Penyakit & Kelainan

Kanker Payudara A-Z: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Berdasarkan data dari WHO, terdapat lebih dari 300.000 kasus kanker payudara di Indonesia. Kanker payudara menduduki peringkat kedua penyebab kematian wanita di dunia, setelah kanker paru. Gejala yang

Data dari WHO (world Health Organisation) Ada 348.809 lebih kasus kanker di Indonesia, dan kanker payudara adalah penyumbang terbesar dengan 58.256 kasus (16,7%) dan kanker serviks (leher rahim) adalah yang kedua dengan 32.469 kasus atau 9,3% [5].

Sedangkan di Amerika kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak diderita setelah kanker kulit[1].

Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker yang menjadi penyebab kasus kematian kanker pada wanita terbanyak kedua setelah kanker paru paru [2].

Apa Itu Kanker Payudara

Anatomi Payudara Normal & Jaringan Getah Bening Sekitar Payudara

Kanker terjadi ketika pertumbuhan sel berkembang biak secara tidak terkontrol. Ketika pertumbuhan sel tidak terkontrol terjadi di payudara, maka terjadilah kanker payudara.

Kanker Payudara, Img src. National Cancer Departement

Sel-sel kanker payudara biasanya membentuk tumor yang sering terlihat pada rontgen atau dirasakan sebagai benjolan. Kanker payudara hampir seluruhnya terjadi pada jenis kelamin wanita, tetapi faktanya pria juga bisa terkena kanker payudara [3].

Penting untuk dipahami bahwa sebagian besar benjolan pada payudara adalah jinak dan bukan kanker (ganas). Tumor payudara non-kanker adalah pertumbuhan abnormal, tetapi tidak menyebar ke luar payudara. Mereka tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa jenis benjolan payudara jinak dapat meningkatkan risiko wanita terkena kanker payudara [3].

Tinjauan
Kanker payudara adalah tumor ganas yang ada di payudara, sebagian besar terjadi pada wanita, namun tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada pria.

Fakta Kanker Payudara

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kanker Payudara di indonesia terjadi setiap 42,1 dari 100,000 wanita, sedangkan angka kematiannya adalah 17 orang per 100,000 orang [5].

Menurut data American Cancer Society (ACS), di amerika ada 3.1 juta orang menderita kanker, kemungkinan wanita meninggal adalah 1 pada 38 kasus (2,6%) [2].

Angka kemungkinan hidup penderita kanker terus meningkat sejak 1989, hal ini dikarenakan teknologi deteksi dan pengobatan yang lebih canggih, kemungkinan sembuh sangat besar jika dideteksi pada stadium awal [1,2,3].

Tinjauan
Angka kematian akibat kanker payudara di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan di Amerika. Angka kematian kanker payudara dapat ditekan sejak tahun 1989 karena kecanggihan deteksi dan pengobatannya.

Tipe Kanker Payudara

Tipe kanker payudara secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu kanker invasif dan non invasif (in situ).

Kanker invasif terjadi ketika kanker telah menyebar ke bagian lain payudara, sedangkan non invasif terjadi ketika kanker belum menyebar [4].

  • Karsinoma duktal in situ (KDIS). Karsinoma duktal in situ (DCIS) adalah kondisi noninvasif. Dengan DCIS, sel-sel kanker terbatas pada saluran di payudara dan belum menyerang jaringan payudara di sekitarnya.
  • Karsinoma lobular in situ. Karsinoma lobular in situ (LCIS) adalah kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil susu di payudara. Seperti DCIS, sel-sel kanker belum menginvasi jaringan di sekitarnya.
  • Karsinoma duktal invasif. Invasive ductal carcinoma (IDC) adalah jenis kanker payudara yang paling umum. Jenis kanker payudara ini dimulai pada saluran ASI dan kemudian menyerang jaringan terdekat di payudara. Setelah kanker payudara menyebar ke jaringan di luar saluran ASI, kanker payudara dapat mulai menyebar ke organ dan jaringan terdekat lainnya.
  • Karsinoma lobular invasif. Invasive lobular carcinoma (ILC) pertama kali berkembang di lobulus payudara dan telah menyerang jaringan di sekitarnya.

