Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kombinasi levodopa dan benserazide adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit Parkinson, seperti gemetar, kaku, dan kesulitan untuk bergerak. Obat ini bekerja dengan mengubah kadar senyawa
Benserazide + Levodopa adalah campuran dua obat generik (Benserazide dan Levodopa) yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson[1,2].
Obat ini digunakan untuk mengobati semua gejala dari penyakit Parkinson, tetapi bukan mengobati penyakit Parkinson yang diakibatkan dari penggunaan obat atau bahan kimiawi[2].
Daftar isi
Berikut ini keterangan tentang Benserazide + Levodopa dimulai dari indikasi hingga peringatannya[1,2].
Indikasi | Penyakit Parkinson |
Kategori | Resep Dokter |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat Antiparkinson/ Antidiskinetik |
Bentuk | Kapsul |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Gangguan pada endokrin, ginjal, hati, atau jantung yang parah. Psikoneurosis (gangguan jiwa) parah. Melanoma ganas dan Glaukoma. |
Peringatan | ↔ Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Benserazide+Levodopa: → Pasien yang memiliki penyakit Cerebral Palsy atau lumpuh otak → Pasien dengan gangguan endokrin, gangguan kejang, dan gangguan kejiwaan (misal depresi) → Pasien yang memiliki alergi terhadap Benserazide atau Levodopa → Pasien yang memiliki glaukoma sudut-terbuka, osteomalasia, dan riwayat tukak lambung → Pasien dengan gangguan ginjal, hati, jantung, paru-paru, dan kardiovaskular → Pasien yang akan akan menjalani operasi dan membutuhkan anestesi umum → Pasien dengan riwayat infark miokardium atau aritmia → Anak-anak usia dibawah 17 tahun, ibu hamil dan menyusui ↔ Penggunaan jangka panjang dari Levodopa telah dikaitkan dengan gangguan perilaku seperti hiperseksualitas, perjudian atau belanja berlebihan. Jadi, hindari penggunaan jangka panjang. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum) Belum ada penelitian dilakukan terhadap wanita hamil. Tetapi, hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelinci menunjukkan bahwa Levodopa dapat menyebabkan malformasi visceral dan skeletal. menunjukkan bahwa levodopa dapat menyebabkan malformasi visceral dan skeletal. Penyedia layanan kesehatan harus mempertimbangkan manfaat obat yang diperkirakan terhadap bahaya yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. |
Tinjauan
Benserazide + Levodopa adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala penyakit Parkinson dalam bentuk tablet dan kapsul yang diberikan kepada orang dewasa.
Benserazide + Levodopa digunakan untuk mengobati gejala dari penyakit Parkinson. Contoh gejala penyakit Parkinson adalah sebagai berikut[3] :
Pemberian Benserazide + Levodopa hanya ditujukan kepada orang dewasa (di atas 18 tahun)[1,2].
Bentuk Tablet Beneserazide dan Levodopa : → Kandungan Levodopa (mg)/Benserazide (mg) dalam satu tablet = 50/12.5, 100/25, 200/50 ⇔ Pasien dewasa umum, penggunaan awal → Obat dengan kandungan : Awalnya 50/ 12.5 mg/ tablet → diminum sebanyak 3 atau 4 kali sehari ⇔ Jika keadaan akut maka : → dosis obat meningkat 100/ 25 mg/ tablet → Diminum sebanyak sehari sekali atau dua kali seminggu → Rentang dosis efektif: 400-800 mg setiap hari dalam dosis terbagi tetapi, kebanyakan membutuhkan <600 mg setiap hari. ⇔ Pasien yang sebelumnya menggunakan monoterapi levodopa : Mulailah dengan 10-15% dari dosis biasa diminum sebelumya. ⇔ Pasien yang sebelumnya menggunakan terapi kombinasi levodopa / dopa-decarboxylase lainnya: → Memberhentikan terapi sebelumnya selama 12 jam sebelum memulai terapi baru → terapi baru dosis Beneserazide + Levodopa 50/ 12.5 mg/ tablet sebanyak 3 atau 4 kali sehari. |
Bentuk Kapsul : →Kandungan Levodopa (mg) / Benserazide (mg) dalam satu kapsul = 100/ 25 ⇔ Pasien dewasa umum, penggunaan awal → dosis awal 1 kapsul/ sekali minum → diminum sebanyak 3 kali sehari → maksimum dosis awal : 6 kapsul/ hari ⇔ Pasien yang sebelumnya menggunakan Benserazide + Levodopa : → mengganti dosis awal setiap dengan 1 kapsul 100/ 25 mg → diberikan pada frekuensi dosis yang sama seperti sebelumnya. |
Lansia (di atas 60 tahun) → bentuk tablet dengan dosis Benserazide + Levodopa : 50/ 12.5 mg → diminum sekali atau dua kali dalam sehari → secara bertahap meningkatnya frekuensi menjadi setiap 3-4 kali dalam sehari sesuai dengan respons tubuh. |
Secara umum, Benserazide + Levodopa tidak akan memberikan efek sampirng secara serius jika digunakan sesuai dengan petunjuk dan dosis yang tepat[1,2].
Efek yang sering terjadi beserta dengan gejala adalah[1]:
Efek yang jarang terjadi (segera memberhentikan obat dan berkonsultasi dengan dokter), yaitu[2]:
Untuk memahami lebih detail dari Benserazide + Levodopa, seperti overdosis, cara penyimpanan, interaksi obat dan interaksi makanan[1].
