Penyakit & Kelainan

12 Penyebab Buang Air Besar Terasa Sakit

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Buang air besar rutin menjadi pertanda sistem pencernaan berfungsi dengan baik dan dalam kondisi yang sehat [1,15].

Namun pada beberapa orang, buang air besar bisa terasa begitu menyiksa karena rasa sakit yang menyertai [1].

Walau rasa sakit ini bersifat sementara, jika terjadi berulang maka buang air besar dapat menjadi sebuah aktivitas yang menakutkan dan sangat tidak nyaman [1].

Ada kemungkinan bahwa penyebab buang air besar terasa sakit adalah karena faktor-faktor sebagai berikut.

1. Wasir

Wasir atau hemoroid atau ambeien merupakan sebuah kondisi ketika pembuluh darah dubur atau rektum mengalami pembengkakan [1,2].

Kondisi wasir ini terbagi menjadi dua jenis, yakni internal dan eksternal [2].

Wasir internal adalah ketika pembengkakan terjadi pada pembuluh darah di dalam dubur yang sama sekali tak terlihat dari luar, sedangkan wasir eksternal adalah pembengkakan pembuluh darah di luar dubur [2].

Biasanya, wasir eksternal jauh lebih sakit karena berlokasi dekat dengan lubang anus [2].

Sejumlah tanda bahwa wasir menjadi penyebab buang air besar terasa sakit adalah [1,2] :

  • Terdapat benjolan dekat dubur yang terasa gatal atau sakit.
  • Dubur terasa nyeri dan gatal.
  • Rasa sakit saat buang air besar biasanya disertai dengan feses keluar bersama darah.
  • Feses keluar dari lubang dubur dengan sendirinya.
  • Darah dapat keluar usai buang air besar; darah berwarna merah terang namun tidak ada rasa nyeri.
  • Keluar lendir dari dubur usai buang air besar.

Jika darah yang keluar pada kasus wasir ini cukup banyak, maka penderita berpotensi mengalami anemia sebagai komplikasinya [2].

Walau komplikasi semacam ini jarang dijumpai, wasir tetap perlu diwaspadai dan ditangani segera apabila darah yang keluar tidak sedikit.

2. Sembelit

Sembelit atau konstipasi adalah faktor paling umum yang memungkinkan rasa sakit timbul saat buang air besar [1,3].

Ketika buang air besar kurang dari 3 kali dalam 1 minggu, maka hal ini disebut dengan sembelit [1].

Terlebih biasanya sembelit ditandai dengan feses yang keras sehingga sulit untuk keluar dan hal ini menyebabkan rasa sakit, baik pada anus maupun usus bagian bawah [1,3].

Jika beberapa gejala-gejala di bawah ini turut menyertai, maka kemungkinan besar sembelit sedang dialami [3].

  • Terasa seperti ada yang menghambat jalannya usus.
  • Bagian usus bawah dan pinggang lebih mudah kram.
  • Terasa kembung terus-menerus.
  • Merasa masih harus buang air besar walaupun baru saja sudah melakukannya; rasanya tidak nyaman karena tidak tuntas.
  • Feses selain keras juga biasanya akan keluar sedikit-sedikit berukuran kecil.

3. Diare

Selain sembelit, buang air besar bisa terasa sakit karena diare [1].

Diare adalah kondisi ketika perut penderita terasa mulas lalu buang air besar dengan feses yang berair atau encer [1,4].

Meskipun diare tidak selalu menyebabkan rasa sakit saat buang air besar, diare parah atau sampai berkali-kali sepanjang hari mampu menyebabkannya [1,4].

Kulit akan lebih mudah mengalami iritasi ketika buang air besar terus-menerus dan anus berpotensi mati rasa karenanya [1].

Bila masalah utama adalah diare, maka beberapa kondisi berikut adalah gejala atau keluhan pada umumnya [1,4] :

  • Perut kram atau sangat sakit
  • Perut terasa penuh
  • Mual
  • Feses yang keluar biasanya banyak
  • Berkali-kali ke kamar mandi untuk buang air besar
  • Pada beberapa kasus feses keluar disertai darah
  • Demam

4. Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi tumbuhnya jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim di luar rahim (pertumbuhan dapat terjadi pada tuba falopi, usus, rektum, vagina, atau indung telur) [1,5].

Jaringan tersebut disebut dengan endometrium dan endometrium ini mengalami penebalan setiap sebelum wanita menstruasi [1,5].