Jenis lain dari kanker payudara yang kurang umum termasuk:

  • Kanker Puting susu. Jenis kanker payudara ini dimulai pada saluran puting, tetapi ketika ia tumbuh, ia mulai memengaruhi kulit dan areola puting.
  • Tumor phyllodes. Jenis kanker payudara yang sangat langka ini tumbuh di jaringan ikat payudara. Sebagian besar tumor ini jinak, tetapi ada pula yang bersifat kanker.
  • Angiosarcoma. Ini adalah kanker yang tumbuh di pembuluh darah atau pembuluh getah bening di payudara.
  • Kanker Payudara Pria. Jenis kanker payudara yang tumbuh pada pria.
Tinjauan
Kanker payudara dapat dikategorikan menjadi dua jenis, invasif dan non-invasif (in-situ). Invasif dimana kanker sudah menyebar, sedangkan non-invasif kanker masih belum menyebar ke luar jaringan sekitar payudara.

Lokasi Kanker Payudara Mulai Tumbuh

Kanker payudara dapat tumbuh dari bagian mana saya dari payudara [3], berikut adalah lokasi yang menjadi mulai tumbuhnya kanker payudara.

  • Sebagian besar kanker payudara terjadi dari saluran (duct) yang membawa susu ke puting (kanker ductal).
  • Kanker tumbuh mulai dari kelenjar yang membuat ASI (kanker lobular)
  • Ada juga jenis kanker payudara lain yang kurang umum seperti tumor phyllodes dan angiosarcoma
  • Sedikit kasus kanker dimulai pada jaringan lain di payudara. Kanker ini disebut sarkoma dan limfoma dan tidak benar-benar dianggap sebagai kanker payudara.

Ada banyak jenis benjolan di payudara yang mana sebagian besar tumor tersebut bukan termasuk tumor ganas.

Tinjauan
Sebagian besar tumor ganas payudara (kanker) tumbuh dari jaringan duct, yang mana membawa susu ke puting.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebab kanker payudara dapat berasal dari berbagai faktor seperti seks, usia, estrogen, riwayat keluarga, mutasi gen, gaya hidup tidak sehat, dan alkohol [6,7,8].

Dokter memperkirakan bahwa 5-10% kasus kanker payudara disebabkan oleh mutasi gen yang diturunkan dari keluarga (riwayat keluarga) [1,6,8].

Penelitian dan ahli mengungkapkan risiko kanker payudara terjadi pada faktor berikut ini [1,2,4,6,7,8,10]

Penyebab Yang Tidak Bisa di Hindari

  • Riwayat Keluarga. Jika anda memiliki keluarga yang terkena kanker payudara, seperti ibu, saudara, dan nenek, maka risiko terkena juga lebih tinggi. Namun beberapa fakta juga mengemukakan bahwa wanita yang tidak memiliki riwayat keluarga pun bisa terkena.
  • Umur. Wanita yang memiliki usia diatas 55 tahun lebih rentan terkena.
  • Jenis Kelamin. Studi mengungkapkan wanita kulit putih 100 kali lebih mungkin terkena kanker payudara daripada pria kulit putih, sedangkan wanita kulit hitam 70 lebih berisiko dibandingkan dengan pria kulit hitam.
  • Gen. Wanita yang memiliki mutasi gen BRCA1 dan BRCA2, lebih besar risiko terkena kanker payudara.
  • Tubuh yang lebih tinggi [3]. Banyak studi mengungkapkan bahwa wanita yang lebih tinggi lebih rentan terkena dibandingkan wanita pendek. Walaupun penyebabnya belum jelas, namun faktor yang diindikasikan adalah tahap pertumbuhan awal, seperti nutrisi di usia dini, serta faktor hormon atau genetik.
  • Memiliki jaringan payudara yang padat. Payudara terdiri dari jaringan lemak, fibrosa, dan jaringan kelenjar. Wanita yang jika dilihat dari hasil mammogram.
  • Memiliki kondisi payudara jinak tertentu. Wanita yang didiagnosis dengan kondisi payudara jinak (non-kanker) mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
  • Menstruasi di usia muda. Terutama jika mens sebelum 12 tahun, hal ini disebabkan oleh paparan hormon estrogen dan progesteron yang lebih lama.
  • Menopause Setelah 55 tahun. Penyebabnya adalah paparan hormon estrogen dan progesteron yang lebih lama.
  • Pernah radiasi di dada. Terutama di usia muda, dimana payudara masih tumbuh, jika usia sudah 40tahun keatas, risiko ini hampir tidak ada.
  • Paparan diethylstilbestrol (DES). Tahun 1940 – 1970-an wanita hamil sering di berikan DES yang merupakan obat untuk mengurangi risiko keguguran. Ternyata DES ini meningkatkan risiko terkena kanker payudara jika dikonsumsi selama kehamilan [3].

