Estrogen dikenal sebagai hormon “wanita”. Testosterone dikenal sebagai hormon “laki-laki”. Meskipun setiap hormon diidentifikasikan pada jenis kelamin tertentu, kedua hormon ini ditemukan baik dalam tubuh wanita dan pria. Rata-rata, wanita mempunyai kadar estrogen yang lebih tinggi dan pria memiliki kadar testosterone yang lebih tinggi. [1]
Merupakan hal yang normal bila hormon estrogen naik dan turun pada tingkat tertentu. Akan tetapi, bila hormon ini meningkat secara terus-menerus maka dapat terjadi masalah yang serius. Ketika estrogen lebih tinggi dibandingkan dengan progesterone pada wanita maka disebut dengan dominansi estrogen. [2]
Masalah-masalah yang timbul akibat kelebihan hormon estrogen meliputi kelelahan, kecemasan, fibroid di rahim, endometriosis, siklus haid yang tak normal, dan kanker payudara. [3]
Daftar isi
Ada 3 tipe estrogen yaitu estrone, estradiol, dan estriol. Estradiol merupakan hormon utama wanita. Estriol dan estrone merupakan hormon minor. Estriol hampir tak terdeteksi pada wanita yang tidak hamil. Berikut ini kadar hormon normal pada wanita. [1]
Estrone | Estradiol | |
Wanita Pra pubertas | Tak terdeteksi- 29 pg/ml | Tak terdeteksi – 20 pg/ml |
Wanita Pubertas | 10-200 pg/ml | Tak terdeteksi – 350 pg/ml |
Wanita Pra menopause | 17-200 pg/ml | 15-350 pg/ml |
Wanita Pos menopause | 7-40 pg/ml | <10 pg/ml |
Berdasarkan Mayo Medical Laboratories, berikut ini adalah kadar hormon normal pada pria: [1]
Estrone | Estradiol | |
Pria Pra Pubertas | Tak terdeteksi- 16 pg/ml | Tak terdeteksi- 13 pg/ml |
Pria Pubertas | Tak terdeteksi- 60 pg/ml | Tak terdeteksi- 40 pg/ml |
Pria Dewasa | 10-60 pg/ml | 10-40 pg/ml |
Kelebihan hormon estrogen mempengaruhi pria dan wanita dengan cara berbeda. Oleh sebab itu, gejala yang muncul juga berbeda. Berikut ini adalah gejala pada wanita: [2]
Berdasarkan studi tahun 2018, kelebihan hormon estrogen pada pria dikaitkan dengan peningkatan laju depresi. Selain itu, pada pria, kelebihan hormon estrogen memberikan gejala sebagai berikut: [2]
Ada beberapa alasan yang menimbulkan tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Salah satu dari ketiga alasan di bawah akan memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon. [2]
Kelebihan hormon estrogen dapat terjadi secara alami. Akan tetapi, kelebihan ini juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat tertentu. Sebagai contoh, terapi pengganti estrogen yang digunakan untuk menangani akibat dari menopause. [1]
Anda mungkin juga mengembangkan kondisi kadar hormon progesterone atau hormon testosterone rendah. Kondisi ini dapat mengganggu keseimbangan hormon. Jika hormon estrogen relatif lebih tinggi dibandingkan hormon lainnya maka disebut dengan dominansi estrogen. [1]
Terdapat kondisi kelainan genetik langka yang menyebabkan kondisi kelebihan hormon estrogen yakni aromatase excess syndrome (AES atau AEXS). Kondisi ini disebut juga sebagai hiperestrogenisme keturunan atau ginekomastia keturunan. [4]
Jika Anda mengalami kelebihan hormon estrogen secara terus-menerus, Anda akan mengalami peningkatan resiko terhadap: [2]
Kelebihan hormon estrogen juga dapat memperburuk kondisi yang telah Anda idap seperti asthma dan alergi. Sebuah studi tahun 2017 di Korea Selatan menemukan hubungan antara tingginya kadar estriol bebas dengan resiko mengalami diabetes gestasional pada ibu hamil. [2]
Selain itu, kelebihan hormon estrogen yang tidak ditangani akan berujung peningkatan resiko terhadap penyakit yang sensitif terhadap hormon estrogen. Sebagai contoh, endometriosis. Penyakit ini merupakan pertumbuhan abnormal pada dinding rahim. [4]
Bila dokter mencurigai Anda mengalami kelebihan hormon estrogen, Anda akan diminta melakukan tes darah untuk mengetahui kadar hormon di dalam darah. Hasil pemeriksaan akan berupa nilai dalam piktogram/ mililiter (pg/ml). Hormon estrogen berlebih ditunjukkan dengan nilai yang di atas kadar normal yang telah disebutkan sebelumnya. [1]
Pengbatan kelebihan hormon estrogen bergantung pada kondisi medis penyebabnya. Pada kasus dominansi estrogen, tidak ada penyebab medis sehingga pengobatan ditempuh dengan menjalani perubahan pada gaya hidup di antaranya: [2,5]
Jika kelebihan hormon estrogen Anda disebabkan oleh kondisi medis maka pengobatan dilakukan dengan memberi obat. Tamoxifen diberikan pada penderita kanker yang kondisi kankernya sensitif terhadap hormon estrogen. Tujuannya agar sel kanker tidak mengikat hormon estrogen. [1]
Selain itu, dokter juga meresepkan obat aromatase inhibitor. Obat jenis ini menghentikan enzim aromatase untuk mengubah androgen menjadi estrogen. Jenis obat ini termasuk: [1]
Pada kasus lain, dokter akan meresepkan obat yang menghentikan ovarium menghasilkan estrogen. Sebagai contoh, dokter akan meresepkan obat: [1]
Jika Anda menderita kanker yang sensitif terhadap hormon estrogen, dokter akan menganjurkan oophorectomy. Pembedahan ini bertujuan untuk mengangkat ovarium. Karena ovarium pada wanita adalah penghasil hormon estrogen paling banyak maka pengangkatan akan menurunkan kadar estrogen. [1]
1. Kimberly Holland & Debra Rose Wilson. Signs and Symptoms of High Estrogen. Healthline; 2018.
2. Lauren Martin & Stacy Sampson. What are the symptoms of high estrogen? Medical News Today; 2021.
3. Anonim. Hyperestrogenism | What is Too Much Estrogen. Texas Health Care Obstetrics and Gynecology; 2018.
4. Anonim. Hyperestrogenism. Fertility Pedia; 2021.
5. Jonathan Vellinga. What Are the Symptoms and Treatments of High Estrogen Levels? Temecula Center; 2021.