Angin Duduk A-Z – Penyebab – Gejala – Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Angina pektoris adalah istilah medis untuk nyeri dada akibat penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi jika otot jantung tidak mendapatkan darah sesuai yang dibutuhkan, umumnya akibat pembuluh darah... jantung (koroner) menyempit atau tersumbat, sehingga otot jantung tidak mendapatkan oksigen. Gejala angina pektoris dapat berupa rasa tekanan di dada yang menjalar ke bahu, lengan, leher, atau rahang. Konsultasikan kepada dokter jika Anda mengalami gejala ini. Dokter mungkin akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk melihat kondisi jantung Anda, dan meresepkan obat-obatan yang harus diminum ketika kondisi ini kembali berulang. Anda dapat mengurangi risiko penyakit jantung dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, terutama jika sudah ada riwayat penyakit jantung, stroke, atau diabetes di keluarga Anda. Pilihlah jenis makanan yang sehat, jaga agar berat badan tetap ideal, berolahraga rutin, hindari merokok, dan lakukan pemeriksaan rutin terhadap status kesehatan Anda terutama jika Anda telah berusia diatas 40 tahun. Read more

Angin duduk adalah sebuah kondisi ketika aliran darah menuju jantung berkurang sehingga menyebabkan dada terasa nyeri.

Angin duduk dikenal juga dengan istilah angina atau angina pektoris. Kondisi ini pun menjadi salah satu gejala umum dari penyakit jantung koroner.

Mengapa menjadi gejala jantung koroner? Sebab pembuluh darah koroner/arteri koroner yang mengalami penyempitan kemudian memicu angin duduk.

Angin duduk adalah gangguan jantung yang termasuk umum, namun masih cukup sulit untuk membedakan kondisi ini dengan kondisi nyeri dada lainnya.

Fakta Tentang Angin Duduk

  1. Angin duduk adalah masalah jantung yang dapat diderita hampir 7 juta orang di Amerika Serikat sendiri.
  2. Kondisi angin duduk dapat diderita baik oleh pria maupun wanita dengan risiko sama tinggi.
  3. Pria yang usianya menginjak 60 tahun atau di atas itu, serta wanita usai menopause berpotensi besar terkena angin duduk.
  4. Di Indonesia, angin duduk justru dikenal dengan istilah masuk angin yang bisa mengancam jiwa.
  5. Angin duduk dapat menjadi salah satu tanda seseorang terkena penyakit jantung koroner walaupun pada pemeriksaan awal tak mengarah ke penyakit tersebut.
  6. Ketidaknyamanan pada area dada atau rasa nyeri dada adalah tanda mengidap penyakit jantung koroner.
  7. Angin duduk maupun serangan jantung adalah riwayat kesehatan paling umum dan memakan korban hampir 14 juta orang di Amerika.
  8. Nyeri dada karena serangan jantung dapat lebih buruk daripada nyeri dada yang dirasakan karena angin duduk.
  9. Nyeri di dada pada kondisi angin duduk biasanya hanya dirasakan kurang lebih 10 menit dan cepat mereda.
  10. Timbulnya angin duduk paling sering di saat sedang berolahraga, namun akan hilang saat tubuh mendapat istirahat.

Jenis-jenis Angin Duduk

Angin duduk terbagi menjadi beberapa jenis yang perlu dikenali dan diwaspadai dengan tepat.

1. Angin Duduk Stabil / Stable Angina

Jenis angin duduk ini sudah tergolong kronis di mana hal ini terjadi saat kinerja jantung jauh lebih keras dari sebagaimana seharusnya, terutama di kala olahraga.

Aktivitas fisik berat lainnya selain olahraga, seperti berjalan terlalu jauh dan lama dan naik turun tangga mampu menjadi alasan dibalik munculnya angin duduk jenis ini.

Berada di suhu dingin, terjadi stres mental serta emosional serta aktivitas merokok aktif mampu memicu pula. Namun angin duduk stabil dapat mereda asalkan fisik mendapatkan istirahat yang cukup.

2. Angin Duduk Tidak Stabil / Unstable Angina

Pada jenis angin duduk ini, kondisi dapat terjadi bahkan di kala tubuh sedang istirahat. Bila pada angin duduk stabil istirahat bisa meredakan kondisi, jenis ini tidak.

