Penyakit & Kelainan

Darah Rendah: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Normalnya tekanan darah berada dibawah 120/80 (sistolik/diastolik). Sistolik adalah jumlah tekanan yang dihasilkan jantung ketika berdetak. Sedangkan diastolik adalah jumlah tekanan di arteri ketika jantung beristirahat di antara detak jantung. [1, 3]

Dikutip dari Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, secara umum prevalensi hipotensi di perkirakan 5%-34% dan memiliki kecenderungan meningkat pada usia 17-19 tahun. [7]

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tekanan darah di Indonesia yaitu sebesar  26,5%.  [4]

Apa itu Darah Rendah?

Darah rendah atau disebut juga dengan hipotensi adalah suatu kondisi ketika tekanan darah yang dimiliki seseorang berada kurang dari 90/60 mm Hg. [2]

Siapapun dapat berisiko mengalami darah rendah dan risiko akan semakin tinggi seiring bertambahnya usia. Hal ini disebabkan terkait dengan perubahan normal selama penuaan.

Darah rendah umumnya tidak menimbulkan masalah yang serius. Meski begitu, darah rendah pada beberapa kasus dapat menyebabkan gejala seperti pusing, pingsan dan bahkan kematian. [1, 2]

Jenis Darah Rendah

Ada 4 jenis darah rendah atau hipotensi yaitu: [1,3]

  • Tekanan Darah Rendah saat Berdiri (Hipotensi Ortostatik, atau Postural)

Yaitu penurunan tekanan darah yang terjadi ketika Anda beralih dari posisi duduk atau berbaring ke berdiri. Hipotensi ini umum dapat dialami pada orang-orang dari segala usia tetapi lebih umum terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Hipotensi jenis ini juga bisa terjadi karena penggunaan obat-obatan tertentu, terutama obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, diereutik, penghambat beta, penghambat saluran kalsium, dan penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE), serta antidepresan dan obat yang digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson dan ereksi. [1]

  • Tekanan Darah Rendah Setelah Makan (Postprandial Hypotension)

Adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tepat setelah makan. Kebanyakan penderita hipotensi ini ialah orang dewaasa yang lebih tua dan  menderita penyakit Parkinson.

  • Tekanan Darah Rendah yang Dimediasi oleh Saraf

Adalah penurunan tekanan darah setelah Anda berdiri dalam waktu lama. Gejalanya adalah nyeri, pusing, pingsan, atau nyeri yang menjalar sampai ke perut. Biasanya gejala tidak berlangsung lama dan dapat pulih setelah Anda duduk. Sebagian besar penyakit ini diderita orang dewasa muda dan anak-anak.

  • Tekanan Darah Parah (Hipotensi Berat)

Merupakan hipotensi berat yang terkait dengan syok. Syok terjadi ketika organ tidak mendapatkan darah dan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik. Hipotensi jenis ini dapat mengancam jiwa jika tidak segera diobati. [3]

Fakta Darah Rendah

Berikut ini adalah fakta-fakta mengenai darah rendah: [1, 2, 3, 6]

  • Penyebab umum tekanan darah rendah termasuk penurunan volume darah, penyakit jantung, dan obat-obatan.
  • Pengobatan tekanan darah rendah ditentukan oleh penyebab tekanan rendah.
  • Tekanan darah rendah tanpa tanda dan gejala, biasanya mengindikasikan bahwa tubuh Anda tidak sehat.
  • Gejala tekanan darah rendah seperti ringan, pusing, dan pingsan paling menonjol ketika Anda mengalami hipotensi ortostatik.
Tinjauan
Darah rendah adalah penurunan tekanan darah di bawah 90/60 mm Hg yang dapat di derita oleh siapa saja.

Penyebab Darah rendah

Tekanan darah dapat turun sewaktu-waktu. Tekanan darah paling rendah biasanya di malam hari dan dapat meningkat tajam saat bangun tidur. [1,3]

Penyebab tekanan darah rendah ada bermacam-macam meliputi: [1]

  • Kehamilan
  • Masalah hormonal seperti tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), diabetes, atau gula darah rendah (hipoglikemia).
  • Beberapa obat bebas.
  • Beberapa obat resep seperti untuk tekanan darah tinggi, depresi atau penyakit Parkinson.
  • Gagal jantung.
  • Aritmia jantung (irama jantung abnormal).
  • Pelebaran, atau pelebaran, pembuluh darah.
  • Kelelahan panas atau stroke panas.
  • Penyakit hati.

Penurunan tekanan darah yang muncul secara mendadak dapat mengancam jiwa. Penyebab hipotensi ini biasanya disebabkan oleh : [1]

  • Kehilangan darah karena pendarahan.
  • Suhu tubuh rendah.
  • Suhu tubuh tinggi.
  • Penyakit otot jantung yang menyebabkan gagal jantung.
  • Sepsis , infeksi darah yang parah.
  • Dehidrasi parah akibat muntah, diare, atau demam.
  • Reaksi terhadap obat-obatan atau alkohol.
  • Reaksi alergi yang parah disebut anafilaksis yang menyebabkan detak jantung tidak teratur.