Penyimpanan | Tablet / Kapsul : → Simpan antara 15-30 ° C. → Simpan di dalam wadah tertutup rapat. → Lindungi dari cahaya. → Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang. |
Cara Kerja | Deskripsi: Levodopa adalah prekursor metabolisme dopamin. Hanya sejumlah kecil Levodopa yang tidak berubah saat masuk ke darah-otak dan sisanya diubah secara perifer menjadi dopamin oleh dopa-decarboxylase. Benserazide adalah inhibitor dekarboksilase perifer yang mengurangi konversi perifer Levodopa. Pemberian bersamaan memungkinkan dosis Levodopa berkurang dan dapat mengurangi efek samping perifer seperti mual dan muntah. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: → Terutama dari daerah atas usus kecil dan Benserazide dapat meningkatkan penyerapan Levodopa. → Levodopa Tablet: Tmax: Sekitar 1 jam, lebih pendek dengan bentuk dispersible dan bioavailabilitas absolut: Sekitar 98%. Penyerapan dikurangi dan ditunda oleh makanan. → Levodopa kapsul Tmax : Sekitar 3 jam (5 jam jika diberikan setelah makan). Ketersediaan hayati dan ukuran panjang lebih rendah dari bentuk tablet; tetapi tidak terpengaruh oleh makanan. Fluktuasi konsentrasi plasma antara dosis yang lebih rendah. Distribusi: → Levodopa: Melintasi penghalang darah-otak (sistem transportasi jenuh); tidak terikat dengan protein plasma. Volume: 57 L. → Benserazide: Konsentrat di ginjal, paru-paru, usus kecil dan hati; tidak melewati sawar darah-otak pada dosis terapeutik. Metabolisme: → Levodopa: Sebagian besar didekarboksilasi dalam usus, hati dan ginjal, menjadi dopamin melalui dekarboksilase asam L-amino aromatik; yang selanjutnya dimetabolisme menjadi asam dihydroxyphenylacetic (DOPAC) dan asam homovanillic (HVA). Juga dimetabolisme dengan 0-metilasi untuk membentuk 3-O-metildopa → jalur metabolisme minor lainnya adalah transaminasi dan oksidasi. → Benserazide: Dihidroksilasi di mukosa usus dan hati menjadi trihydroxybenzylhydrazine, yang merupakan inhibitor poten dari asam amino dekarboksilase aromatik. Ekskresi: → Levodopa: Eliminasi waktu paruh: Sekitar 1,5 jam (di hadapan Benserazide) dan sekitar 80% dari dosis oral dihilangkan dalam urin sebagai DOPAC dan HVA dan sisanya diekskresikan tidak berubah dalam feses. → Benserazide: Hampir seluruhnya dihilangkan oleh metabolisme. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan hipotensi postural dan kemungkinan berkurangnya penyerapan Levodopa dengan obat TCA (Asam Trikoloroasetat). → Mengurangi manfaatnya dengan fenotiazin, butyrophenone, thioxanthenes dan obat antipsikotik lainnya, reserpin, papaverin, fenitoin, dan isoniazid. → Mengurangi penyerapan dengan ferro sulfat. → Pyridoxine (10-25 mg) dapat membalikkan efek antiparkinson Levodopa tanpa adanya penghambat dopa-decarboxylase secara bersamaan. → Memperburuk gerakan bantuan yang abnormal dan kemungkinan penyerapan yang tertunda saat digunakan dengan antikolinergik. → Efek hipotensi aditif dengan obat antihipertensi. → Meningkatkan toksisitas SSP dengan metildopa. → Memperburuk gejala parkinson dengan metoklopramid karena efek antagonisnya pada reseptor dopamin. → Peningkatan risiko krisis hipertensi dengan MAOI nonselektif. → Peningkatan risiko aritmia jantung dengan siklopropana dan halotan. |
Interaksi dengan makanan | → Diet protein tinggi dapat mengurangi efek terapi Levodopa. → Penyerapan dikurangi dan ditunda oleh makanan, meskipun biasanya diberikan dengan makanan untuk mengurangi mual dan muntah. |
Overdosis | ⇔ Gejala: mual, muntah, insomnia, kebingungan, aritmia jantung, dan gerakan tak sadar yang abnormal. ⇔ Cara Mengatasi: memantau tanda-tanda vital dan memberikan perawatan yang mendukung dan mengurangi gejala. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat memberikan hasil positif palsu dalam tes Coombs. |
Apakah Benserazide + Levodopa diperbolehkan untuk anak-anak?
Belum ada hasil penelitian yang menunjukkan efek buruk yang diberikan kepada anak-anak dibawah 18 tahun. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat ini kepada anal-anak[2].
Apakah Benserazide + Levodoopa diperbolehkan untuk wanita hamil dan menyusui?
Tidak ada hasil penelitian yang menunjukkan efek buruk terhadap janin, tetapu obat ini memberikan efek samping yang begitu besar bagi tubuh. Untuk itu, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk ibu hamil dan wanita menyusui[2].
Apakah obat ini memberikan rasa kantuk?
Ya. Saat meminum obat ini, sebaiknya dipastikan tidak sedang mengendarai mobil dan menggunakan peralatan berat[2].
Apakah ada hal khusus yang harus diketahui sebelum mengkonsumsi obat ini?
Sebaiknya obat ini dikonsumsi dengan perut kosong. Jika ingin makan terlebih dahulu, Sebaiknya obat dikonsumsi 30 menit sebelum makan atau satu jam sesudah makan[1].
Berikut ini beberapa contoh mereka dagang obat Benserazide + Levodopa di pasaran[1]:
Brand Merek Dagang | |
Levoben | Leparson |
Levazide | Levopar |
Eugenix | Pardoz |
1) Anonim. Diakses pada 2020. MIMS Indonesia. Benserazide + Levodopa.
2) Anonim. Diakses pada 2020. Drugs.com Levodopa and Benserazide.
3) Anonim. Diakses pada 2020. NHS.uk. Parkinson's Disease.