Penyebab Kanker Payudara Dari Gaya Hidup

  • Alkohol. Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi bahwa alkohol adalah salah satu penyebab kanker, terutama kanker payudara [3,4,7].
  • Obesitas. Berat badan berlebih atau kegemukan umumnya memiliki kadar insulin yang tinggi yang cenderung meningkatkan risiko terkena kanker di payudara [1,3].
  • Tidak aktif secara fisik. Jarang olahraga, atau jarang gerak terutama pasca menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Korelasinya memang tidak langsung, namun beberapa ahli mengatakan efek terhadap berat badan, inflamasi, hhormon dan keseimbangan energi adalah penyebabnya.
  • Tidak Memiliki Keturunan. Tidak memiliki keturunan atau menikah dan punya anak setelah umur 30 memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan yang menikah dan punya keturunan di usia muda.
  • Tidak menyusui. Studi mengungkapkan bahwa menyusui dapat mencegah kanker payudara, terutama jika diteruskan setelah bayi 1 tahun.
  • KB [3].
    • Pil KB. Penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang menggunakan pil KB sedikit lebih besar risiko dibandingkan dengan wanita yang tidak. Risiko ini dapat hilang setelah 10 tahun menghentikan pil kb tersebut.
    • KB Suntik. Depo-Provera adalah bentuk progesteron suntik yang diberikan setiap 3 bulan sekali untuk kontrasepsi. Beberapa studi telah menemukan bahwa wanita yang saat ini menggunakan suntikan kontrasepsi memiliki peningkatan risiko kanker payudara, namun penelitian lain tidak menemukan peningkatan risiko tersebut.
    • KB Implan. alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), patch kulit, cincin v-a-g-i-n-a: Bentuk-bentuk kontrol kelahiran ini juga menggunakan hormon, yang secara teori dapat memicu pertumbuhan kanker payudara. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara penggunaan IUD yang melepaskan hormon dan risiko kanker payudara, Namun ada juga beberapa penelitian yang tidak menemukan risiko tersebut.
  • Terapi Hormon Setelah Menopause. Terapi hormon seperti estrogen biasanya diberikan juga progesterone dapat meningkatkan risiko kanker payudara, namun ada juga penelitian yang mengungkapkan risiko sangat kecil atau tidak ada. Namun pemberian hormon estrogen jika tidak di barengi dengan progesteron juga dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
  • Implan Payudara. Sebenarnya tidak ada kaitan implan dengan kanker payudara. Namun penelitian belakangan ini mengaitkan dengan jenis limfoma non-Hodgkin langka yang disebut limfoma sel besar anaplastik terkait-implan payudara (BIA-ALCL), yang dapat terbentuk di jaringan parut di sekitar implan.

Penyebab Kanker Payudara Yang Belum Jelas Kebenarannya.

  • Diet. Belum ditemukan korelasi berarti diet dapat menyebabkan risiko kanker payudara [3] .
  • Vitamin dan Suplemen. Belum ditemukan juga korelasi konsumsi vitamin dan suplemen dapat menghindari kita dari risiko kanker payudara [3] .
  • Bahan kimia di lingkungan. Terutama bahan kimia yang mengandung properti seperti estrogen, Misalnya, zat yang ditemukan dalam beberapa plastik, kosmetik tertentu dan produk perawatan pribadi, pestisida, dan PCB (bifenil poliklorinasi) . Secara teori, ini dapat mempengaruhi risiko kanker payudara. Namun pada studi tidak ada jelas antara hal tersebut. Sementara studi pada manusia sangat sulit dilakukan [3] .
  • Asap Rokok. Pada tahun 2014, laporan dari US Surgeon menyatakan hal tersebut sebagai “suggestive but not sufficient” (sugestif tapi tidak cukup) bukti bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kanker payudara [3] .
  • Kerja shift malam. Sudah ada beberapa studi yang meneliti hal tersebut. Beberapa peneliti berpikir efeknya mungkin karena perubahan kadar melatonin, hormon yang dipengaruhi oleh paparan cahaya tubuh, tetapi efek pada hormon lain juga sedang dipelajari[3].