Gejala Darah rendah

Tidak semua orang darah rendah mengalami gejala. Sebagian dari mereka mengalami gejala darah rendah yang meliputi: [1, 2, 3]

  • kelelahan
  • pusing
  • mual
  • kulit lembab
  • depresi
  • hilang kesadaran
  • Pandangan kabur

Jika Anda mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, maka segeralah ke dokter untuk memerikasakan kondisi Anda. [1, 3]

Jika Anda telah didiagnosis menderita tekanan darah rendah dan mengalami peningkatan frekuensi gejala, seperti jatuh atau pingsan.

Jika timbul gejala setelah mengkonsumsi obat

Tekanan darah yang terlalu rendah sangat berbahaya. Karena hal itu dapat membuat tubuh jadi kekurangan oksigen. Berkuranganya oksigen dapat memicu timbulnya gangguan fungsi jantung dan otak dan kesulitan bernafas. Orang yang tekanan darahnya rendah dapat kehilangan kesadaran atau menjadi syok. [3]

Komplikasi Darah Rendah

Dalam gejala yang ringan darah rendah menyebabkan pusing, lemas, pingsan dan risiko cedera akibat jatuh.

Sementara dalam gejala yang parah, tekanan darah yang sangat rendah dapat membuat tubuh kekurangan oksigen untuk menjalankan fungsi normalnya, yang menyebabkan kerusakan pada jantung dan otak Anda. [1, 2, 3]

Diagnosa Darah Rendah

Diagnosis penting dilakukan untuk mengungkap penyebab darah rendah Anda sehingga dapat langsung diberikan pengobatan.

Sebagai bagian dari diagnosis, dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik dan mengukur tekanan darah Anda. Selain itu dokter dapat mendeteksi kondisi Anda dengan melakukan hal – hal berikut ini: [1, 2]

  • Tes darah
    • Tes ini dapat mengungkap kondisi kesehatan Anda secara keseluruhan serta mengetahui apakah Anda memiliki gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah tinggi (hiperglikemia atau diabetes) atau jumlah sel darah merah yang rendah (anemia), yang mana semuanya dapat menyebabkan tekanan darah lebih rendah dari normal. [2]
  • Elektrokardiogram (EKG)
    • Tes ini bertujuan untuk mendeteksi ketidakteraturan dalam irama jantung, kelainan struktural di jantung, dan memeriksa masalah pada suplai darah dan oksigen ke otot jantung Anda. Tes EKG juga dapat mengetahui apakah Anda mengalami serangan jantung atau pernah mengalaminya. [1]
  • Ekokardiogram
    • Selain EKG adapula Ekokardiogram. Tes ini dilakukan dengan melihat USG dada Anda. Disana akan terlihat gambar detail struktur dan fungsi jantung Anda. [1]
  • Tes stres
    • Beberapa masalah jantung yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah lebih mudah untuk didiagnosis ketika jantung Anda bekerja lebih keras daripada saat istirahat. Selama tes stres, Anda akan diminta melakukan beberapa bentuk latihan seperti berjalan di atas treadmill atau lainnya. Latihan ini akan membuat jantung Anda bekerja lebih keras sehingga mudah untuk didiagnosis. Selain latihan penggunaan obat juga mungkin direkomendasikan.
  • Manuver Valsava
    • Tes ini berguna untuk memeriksa sistem saraf dalam pernapasan Anda dengan menganalisis detak jantung dan tekanan darah Anda. Anda akan diminta mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya melalui mulut.
  • Tilt table test
    • Tes ini dapat mengevaluasi bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap perubahan posisi. Tes ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki tekanan darah rendah saat berdiri, atau hipotensi yang dimediasi oleh saraf.
    • Selama tes berlangsung, Anda akan diminta berbaring di meja yang bisa digerakkan ke posisi tegak dan melintang dengan kecepatan tertentu. [1]

Pengobatan Darah Rendah

Darah rendah atau hipotensi tanpa gejala biasanya tidak menyebabkan masalah dan tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan pada darah rendah dengan gejala ditentukan oleh penyebab gejala. Perubahan pola makan dan gaya hidup dikenal efektif dalam mengobati darah rendah yang Anda alami. Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan: [1]

  • Gunakan lebih banyak garam
    • Biasanya seseorang dianjurkan membatasi penggunaan garam dalam makanan karena natrium dapat membuat tekanan darah meningkat. Tetapi hal itu justru baik bagi orang dengan tekanan darah rendah.
    • Tetapi karena kelebihan sodium dapat menyebabkan gagal jantung, terutama pada orang dewasa yang lebih tua, penting untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum menambah garam dalam makanan Anda.
  • Minum lebih banyak air
    • Cairan mampu meningkatkan volume darah dan membantu mencegah dehidrasi yang penting dalam mengobati hipotensi.
  • Kenakan stoking
    • Stoking elastis yang biasa digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan varises dapat membantu mengurangi pengumpulan darah di kaki Anda.
  • Obat-obatan
    • Beberapa obat dapat digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah yang terjadi ketika Anda berdiri (hipotensi ortostatik).

