Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Ubi Jalar: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun ubi jalar mengandung vitamin A, B, C, asam folat, serat, magnesium, dan kalium sehingga daun ubi jalar dapat berperan sebagai antioksidan, membantu kesehatan kehamilan dan pencernaan, serta mencegah

Selain umbinya yang dapat dikonsumsi, ubi jalar juga memiliki daun yang dapat dikonsumsi sebagai makanan maupun obat herbal yang sangat bermanfaat. Berikut penjelasannya.

Tentang Daun Ubi Jalar

Daun Ubi Jalar

Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan tanaman umbi-umbian yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Tidak hanya umbi melainkan daunnya juga dapat dikonsumsi [1].

Tanaman ubi jalar berasal dari Amerika Selatan. Di Indonesia, tanaman ini pertama kali dibudidayakan di Papua. Nama lain dari tanaman ubi jalar antara lain [1]:

  1. Huwi boled (Sunda)
  2. Tela Rambat (Jawa)
  3. Shoyo (Jepang)
  4. Sweet Potato (Inggirs)

Tanaman ubi jalar dapat hidup di daerah tropis yang panas dan lembab. Suhu ideal untuk tanaman ini adalah 21-27oC dan curah hujan adalah  750-1500 mm per tahun serta lama penyinaran matahari sekitar 11-12 jam sehari [1].

Daun ubi jalar mengandung berbagai nutrisi yang penting dan bermanfaat bagi kesehatan. Daun ubi jalar juga sangat kaya akan antioksidan [2].

Kandungan Gizi Daun Ubi Jalar

Berikut ini merupakan kandungan nutrisi dalam 100 gram daun ubi jalar berdasarkan kebutuhan harian manusia.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Daun ubi jalar, mentah [daun ubi jalar]
Kalori: 35 Kalori Dari Lemak: 2.5
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.3      g 0.46 %
Lemak Jenuh0.1      g 0.32 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium9        mg 0.37 %
Total Karbohidrat6.4      g 2.13 %
Serat2        g 8    %
Gula0       
Protein4        g 8    %
Vitamin A20.56 %Vitamin c18.33 %
Kalsium3.7 %Zat besi5.61 %
© IDNmedis.com

Src : Daun ubi jalar, mentah [daun ubi jalar]

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin A1028     IU21 %
Riboflavin0.3      mg20 %
Folat80       mcg20 %
Vitamin C11       mg18 %
Magnesium61       mg15 %
Kalium518      mg15 %
Mangan0.3      mg13 %
Tiamin0.2      mg10 %
Vitamin B60.2      mg9 %
Fosfor94       mg9 %
© IDNmedis.com

Src : Daun ubi jalar, mentah [daun ubi jalar]

Kandungan gizi utama dalam daun ubi jalar adalah vitamin A, vitamin B2, vitamin B9, dan vitamin C. Semakin tinggi kandungan vitamin dalam makanan maka semakin tinggi pula antioksidan [2].

Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata sehingga terhindar dari penyakit katarak, degenerasi makula dan xeroftalmia [3].

Vitamin B kompleks berperan dalam berbagai metabolisme tubuh seperti penyerapan nutrisi. Selain itu, vitamin B kompleks juga berperan mencegah anemia dan menjaga kesehatan kulit [4].

Vitamin C dalam daun ubi jalar berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan meningkatkan sistem imun tubuh [5].

Selain itu, daun ubi jalar juga mengandung senyawa lutein dan beta karoten. Senyawa-senyawa ini juga berperan sebagai antioksidan dalam tubuh [2].

Manfaat Daun Ubi Jalar Bagi Kesehatan

Daun ubi jalar mengandung banyak manfaat yang tak kalah dari ubi jalar. berikut ini adalah manfaat yang akan diperoleh setelah mengonsumsi daun ubi jalar.

1. Mengobati Penyakit Demam Berdarah Dengue

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus [6].

Gejala DBD antara lain adalah demam tinggi hingga suhu mencapai 40 derajat Celcius, nyeri sendi dan tulang, nafsu makan menurun, mual dan muntah, serta ruam kemerahan pada kulit [6].

Penyakit demam berdarah dengue ini menyebabkan trombosit darah dalam tubuh berkurang drastis. Trombosit atau keping darah adalah framen kecil dalam darah yang tidak memiliki warna [6].