Bahkan pengobatan pun jarang efektif untuk meringankan kondisi. Walau lebih serius, kondisi angin duduk tidak stabil termasuk kurang umum.

Penderita jenis angin duduk wajib waspada sebab kondisi ini mampu menjadi tanda serangan jantung dalam beberapa waktu ke depan.

3. Angin Duduk Mikrovaskular dan Varian

Istilah lain untuk angin duduk jenis ini adalah angin duduk Prinzmetal, yakni jenis yang paling jarang namun selalu bisa disembuhkan melalui obat-obatan.

Kejang yang terjadi pada arteri koroner mampu menyebabkan angin duduk jenis ini. Sebab di saat kejang terjadi, maka penyempitan sementara menyerang arteri.

Aliran darah menuju jantung menjadi berkurang sehingga dada terasa nyeri. Merokok, penyalahgunaan narkoba, serta stres emosional dapat menjadi pemicu jenis angin duduk ini.

Penyebab Angin Duduk

Aliran darah yang berkurang ke otot jantung menjadi penyebab utama angin duduk terjadi. Padahal, dalam aliran darah ada nutrisi dan oksigen yang perlu disuplai ke seluruh tubuh.

Otot jantung memerlukan oksigen cukup untuk bisa berfungsi maksimal. Dan aliran darah yang berkurang ini biasanya disebabkan oleh lemak yang menimbun pada arteri jantung.

Penyempitan arteri koroner/jantung utamanya disebabkan oleh plak-plak dari timbunan lemak yang di mana sebutan untuk kondisi ini adalah aterosklerosis.

  • Angin Duduk Stabil : Pemicu angin duduk ini biasanya adalah aktivitas fisik, apapun itu. Namun suhu dingin, makanan berat, merokok aktif, dan stres bisa juga menyempitkan arteri dan memicu angin duduk.
  • Angin Duduk Tidak Stabil : Pemicu angin duduk ini adalah endapan lemak dalam pembuluh darah sehingga pemblokiran aliran darah melalui arteri terjadi. Fatalnya, serangan jantung dapat terjadi begitu juga perawatan darurat.
  • Angin Duduk Mikrovaskular dan Varian : Penyempitan pembuluh arteri sementara secara abnormal adalah penyebab angin duduk Prinzmetal ini. Terdapat kejang pada arteri koroner yang bisa dipicu oleh obat terlarang, merokok, serta stres.

Selain mengetahui penyebab utama dari tiap jenis angin duduk, penting untuk juga mengenali faktor-faktor yang meningkatkan risiko angin duduk.

  • Faktor Usia : Pria usia mulai dari 45 tahun atau 60 tahun ke atas serta wanita usia 55 tahun lebih memiliki risiko lebih tinggi.
  • Riwayat Kesehatan Keluarga Mengidap Penyakit Jantung : Anggota keluarga ada yang mengidap penyakit jantung koroner serta riwayat serangan jantung maka akan meningkatkan risiko anggota keluarga lainnya mengembangkan angin duduk.
  • Stres : Stres berlebihan dan berkepanjangan, entah itu fisik maupun mental dapat menaikkan risiko serangan jantung dan angin duduk.
  • Obesitas : Kelebihan berat badan meningkatkan potensi angin duduk karena memberatkan kerja jantung dalam proses suplai darah.
  • Kolesterol dan Trigliserida Tinggi : Penyempitan arteri dapat terjadi karena penumpukan kadar kolesterol serta trigliserida sehingga angin duduk dapat timbul.
  • Hipertensi : Jumlah darah yang jantung pompa sekaligus jumlah resistensi terhadap aliran darah di arteri menentukan tekanan darah yang jika tekanannya tinggi mampu menyebabkan pengerasan arteri.
  • Diabetes : Kadar gula darah yang tak terkontrol atau yang juga dikenal dengan penyakit gula dapat meningkatkan penyakit arteri koroner sehingga memicu pula kondisi angin duduk.
  • Kurang Olahraga : Jarang berolahraga dan malas bergerak berkontribusi cukup tinggi pada kondisi obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi hingga kolesterol tinggi yang dapat berujung pada angin duduk.

Gejala Angin Duduk

Menurut ketiga jenis angin duduk, inilah gejala yang dapat terjadi dari masing-masing jenis.

Angin Duduk Stabil

  • Dada mulai terasa nyeri ketika berolahraga, berjalan lama, atau naik turun tangga.
  • Nyeri hanya bertahan sebentar kurang lebih 5-10 menit.
  • Dapat diprediksi karena rasa nyeri yang berulang sama seperti nyeri yang sebelumnya dirasakan.
  • Langsung istirahat atau minum obat bisa meredakannya.

Angin Duduk Tidak Stabil

  • Nyeri di dada terasa baik saat beraktivitas maupun saat olahraga.
  • Timbulnya nyeri tidak terduga.
  • Pola nyeri selalu berubah tak selalu sama dengan yang pernah dirasakan.
  • Tidak mudah hilang rasa nyerinya walau sudah minum obat atau istirahat.
  • Lebih lama daripada nyeri yang ditimbulkan angin duduk stabil, yaitu 30 menit dan bisa lebih dari itu.
  • Dapat menjadi pertanda serangan jantung.

Angin Duduk Prinzmetal

  • Nyeri biasanya muncul justru ketika sedang dalam keadaan istirahat.
  • Kondisi dapat menjadi lebih serius dan buruk.
  • Dengan minum obat biasanya bisa mereda.

Gejala Umum Angin Duduk

Jika beberapa ciri dari masing-masin jenis angin duduk telah dikenali, ketahui juga gejala umum dari angin duduk, yaitu :

  • Nyeri pada dada, ditambah adanya rasa seperti terbakar, tertekan, teremas atau timbul sensasi penuh.
  • Sakit kepala
  • Berkeringat lebih banyak dari biasanya
  • Kelelahan
  • Mual
  • Sesak nafas
  • Nyeri dari dada dapat menjalar hingga leher, lengan, bahu, rahang, hingga bagian punggung.

Sementara itu, ada beberapa ciri lain yang umumnya dirasakan oleh wanita yang terkena angin duduk, antara lain :

  • Tekanan di bagian dada bahkan timbul sensasi seperti ditusuk.
  • Timbul rasa tidak nyaman di rahang, leher dan punggung.
  • Nyeri pada perut menyertai rasa mual.
  • Nafas pendek.

Memeriksakan dirilah ke dokter ketika rasa nyerinya bertahan lama serta sering berulang. Bahkan bila nyeri di dada baru pertama kali dirasakan, segera temui dokter.

Pemeriksaan Angin Duduk

Dokter akan melakukan rangkaian pemeriksaan ini untuk mengetahui penyebab angin duduk.

  • Elektrokardiogram : Tes ini bertujuan untuk mengecek aktivitas listrik jantung dan mengetahui kondisi abnormal pada jantung seperti iskemia atau aritmia.
  • Tes Darah : Tes ini bertujuan mengidentifikasi kadar kolesterol, trigliserida dan LDL, begitu juga memeriksa enzim troponin yang kemungkinan pecah bocor ke darah.
  • Tes Stres : Tes ini untuk memantau jantung dan aktivitasnya melalui latihan fisik (biasanya berjalan di atas treadmill).
  • CT scan : Guna mengetahui adanya penyebab lain dari nyeri dada, seperti misalnya penggumpalan darah di pembuluh darah paru.
  • Sinar-X : Guna menghilangkan kemungkinan penyebab lain dari nyeri dada, seperti halnya pneumonia sehingga dapat lebih memastikan penyebab nyeri dada.
  • Ekokardiogram : Evaluasi gerakan dinding jantung ini adalah untuk mengetahui adanya penurunan aliran darah yang kemudian membuat arteri koroner menyempit.
  • CT Angiografi : Guna mengevaluasi arteri koroner dan menjadi penentu tingkat penyempitan pembuluh darah karena plak.
  • Angiografi Kateter : Guna melihat dan menentukan apakah pembuluh darah menyempit, lalu membuka kembali pembuluh darah yang sempit dengan memanfaatkan stent atau balon.
  • MRI Scan : Guna memeriksa aliran darah sehat ke otot jantung dan adanya plak yang menyempitkan pembuluh darah dapat terindikasi apabila terdapat area dengan pengurangan aliran darah.