Berikut adalah obat-obatan tersebut: [1, 2]

  • Pil air (diuretik), seperti furosemide (Lasix) dan hydrochlorothiazide (Maxzide, Microzide, dan lain-lain).
  • Penghambat alfa, seperti prazosin (Minipress).
  • Penghambat beta, seperti atenolol (Tenormin) dan propranolol (Inderal, Innopran XL, dan lain-lain).
  • Obat untuk penyakit Parkinson, seperti pramipexole (Mirapex) atau yang mengandung levodopa.
  • Beberapa jenis antidepresan (antidepresan trisiklik), termasuk doxepin (Silenor) dan imipramine (Tofranil).
  • Obat untuk disfungsi ereksi, seperti sildenafil (Revatio, Viagra) atau tadalafil (Adcirca, Cialis), terutama ketika diminum dengan obat jantung nitrogliserin.

Pencegahan Darah Rendah

Anda dapat mengurangi dan mencegah gejala darah rendah dengan cara – cara sebagai berikut: [1]

  • Minum lebih banyak air dan kurangi alkohol
    • Jika Anda senang minum-minuman ber alkohol, mulailah untuk mengurangi konsumsi minum-minuman tersebut. Alkohol dapat membuat Anda dehidrasi dan dapat menurunkan tekanan darah, bahkan jika Anda minum dalam jumlah sedang. Minumlah banyak – banyak air putih karena dapat memerangi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
  • Makan makanan yang sehat
    • Makan makanan sehat seperti biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan ayam dan ikan tanpa lemak dapat meningkatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan kita.
    • Jika dokter menyarankan untuk menggunakan lebih banyak garam tetapi Anda tidak suka banyak garam pada makanan Anda, cobalah menggantinya dengan kecap.
  • Perhatikan posisi tubuh Anda
    • Saat memindahkan posisi tubuh dari posisi tengkurap atau jongkok ke posisi berdiri, pindahlah secara perlahan. Hindari duduk dengan kaki bersilang.
    • Anda bisa mencegah gejala darah rendah timbul dengan bernapas dalam-dalam selama beberapa menit dan kemudian perlahan-lahan duduk sebelum berdiri. Lakukanlah setiap pagi setelah bangun tidur. Tidur dengan posisi kepala sedikit lebih tinggi juga dapat membantu melawan efek gravitasi.
    • Jika Anda mulai merasakan gejala saat Anda berdiri, silangkan paha Anda dengan gaya gunting atau letakkan satu kaki di kursi dan condongkan tubuh ke depan. Kegiatan ini akan mendorong aliran darah dari kaki ke jantung. [1]
  • Perbanyak konsumai makanan kecil dan rendah karbohidrat
    • Agar mencegah tekanan darah turun tajam setelah makan, makanlah dalam porsi kecil beberapa kali sehari dan batasi konsumsi makanan berkarbohidrat tinggi seperti kentang, nasi, pasta, dan roti.
    • Minuman berkafein seperti kopi atau teh juga mungkin direkomendasikan oleh dokter Anda karena minum kopi atau teh bersamaan dengan makanan diketahui mampu meningkatkan tekanan darah. Tetapi karena kafein dapat menyebabkan masalah lain, untuk itu tanyakan dahulu kepada dokter Anda sebelum minum lebih banyak minuman berkafein. [1]

1. Anonim. 2018. Mayoclinic. Low blood pressure (hypotension)
2. Anonim. 2020. Webmd. Understanding Low Blood Pressure -- the Basics
3. Erica Roth. 2019. Healthline. Everything You Need to Know About Low Blood Pressure
4. Nita Widjaya, Faishal Anwar, Ratih Laura Sabrina, Ranty Rizki Puspadewi, Erlina Wijayanti. 2018. Jurnal Kedokteran YARSI. Hubungan Usia Dengan Kejadian Hipertensi di Kecamatan Kresek dan Tegal Angus, Kabupaten Tangerang
5) Cyndya Shibao, Lewis Arnold Lipsitz, Italo Biaggioni. 2013. Journal of Clinical Hypertension. ASH Position Paper: Evaluation and Treatment of Orthostatic Hypotension
6) John P. Cunha, DO, FACOEP. 2020. Medicinenet. Low Blood Pressure (Hypotension)
7) Siti Fadlilah, Nazwar Hamdani Rahil, Lanni. 2020. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Perifer (SPO2)

Share