Trombosit diproduksi tubuh di sumsum tulang belakang. Trombosit berperan menggumpalkan darah dan mencegah terjadinya pendarahan [6].

Jumlah normal trombosit pada manusia adalah berkisar antara 150.000-450.000 dalam 1 mikroliter darah. Jika kadar trombosit berjumlah 150.000 atau kurang, maka tubuh akan mengalami kekurangan trombosit. 

Salah satu vitamin yang dapat menaikkan trombosit dalam darah adalah asam folat yang juga terkandung di dalam daun ubi jalar. Asam folat merupakan salah satu dari vitamin B kompleks [6].

Kandungan asam folat di dalam daun ubi jalar adalah 20% dari kebutuhan harian manusia. Asam folat berperan dalam produksi sel darah merah yang dibutuhkan penderita DBD [6].

Selain itu kandungan zat besi dalam daun ubi jalar juga mampu membantu meningkatkan sel darah merah dan menyeimbangkan kadar trombosit [6].

2. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Daun ubi jalar mengandung serat pangan sebanyak 8% dari kebutuhan harian. Serat berfungsi melancarkan pencernaan sehingga mencegah terjadinya konstipasi [7].

Serat dalam daun ubi jalar juga mampu mencegah diabetes karena proses penyerapannya yang membutuhkan waktu lama. Hal ini menyebabkan tubuh tidak cepat menyerap glukosa dan kadar glukosa dalam darah dapat dikontrol [7].

Selain itu, daun ubi jalar juga mengandung magnesium sebanyak 15% dari kebutuhan harian manusia. Magnesium merupakan mineral yang diproduksi alami oleh tubuh dan berasal dari sumber makanan [8].

Magnesium berperan membantu menetralkan asam lambung bagi penderita gastritis atau maag. Selain itu, mineral ini berfungsi melancarkan feses di dalam usus dan membantu proses sekresi [8].

3. Menjaga Kesehatan Mata

Vitamin A merupakan vitamin penting dalam mencegah berbagai penyakit mata seperti degenerasi makula, xeroftalmia, dan katarak. Degenerasi makula adalah gangguan menurunnya kualitas penglihatan akibat kerusakan pada makula bagian tengah retina.

Xeroftalmia adalah keadaan bola mata yang mengalami kekeringan, kornea mengeras, dan terjadi pembengkakan pada kelopak mata. Katarak adalah suatu kondisi lensa mata yang menjadi keruh. Kondisi yang semakin parah dapat menyebabkan kebutaan.

Selain itu, senyawa yang terkandung dalam daun ubi jalar seperti beta karoten dan lutein turut berperan dalam menjaga kesehatan mata. Beta karoten berfungsi mencegah terjadinya degenerasi makula sedangkan lutein berfungsi mencegah penyakit kanker pada mata.

4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Vitamin A dan vitamin C yang terkandung dalam daun ubi jalar berperan sebagai antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas penyebab berbagai penyakit [3].

Beta karoten yang terkandung dalam daun ubi jalar berperan sebagai antioksidan alami yang sangat dibutuhkan tubuh. Beta karoten sumber utama dari vitamin A [3].

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak memiliki pasangan elektron. Radikal bebas ini akan mengikat molekul lain dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh [9].

Radikal bebas tidak dapat akan berikatan dengan molekul yang stabil disekitarnya dengan mengambil elektronnya. Molekul yang telah diambil elektronnya akan mengalami suatu reaksi dan merusak sel tubuh [9].

Beta karoten berperan untuk memadamkan radikal bebas secara tidak langsung karena bersifat anti karsinogenik dan anti inflamasi. Selain itu, beta karoten juga berfungsi mencegah penurunan fungsi otak dan meningkatkan sistem imun tubuh [9].

5. Menjaga Kesehatan Kehamilan

Asam folat yang terkandung dalam daun ubi jalar sangat baik bagi kehamilan baik untuk ibu hamil maupun pada janin. Asam folat mampu mencegah anemia cacat lahir pada janin [10].

Asam folat berperan dalam pembentukan sel darah merah. Ibu hamil membutuhkan asupan folat yang lebih banyak untuk produksi sel darah merah [10].

