Aspergillosis: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Aspergillosis?

Infeksi atau reaksi alergi yang disebabkan oleh jamur disebut dengan aspergillosis. Aspergillus fumigatus adalah jenis jamur yang paling sering menyebabkan aspergillosis. Kondisi ini lebih rentan terjadi pada orang dengan masalah paru-paru kronis atau sistem kekebalan tubuh lemah. [4]

Prognosis Aspergillosis biasanya baik sampai sedang dan tergantung pada respon pasien terhadap terapi. Namun, Aspergillosis invasif memiliki prognosis yang buruk karena hanya sekitar 25%-60% yang dapat merespon terapi dan tidak sedikit pasien yang kambuh kembali. Selama terapi jangka panjang, jamur juga mengembangkan resistensi terhadap beberapa obat antijamur. [3]

Fakta Aspergillosis

Berikut ini adalah fakta-fakta penting dari Aspergillosis: [1, 3, 4]

  • Sekitar 10% orang yang menderita cystic fibrosis atau asma mengalami reaksi alergi terhadap aspergillus. 
  • Alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA) diperkirakan terjadi pada sekitar 2% dari semua penderita asma dan pada 2-15% pasien dengan cystic fibrosis.
  • Aspergillosis tidak menular dari orang ke orang.
  • Aspergillus adalah nama genus yang mewakili lebih dari 185 spesies jamur, beberapa di antaranya menyebabkan beberapa jenis aspergillosis (alergi atau infeksi jamur) pada manusia.
  • Prognosis tipe alergi aspergillosis baik sampai sedang, tetapi tipe invasif memiliki prognosis yang buruk.
  • Pilihan pengobatan aspergilosis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit dan kemungkinan dapat meliputi obat antijamur, kortikosteroid, embolisasi dan pembedahan.

Jenis Aspergilosis

Aspergilosis dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

  • Aspergilloma

Jenis ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki gangguan paru-paru kronis atau kerusakan paru-paru. Pasien penderita aspergilosis ini cenderung memiliki rongga abnormal di paru-paru mereka di mana jamur dapat tumbuh. Spora jamur dapat tumbuh berkoloni di dalam rongga paru-paru orang dengan penyakit kronis, seperti tuberkulosisemfisema, atau sarkoidosis lanjut. [4]

Serat jamur dapat membentuk gumpalan bersama dengan sel darah putih dan bekuan darah. Bola jamur inilah yang disebut dengan aspergilloma atau mycetoma. Dalam beberapa kasus, aspergiloma bisa ditemukan di bagian organ tubuh lainnya. [4]

  • Aspergillosis Invasif

Merupakan jenis yang paling parah. Aspergillosis ini terjadi ketika infeksi menyebar dari paru-paru ke aliran darah. Infeksi juga bisa menyebar ke organ lain dari tubuh, seperti ginjal, hati, kulit atau otak. Aspergillosis ini dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. [2, 4]

Anda akan lebih rentan untuk terkena  jenis aspergillosis invasif jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh sangat lemah, jumlah sel darah putih yang rendah, menggunakan kortikosteroid jangka panjang. [2, 4].

  • Allergic Bronchopulmonary Aspergillosis (ABPA)

Adalah reaksi alergi yang terjadi pada beberapa orang setelah terpapar jamur Aspergillus. Pada alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA), jamur menyebabkan peradangan di paru-paru dan saluran udara. Anda akan lebih rentan terhadap jenis aspergillosis ini jika Anda memiliki masalah paru-paru seperti cystic fibrosis, bronkiektasis dan asma. Reaksi alergi ini memiliki gejala yang mirip dengan asma, yaitu mengi, batuk dan kesulitan bernapas. [2, 4]

Tinjauan
Terdapat 3 jenis kondisi Aspergillosis, yaitu aspergiloma, aspergillosis invasif, dan alergi bronkopulmoner aspergillosis (ABPA).

Gejala Aspergillosis

Tanda dan gejala aspergillosis bervariasi tergantung jenisnya. Tingkat keparahannya mulai dari ringan sampai berat. [3]

Aspergillosis tidak menimbulkan gejala apa pun, terutama pada tahap awal. Jika penyakit berkembang, gejalanya dapat berupa: [1, 4]

  • Batuk, kadang disertai dahak atau bahkan darah.
  • Mengi.
  • Demam.
  • Nyeri dada.
  • Sulit bernafas.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.

Gejala aspergillosis invasif tergantung pada organ mana yang terkena, tetapi umumnya berupa: [1, 2]

  • Batuk (kadang disertai darah).
  • Nyeri di dada.
  • Sesak napas.
  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Lesi kulit.