Penyebab Kanker Payudara Yang Terbukti Tidak Benar

Ada banyak rumor yang dapat menyebabkan kanker payudara, namun hal tersebut ternyata tidak terbukti, berikut beberapa di antaranya yang tidak terbukti dapat menyebabkan kanker payudara [3,10].

  • Kafein
  • Deodoran
  • Microwave
  • Bra
  • HP
  • Kontak dengan orang yang sudah terkena kanker
Tinjauan Penyebab paling utama dari kanker payudara adalah mutasi sel yang tidak normal, gen, dan riwayat keluarga. Dari gaya hidup, alkohol, tidak melahirkan dan menyususi dapat meningkatkan risiko. Ada juga beberapa faktor yang tidak terbukti seperti HP, bra, dan deodoran. 

Stadium Kanker Payudara

Penentuan stadium kanker payudara ditentukan berdasarkan ukuran besarnya tumor dan penyebarannya [4]. Tumor yang berukuran kecil dan belum menyebar umumnya memiliki stadium lebih rendah di bandingkan dengan tumor yang berukuran besar dan telah menyebar.

Untuk mengetahui stadium kanker payudara, dokter akan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan untuk menentukan stadium tersebut, antara lain dibutuhkan informasi: [1,4].

  • Apakah kanker invasif atau noninvasif
  • Seberapa besar tumornya
  • Apakah kelenjar getah bening sudah kena
  • Apakah kanker telah menyebar ke jaringan atau organ terdekat

Stadium kanker payudara umumnya adalah 0-4.

Stadium Kanker Payudara (img: john hopkin university)

Stadium 0 Kanker Payudara

Tahap 0 adalah jenis Karsinoma duktal in situ. Sel-sel kanker pada tahap ini tetap terbatas pada saluran di payudara dan belum menyebar ke jaringan terdekat.

Stadium 1 Kanker Payudara

  • Stadium 1A: Tumor primer selebar 2 cm atau kurang dan kelenjar getah bening belum terpengaruh.
  • Stadium 1B: Kanker ditemukan di kelenjar getah bening di dekatnya, dan tidak ada tumor di payudara, atau tumor lebih kecil dari 2 cm.

Stadium 2 Kanker Payudara

  • Stadium 2A: Tumor lebih kecil dari 2 cm dan telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening di dekatnya, atau antara 2 dan 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.
  • Stadium 2B: Tumor ini antara 2 dan 5 cm dan telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening aksila (daerah sekitar ketiak), atau lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening.

Stadium 3 Kanker Payudara

  • Tahap 3A:
    • Kanker telah menyebar ke 4-9 kelenjar getah bening aksila (ketiak) atau telah memperbesar kelenjar getah bening mammae internal, dan tumor primer bisa berukuran berapa saja.
    • Tumor lebih besar dari 5 cm dan kanker telah menyebar ke 1-3 kelenjar getah bening aksila atau kelenjar tulang payudara.
  • Tahap 3B: Tumor telah menginvasi dinding dada atau kulit dan atau mungkin belum menginvasi hingga 9 kelenjar getah bening.
  • Tahap 3C: Kanker ditemukan di 10 atau lebih kelenjar getah bening aksila, kelenjar getah bening di dekat tulang selangka, atau kelenjar susu internal.

Stadium 4 Kanker payudara

Ukuran tumor Kanker payudara stadium 4 dapat berupa ukuran apa pun, dan sel kankernya telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya dan organ jauh diluar payudara.

Tinjauan
Stadium kanker payudara terdiri dari stadium 0-4, semakin tinggi stadium, semakin besar tumor dan daerah penyebarannya. 

Gejala Kanker Payudara

Dalam banyak kasus seperti gejala kanker serviks dan kanker lainnya, gejala kanker payudara tidak ditemukan pada stadium awal dan umumnya hanya diketahui melalui screening mammogram [4].

Namun itu bukan berarti kita harus mengabaikan setiap kemungkinan gejala yang mungkin terjadi. Berikut beberapa di antaranya.

