Perhexiline adalah obat yang termasuk dalam kelas penghambat saluran kalsium non-selektif lainnya yang digunakan dalam pengobatan penyakit kardiovaskular [1,2,3,4].
Daftar isi
Informasi detail mengenai indikasi perhexiline hingga peringatan obat yang harus diwaspadai oleh pasien tercantum dalam tabel dibawah ini [2]:
Indikasi | Obat penyakit kardiovaskular |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat Anti Anginal |
Bentuk | Tablet oral |
Kontraindikasi | Pasien dengan riwayat porfiria serta gangguan hati dan ginjal. |
Peringatan | Penderita diabetes melitus serta pasien hamil dan menyusui. |
Perhexiline merupakan vasodilator koroner yang digunakan untuk mengobati angina. Obat ini dapat mengakibatkan neuropati dan hepatitis [1,2,3,4].
Karena termasuk dalam obat keras, perhexiline harus diberikan sesuai dengan dosis tepat [2]:
Oral/Diminum ⇔ Angin duduk → Khusus pasien yang tidak memiliki kemajuan terhadap anti anginal lain; dosis awal 100 mg per hari, kemudian dosis disesuaikan sesuai respon pada interval 2-4 minggu. Pemberian dosis maksimal adalah 300 mg per hari dalam dosis terbagi atau hingga 400 mg apabila diperlukan. |
Obat perhexiline jika digunakan dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Segera hubungi dokter apabila salah satu efek berikut terjadi selama penggunaan perhexiline [1,2,3,4]:
Informasi lebih detail mengenai penyimpan, cara kerja, interaksi dengan obat serta overdosis dari perhexiline terdapat dalam tabel berikut ini [1,2]:
Penyimpanan | Simpan di bawah 30 °C |
Cara Kerja | Deskripsi: Mekanisme kerja perhexiline yang tepat belum sepenuhnya dijelaskan. Namun, obat tersebut tampaknya menghambat karnitin palmitoyltransferase yang bertanggung jawab atas katabolisme asam lemak miokard menjadi glukosa. Hal tersebut mengarah pada peningkatan pemanfaatan oksigen miokard, dan efek anti-iskemik. Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan baik dari saluran gastrointestinal. Distribusi: Melintasi sawar darah otak dengan pengikatan protein plasma >90%. Metabolisme: Melakukan metabolisme hati yang ekstensif melalui hidroksilasi oleh CYP2D6 menjadi mono- dan dihidroksiperheksilina. Ekskresi: Melalui urin, kotoran dengan waktu paruh eliminasi 2-6 hari. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP2D6 [seperti SSRI (misalnya paroxetine, fluoxetine), TCA, neuroleptik, analgesik narkotik] → Dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan adriamycin → Dapat meningkatkan efek hipoglikemik dengan antidiabetik, penyekat β |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, ataksia, sakit kepala, kerusakan hati, aritmia jantung. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif dengan memantau tingkat jantung dan obat serta konsentrasi gula darah serum. Melindungi jalan nafas dan memberikan arang aktif melalui selang nasogastrik untuk pasien yang tidak sadar atau memiliki gangguan refleks muntah. Serta pertahankan output urin yang adekuat. |
Apakah boleh berkendara selama menggunakan perhexiline?
Penggunaan perhexiline dapat menyebabkan pusing, lemah, sinkop atau ataksia. Oleh karena itu hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin jika mengalami salah satu efek tersebut [2].
Apa yang harus saya perhatikan selama menggunakan obat ini?
Pantau LFT secara teratur, berat badan, konsentrasi glukosa darah, dan tanda-tanda hepatotoksisitas atau neuropati perifer [2].
Apa saja obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan perhexiline?
Obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan perhexiline adalah acetaminophen, amobarbital, atracurium besylate, butabarbital, caffeine, calcium chloride, calcium acetate, calcium carbonate, dan calcium citrate [2].
Apa yang harus ketahui sebelum menggunakan perhexiline?
Konsultasikan dengan dokter apabila pasien memiliki riwayat porfiria dan hipersensitivitas. Perhatikan pula penggunaannya pada anak-anak dan pasien dengan gangguan ginjal [2].
Dapatkah saya berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba?
Ada beberapa jenis obat yang tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba karena akan menimbulkan efek samping fatal. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter mengenai pengurangan hingga penghentian dosis obat [2].
Obat bermerek yang mengandung perhexiline didalamnya [1]:
Brand Merek Dagang |
Pexsig |
1. Anonim. Perhexiline. Drugs; 2020
2. Anonim. Perhexiline. Mims Indonesia; 2020
3. Anonim. Perhexiline. Drugbank; 2020
4. Anonim. Perhexiline. Nihgov; 2020