Gejala aspergillosis bronkopulmoner alergi yaitu: [4]

  • Batuk disertai dahak atau darah.
  • Mengi atau memburuknya asma.
  • Demam.
  • Peningkatan sekret atau sputum.
  • Ketidakmampuan untuk melakukan olahraga atau asma yang disebabkan oleh olahraga.

Penyebab Aspergillosis

Penyebab umum Aspergillosis adalah jamur Aspergillus fumigatus. Jamur Aspergillus dapat ditemukan di mana saja baik di dalam maupun di luar ruangan. Seringkali jamur ini ditemukan di luar ruangan tumbuh pada tanaman, tanah, biji-bijian yang disimpan atau sayuran yang membusuk. Di dalam ruangan, jamur tersebut dapat tumbuh pada debu rumah tangga, bahan makanan seperti bumbu halus, dan bahan bangunan. [4]

Spora jamur dapat dibawa ke dalam ruangan melalui sepatu dan pakaian dan dapat tumbuh di karpet. AC unit jendela rentan terhadap pertumbuhan jamur jika filter tidak dijaga kebersihannya, dan air tidak mengalir dengan baik dari unit. Bangunan yang sedang dirobohkan atau direnovasi juga dapat menjadi tempat berkembangnya spora jamur. [4]

Paparan jamur Aspergillus biasanya tidak menimbulkan masalah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh sehat. Ketika spora jamur terhirup, sel-sel sistem kekebalan akan menghancurkannya. Namun, orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah karena penyakit atau obat imunosupresan memiliki lebih sedikit sel penangkal infeksi, sehingga lebih rentan terkena infeksi. [2, 4] 

Tinjauan
Penyebab umum dari Aspergillosis adalah jamur Aspergillus fumigatus.

Faktor Risiko

Risiko Anda terkena aspergillosis tergantung pada kesehatan Anda secara keseluruhan dan tingkat paparan Anda terhadap jamur. Secara umum, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena infeksi jamur, yaitu: [1]

  • Sistem kekebalan tubuh lemah misalnya orang dengan penyakit kanker darah atau AIDS, menjalani kemoterapi dan transplantasi organ.
  • Tingkat sel darah putih rendah.
  • Memiliki rongga udara di paru-paru.
  • Memiliki fibrosis kistik atau asma, terutama jika maslah paru-parunya sudah berlangsung lama atau sulit dikendalikan.
  • Terapi kortikosteroid jangka panjang.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Jika Anda memiliki asma atau cystic fibrosis, kunjungi dokter Anda setiap kali ada perubahan pada pernapasan Anda. Meskipun kondisi ini kemungkinan bukan disebabkan oleh aspergillosis, penting untuk mengevaluasi masalah pernapasan. [1]

Jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah dan mengalami demam parah, sesak napas atau batuk yang mengeluarkan darah, segeralah periksakan ke dokter. Dalam kasus aspergillosis invasif, penting untuk mendapatkan pengobatan segera. Obat antijamur harus diberikan segera setelah pasien dicurigai menderita aspergillosis. [1]

Komplikasi Aspergillosis

Berikut adalah sejumlah komplikasi serius akibat Aspergillosis yang bisa terjadi tergantung pada jenis infeksinya: [1]

  • Pendarahan

Baik aspergilloma maupun aspergillosis invasif dapat menyebabkan pendarahan parah, dan terkadang fatal, di paru-paru Anda.

  • Infeksi Sistemik

Infeksi aspergillosis invasif dapat menyebar dengan cepat dan dapat berakibat fatal. Infeksi ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, terutama otak, jantung dan ginjal. 

Tinjauan
Aspergillosis dapat menyebabkan komplikasi serius yang berupa  pendarahan dan infeksi sistemik.

Diagnosis Aspergillosis

Diagnosis aspergilloma atau aspergillosis invasif dapat sulit dilakukan. Aspergillus bisa ditemukan di semua lingkungan tetapi sulit dibedakan dari jamur lainnya di bawah mikroskop. Gejala aspergillosis juga mirip dengan kondisi paru-paru lainnya seperti TBC. [1]

Untuk membuat diagnosis, pertama-tama dokter Anda akan bertanya mengenai gejala Anda dan meninjau riwayat kesehatan Anda. [2]

Beberapa tes diagnostik berikut juga dapat dilakukan dokter untuk menentukan penyebab gejala Anda: [1]

  • Tes Pencitraan

Rontgen dada X-ray atau Computerized tomography (CT) scan adalah tes pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambaran rinci bagian dalam tubuh. Tes ini dapat membantu dokter dalam mengungkapkan massa jamur (aspergilloma), serta tanda-tanda infeksi aspergillosis invasif dan aspergillosis bronkopulmoner alergi.

