Amisulpride adalah obat yang digunakan untuk mengatasi psikosis akut[1, 2, 3, 4].
Daftar isi
Amisulpride termasuk obat anti-psikosis, bekerja dengan menghambat hiperaktivitas dopaminergik[4].
Berikut informasi mengenai amidulpride[1, 9]:
Indikasi | Psikosis akut, skizofrenia akut dan kronis |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antipsikosis |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap amisulprid atau komponen obat lain. Feokromositoma, penggunaan bersamaan tumor bergantung prolaktin (seperti kanker payudara atau prolaktinoma kelenjar pituitary). Anak-anak di bawah usia pubertas. Kombinasi dengan levodopa dan obat-obat jenis agonis dopamine (seperti ropinirole dan bromocriptine) |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amisulpride: → Pasien dengan riwayat epilepsi → Pasien dengan penyakit Parkinson → Pasien dengan penyakit kardiovaskuler → Pasien dengan gangguan ginjal → Pasien dengan diabetes → Pasien dengan detak jantung (ritme) tidak normal → Pasien dengan kadar kalium darah rendah → Pasien yang sedang mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kadar kalium (seperti thiazide, diuretik, bendroflumethiazide, hydrochlorothiazide) → Pasien yang berpotensi terkena stroke (pasien atau anggota keluarganya memiliki riwayat stroke, obat ini telah dihubungkan dengan pembentukan clot darah) → Pasien dengan jumlah darah putih rendah (agranulositosis) → Pasien yang sering mengalami infeksi seperti demam, menggigil berlebihan, perlukaan di tenggorokan atau ulserasi mulut → Pasien atau anggota keluarga pasien memiliki riwayat kanker payudara → Pasien dengan kadar prolaktin tinggi → Pasien berusia lanjut → Pasien yang sedang mengandung dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin. Tidak ada studi terkendali pada manusia atau studi pada manusia dan binatang belum tersedia. Obat sebaiknya diberikan jika manfaat potensialnya lebih besar daripada resiko terhadap janin. |
Obat amisulpride digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut[1, 2, 3, 4]
Psikosis ditandai dengan satu ketidaksesuaian hubungan dengan kenyataan. Psikosis merupakan gejala dari gangguan mental serius. Penderita psikosis dapat mengalami halusinasi atau delusi[6].
Beberapa gejala psikosis antara lain yaitu kesulitan berkonsentrasi, mood depresi, terlalu banyak tidur atau tidak cukup tidur, kecemasan, kecurigaan, menjaga jarak dari keluarga dan teman, delusi, halusinasi, depresi, dan pemikiran atau percobaan bunuh diri[6].
Faktor penyebab psikosis berbeda untuk setiap kasus, beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu psikosis antara lain penyakit tertentu, penggunaan obat, dan kurang tidur [6].
Skrizorenia merupakan penyakit mental serius yang mempengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bersikap. Penderita skrizofrenia dapat terlihat kehilangan kontak dari kenyataan [7].
Pada kemunculan awal skrizofrenia biasanya ditandai periode akut. Gejala awal berupa mood delusional, di mana pasien mempercayai bahwa sesuatu yang aneh sedang terjadi tetapi tidak memahaminya.
Delusi dan halusinasi dapat menyebabkan timbulnya perilaku agresif, perusakan, dan beberapa perilaku lain yang tidak wajar (seperti bicara atau tertawa sendiri akibat halusinasi) [8].
Skrizofrenia kronis ialah ketika penyakit skrizofrenia berkembang menjadi kronis yang tidak kunjung berkurang. Gejala pada skrizofrenia kronis umumnya berupa gejala negatif yang dapat berbeda-beda untuk setiap pasien.
Beberapa gejala negatif meliputi peningkatan waktu menyendiri dan tidak beraktivitas, menghindari kontak sosial, penurunan kemampuan sosial, kehilangan kemampuan untuk melakukan kegiatan sederhana, dan menunjukkan respon yang tidak sesuai (seperti menyeringai atau cekikikan secara tidak wajah, atau terlihat sangat sedih dan marah tanpa alasan yang jelas)[8].
