Menurut data pada Kementerian Kesehatan ada lebih dari 41.000 orang yang telah terinfeksi oleh demam berdarah dengan lebih dari 260 orang meninggal disetiap kepulauan Indonesia. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue [1].
Dengue sendiri adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti yang berada di daerah yang beriklim tropis. Penyakit DBD dapat memunculkan gejala yang bervariatif, beberapa orang yang terinfeksi memunculkan gejala yang sangat ringan atau tidak terlihat ada pula yang memunculkan gejala yang lebih berat [1] dan memerlukan pengobatan yang intensif.
Dalam kasus yang lebih parah DBD dapat memicu kematian biasanya gejala yang timbul adalah demam tinggi mencapai 40˚C. DBD ini bisa menyerang semua kalangan usia tetapi yang lebih rentan terserang DBD adalah anak-anak [1].
Demam berdarah yang harus paling kita takutkan adalah isu kebocoran dari pembuluh darah kita, cairan kita habis didalam pembuluh darahnya. Kemudian komplikasi lainnya adalah virus ini menghancurkan trombosit maka sering ada mitos seperti trombositnya turun secara terus menerus [2]. Berikut 8 gejala DBD yang sering diabaikan:
Daftar isi
1. Demam 2-7 hari tinggi mendadak
Demam yang cukup tinggi ini cenderung dialami 2-7 hari secara mendadak. Tidak ada gejala sebelumnya, jadi seseorang juga merasakan hal yang biasa saja, ia bisa melakukan pekerjaan atau aktivitas kesehariannya namun, bisa saja sore hari atau siang hari merasakan demam yang mendadak tinggi ketika diukur juga suhunya bisa mencapai 38-40˚C [2] tidak ada gejala bawaan lainnya seperti batuk, pilek atau yang lainnya.
2. Nyeri badan
Ketika demam disertai dengan nyeri badan atau nyeri sendi sehingga seringkali pasien-pasien dengan kecurigaan demam berdarah itu mengeluh bahwa sendi-sendinya sakit, bahunya sakit atau sukar digerakkan karena nyeri. Jadi ingat gejala kedua ini adanya nyeri sendi pada bagian badan [3] .
3. Nyeri belakang mata
Ini gejala yang paling khas pada penderita demam berdarah. Biasanya sakit ini dibarengi dengan sakit kepala hebat dan demam berlangsung selama berhari-hari [3].
4. Tekanan darah turun
Tekanan darah turun atau yang sering disebut dengan syok. Dimana nadi mulai cepat lemah dan bahkan sampai tidak teraba. Apabila kita analogikan pembuluh darah seperti pipa ini akan tejadi kebocoran dan pembuluh darah [4] atau plasma nya akan habis[3].
Jika terjadi syok seperti ini tungkai juga terasa dingin ketika anda pegang kedua tangan dan kaki juga terasa dingin serta saat tes kapilernya itu akan melambat sehingga penting sekali untuk kita memperbanyak minum air putih ataupun diinfus apabila mengalami gejala ini[3].
5. Pendarahan
Pendarahan ini cukup simpel hanya bercak-bercak merah dibadan ataupun juga bisa berupa gigi/gusi yang berdarah, mimisan, dan pendarahan yang berbahaya pada saluran pencernaan[3].
6. Timbul bintik-bintik merah
Timbul bintik-bintik merah, yang muncul di sekitar tubuh biasanya terjadi selama 3-4 hari setelah demam. Tanda bintik-bintik merah ini bisa dikenali dari tempat kemunculannya. Bintik-bintik merah ini muncul di atas, di tungkai bagian bawah, dan di ketiak pada bagian dada atas[3].
Ciri bintik ini berwarna merah dan putih di bagian tengah yang apabila ditekan warnanya tidak akan hilang justru bisa menyatu dan berkelompok sehingga membentuk ruam yang disertai dengan rasa gatal. Ruam [3] ini lama-kelamaan akan meluas ke seluruh tubuh jika tidak segera diobati. Hal ini disebabkan karena pendarahan yang cukup serius akibat dari gigitan nyamuk aedes aegypti[6].
7. Sakit kepala yang hebat
Berbeda dengan kebanyakan orang yang sakit kepala[3]pada umumnya. Penderita DBD mengalami sakit kepala hebat di bagian dahi. Dahi terasa terus menerus berdenyut sampai terkadang membuat si penderita ini sulit untuk tidur nyenyak. Pada akhirnya, penderita DBD akan mengalami kurang istirahat yang cukup.
8. Rasa sakit pada perut, mual, muntah, dan diare
Nyeri pada bagian perut yang disertai dnegan rasa mual, muntah, bahkan diare disebabkan oleh penyumbatan [5] pada saluran empedu dan sistem pankreas yang berlangsung selama 2-5 hari ini juga akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun karena mengalami dehidrasi.
Hal ini bisa diatasi dengan cara memperbanyak istirahat yang cukup, perbanyak meminum air putih minimal 8 gelas sehari, jangan memakan makanan yang mengandung asam saat didiagnosis DBD, perbanyak mengkonsumsi vitamin C, dan usahakan mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi baik[5].
Bagaimana cara pencegahannya?
Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan cara 3M yaitu :
- Menguras tempat penampung air seperti bak mandi, ember, atau penampung air lainnya.
- Menutup rapat-rapat tempat pembuangan air.
- Mendaur ulang barang-barang bekas perkembangbiakan nyamuk untuk dimanfaatkan sebaik mungkin.
Perjalanan penyakit dari demam berdarah ini adalah virus demam berdarah masuk kedalam tubuh kita, ia akan menyebabkan suatu demam, kemudian virus [3] demam bedarah itu akan menyebabkan kebocoran cairan plasma pembuluh darah.
Apabila kita bayangkan pembuluh darah itu dianggap sebagai sebuah pipa dan darah mengalir didalamnya ketika terjadi infeksi virus dengue itu sendiri maka pembuluh darah akan menjadi bocor seperti berpori-pori atau berlubang-lubang sehingga cairan yang ada didalam akan keluar ini akan menyebabkan syok [2] atau bisa pingsan bahkan mencapai kematian karena tekanan darah yang tidak terukur lagi.
Cara 3M tersebut dilakukan karena memang nyamuk senang sekali pada tempat yang kumuh, kotor, dan tidak sehat. Selain itu juga kita bisa melakukan penanganan pada diri sendiri apabila mengalami gejala yang telah disebutkan yaitu dengan cara istirahat yang cukup, minum air (4-6 gelas/hari), kompres badan dengan air hangat, minum obat penurun panas dan segera periksalah ke dokter[3].
Ketika memeriksakan ke dokter, ia akan melakukan pemeriksaan[3]darah anda ke laboratorium tujuannya untuk melihat apakah trombosit penderita DBD turun atau tidak. Apabila trombosit anda turun dibawah 100 ribu per mikro liter itu disebut dengan trombositopenia dan bahayanya trombosit ini merupakan salah satu faktor dari pembekuan darah[3].
Ketika turun otomatis pembekuan darah anda akan teganggu dan jika masuk kedalam tahap seperti ini diagnosis demam berdarah sudah bisa ditetapkan. Jadi, ada gejala klinis dan ada tanda-tanda dari laboratorium tadi. Lakukan pengecekan ini secara rutin untuk pencegahan sedini mungkin[5].