Pada kondisi tidak hamil, endometrium keluar dari dalam tubuh sebagai darah menstruasi yang proses meluruhnya terjadi secara alami [5].

Namun ketika endometriosis terjadi, penebalan jaringan endometrium tetap terjadi walaupun tumbuh secara abnormal di luar rahim dan tidak bisa luruh maupun keluar seperti seharusnya [5].

Wanita pada kasus ini akan merasakan nyeri hingga mengalami kemandulan [5].

Berikut ini merupakan keluhan-keluhan yang mampu menandakan bahwa seorang wanita tengah mengalami endometriosis [1,5] :

  • Perut kram selama menstruasi dan terjadi sangat lama (1-2 minggu).
  • Rasa sakit umumnya terjadi pada panggul dan bagian perut bawah.
  • Buang air besar maupun buang air kecil terasa sakit.
  • Volume darah yang keluar selama menstruasi lebih banyak dari normalnya.
  • Punggung bagian bawah terasa sakit saat menstruasi.
  • Tubuh mudah lelah.
  • Sembelit atau diare.
  • Perut kembung dan mual.
  • Di luar siklus menstruasi mengalami perdarahan.
  • Dispareunia (area kelamin terasa sakit secara berulang, baik sebelum, saat, maupun usai berhubungan intim).

Rasa nyeri yang terasa berlebihan tidak selalu menjadi pertanda bahwa endometriosis sudah pada tahap serius [5].

Sebab beberapa penderita merasakan nyeri hebat walaupun endometriosis tergolong ringan, dan sebagian penderita lainnya mengalami nyeri ringan pada endometriosis berat [5].

5. Fisura Ani

Kemungkinan penyebab buang air besar terasa sakit lainnya adalah fisura ani, yaitu kulit pada area anus yang mengalami robekan akibat penetrasi anal atau sembelit [1,6].

Pada kondisi anus luka seperti ini, rasa sakit yang dirasakan penderita adalah berupa rasa nyeri tajam, terutama saat buang air besar [6].

Selain itu, gejala-gejala lain yang mengarah pada fisura ani adalah [1,6] :

  • Anus terasa panas seperti terbakar
  • Anus gatal
  • Feses keluar beserta darah saat buang air besar.
  • Dari anus keluar cairan dengan bau menyengat dan cenderung busuk.

Periksakan diri segera apabila darah yang keluar saat buang air besar tergolong banyak atau memiliki riwayat fisura ani (karena kondisi ini dapat kambuh sewaktu-waktu) [1,6].

6. Infeksi Menular Seksual

Buang air besar akan terasa tak nyaman dan menyakitkan apabila menderita infeksi menular seksua [1,7]l.

Sejumlah infeksi menular seksual yang perlu diwaspadai sebagai penyebab rasa sakit tersebut adalah [1,7] :

7. Masalah Kesehatan Kulit

Ketika buang air besar terasa sakit, hal ini berpotensi disebabkan oleh kulit di sekitar anus yang mengalami masalah [8].

Beberapa kondisi masalah kulit yang dapat terjadi dan menyebabkan rasa sakit tersebut antara lain [8] :

8. Sensitivitas atau Intoleransi Makanan Tertentu

Rasa sakit yang timbul saat buang air besar rupanya dapat juga disebabkan oleh intoleransi pada makanan tertentu yang berkaitan dengan sembelit [9].

Intoleransi laktosa, sensitivitas fruktosa atau sensitivitas gluten adalah sejumlah kondisi yang membuat buang air besar terasa begitu tak nyaman [9].

9. Penyakit Radang Usus

Penyakit radang usus adalah peradangan yang menyerang saluran pencernaan; kondisi ini juga meliputi kolitis ulseratif dan penyakit Crohn [1].

Kolitis ulseratif sendiri adalah radang usus besar dan rektum yang menyebabkan buang air besar berdarah, diare, dan buang air besar bernanah [1,10].

Sementara itu, penyakit Crohn tergolong radang usus kronis di mana radang menyerang lapisan dinding sistem pencernaan, terutama usus besar dan usus halus [1,10].

Secara umum, peradangan usus menyebabkan buang air besar terasa sakit dan berikut ini adalah gejala-gejala lain yang menyertai [1,10] :

  • Sakit perut
  • Feses keluar disertai darah
  • Tubuh lebih mudah lelah
  • Diare
  • Tidak mudah merasa lapar walaupun sudah berjam-jam tidak mengisi perut
  • Berat badan turun tanpa alasan jelas

10. Proktitis

Proktitis merupakan kondisi ketika rektum atau dinding usus besar akhir mengalami peradangan [1,11].