  • Benjolan di payudara atau penebalan jaringan yang terasa berbeda dari jaringan di sekitarnya dan terbentuk baru belakangan ini (sebelumnya belum ada)
  • Nyeri payudara
  • Merah, ada bintik merah di payudara (bahkan di sebagian besar payudara)
  • Pembengkakan di seluruh atau sebagian payudara
  • Keluar cairan dari puting, selain ASI tentunya
  • Keluarnya darah dari puting susu
  • Kulit puting mengupas, berkerak, mengelupas.
  • Perubahan bentuk atau ukuran payudara yang terjadi secara tiba-tiba yang tidak dapat dijelaskan
  • Puting terbalik
  • Perubahan penampilan kulit di payudara
  • Benjolan atau bengkak di bawah lengan.

Gejala di atas, seperti gejala paling umum misalnya benjolan, bukan serta merta langsung dikatakan kanker, ada banyak kasus itu hanya tumor jinak.

Untuk memastikan, anda harus berkonsultasi ke dokter terkait untuk melakukan pemeriksaan secara medis.

Kapan Harus Ke Dokter ?

Jika anda benar benar merasakan keanehan terhadap payudara anda, rasa sakit dan ada benjolan, ataupun gejala lainnya yang tidak biasa. Tidak ada salahnya menemui dokter sesegera mungkin.

Tinjauan
Gejala kanker payudara umumnya jarang diketahui pada level awal, namun jika anda mengalami beberapa dari gejala seperti ada benjolan, ruam di puting, ataupun bintik bintik merah dan kondisi tidak normal di payudara, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Deteksi dini dan Diagnosis

Deteksi dini setiap kanker, seperti kanker serviks, kanker usus, kanker tulang, kanker rahim, kanker otak, termasuk kanker payudara, bahkan semua jenis kanker, dapat meningkatkan peluang sembuh dan bertahan hidup[1,3,10].

Bisakah Deteksi dini Kanker Payudara?

Kanker payudara dan banyak jenis kanker lainnya ketika gejala sudah muncul, dan sayangnya terkadang sudah masuk ke stadium lanjut. Sangat jarang awal kemunculan kanker, sudah dirasakan gejala-gejala mencurigakan [3,4].

Mau tidak mau cara satu-satunya adalah melakukan pemeriksaaan atau screening secara rutin sesuai dengan anjuran dokter.

Tes Fisik Payudara

Tes fisik payudara merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan setiap hari, murah, dan mungkin tanpa biaya.

Anda adalah orang yang paling mengetahui bagaimana bentuk, permukaan, dan keadaan puting serta bagian lain di payudara.

Anda harusnya memperhatikan berbagai perubahan di payudara secara seksama.

Bagaimana melakukannya ?

  • Cek apakah ada benjolan di sekitar payudara atau ketiak
  • Cek apakah puting bentuknya normal seperti biasa.
  • Cek apakah ada lebam atau tanda lain di sekitar payudara

Jika menemukan keanehan, tidak ada salahnya anda pergi ke dokter terkait untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tes Pencitraan

  • Mammogram. Screening yang digunakan apabila dokter sudah menemukan lokasi yang mencurigakan. Jika ditemukan area yang mencurigakan, dokter akan melakukan tes lainnya[3,4,10].
  • Ultrasonografi Payudara. USG payudara menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jaringan jauh di payudara . Ultrasonografi dapat membantu dokter membedakan antara massa padat, seperti tumor, dan kista jinak.
  • MRI payudara. Biasanya digunakan jika kanker sudah positif, untuk melihat dan mengetahui ukuran yang lebih jelas.

Biopsi Payudara

Biopsi payudara dilakukan ketika mammogram, tes pencitran lain, atau tes fisik menunjukkan bahwa kemungkinan payudara terdapat kanker.

Tindakan ini akan mengambil sampel bagian yang dicurigai untuk dilakukan serangkaian tes yang memastikan kanker tersebut.

Tes untuk Mencari Penyebaran Kanker Payudara

Jika dokter mencurigai kanker mungkin telah menyebar ke bagian lain tubuh diluar jaringan payudara. Kemungkinan akan di lakukan beberapa tes seperti berikut ini[3]:

Tinjauan
Deteksi dini dapat dilakukan dengan pengamatan fisik secara mendiri atau melakukan screening rutin. Secara medis, mammogram umumnya akan dilakukan untuk screening apakah ditemukan kanker atau tidak.