Jika ibu hamil kekurangan asam folat dan mengalami anemia akan mempengaruhi perkembangan janin. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen dan nutrisi dari ibu ke dalam tubuh bayi melalui plasenta [10].

Selain anemia, kekurangan folat di masa kehamilan dapat menyebabkan bayi mengalami spina bifida. Penyakit ini menyerang tabung saraf yang merupakan bagian dari embrio di mana tulang belakang dan otak janin berkembang [10].

6. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Daun ubi jalar mengandung kalium sebanyak 15% dari kebutuhan harian manusia. Kalium berperan mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit jantung koroner dan stroke [11].

Kalium bekerja dengan membantu penyerapan kalsium yang baik oleh tulang. Kalsium yang tidak diserap dengan baik akan tetap berada pada pembuluh darah. Jika terus-menerus dapat menumpuk dan menyebabkan plak [11].

Plak akibat penumpukan kalsium dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah kerena semakin sempit ruang bagi darah mengalir. Hal ini dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis [11].

Aterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Sedangkan aterosklerosis yang terjadi di pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke [11].

Selain itu, daun ubi jalar juga mengandung vitamin B1 atau tiamin sebesar 10% dari kebutuhan harian. Vitamin ini berperan dalam produksi neurotransmiter asetilkolin yang berperan mengatur detak jantung [12].

Neurotransmiter adalah senyawa kimia yang menyampaikan sinyal dari organ pada sistem saraf dan sebaliknya.

Kekurangan asupan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri. Salah satu gejala yang timbul dari penyakit tersebut adalah pembesaran jantung, tekanan pembuluh vena meningkat serta dapat mengalami gagal jantung kongestif [12].

Gagal jantung kongestif adalah suatu gangguan jantung yang tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh organ tubuh. Sehingga darah menumpuk dalam jantung atau pada jalur peredaran darah [12].

7. Menjaga Kesehatan Kulit

Vitamin A yang terkandung dalam daun ubi jalar adalah sebanyak 1028 IU. Vitamin A merupakan hasil dari pembentukan beta karoten yang berperan sebagai antioksidan [14].

Baik beta karoten maupun vitamin A berprean mencegah kerusakan sel-sel kulit yang dapat berisiko terjadinya penyakit kanker kulit. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan kulit seperti pengeringan kulit, penipisan, dan penebalan folikel kulit [14].

Selain itu, vitamin C yang terkandung dalam daun ubi jalar merupakan antioksidan yang baik bagi metabolisme kulit. Berbagai manfaat vitamin C bagi kulit antara lain adalah [13]:

  • Mencegah kerusakan sel kulit akibat radikal bebas
  • Menghasilkan kolagen yang mampu mengencangkan kulit
  • Melindungi kulit dari paparan sinar UV
  • Mencegah penuaan dini
Penuaan dini adalah suatu kondisi tubuh yang mengalami gejala penuaan dini sebelum waktunya. Beberapa gejala yang tampak adalah kerutan halus, noda hitam, dan kulit yang kering pada wajah [13].

Efek Samping Daun Ubi Jalar

Daun ubi jalar memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. Akan tetapi, daun ubi jalar yang dikonsumsi berlebihan dan tidak tepat dapat menyebabkan beberapa efek samping.

Berikut ini adalah efek samping dari daun ubi jalar bagi kesehatan.

Penderita hipertensi bukan tidak boleh mengonsumsi daun ubi jalar. Nyatanya, daun ubi jalar memiliki manfaat yang mampu menyehatkan jantung dan terbebas dari berbagai penyakit jantung.

Hanya saja, penderita hipertensi disarankan tidak mengonsumsi daun ubi jalar secara terus-menerus dalam kurun waktu yang dekat. Hal ini karena kandungan mineral yang tinggi dalam daun ubi jalar yang berisiko menumpuk pada pembuluh darah [15].

  • Menyebabkan Rasa Mual dan Muntah

Daun ubi jalar mengandung tinggi vitamin A yang bermanfaat bagi kesehatan khususnya mata. Namun, jika daun ubi jalar dikonsumsi terlalu berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan akibat kelebihan vitamin A.

Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak sehingga proses pelarutannya membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Apabila mengonsumsi daun ubi jalar secara terus menerus, maka kadar vitamin A dalam tubuh akan semakin banyak.