Penyakit radang usus dan penyakit menular seksual dapat menjadi sebab utama proktitis pada umumnya [1,11].

Buang air besar pada kondisi ini akan terasa sakit dan sejumlah keluhan lain yang menyertai adalah [1,11] :

  • Perut mulas
  • Diare
  • Perut kiri terasa sakit saat buang air besar
  • Usai buang air besar masih merasa tidak tuntas
  • Sakit pada area anus
  • Buang air besar berdarah
  • Keluar lendir yang menyertai feses saat buang air besar

Rasa mulas, keinginan buang air besar terus-menerus, hingga rasa sakit setiap buang air besar dapat dialami hingga beberapa minggu atau bulan sehingga kondisi ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter [1,11].

11. HPV

HPV atau human papillomavirus merupakan infeksi virus yang mampu menyebabkan timbulnya kutil kelamin [1,12].

Terbentuknya kutil ini terjadi pada area dekat anus maupun alat kelamin selain tenggorokan atau mulut [1,12].

Rasa sakit saat buang air besar dapat disebabkan oleh keberadaan kutil ini [1].

Walaupun dapat diatasi, kutil dapat kambuh atau tumbuh kembali sewaktu-waktu sehingga penting untuk mengecek kesehatan secara rutin [1].

12. Kanker Anus

Kanker anus adalah penyebab lain dari timbulnya rasa sakit saat buang air besar, namun hal ini sangat jarang terjadi [1].

Kemungkinan rasa sakit akibat tumbuhnya kanker sangat kecil, hanya saja tak ada salahnya untuk mengenali ciri-ciri penyakit ini [1,13].

  • Feses cenderung kecil dan tipis.
  • Bentuk dan warna feses tidak seperti normalnya.
  • Anus terasa gatal
  • Perut sering kram dan mengalami nyeri konstan
  • Terdapat benjolan tak wajar di dekat anus yang bila ditekan akan terasa sakit.
  • Buang air besar berdarah dan sakit.
  • Perut terasa penuh dan kembung.
  • Tubuh terasa lebih cepat lelah daripada biasanya.
  • Sembelit atau diare yang cukup sering.
  • Keluar cairan abnormal dari anus.
  • Berat badan turun.

Cara Mengatasi Buang Air Besar Terasa Sakit

Ketika buang air besar terasa sakit dan hal ini terjadi beberapa kali, cari tahu segera penyebabnya agar lebih mudah untuk mengatasi.

Berikut ini merupakan sejumlah upaya penanganan yang disesuaikan dengan penyebab rasa sakit penderita [1,2,3,4,5,6,8,11,12,13,14] :