Pengobatan Angin Duduk

Untuk mengobati angin duduk, metode medis dan mandiri dengan perubahan pola hidup adalah yang paling umum.

Secara Medis

Pemasangan stent, operasi serta pemberian obat-obatan adalah langkah penanganan secara medis yang dokter umumnya lakukan kepada pasien.

  • Obat Untuk Arteri: Nitrogliserin biasanya adalah yang paling kerap diresepkan sebagai pelebar dan penenang arteri. Selain itu, antikoagulan, ACE inhibitors, calcium channel blockers dan beta blockers dapat juga digunakan.
  • Obat Hipertensi dan Kolesterol Tinggi : Jika pemicu angin duduk adalah tekanan darah tinggi, maka pasien akan diberi obat hipertensi agar tekanan darah kembali normal.
  • Angioplasti dan Pemasangan Stent : Ada balon ukuran kecil yang akan dimasukkan ke dalam arteri yang menyempit lalu digembungkan agar membuka jalan bagi aliran darah.
  • Operasi Bypass Jantung : Operasi ini bertujuan memotong arteri jantung yang menyempit atau mengalami sumbatan supaya aliran darah ke jantung lancar kembali sehingga angin duduk tidak lagi terjadi.

Secara Mandiri

Selain dari pertolongan dokter, penderita angin duduk pun perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Perubahan pola hidup yang dimaksud antara lain :

  • Menjaga berat badan agar tidak obesitas.
  • Berhenti dari kebiasaan merokok dan bahkan tidak mencobanya bagi yang non perokok.
  • Banyak beristirahat, setidaknya memiliki kualitas tidur yang baik.
  • Mengecek kadar gula, tekanan darah serta kolesterol secara rutin.
  • Mengonsumsi sering-sering gandum utuh, sayur, buah, daging tanpa lemak, ikan, gandum utuh, dan olahan susu bebas lemak.
  • Mengatasi stres dengan cara yang benar dan positif.
  • Menghindari makan berlebihan, apalagi dengan asupan kalori tinggi.
  • Mendiskusikan dengan dokter apa jenis olahraga yang bisa dilakukan tanpa menimbulkan gejala angin duduk lagi.
  • Membatasi makanan yang berlemak jenuh tinggi.
  • Membatasi asupan minuman alkohol atau menghindarinya sama sekali.

Komplikasi Angin Duduk

Nyeri dada dapat menghambat berbagai macam aktivitas harian, bahkan termasuk sesederhana berjalan kaki akan menjadi tidak nyaman.

Pada angin duduk stabil, kondisi kronis ini dapat berkembang menjadi angin duduk tidak stabil yang tentunya jauh lebih berbahaya.

Bila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, segala kemungkinan komplikasi berikut dapat mengintai penderitanya :

  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Serangan jantung
  • Kematian jantung mendadak, dengan tanda kesadaran hilang selama 1 jam.
  • Aritmia atau ketidakteraturan irama jantung yang parah.
  • Nyeri yang memicu kelumpuhan tubuh.

Pencegahan Angin Duduk

Perubahan pola hidup secara dini dapatmenurunkan risiko berbagai penyakit jantung, tak terkecuali angin duduk.

  • Bagi yang punya kebiasaan merokok, berhentilah dari aktivitas ini.
  • Bagi non perokok dan punya keinginan mencobanya, urungkan niat tersebut.
  • Cek rutin kondisi kadar gula darah, kolesterol dan juga tekanan darah agar dapat terkontrol sebelum telanjur.
  • Mengurangi kadar stres fisik maupun mental serta menghindari stres berkepanjangan.
  • Menghindari komplikasi jantung yang berasal dari virus, termasuk dengan mendapatkan suntikan flu rutin per tahun.
  • Tidak lagi mengonsumsi minuman beralkohol, atau setidaknya batasi asupannya.
  • Olahraga 2-4 kali dalam seminggu dengan durasi yang bisa disesuaikan.
  • Konsumsi makanan-makanan bernutrisi tinggi dengan asupan seimbang dan agar berat badan tidak mudah naik.

Apabila memiliki kondisi diabetes, hipertensi serta kolesterol tinggi, menangani ketiga masalah kesehatan ini terlebih dulu dapat juga menjadi pencegahan bagi angin duduk.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment