Antagonis hormon adalah jenis obat reseptor yang bekerja atas rseseptor hormon yang dapat menekan beberapa hormon, contohnya seperti pada obat farmasi terapi antihormon. Terapi antagonis hormon seperti letrozol merupakan obat terapi kanker payudara dengan reseptor steroid positif dan obat kemoterapi dengan tumor negatif atau reseptor hormon steroid negatif. Selain untuk mengobati kanker payudara, antagonis hormon juga digunakan untuk mengobati kanker prostat[1].
Daftar isi
Antagonis hormon merupakan Agen antineoplastik imunomodulasi yang memiliki berbagai fungsi untuk pengobatan, diantaranya[2]:
Antagonis hormon dapat mengobati beberapa penyakit sebagai obat terapi, seperti :
Antagonis hormon bekerja pada bagian sistem saraf pusat dan bagian perifer. Obat ini bekerja dengan cara mengikat reseptor kolesistokinin tipe A yang dapat mengubah kebiasaan makan[3]. Antagonis hormon bekerja dengan menghambat CYP17A1 secara selektif ke bagian jaringan tumor testis, adrenal, da prostat[4].
Obat ini juga dapat menurunkan kadar serum testosteron dan androgen, dimana diserap selama 1,5 – 4 jam dan di ekskresikan melalui feses da urin[4]. Antagonis hormon juga dapat menurunkan resorpsi tulang dan dapat mengganti tulang pada masa pramenopause. Efeknya dapat menyebabkan meningkatkan kepadatan mineral tulang, yang pada akhirnya dapat mengurangi resiko terjadinya patah tulang. Sebagian obat juga berfungsi sebagai antagonis reseptor estrogen pada jaringan rahim dan payudara[5].
Sebagian dari antagonis hormon sangat cepat diserap sekitar 2 jam dengan meningkatnya linier plasma dengan dosis tunggal 0,5 mg sampai dengan 120 mg dan dosis ganda dari 1 mg – 80 mg[5].
Antagonis hormon merupakan obat terapi yang terdiri dari[2] :
Selama melakukan terapi, beberapa obat memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini efek samping umum yang biasa terjadi menggunakan obat terapi antagonis hormon[6,7,8.
Sebagian dari obat antagonis hormon dapat menyebabkan pusing, sehingga tidak diwajibkan untuk mengemudi, mengoperasikan mesin yang dapat membahayakan. Obat ini tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan anak-anak. Bagi ibu menyusui sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mengkonsumsi antagonis hormon. Obat ini mengandung bahan pengawet sehingga harus digunakan dalam waktu 1 jam. Untuk penyimpanan, dapat disimpan dalam suhu ruangan, jauhkan dari hawa panas, dan kelembaban[7].
1) Anonim. Pionas.pom.go.id. Antagonis hormon. 2015.
2) Anonim. Drugbank.com. Hormon antagonist. 2021.
3) Anonim. Drugbank.com. Lintitript. 2021.
4) Anonim. Drugbank.com. Abiraterone. 2021.
5) Anonim. Drugbank.com. Bazedoxifene. 2021.
6) Anonim. Drugs.com. Cetrorelix. 2021.
7) Anonim. Drugs.com. Abarelix. 2021.
8) Anonim. Drugs.com. Clotrimazole. 2021.