Kelebihan vitamin A tidak menghasilkan manfaat yang baik melainkan gangguan kesehatan seperti mual dan muntah. Selain itu, kelebihan vitamin A juga menyebabkan sakit kepala [16].

Tips Penyimpanan Daun Ubi Jalar

Dengan banyaknya manfaat dari daun ubi jalar, maka tak heran daun ubi jalar banyak peminatnya. Berikut ini merupakan cara untuk menyimpan daun ubi jalar di rumah.

  1. Belilah daun ubi jalar secukupnya. Penggunaan berlebihan dan terlalu lama disimpan dapat menyebabkan daun ubi jalar menjadi layu dan kehilangan nutrisinya.
  2. Jangan mencuci daun ubi jalar terlebih dahulu. Hal ini bertujuan mencegah daun ubi jalar mengalami kebusukan saat penyimpanan [17].
  3. Masukkan daun ubi jalar ke dalam wadah plastik. Hindari mencampur daun ubi jalar dengan berbagai jenis sayuran lainnya.
  4. Simpan daun ubi jalar di dalam kulkas pada rak bagian bawah untuk menjaga kelembabannya [17].

Tips Konsumsi Daun Ubi Jalar

Berbagai manfaat yang dihasilkan daun ubi jalar dan harganya yang terjangkau membuat bahan makanan ini memiliki banyak peminat. Daun ubi jalar yang dimasak juga memiliki tekstur yang lembut dan tidak pahit.

Orang Jawa biasanya memasak daun ubi jalar sebagai lalapan yang dicocol dengan sambal. Daun ubi jalar juga dapat ditumis seperti jenis sayuran lainnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum pengolahan antara lain sebagai berikut:

  1. Pilihlah daun ubi jalar yang masih muda dan bertekstur lembut. Daun ubi jalar yang muda memiliki warna hijau muda.
  2. Petik daunnya satu persatu dari bagian batang.
  3. Cuci daun ubi jalar hingga bersih dari kotoran.
  4. Rebus terlebih dahulu daun ubi jalar hingga warnanya berubah. Jangan merebus terlalu lama karena dapat membuat daun berlendir dan tidak lezat.
  5. Jika digunakan untuk lalapan, daun ubi jalar siap dikonsumsi
  6. Jika hendak ditumis, masak kembali rebusan daun ubi jalar bersama dengan bumbu tumis.

Tips Penggunaan Sebagai Obat Herbal

  • Obat Demam Berdarah

Daun ubi jalar dapat mengatasi penyakit demam berdarah dengue. Caranya adalah rebus satu ikat daun ubi jalar dengan satu liter air. Biarkan air rebusan dingin dan saring.

Minum air rebusan daun ubi jalar sebanyak satu liter setiap hari. Apabila kondisi penderita demam berdarah masih belum pulih, segera konsultasikan ke dokter.

Daun ubi jalar dapat meringankan sakit tenggorokan. Caranya adalah daun ubi jalar dijemur hingga kering. Haluskan daun ubi jalar yang sudah kering lalu seduh bersam air hangat.

Minumlah seduhan air daun kering ubi jalar setiap pagi. Apabila sakit tenggorokan belum pulih sebaiknya segera periksa ke dokter.

Daun ubi jalar memiliki berbagai vitamin dan mineral yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat daun ubi jalar antara lain mencegah kanker, menjaga kesehatan mata, jantung, kehamilan, dan kulit. Selain itu, daun ubi jalar mampu menyembuhkan penyakit demam berdarah dengue.

