kelebihan hormon tiroid, sakit kepala dan tremor adalah gejala yang berpotensi timbul, disertai dengan sejumlah kondisi lain seperti berikut [8,9,10] :
Meski umumnya bergejala, pada beberapa kasus hipertiroid lainnya penderita justru tidak mengalami gejala apapun [8].
Sebagian penderita hipertiroid pun dapat pulih kembali bahkan tanpa melalui pengobatan apapun [8].
Namun jika gejala-gejala tersebut berkembang lebih parah dan terjadi penurunan kesadaran, diare dan demam, pengobatan medis perlu diperoleh penderita secepatnya [8].
Sinusitis adalah kondisi radang yang menyerang lapisan sinus dengan gejala mirip dengan flu [11].
Alergi atau infeksi virus dapat menjadi penyebab utama sinusitis terjadi sehingga di dalam hidung terproduksi banyak lendir dan pada akhirnya mengakibatkan sumbatan saluran nafas [11].
Sakit kepala adalah gejala sinusitis akut yang umum terjadi pada orang dewasa, sementara tremor adalah kondisi yang dialami ketika sinusitis sudah pada tahap kronis [11].
Selain kedua gejala ini, beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai sebagai tanda sinusitis adalah [11] :
Biasanya, pilek pada kasus sinusitis dialami 7-10 hari, jadi jika lebih dari 10 hari sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter [11].
Tremor, demam tinggi, kekakuan leher, sakit kepala hebat, penglihatan ganda, dan kehilangan kesadaran adalah tanda bahwa penderita memerlukan pertolongan medis segera.
Meningitis dikenal juga dengan sebutan radang otak karena peradangan menyerang lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang (meningen) [12].
Sakit kepala dan demam adalah gejala utama dari meningitis selain gejala lain yang menyerupai gejala flu [12].
Namun pada sebagian kasus lainnya, tremor juga bisa dapat terjadi pada penderita [1].
Meningitis adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur, atau bahkan parasit [12].
Berikut ini adalah beberapa gejala lain yang menjadi pertanda bahwa seseorang sedang mengalami meningitis [12] :
Meningitis lebih umum terjadi pada usia anak-anak, terutama balita; meski demikian, tak menutup kemungkinan orang dewasa bisa mengalaminya juga [12].
Apabila sakit kepala semakin lama semakin hebat dan tremor menyertai bersama dengan sejumlah gejala tak wajar lainnya, segera ke dokter untuk memeriksakan diri [12].
Dengan mengetahui penyebab sakit kepala dan tremor, dokter akan lebih mudah dalam memberikan penanganan yang sesuai.
1. Dan Brennan, MD. Headache And Shaking Hands Or Tremor. MedicineNet; 2020.
2. Marco A. Pescador Ruschel & Orlando De Jesus. Migraine Headache. National Center for Biotechnology Information; 2022.
3. Christian Duval & Loretta Norton. Tremor in patients with migraine. Headache; 2006.
4. Birk Engmann. Bipolar Affective Disorder and Migraine. Journal of Medical Case Reports; 2012.
5. Nihir Shah & Sajid Hameed. Muscle Contraction Tension Headache. National Center for Biotechnology Information; 2021.
6. Debashish Chowdhury. Tension type headache. Annals of Indian Academy of Neurology; 2012.
7. Mathys Kuiper, Suzan Hendrikx, & Peter J. Koehler. Headache and Tremor: Co-occurrences and Possible Associations. Tremor and Other Hyperkinetic Movements; 2015.
8. Philip Mathew; Jasmine Gujral; & Prashanth Rawla. Hyperthyroidism. National Center for Biotechnology Information; 2022.
9. Dr. Jamie Cheong, MBBS, FRACP, MPH. Are Headaches A Symptom Of Hyperthyroidism?. HealthMatch; 2022.
10. Dr. Liji Thomas, MD & Afsaneh Khetrapal, BSc. Overactive Thyroid and Tremors. News Medical Life Sciences; 2019.
11. Amanda S. Battisti; Pranav Modi; & Jon Pangia. Sinusitis. National Center for Biotechnology Information; 2022.
12. Kenadeed Hersi; Francisco J. Gonzalez; & Noah P. Kondamudi. Meningitis. National Center for Biotechnology Information; 2022.