Cara Mengobati Kanker Payudara

Cara mengobati kanker payudara sangat bergantung pada stadium dan tingkat penyebaran dan kondisi pasien. Dokter akan menyarakan secara detil teknik pengobatan sesuai dengan hasil screening dan evaluasi pada pasing.

Pada umumnya tindakan yang dilakukan antara lain [3,4,10]:

Operasi

Ada beberapa teknik operasi yang akan dilakukan untuk mengangkat kanker penjara, beberapa di antaranya:

  • Lumpektomi. Prosedur ini menghilangkan tumor dan beberapa jaringan di sekitarnya, payudara masih utuh.
  • Mastektomi. Dalam prosedur ini, seorang ahli bedah mengangkat seluruh payudara. Dalam mastektomi ganda, kedua payudara diangkat.
  • Biopsi simpul sentinel. Pembedahan ini menghilangkan beberapa kelenjar getah bening yang menerima aliran dari tumor. Kelenjar getah bening ini akan diuji. Jika belum tersebar kanker, mungkin tidak perlu operasi tambahan untuk menghilangkan lebih banyak kelenjar getah bening.
  • Diseksi kelenjar getah bening aksila. Jika kelenjar getah bening yang dikeluarkan selama biopsi kelenjar sentinel mengandung sel kanker, dokter dapat mengangkat kelenjar getah bening tambahan.
  • Mastektomi profilaksis kontralateral. Meskipun kanker payudara dapat terjadi hanya pada satu payudara, beberapa wanita memilih untuk memiliki mastektomi profilaksis kontralateral. Operasi ini menghilangkan payudara sehat untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara lagi.

Radiasi Payudara

Radiasi Kanker payudara adalah pengobatan dengan sinar berenergi tingg untuk membunuh sel kanker. Radiasi adalah pengobatan lanjutan jika diperlukan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, radiasi ini dibutuhkan untuk beberapa kondisi seperti: [2,3,10].

  • Setelah operasi konservasi payudara (BCS), untuk membantu menurunkan kemungkinan kanker akan kembali pada payudara yang sama atau kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Setelah mastektomi, terutama jika tumor memiliki ukuran lebih dari 5 cm (sekitar 2 inci), jika kanker ditemukan di banyak kelenjar getah bening, atau jika margin bedah tertentu memiliki kanker seperti kulit atau otot.
  • Jika kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang atau otak.

Jenis terapi radiasi yang dapat digunakan untuk mengobati kanker payudara adalah terapi radiasi sinar eksternal (EBRT) dan brachytherapy.

Kemoterapi

Kemoterapi adalah pengobatan melalui obat obatan yang dapat diberikan melalui infus atau diminum untuk membunuh sel kanker[3].

Tidak semua tipe kanker payudara membutuhkan kemoterapi, kemo di rekomendasikan untuk kondisi berikut ini[3,4].

  • Setelah operasi (kemo ajuvan). Mungkin dibutuhkan untuk membunuh sel sel kanker yang mungkin tertinggal atau tidak terdeteksi pada saat screening. Kemo ajuvan dapat meminimalisir kemungkinan sel kanker datang kembali.
  • Sebelum operasi (kemo ajuvan ). Jenis kemo ini diberikan sebelum operasi dengan tujuan agar saat operasi tidak memberikan luka yang luas. Biasanya jika tumor telah berukuran besar.
  • Untuk kanker payudara stadium lanjut. Ketika kanker telah menyebar di luar payudara dan ketiak.

Terapi Hormon

Beberapa jenis kanker payudara disebabkan oleh hormon estrogen dan progesteron. Sel-sel kanker payudara memiliki reseptor (protein) yang menempel pada estrogen dan progesteron, yang membuat mereka tumbuh / hidup.

Pengobatan untuk menghentikan hormon hormon yang menempel pada reseptor tersebut adalah yang kita namakan terapi hormon.

Obat Obatan

Beberapa obat obatan diproduksi untuk menghentikan pertumbuhan sel abnormal dan mutasi gen sel kanker [4].

Contohnya adalah, Herceptin (trastuzumab) dapat menghambat produksi protein HER2 tubuh.

HER2 membantu sel kanker payudara tumbuh, jadi minum obat untuk memperlambat produksi protein ini dapat membantu memperlambat pertumbuhan kanker.

