Antihiperlipidemia : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping
√ Scientific BasePass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Scientific review by: Tim Riset IDNmedis
Hiperlipidemia merupakan keadaan dimana kolesterol tinggi, dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan bahkan dapat berakibat fatal[1].
Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar kolesterol atau trigliserida yang merupakan lemak utama di dalam darah. Secara alami kolesterol di produksi dihati dan diperoleh dari makanan yang berlemak seperti telur, daging merah dan keju. Sedangkan trigliserida berasal dari kalori ekstra yang disimpan di tubuh.
Antihiperlipidemia berfungsi untuk meningkatkan dengan menurunnya kadar lipid di dalam darah. Agen ini bertujuan menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL), Menurunkan kadar trigliserida, dan membantu meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL)[2,9].
Dengan mengurangi kadar kolesterol LDL, antihiperlipidemia dapat mencegah gejala primer dan sekunder penyakit jantung koroner. Dan juga mengurangi risiko penyakit jantung lebih lanjut pada penderita diabetes tipe 2 atau penyakit arteri koroner.
Obat ini juga dapat menghambat penyerapan kolesterol pada makanan dan empedu di usus. dengan begitu, jumlah kolesterol yang ada di dalam tubuh berkurang sehingga dapat dikirim ke hati. Penghambatan ini sangat berguna untuk pengobatan hiperlipidemia dengan penurunan kolesterol LDL dan kolesterol total.
Penggolongan Antihiperlipidemia
Antihiperlipidemia dibagi dalam 7 kelas obat, antara lain[2,3,4,5,6,7,8,9]:
Kombinasi antihiperlipidemik, menurunkan kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL), beberapa menurunkan kadar trigliserida, dan beberapa membantu meningkatkan kolesterol high-density lipoprotein (HDL).
Sequestrants asam empedu, digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol LDL (low density lipoprotein).
Penghambat penyerapan kolesterol, digunakan untuk hiperlipidemia, dengan menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total.
Turunan asam fibrat, sebagai obat penurun lipid spektrum luas.
Agen antihiperlipidemia lain-lain, digunakan untuk mengobati hiperlipidemia.
Penghambat PCSK9, digunakan untuk penurunan kadar LDL dalam darah.
Statin, menurunkan kolesterol tinggi, mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke atau mengembangkan angina, dan mengurangi risiko penyakit jantung lebih lanjut pada penderita diabetes tipe 2 atau penyakit arteri koroner.
Penyakit yang Diatasi dengan Antihiperlipidemia
Terdapat beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan antihiperlipidemia. Masing-masing dari kelas obat antihiperlipidemia terdapat beberapa penyakit dengan kondisi yang
Hiperlipoproteinemia Tipe IIb, Peningkatan LDL VLDL
Hiperlipoproteinemia Tipe III, Peningkatan beta-VLDL IDL
Hiperlipoproteinemia Tipe IV, Peningkatan VLDL
Hipertrigliseridemia
Stroke Iskemik, Profilaksis
Infark Miokard, Profilaksis
Pencegahan Penyakit Kardiovaskular
Prosedur Revaskularisasi, Profilaksis
Cara Kerja Antihiperlipidemia
Agen antihiperlipidemik meningkatkan penurunan kadar lipid dalam darah. Beberapa agen antihiperlipidemik bertujuan untuk menurunkan LDL, menurunkan kadar trigliserida, dan membantu meningkatkan HDL[2].
Sebagian besar Antihiperlipidemia dapat secara luas masuk ke dalam kelas-kelas berikut berdasarkan mekanisme kerjanya, meliputi[3,4,5,6,7,8,9]:
Kombinasi antihiperlipidemik, bekerja dengan meningkatkan penurunan kadar lipid dalam darah.
Sequestrants asam empedu, dengan mengikat asam empedu di usus dan mencegah reabsorpsi ke dalam tubuh. Kompleks yang terikat tidak larut dan dikeluarkan dalam tinja. Penurunan ini menyebabkan peningkatan sintesis asam empedu hati dari kolesterol. Llau meningkatkan pembuangan kolesterol LDL dari darah.
Penghambat penyerapan kolesterol, dengan mengurangi penyerapan kolesterol makanan dan empedu melalui usus. Dapat menurunkan jumlah kolesterol usus yang dikirim ke hati. Penurunan ini dikirim ke hati menghasilkan peningkatan aktivitas reseptor LDL hati, yang dapat meningkatkan pembersih kolesterol LDL.
Turunan asam fibrat, dengan menurunkan kadar trigliserida juga mengurangi kadar LDL dan membantu meningkatkan HDL. Fibrat mengaktifkan protein yang disebut dengan alfa reseptor aktif proliferator peroksisom (PPAR-alpha). PPAR-alpha mengaktifkan enzim lipoprotein lipase dan pada akhirnya menghasilkan penurunan pembentukan kolesterol lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) dan trigliserida serta peningkatan kolesterol HDL.
Agen antihiperlipidemia lain-lain, bekerja membantu menurunkan kolesterol total dengan menurunkan kolesterol dan trigliserida LDL dan meningkatkan HDL. Asam nikotinat merupakan vitamib B yang larut di air yang kemudian menghambat sintesis kolesterol dan trigliserida. Oleh karena itu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida total serta meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Penghambat PCSK9, merupakan enzim yang dapat mengikat reseptor lipoprotein densitas rendah (LDL), yang menghentikan pengeluaran LDL dari darah, menyebabkan peningkatan kadar LDL di dalam darah. Penghambat PCSK9 memblokir enzim PCSK9, dan menghasilkan lebih banyak reseptor LDL yang tersedia untuk menghilangkan LDL dari darah, yang menghasilkan penurunan kadar LDL di dalam darah.
Statin, memblokir enzim HMG-CoA reductase yang terlibat di dalam sintesis mevalonate, zat alami yang kemudian digunakan oleh tubuh untuk membuat sterol termasuk kolesterol. Dengan menghambat enzim ini produksi kolesterol dan LDL-kolesterol akam menurun. Statin juga akan meningkatkan jumlah reseptor LDL pada sel dihati, yang dapat meningkatkan serapan dan pemecahan kolesterol LDL.
Contoh Obat Antihiperlipidemia
Antihiperlipidemia tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, bubuk, butiran dan larutan. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Beberapa contoh Kombinasi antihiperlipidemik dengan resep dokter termasuk[3]:
Beberapa efek samping umum dari Penghambat PCSK9 termasuk[17]:
Kemerahan, gatal, nyeri, atau bengkak di mana suntikan diberikan
Gejala flu
Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan
Beberapa efek samping umum dari Statin termasuk[18]:
Infeksi
Sakit kepala
Cedera yang tidak disengaja
Nyeri otot
Sakit perut, mual , atau gangguan pencernaan
Jika Anda sedang hamil atau menyusui, dilarang menggunakan amlodipine dan atorvastatin. Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui[10].
Atorvastatin menyebabkan kerusakan jaringan otot, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Obat-obatan yang lain juga meningkatkan masalah otot serius beritahu dokter Anda jika Anda menggunakannya saat mengkonsumsi amlodipine dan atorvastatin[10].
Jika Anda mengalami penyumbatan di perut atau usus, sebaiknya jangan menggunakan cholestyramine. Dan apabila anda mengkonsumsi obat lain selain cholestyramine, setidaknya tunggu 4 hingga 6 jam terlebih dahulu[12].
Jika Anda memiliki penyakit hati yang sedang sampai berat, Anda tidak boleh menggunakan ezetimibe[13].