  • Jika karena wasir atau ambeien, terapkan sitz bath atau menggunakan obat topikal (berupa krim) yang meredakan rasa sakit dan gatal pada anus.
  • Pembesaran pembuluh darah pada wasir sebaiknya diredakan dengan kompres dingin dan rasa nyeri diatasi dengan obat anti-inflamasi nonsteroid.
  • Untuk wasir dan sembelit, konsumsi serat lebih banyak agar tidak sembelit dan tidak mengalami wasir sebab jika wasir sudah parah, langkah operasi akan dokter rekomendasikan.
  • Jika sembelit, selain asupan serat, pastikan untuk meningkatkan asupan air putih dan makanan berprobiotik. Kurangi asupan produk susu dan daging karena bisa memperburuk sembelit; batasi alkohol dan kafein, serta olahraga rutin agar pergerakan usus lebih fleksibel.
  • Jika diare, mengonsumsi oralit (air dicampur ¼ sendok makan garam dan 1 sendok makan gula) dapat menghentikan ditambah dengan memperbanyak asupan air putih demi mencegah dehidrasi. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan diri serta kehigienisan makanan.
  • Jika endometriosis, terapi hormon, obat pereda nyeri, bedah laser untuk pengangkatan jaringan, serta prosedur bedah untuk pengangkatan rahim, ovarium dan serviks kemungkinan akan dokter rekomendasikan.
  • Jika fisura ani, terapkan sitz bath, makan makanan berserat tinggi, mengasup air putih lebih banyak dan makanan yang kaya air, gunakan krim atau minyak hidrokortison (pereda radang), dan/atau pereda rasa nyeri seperti lidocaine.
  • Jika ada masalah kulit tertentu, segera temui dokter spesialis kulit untuk memperoleh pertolongan yang tepat. Biasanya dokter akan meresepkan obat berupa krim untk mengatasi iritasi kulit.
  • Jika penyakit menular seksual, dokter akan meresepkan obat antibiotik karena biasanya infeksi disebabkan oleh bakteri. Untuk mencegah kembalinya penyakit ini, praktekkan hubungan seksual yang aman, baik oral maupun anal.
  • Jika intoleransi makanan, segera tempuh pemeriksaan untuk memastikan intoleransi makanan apa yang menyebabkan gejala. Biasanya dengan berhenti mengonsumsi makanan tersebut, kondisi akan pulih kembali.
  • Jika disebabkan penyakit radang usus, dokter kemungkinan memberi obat antiradang, imunosupresan, antibiotik, obat diare, obat pereda nyeri, dan/atau obat pengendali sistem imun. Pasien juga akan diberi suplemen vitamin D, kalsium, dan zat besi untuk pemulihan.
  • Jika proktitis, dokter akan memberi obat antibiotik atau antivirus sesuai penyebab kondisi, pelunak tinja, obat antiradang, dan saran untuk melakukan aktivitas seksual yang aman (penggunaan kondom). Jika diperlukan, dokter harus menyarankan operasi untuk memperbaiki kerusakan pada area usus pasien.
  • Jika HPV atau kutil kelamin, sayangnya kondisi ini tak dapat benar-benar disembuhkan; oleh sebab itu, pasien harus menggunakan kondom setiap berhubungan intim, memperoleh vaksin HPV, serta rutin menempuh skrining penyakit menular seksual serta pap smear.
  • Jika kanker anus, dokter akan menganjurkan pasien menempuh prosedur bedah pengangkatan tumor, terapi radiasi, dan kemoterapi untuk membasmi sel-sel kanker sepenuhnya.

Untuk mengetahui penyebab buang air besar terasa sakit, segera ke dokter, khususnya jika rasa sakit disertai perdarahan selama lebih dari 1 minggu dan adanya gejala-gejala abnormal lainnya.

1. Tim Jewell. 10 Reasons It Hurts When You Poop. Healthline; 2018.
2. Varut Lohsiriwat. Hemorrhoids: From basic pathophysiology to clinical management. World Journal of Gastroenterology; 2012.
3. Sorangel Diaz; Khaled Bittar; & Magda D. Mendez. Constipation. National Center for Biotechnology Information; 2021.
4. Valerie Nemeth & Nicholas Pfleghaar. Diarrhea. National Center for Biotechnology Information; 2021.
5. Parveen Parasar, PhD, MVSc, Pinar Ozcan, MD, & Kathryn L. Terry, ScD. Endometriosis: Epidemiology, Diagnosis and Clinical Management. HHS Public Access; 2018.
6. Brian Jahnny & John V. Ashurst. Anal Fissures. National Center for Biotechnology Information; 2020.
7. Roland Assi, Peter W Hashim, Vikram B Reddy, Hulda Einarsdottir, & Walter E Longo. Sexually transmitted infections of the anus and rectum. World Journal of Gastroenterology; 2014.
8. Stephanie Booth & Minesh Khatri, MD. Causes of Painful Bowel Movements. WebMD; 2021.
9. Robin. Could a Food Sensitivity be Causing Your Constipation?. Healthy Nest Nutrition; 2019.
10. Marc Fakhoury, Rebecca Negrulj, Armin Mooranian, & Hani Al-Salami. Inflammatory bowel disease: clinical aspects and treatments. Journal of Inflammation Research; 2014.
11. Marcelle Meseeha & Maximos Attia. Proctitis And Anusitis. National Center for Biotechnology Information; 2021.
12. Stephen W. Leslie; Hussain Sajjad; & Sandeep Kumar. Genital Warts. National Center for Biotechnology Information; 2021.
13. Hani M. Babiker; Sarang Kashyap; Sameera R. Mehta; Manidhar Reddy Lekkala; & Burt Cagir. Anal Cancer. National Center for Biotechnology Information; 2021.
14. Laudia Tysara. Cara Membuat Oralit untuk Anak, Pahami Dosis Tepatnya. Liputan 6; 2021.
15. Alana Biggers, M.D., MPH & Rachel Nall, MSN, CRNA. How Many Times Should You Poop a Day?. Healthline; 2018.

Share