Amphotericin B adalah obat yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang parah dan mengancam kesehatan penderitanya. Obat ini tidak digunakan untuk pengobatan antijamur terhadap infeksi jamur ringan. [1,2,3,4,5]
Daftar isi
Data informasi mengenai indikasi amphotericin B hingga pengaruhnya pada kehamilan dan menyusui terdapat dalam tabel berikut ini [2,3,4]:
Indikasi | Obat infeksi jamur |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antijamur |
Bentuk | Bubuk peracikan, bubuk peracikan untuk rekonstitusi, bubuk intravena untuk injeksi, suspensi oral |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas → Menyusui → Tidak berikan kepada pasien yang menerima pengobatan obat antineoplastik |
Peringatan | → Gangguan ginjal dan hati. → Kehamilan. → Selalu pantau perubahan fungsi ginjal dan hati |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori Kehamilan (US FDA) IV / Parenteral-B: Tidak ada penelitian tentang efek samping yang terkait dengan penggunaan obat amphotericin B. Obat yang diberikan pada wanita hamil dan menyusui hanya ketika diperlukan. Penggunaan obat harus dibawah pengawasan dokter. |
Amphotericin B adalah obat antijamur untuk melawan infeksi jamur progresif yang sangat berbahaya. Obat ini tidak untuk digunakan dalam mengobati infeksi jamur ringan seperti infeksi jamur pada mulut, kerongkongan, atau vagina serta bentuk penyakit jamur non invasif seperti sariawan, kandidiasis vagina dan kandidiasis esofagus pada pasien dengan jumlah neutrofil normal [1,2,3,4,5].
Amphotericin B diberikan pada pasien sesuai dengan indikasi dan kategori pasien [2]:
Intratekal ⇔ Meningitis parah → Menggunakan amphotericin B konvensional: Jika perlu, uji dosis 1 mg yang diinfuskan selama 20-30 menit. Awalnya, 25 mcg ditingkatkan secara bertahap hingga maksimum yang dapat ditoleransi tanpa rasa tidak nyaman yang berlebihan. Dosis biasa adalah 0,25-1 mg 2-4 kali seminggu. |
Intravena ⇔ Aspergillosis yang menyebar → Menggunakan amphotericin B konvensional: Jika perlu, uji dosis 1 mg yang diinfuskan selama 20-30 menit. 0,6-0,7 mg/kg sehari selama 3-6 bulan. ⇔ Endokarditis → Menggunakan amphotericin B konvensional: Jika perlu, uji dosis 1 mg yang diinfuskan selama 20-30 menit. 0,6-1 mg/kg/hari selama 1 minggu, kemudian 0,8 mg/kg/hari setiap hari selama 6-8 minggu pasca operasi. ⇔ Infeksi jamur sistemik yang parah → Menggunakan amphotericin B konvensional: Jika perlu, uji dosis 1 mg yang diinfuskan selama 20-30 menit. Dosis awal: 250 mcg/kg sehari, ditingkatkan bertahap hingga maks 1 mg/kg/hari. Untuk pasien yang sakit parah, hingga 1,5 mg/kg dapat diberikan setiap hari atau mungkin diperlukan hari alternatif. Dosis harian diinfuskan selama 2-4 jam dengan konsentrasi 100 mcg/ml dalam glukosa 5%. Jika pengobatan dihentikan selama lebih dari 7 hari, mulai lagi dengan 250 mcg/kg setiap hari dan tingkatkan secara perlahan. |
Irigasi ⇔ Candiduria → Menggunakan amfoterisin B konvensional: 50 mg setiap hari dalam 1000 ml air steril dengan irigasi kandung kemih secara terus menerus selama 5-10 hari atau sampai kultur bersih |
Oral/Diminum ⇔ Kandidiasis oral → Menggunakan amfoterisin B konvensional: 1 ml suspensi oral 100mg/ml 4 kali sehari disimpan di mulut selama beberapa menit sebelum ditelan atau 10 mg loz dilarutkan di mulut 4 kali sehari, ditingkatkan menjadi 8 loz setiap hari jika perlu atau Tab 100-200 mg/suspensi 4x/hari. Lanjutkan selama 48 jam setelah lesi sembuh. |
Penggunaan amphotericin B dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan efek samping. Periksa dengan dokter Anda segera jika salah satu dari efek samping berikut terjadi saat mengonsumsi amphotericin B [1,3,4,5]:
Lebih umum dengan injeksi intravena
Kurang umum atau jarang dengan injeksi intravena
Kurang umum atau jarang dengan injeksi tulang belakang
Efek samping tidak memerlukan perhatian medis segera
Lebih umum dengan injeksi intravena
Kurang umum dengan injeksi tulang belakang
Info Efek Amphotericin B Tenaga Medis
Informasi lebih detail mengenai penyimpan hingga gejala overdosis dari amphotericin B tercantum dalam tabel berikut ini [2]:
Penyimpanan | Simpan pada suhu 2-8 °C |
Cara Kerja | Deskripsi: Amphotericin B merupakan antibiotik atau antijamur poliena yang mengikat ergosterol dengan mengubah permeabilitas membran sel. Akibatnya terjadi kebocoran komponen sel dan kematian sel. Obat ini aktif melawan Absidia spp, Aspergillus spp, Basidiobolus spp, B. dermatitidis, Candida spp, C. immitis, Conidobolus spp, C. neoformans, H. capsulatum, Mucor spp, P. brasiliensis, Rhizopus spp, Rodotorula spp. dan S. schenckii. Farmakokinetik: Absorpsi: Sedikit atau tidak ada absorpsi dari saluran pencernaan (oral). Distribusi: Didistribusikan secara luas, CSF (jumlah kecil). Ekskresi: Melalui urin (dalam jumlah kecil); tidak dihilangkan dengan dialisis; 24 jam (waktu paruh eliminasi); dapat ditingkatkan menjadi 15 hari dalam pengobatan jangka panjang. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan toksisitas dengan flusitosin → Toksisitas ginjal yang diinduksi obat meningkat dengan adanya obat nefrotoksik lain. Antagonis efek antijamur azole → Mempotensiasi kehilangan K oleh kortikosteroid serta hindari diuretik → Meningkatkan toksisitas digitalis dan efek penghambat neuromuskuler |
Overdosis | Dapat menyebabkan serangan jantung |
Mengapa saya membutuhkan obat ini?
Amfoterisin B digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang serius atau mengancam jiwa [2].
Apa yang harus saya perhatikan sebelum menggunakan amphotericin B?
Amphotericin B intravena akan menyebabkan beberapa intoleransi pada kebanyakan pasien, bahkan pada dosis terapeutik yang kurang dari dosis penuh. Pengobatan dengan antipiretik, antihistamin, atau antiemetik dapat meningkatkan toleransi. Sedangkan, meperidine dapat menurunkan durasi menggigil dan demam yang menyertai infus [5].
Kapan saya tidak boleh menggunakan obat ini?
Hentikan pemakaian amphotericin B jika terjadi reaksi alergi (ruam, sesak napas, mata bengkak) [4].
Apa yang harus dokter ketahui?
Beri tahu dokter jika pasien memiliki riwayat penyakit ginjal, bahkan sedang hamil atau menyusui [2].
Bisakah saya menggunakan amphotericin B dengan obat lain?
Dokter harus mengetahui jika pasien sedang menggunakan obat-obatan transplantasi organ, antibiotik, obat infeksi paru-paru, obat peradangan, obat penyakit jantung, obat relaksasi otot, obat kanker, atau obat lain untuk infeksi jamur [4].
Instruksi diet khusus apa yang harus saya ikuti?
Hindari alkohol [2].
Dibawah ini adalah obat bermerek yang terdapat kandungan amphotericin B didalamnya [1]:
Brand Merek Dagang |
Ampholip |
Fungizone |
Talsutin |
1. Anonim. Amphotericin B. Drugs; 2020
2. Anonim. Amphotericin B. Mims Indonesia; 2020
3. Anonim. Amphotericin B. Drugbank; 2020
4. Anonim. Amphotericin B. Medlineplus; 2020
5. Anonim. Amphotericin B. Webmd; 2020