Obat amisulpride hanya digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Oral (Diminum) ⇔ Psikosis Akut → 400-800 mg dua kali sehari → Dosis maksimal: 1,2 gram per hari → Pasien yang lebih dominan gejala negatif: 50-300 mg per hari → Sebaiknya diminum saat perut kosong. Dianjurkan dikonsumsi sebelum makan. |
Berikut beberapa efek samping amisulpride yang dilaporkan[3]:
Segera dapatkan pertolongan medis jika mengalami beberapa efek samping berikut[3]:
Efek samping lainnya yang mungkin ditimbulkan oleh amisulpride antara lain[3]:
Untuk mengetahui penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis amisulpride berikut informasinya[1, 4]:
Penyimpanan | → Simpan di bawah 25°C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Amisulpride merupakan antipsikotik atipikal tersubtitusi benzamide yang berikatan secara selektif dengan afinitas tinggi pada reseptor dopaminergik subtipe D2 dan D3 manusia Farmakokinetik: → Absorpsi: Diserap melalui saluran gastrointestinal. → Bioavaibilitas: Sekitar 48% → Waktu konsentrasi puncak plasma: Sekitar 16% → Metabolisme: Metabolisme terbatas → Ekskresi: Terutama melalui urin sebagai obat tidak diubah → Paruh waktu eliminasi terminal: Sekitar 12 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan risiko aritmia dengan cisapride, thioridazine, halofantrine, erythromycin, beberapa antiaritmik, pimozide, haloperidol, TCA, β-bloker, beberapa bloker channel Ca, clonidine, guanfacine, digoxin, diuretik pemisah depleting K, lithium, anti malaria → Dapat meningkatkan pengaruh dari antihipersensitif dan depresan sistem saraf pusat (seperti antihistamin H1 sedatif, anestetik, anelgesik, barbiturate, benzodiazepine, anxiolytic lain, clonidine dan derivat) Berpotensi fatal: Antagonisme resiproks antara levodopa dan neuroleptik |
Interaksi dengan makanan | → Dapat meningkatkan efek sentral dari alkohol |
Overdosis | ⇔ Gejala: Konvulsi di seluruh bagian, koma, kegelisahan motorik, takikardi, perpanjangan kecil dari interval QT, kantuk, sedasi, hipotensi, gejala ekstrapiramidal ⇔ Cara Mengatasi: Perawatan simptomatik dan suportif. Mulai pengawasan ketat terhadap fungsi vital termasuk pengawasan kardiak secara kontinu sampai kondisi pasien membaik. Lakukan gastric lavage. Jika gejala ekstrapiramidal berat terjadi, berikan agen antikolinergik. |
Apakah amisulpride aman untuk anak-anak?
Keamaan dan efisiensi penggunaan pada pasien di bawah usia 18 tahun belum diketahui. Penggunaan tidak dianjurkan[3].
Apakah boleh menghentikan konsumsi obat setelah merasa baikan?
Tidak. Pasien sebaiknya tetap mengkonsumsi obat sesuai instruksi dokter. Pengobatan amisulpride sebaiknya tidak dihentikan secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan withdrawal syndrome (gejala atau gangguan akibat penghentian obat) seperti kekakuan otot atau gerakan tubuh yang tidak biasa[3].
Bagaimana jika terlupa satu dosis amisulpride?
Segera minum dosis yang terlewat saat mengingatnya, kemudian minum dosis berikutnya sesuai waktu yang dijadwalkan. Tapi jika sudah hampir waktu untuk dosis berikutnya, sebaiknya dosis yang terlupa dilewatkan. Hindari konsumsi dua dosis sekaligus[3].
Apakah aman untuk mengemudikan kendaraan saat mengkonsumsi amisulpride?
Tidak. Obat ini dapat menimbulkan efek samping yang menurunkan tingkat kesadaran pasien, seperti kantuk dan penglihatan kabur. Dianjurkan untuk menghindari aktivitas berbahaya[3].
Berikut beberapa obat dengan kandungan amisulpride[4, 5]:
Brand Merek Dagang |
Alonet |
Amiabel |
Amide |
Amilia |
Amipride |
Deniban |
Solian |
Medosulpide |
1. Anonim. Amisulpride. MIMS; 2020.
2. Anonim. Amisulprid. Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM; 2020.
3. Anonim. Amisulpride 50 mg Tablets. Electronic Medicines Compendium; 2020.
4. Anonim. Amisulpride. Drugbank; 2020.
5. Anonim. Amisulpride. Drugs; 2020.
6. Elea Carey, reviewed by: Timothy J. Legg, PhD, PsyD, CRNP, ACRN, CPH. Psychosis. Healthline; 2018.
7. Anonim. Schrizophrenia. National Institude of Mental Health; 2020.
8. Anonim. Acute and Chronic Schrizophrenia. Neupsy Key; 2020.
9. Ahmed H.Al-jedai, Sakra S.Balhareth, Roaa A.Algain. Assessment of foetal risk associated with 93 non-US-FDA approved medications during pregnancy. Saudi Pharmaceutical Journal. Volume 20, Issue 4, October 2012, Pages 287-299.