Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Steatorea adalah suatu kondisi adanya peningkatan pembuangan lemak di dalam tinja. Kondisi ini merupakan salah satu tanda utama bahwa terjadi malabsorpsi atau gangguan pencernaan lemak, seperti pada kondisi
Steatorrhea merupakan suatu kondisi tinja dengan kelebihan kandungan lemak. Tinja sebenarnya tersusun atas sebagian besar air, dan sisanya adalah bakteri, lemak, serat, lendir, protein, garam dan berbagai lapisan sel. Kondisi dapat menandakan adanya kesalahan penyerapan dalam tubuh (malabsorbsi). [1]
Pada tahap awal, steatorrhea mungkin tidak disadari oleh pasien sebab gejala nyata yang tidak ada atau sangat sedikit gejala terkait kondisi ini. Steatorrhea dapat dilihat terdapat pada penyakit insufisiensi pankreas eksokrin, penyakit celiac, dan sariawan tropikal. [2]
Steatorrhea biasanya bukanlah masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Kondisi dapat terjadi setelah banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak, serat atau kalium oksalat. Akan tetapi, steatorrhea yang parah atau terjadi dalam jangka waktu lama dapat menjadi pertanda penyakit tertentu. [3]
Daftar isi
Ada beberapa gejala pada tubuh dan tanda pada tinja yang mengindikasikan kondisi steatorrhea yakni: [1,3]
Tinja umumnya petanda telah terjadi malabsorbsi, gejala lain yang menyertainya adalah: [1]
Steatorrhea sementara bisa terjadi akibat perubahan pola makan atau infeksi sluran cerna. Steatorrhea yang terjadi terus-menerus dapat diakibatkan oleh penyakit yang menyerang saluran empedu, pankreas atau usus. [4]
Beberapa penyakit di usus dapat menyebabkan steatorrhea yaitu: [4]
Beberapa penyakit di saluran empedu dapat menimbulkan steatorrhea yakni: [4]
Staetorrhea juga dapat diakibatkan oleh pankreas yang bermasalah seperti: [4]
Adapun komplikasi yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya steatorrhea adalah: [2]
Jika Anda menyadari adanya minyak pada tinja, berwarna pucat, mengambang dan bau busuk yang tidak normal segera konsultasi ke dokter. Beberapa tes akan dilakukan untuk membuktikan diagnosis steatorrhea. [1]
Tes ini bertujuan untuk mengukur jumlah tetesan minyak dalam tinja. Normalnya di dalam tinja terdapat kurang dari 50 tetesan lemak netral dan 100 tetesan asam lemak. Keduanya dilihat di bawah mikroskop. [1]
Untuk melakukan tes ini, Anda harus mengumpulkan contoh tinja selama 2-4 hari. Seluruh contoh diamati untuk menentukan jumlah lemak total di dalam tinja harian.
Normalnya, terdapat 2-7 gram lemak per 24 jam tinja. Dengan komposisi lemka 20% di dalam contoh tinja padat. [1]
Untuk bayi, normalnya lemak dalam tinja kurang dari 1 gram per 24 jam tinja. Pada bayi yang diberi susu formula komposisi lemak dalam tinja normalnya 30-50%. Sedangkan pada bayi yang diberi ASI komposisi lemak dalam tinja normalnya 10-40%. [1]
Dokter mungkin akan menganjurkan tes d-xylosa jika mencurigai adanya malabsorbsi. D-xilosa adalah sejenis gula dan uji ini bertujuan mengukur kadar d-xilosa di dalam darah atau air seni. [1]
Jika dokter mencurigai penyebab lain dari steatorrhea maka akan dilakukan beberapa tes lain. Jika Anda mengalami gejala setelah mengkonsumsi gandum dan dicurigai adanya penyakit celiac, maka dokter akan meminta Anda melakukan tes untuk menguatkan dugaan. Atau bisa juga dilakukan tes untuk intoleransi makanan atau penyebab potensial lainnya. [1]
Pengobatan steatorrhea bergantung dari penyakit yang ada di baliknya. Jika pasien mempunyai penyakit insufiseinsi pankreas eksokrin, dokter akan memberikan terapi penggantian enzim pankreas dan menerima makanan dengan kandungan lemak normal sampai tinggi serta suplemen vitamin yang larut dalam lemak. [2]
Pada pasien yang mengalami pertumbuhan berlebih bakteri di usus halus, dokter akan memberikan antibiotik seperti rifaximin atau antibiotik lain misalnya ciprofloxacin, metronidazole, norfloxacin, doxycycline, and amoxicillin-clavulanic acid. [2]
Pada pasien dengan penyakit celiac, dokter akan menganjurkan pasien menjalani diet bebas gluten seumur hidup. Pada pasien cholangitis bilier primer, dokter akan memberikan ursodeoxycholic acid. Jika tidak mempan, pasien harus menjalani transplantasi hati. [2]
Steatorhhea dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal berikut: [3]
1. James Roland & Harshil Matta. Steatorrhea (Fatty Stool). Healthline; 2020.
2. Samy A. Azer & Senthilkumar Sankararaman. Steatorrhea. Statpearls; 2020.
3. Jennifer Huizen &Michele Cho-Dorado. What is steatorrhea or fatty stool? Medical News Today; 2017.
4. Anonim. Steatorrhea. Health Grades; 2021.