  • Tes Sekresi Pernapasan (Sputum)

Dalam tes ini, sampel dahak Anda diwarnai dengan pewarna dan diperiksa untuk melihat apakah ada jamur aspergillus. Spesimen kemudian ditempatkan dalam kultur yang mendorong jamur tumbuh untuk membantu memastikan diagnosis.

  • Tes Kulit dan Darah

Tes kulit dan darah dapat digunakan untuk mengkonfirmasi aspergillosis bronkopulmoner alergi. Selama  tes kulit, dokter akan menyuntikkan sejumlah kecil antigen aspergillus ke kulit lengan bawah Anda. Jika darah Anda memiliki reaksi alergi terhadap jamur, Anda akan memiliki benjolan merah keras di tempat suntikan. Pada tes darah, sampel darah Anda akan diambil untuk  melihat apakah ada antibodi tertentu yang menunjukkan reaksi alergi.

Pada tes ini, dokter akan mengambil sampel jaringan dari paru-paru atau sinus Anda. Sampel kemudian diperiksan di bawah mikroskop untuk memastikan diagnosis aspergillosis invasif.

Pengobatan Aspergillosis

Pengobatan untuk aspergillosis bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit aspergillosis. Berikut penjelasannya: [1, 4]

  • Obat Kortikosteroid Oral

Dokter dapat meresepkan obat kortikosteroid oral baik dalam bentuk padat maupun cair untuk mengobati aspergillosis bronkopulmoner alergi. Obat-obatan ini mengurangi peradangan dan mencegah gejala pernapasan, seperti mengi dan batuk memburuk. Beberapa obat kortikosteroid oral yang paling umum digunakan adalah prednison, prednisolon, dan metilprednisolon.

  • Obat Antijamur

Obat ini umumnya digunakan untuk mengobati aspergillosis paru invasif. Obat vorikonazol banyak dipilih karena menyebabkan lebih sedikit efek samping dan diyakini lebih efektif dibandingkan obat lainya. Obat ini dapat diberikan secara oral dan intravena.

Obat lainnya adalah amfoterisin B atau itrakonazol yang juga efektif dalam mengobati infeksi. Caspofungin kadang-kadang digunakan untuk mengobati infeksi yang resisten terhadap obat antijamur lainnya. Obat antijamur kadang-kadang digunakan dalam kombinasi dengan obat kortikosteroid oral saat mengobati ABPA. Obat antijamur dapat menyebabkan efek samping yang serius, seperti kerusakan ginjal dan hati.

  • Pembedahan

Pembedahan biasanya diperlukan ketika aspergilloma menyebabkan masalah serius, seperti pendarahan yang berlebihan di paru-paru. Obat antijamur biasanya tidak efektif dalam melawan aspergilloma ini, sehingga pembedahan perlu dilakukan untuk mengangkat area yang terinfeksi. 

  • Embolisasi

Embolisasi dapat menjadi pilihan pengobatan untuk menghentikan pendarahan paru-paru yang disebabkan oleh aspergilloma. Dokter akan menyuntikkan zat  melalui kateter ke dalam arteri dimana aspergilloma menyebabkan hilangnya darah. 

Zat yang disutikkan mengeras, menghalangi suplai darah ke area tersebut dan menghentikan pendarahan. Pendarahan bisa berhenti dengan pengobatan ini, tetapi bisa kambuh kembali di kemudian hari.

Cara Mencegah Aspergillosis

Meski cukup sulit untuk menghindari paparan jamur Aspergillus, beberapa cara berikut ini bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko Anda terkena infeksi jamur Aspergillus: [1, 3, 4]

  • Hindari tempat-tempat yang memungkinkan jamur tumbuh, seperti lokasi konstruksi, tumpukan kompos, dan bangunan yang menyimpan biji-bijian. 
  • Hindari aktivitas yang menyebabkan debu dan jamur menyebar ke udara, seperti berkebun atau memotong rumput terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan lemah atau alergi jamur.
  • Gunakan wajah atau masker N95 untuk menghindari paparan debu atau jamur di udara.
  • Tindakan isolasi bagi pasien transplantasi dan orang yang memiliki tingkat sel darah putih sangat rendah.
  • Gunakan obat antijamur untuk mencegah infeksi pada beberapa orang dengan sistem kekebalan lemah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment