Buang air besar rutin menjadi pertanda sistem pencernaan berfungsi dengan baik dan dalam kondisi yang sehat [1,15].
Namun pada beberapa orang, buang air besar bisa terasa begitu menyiksa karena rasa sakit yang menyertai [1].
Walau rasa sakit ini bersifat sementara, jika terjadi berulang maka buang air besar dapat menjadi sebuah aktivitas yang menakutkan dan sangat tidak nyaman [1].
Ada kemungkinan bahwa penyebab buang air besar terasa sakit adalah karena faktor-faktor sebagai berikut.
Daftar isi
Wasir atau hemoroid atau ambeien merupakan sebuah kondisi ketika pembuluh darah dubur atau rektum mengalami pembengkakan [1,2].
Kondisi wasir ini terbagi menjadi dua jenis, yakni internal dan eksternal [2].
Wasir internal adalah ketika pembengkakan terjadi pada pembuluh darah di dalam dubur yang sama sekali tak terlihat dari luar, sedangkan wasir eksternal adalah pembengkakan pembuluh darah di luar dubur [2].
Biasanya, wasir eksternal jauh lebih sakit karena berlokasi dekat dengan lubang anus [2].
Sejumlah tanda bahwa wasir menjadi penyebab buang air besar terasa sakit adalah [1,2] :
Jika darah yang keluar pada kasus wasir ini cukup banyak, maka penderita berpotensi mengalami anemia sebagai komplikasinya [2].
Walau komplikasi semacam ini jarang dijumpai, wasir tetap perlu diwaspadai dan ditangani segera apabila darah yang keluar tidak sedikit.
Sembelit atau konstipasi adalah faktor paling umum yang memungkinkan rasa sakit timbul saat buang air besar [1,3].
Ketika buang air besar kurang dari 3 kali dalam 1 minggu, maka hal ini disebut dengan sembelit [1].
Terlebih biasanya sembelit ditandai dengan feses yang keras sehingga sulit untuk keluar dan hal ini menyebabkan rasa sakit, baik pada anus maupun usus bagian bawah [1,3].
Jika beberapa gejala-gejala di bawah ini turut menyertai, maka kemungkinan besar sembelit sedang dialami [3].
Selain sembelit, buang air besar bisa terasa sakit karena diare [1].
Diare adalah kondisi ketika perut penderita terasa mulas lalu buang air besar dengan feses yang berair atau encer [1,4].
Meskipun diare tidak selalu menyebabkan rasa sakit saat buang air besar, diare parah atau sampai berkali-kali sepanjang hari mampu menyebabkannya [1,4].
Kulit akan lebih mudah mengalami iritasi ketika buang air besar terus-menerus dan anus berpotensi mati rasa karenanya [1].
Bila masalah utama adalah diare, maka beberapa kondisi berikut adalah gejala atau keluhan pada umumnya [1,4] :
Endometriosis merupakan kondisi tumbuhnya jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim di luar rahim (pertumbuhan dapat terjadi pada tuba falopi, usus, rektum, vagina, atau indung telur) [1,5].
Jaringan tersebut disebut dengan endometrium dan endometrium ini mengalami penebalan setiap sebelum wanita menstruasi [1,5].
Pada kondisi tidak hamil, endometrium keluar dari dalam tubuh sebagai darah menstruasi yang proses meluruhnya terjadi secara alami [5].
Namun ketika endometriosis terjadi, penebalan jaringan endometrium tetap terjadi walaupun tumbuh secara abnormal di luar rahim dan tidak bisa luruh maupun keluar seperti seharusnya [5].
Wanita pada kasus ini akan merasakan nyeri hingga mengalami kemandulan [5].
Berikut ini merupakan keluhan-keluhan yang mampu menandakan bahwa seorang wanita tengah mengalami endometriosis [1,5] :
Rasa nyeri yang terasa berlebihan tidak selalu menjadi pertanda bahwa endometriosis sudah pada tahap serius [5].
Sebab beberapa penderita merasakan nyeri hebat walaupun endometriosis tergolong ringan, dan sebagian penderita lainnya mengalami nyeri ringan pada endometriosis berat [5].
Kemungkinan penyebab buang air besar terasa sakit lainnya adalah fisura ani, yaitu kulit pada area anus yang mengalami robekan akibat penetrasi anal atau sembelit [1,6].
Pada kondisi anus luka seperti ini, rasa sakit yang dirasakan penderita adalah berupa rasa nyeri tajam, terutama saat buang air besar [6].
Selain itu, gejala-gejala lain yang mengarah pada fisura ani adalah [1,6] :
Periksakan diri segera apabila darah yang keluar saat buang air besar tergolong banyak atau memiliki riwayat fisura ani (karena kondisi ini dapat kambuh sewaktu-waktu) [1,6].
Buang air besar akan terasa tak nyaman dan menyakitkan apabila menderita infeksi menular seksua [1,7]l.
Sejumlah infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai sebagai penyebab rasa sakit tersebut adalah [1,7] :
Ketika buang air besar terasa sakit, hal ini berpotensi disebabkan oleh kulit di sekitar anus yang mengalami masalah [8].
Beberapa kondisi masalah kulit yang dapat terjadi dan menyebabkan rasa sakit tersebut antara lain [8] :
Rasa sakit yang timbul saat buang air besar rupanya dapat juga disebabkan oleh intoleransi pada makanan tertentu yang berkaitan dengan sembelit [9].
Intoleransi laktosa, sensitivitas fruktosa atau sensitivitas gluten adalah sejumlah kondisi yang membuat buang air besar terasa begitu tak nyaman [9].
Penyakit radang usus adalah peradangan yang menyerang saluran pencernaan; kondisi ini juga meliputi kolitis ulseratif dan penyakit Crohn [1].
Kolitis ulseratif sendiri adalah radang usus besar dan rektum yang menyebabkan buang air besar berdarah, diare, dan buang air besar bernanah [1,10].
Sementara itu, penyakit Crohn tergolong radang usus kronis di mana radang menyerang lapisan dinding sistem pencernaan, terutama usus besar dan usus halus [1,10].
Secara umum, peradangan usus menyebabkan buang air besar terasa sakit dan berikut ini adalah gejala-gejala lain yang menyertai [1,10] :
Proktitis merupakan kondisi ketika rektum atau dinding usus besar akhir mengalami peradangan [1,11].
Penyakit radang usus dan penyakit menular seksual dapat menjadi sebab utama proktitis pada umumnya [1,11].
Buang air besar pada kondisi ini akan terasa sakit dan sejumlah keluhan lain yang menyertai adalah [1,11] :
Rasa mulas, keinginan buang air besar terus-menerus, hingga rasa sakit setiap buang air besar dapat dialami hingga beberapa minggu atau bulan sehingga kondisi ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter [1,11].
HPV atau human papillomavirus merupakan infeksi virus yang mampu menyebabkan timbulnya kutil kelamin [1,12].
Terbentuknya kutil ini terjadi pada area dekat anus maupun alat kelamin selain tenggorokan atau mulut [1,12].
Rasa sakit saat buang air besar dapat disebabkan oleh keberadaan kutil ini [1].
Walaupun dapat diatasi, kutil dapat kambuh atau tumbuh kembali sewaktu-waktu sehingga penting untuk mengecek kesehatan secara rutin [1].
Kanker anus adalah penyebab lain dari timbulnya rasa sakit saat buang air besar, namun hal ini sangat jarang terjadi [1].
Kemungkinan rasa sakit akibat tumbuhnya kanker sangat kecil, hanya saja tak ada salahnya untuk mengenali ciri-ciri penyakit ini [1,13].
Cara Mengatasi Buang Air Besar Terasa Sakit
Ketika buang air besar terasa sakit dan hal ini terjadi beberapa kali, cari tahu segera penyebabnya agar lebih mudah untuk mengatasi.
Berikut ini merupakan sejumlah upaya penanganan yang disesuaikan dengan penyebab rasa sakit penderita [1,2,3,4,5,6,8,11,12,13,14] :
Untuk mengetahui penyebab buang air besar terasa sakit, segera ke dokter, khususnya jika rasa sakit disertai perdarahan selama lebih dari 1 minggu dan adanya gejala-gejala abnormal lainnya.
1. Tim Jewell. 10 Reasons It Hurts When You Poop. Healthline; 2018.
2. Varut Lohsiriwat. Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management. World Journal of Gastroenterology; 2012.
3. Sorangel Diaz; Khaled Bittar; & Magda D. Mendez. Constipation. National Center for Biotechnology Information; 2021.
4. Valerie Nemeth & Nicholas Pfleghaar. Diarrhea. National Center for Biotechnology Information; 2021.
5. Parveen Parasar, PhD, MVSc, Pinar Ozcan, MD, & Kathryn L. Terry, ScD. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management. HHS Public Access; 2018.
6. Brian Jahnny & John V. Ashurst. Anal Fissures. National Center for Biotechnology Information; 2020.
7. Roland Assi, Peter W Hashim, Vikram B Reddy, Hulda Einarsdottir, & Walter E Longo. Sexually transmitted infections of the anus and rectum. World Journal of Gastroenterology; 2014.
8. Stephanie Booth & Minesh Khatri, MD. Causes of Painful Bowel Movements. WebMD; 2021.
9. Robin. Could a Food Sensitivity be Causing Your Constipation?. Healthy Nest Nutrition; 2019.
10. Marc Fakhoury, Rebecca Negrulj, Armin Mooranian, & Hani Al-Salami. Inflammatory bowel disease: clinical aspects and treatments. Journal of Inflammation Research; 2014.
11. Marcelle Meseeha & Maximos Attia. Proctitis And Anusitis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
12. Stephen W. Leslie; Hussain Sajjad; & Sandeep Kumar. Genital Warts. National Center for Biotechnology Information; 2021.
13. Hani M. Babiker; Sarang Kashyap; Sameera R. Mehta; Manidhar Reddy Lekkala; & Burt Cagir. Anal Cancer. National Center for Biotechnology Information; 2021.
14. Laudia Tysara. Cara Membuat Oralit untuk Anak, Pahami Dosis Tepatnya. Liputan 6; 2021.
15. Alana Biggers, M.D., MPH & Rachel Nall, MSN, CRNA. How Many Times Should You Poop a Day?. Healthline; 2018.