1). Adelia C Bovell-Benjamin. 2007. Advances in Food and Nutrition Research 52:1-59. Sweet Potato: A Review of Its Past, Present, and Future Role in Human Nutrition
2). Hongnan Sun, Bona Mu, Zhen Song, Zhimin Ma, Taihua Mu. 2018. Oxidative Medicine and Celuler Longevity 9017828. The In Vitro Antioxidant Activity and Inhibition of Intracellular Reactive Oxygen Species of Sweet Potato Leaf Polyphenols
3). Sherry A Tanumihardjo, Robert M Russell, Charles B Stephensen, Bryan M Gannon, Neal E Craft, Marjorie J Haskell, Georg Lietz, Kerry Schulze, Daniel J Raiten. 2016. The Journal of Nutrition ;146(9):1816S-48S. Biomarkers of Nutrition for Development (BOND)-Vitamin A Review
4). Talitha C Ford, Luke A Downey, Tamara Simpson, Grace McPhee, Chris Oliver, Con Stough. 2018. Nutrients 10(12):1860. The Effect of a High-Dose Vitamin B Multivitamin Supplement on the Relationship Between Brain Metabolism and Blood Biomarkers of Oxidative Stress: A Randomized Control Trial
5). Anitra C Carr, Silvia Maggini. 2017. Nutrients 9(11):1211. Vitamin C and Immune Function
6). V Pavithra Bharathi, C Ragavendran, N Murugan, D Natarajan. 2017. Artificial Cell, Nano Medicines and Biotechnology 45(8):1568-1580. Ipomoea Batatas (Convolvulaceae)-mediated Synthesis of Silver Nanoparticles for Controlling Mosquito Vectors of Aedes Albopictus, Anopheles Stephensi, and Culex Quinquefasciatus (Diptera:Culicidae)
7). Joanne Slavin. 2013. Nutrients 5(4):1417-35. Fiber and Prebiotics: Mechanisms and Health Benefits
8). Ya I Grigus, O D Mikhaylova, Gorbunov A Yu, Ya M Vakhrushev. 2015. Eksperimental Naia I Clinicheskaia Gastroenterologica (6):89-94. Significance of Magnesium In Phisiology and Pathology of The Digestive System
9). Ibrahim Elmadfa, Petra Rust, Dorota Majchrzak, Karl-Heinz Wagner, Dieter Genser, Regina Lettner, Marika Pinter. 2004. International Journal for Vitamin and Nutrition Research 74(2):147-52. Effects of Beta-Carotene Supplementation on Free Radical Mechanism in Healthy Adult Subjects
10). Maureen M Achebe, Anat Gafter-Gvili. 2017. Bloods 129(8):940-949. How I Treat Anemia in Pregnancy: Iron, Cobalamin, and Folate
11). Csaba P Kovesdy, Lawrence J Appel, Morgan E Grams, Lisa Gutekunst, Peter A McCullough, Biff F Palmer, Bertram Pitt, Dominic A Sica, Raymond R Townsend. 2017. Journal of American Society of Hypertension (12):783-800. Potassium Homeostasis in Health and Disease: A Scientific Workshop Cosponsored by the National Kidney Foundation and the American Society of Hypertension
12). Ahmed A Shible, Deepa Ramadurai, Daniel Gergen, Paul M Reynolds. 2019. The American Journal of Case Reports 20:330-334. Dry Beriberi Due to Thiamine Deficiency Associated With Peripheral Neuropathy and Wernicke's Encephalopathy Mimicking Guillain-Barré Syndrome: A Case Report and Review of the Literature
13). Juliet M Pullar, Anitra C Carr, Margreet C M Vissers. 2017. Nutrients ;9(8):866. The Roles of Vitamin C in Skin Health
14). Jorrit Jv de Vries, Anne B Chang, Catherine M Bonifant, Elizabeth Shevill, Julie M Marchant. 2018. The Cochrane Database of Systematic Reviews 8(8):CD006751. Vitamin A and Beta (β)-Carotene Supplementation for Cystic Fibrosis
15). Thorsten Derlin, Zoltán Tóth, László Papp, Christian Wisotzki, Ivayla Apostolova, Christian R Habermann, Janos Mester, Susanne Klutmann. 2011. Journal of Nuclear Medicine 52(7):1020-7. Correlation of Inflammation Assessed by 18F-FDG PET, Active Mineral Deposition Assessed by 18F-fluoride PET, and Vascular Calcification in Atherosclerotic Plaque: A Dual-Tracer PET/CT Study
16). Matthew D Saltzman, Erik C King. 2007. Journal of Pediatric Orthopedis 27(3):351-3. Central Physeal Arrests as a Manifestation of Hypervitaminosis A
17). Elena Peñas, Beatiz Sidro, Mónica Ullate, Concepción Vidal-Valverde, Juana Frias. 2013. Food Science and Technology International 19(2):133-41. Impact of Storage Under Ambient Conditions on the Vitamin Content of Dehydrated Vegetables
18). C Rennie, A Wise. 2010. Journal of Human Nutrition and Dietetics 23(1):108-10. Preferences for Steaming of Vegetables

Share