Tinjauan
Pengobatan kanker payudara umumnya melalui operasi, radiasi, dan kemoterapi. Namun juga disesuaikan dengan penyebabnya, ada juga pengobatan dengan terapi hormon.

Angka Harapan Hidup Penderita Kanker Payudara

Angka harapan hidup penderita kanker payudara di pengaruhi oleh faktor di bawah ini [5]

  • Stadium saat mengetahui adanya kanker
  • usia

Data dari kementerian kesehatan Indonesia penderita kanker payudara adalah 42,1 dari 100,000 orang. Dengan angka kematian 17 orang per 100,000 [5].

Dengan angka tersebut, berarti angka kematian kanker payudara adalah 17/42,1 atau sekitar 40.38% sedangkan angka survival nya adalah 59.62%.

Di Amerika, menurut ACP (American College of Physicians), pada tahun 1975 angka kelangsungan hidup 5 tahun penderita kanker payudara sekitar 75.2 %.

Angka ini meningkat drastis pada penderita ddari 2008 hingga 2014 yakni mencapai 90,1 %.

Angka ini bervariasi dan tergantung stadiumnya, dimana jika ditemukan di stadium awal, bisa mencapai 99,1%. Namun jika ditemukan jika sudah stadium lanjut kelangsungan hidup 5 tahun sekitar 27%.

Tinjauan 
Angka harapan hidup penderita kanker payudara meningkat seiring canggihnya teknologi diagnosa dan pengobatan. Semakin berpeluang jika ditemukan di stadium awal.

Cara Mencegah Kanker Payudara

Ada beberapa penyebab dari kanker yang tidak bisa di hindari seperti riwayat keluarga dan gen. Namun hal ini bukan menjadi alasan kita tidak bisa mencegah kanker payudara, berikut tipsnya[1,3,4,].

Ubah Lifestlye Menjadi Lebih Sehat

Minum minuman alkohol, merokok (walau belum ada bukti kuat), wajib di hindari, tidak hanya kanker payudara, kanker serviks, kanker tenggorokan, kanker paru paru, adalah sebagian jenis kanker yang dapat disebabkan oleh alkohol dan merokok.

Obesitas harus di hindari. Ada banyak cara menjaga berat badan tetap sehat, seperti aktivitas fisik dan olahraga rutin.

Pemeriksaan (Screening) Rutin

Tidak bisa mencegah, namun menemukannya di stadium awal akan sangat penting untuk membasmi agar tidak berkembang lagi.

  • Wanita berusia 40 – 49 tahun: Mammogram tahunan tidak dianjurkan, konsultasikan dengan dokter kebutuhan tersebut.
  • Wanita usia 50 – 74 tahun direkomendasikan mammogram setiap tahun.
  • Wanita 75 dan lebih tua: Mammogram tidak lagi direkomendasikan.
Tinjauan
Melakukan pencegahan kanker payudara dapat dilakukan gaya hidup sehat, hindari alkohol yang paling utama. Lakukan screening jika usia sudah 50 tahun ke atas. 

1) Anonim. 2019. Mayo clinic. Breast cancer
2) Adam Felman, Review Yamini Ranchod, Ph.D., M.S.. 2019. Medical News Today. What to know about breast cancer
3) Anonim. 2019. The American Cancer Society medical and editorial content team. What Is Breast Cancer?
4) Jaime Herndon & Kimberly Holland. 2019. Healthline. A Comprehensive Guide to Breast Cancer
5) Hari Widowati. 2019. Katadata. Kasus Kanker Payudara Paling Banyak Terjadi di Indonesia
6) Brian MacMahon. 2006. Willey Online Library. Epidemiology and the causes of breast cancer
7) Yi-Sheng Sun,1 Zhao Zhao,2 Zhang-Nv Yang,1 Fang Xu,1 Hang-Jing Lu,1 Zhi-Yong Zhu,1 Wen Shi,1 Jianmin Jiang,1 Ping-Ping Yao,1, and Han-Ping Zhu1. 2017. National Institutes of Health. Risk Factors and Preventions of Breast Cancer
8) Colin B Seymour and Carmel Mothersill. 2013. National Institutes of Health. Breast cancer causes and treatment: where are we going wrong?
9) Anonim. National Breast Cancer Foundation, Inc. cause of breast cancer
10) Shivpoojan Kori. 2018. Resarchgate. An Overview: Several Causes of Breast Cancer

Share