Daftar isi
Hipertensi Pulmonal merupakan penyakit yang ditandai kondisi di mana tekanan arteri pulmonalis saat istirahat ≥ 25 mm Hg [1].
Hipertensi Pulmonal diketahui mencakup sekelompok kelainan heterogen dengan resistensi vaskular paru yang meningkat dan progresif [2].
Hipertensi Pulmonal juga merupakan jenis tekanan darah tinggi yang mempengaruhi arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung yang perlahan memburuk dan dapat mengancam jiwa [3].
Klasifikasi Hipertensi Pulmonal berdasarkan tingkat keparahan kondisi dapat dibagi menjadi empat kelas yang antara lain [3] :
Hipertensi Pulmonal diketahui akan menunjukkan beberapa gejala yang mungkin tidak disadari selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun hingga akhirnya bertambah buruk. Adapun gejala Hipertensi Pulmonal termasuk [3]:
Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi Pulmonal dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok sebagai berikut [3]:
Penyebab PAH meliputi:
Penyebabnya Hipertensi Pulmonal jenis ini meliputi:
Penyebab Hipertensi Pulmonal jenis ini meliputi:
Penyebab Hipertensi Pulmonal jenis ini meliputi:
Penyebab Hipertensi Pulmonal jenis ini antara lain :
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengembangakn penyakit Hipertensi Pulmonal [3]:
Berikut ini merupakan beberapa komplikasi yang mungkin dapat ditimbulkan oleh Hipertensi Pulmonal [3]:
Penting diketahui bahwa, memeriksakan diri kedokter merupakan hal yang sangat disarankan jika mengalami gejala Hipertensi Pulmonal. Mengingat Hipertensi Pulmonal dapat berbahaya dan menyebabkan kematian, maka mendapat penanganan yang tepat dengan segera akan dapat membantu mengurangi risiko kematian yang ditimbulkan.
Diagnosa Hipertensi Pulmonal umumnya akan dilakukan dengan beberapa cara termasuk [4]:
Sejauh ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan Hipertensi Pulmonal secara total. Namun, beberapa alternatif pengobatan dapat membantu mengelola kondisi, memperbaiki gejala dan memperlambat kemajuan Hipertensi Pulmonal [3].
Meskipun demikian, pengaruh atau hasil dari pengobatan yang dilakukan seringkali membutuhkan waktu, khususnya untuk menemukan pengobatan yang paling tepat [3].
Mengingat, Hipertensi Pulmonal ini termasuk penyakit yang perawatannya seringkali rumit dan membutuhkan perawatan lanjutan yang ekstensif [3].
Belum lagi jika ditemukan penyakit yang mendasari atau menjadi penyebab Hipertensi Pulmonal, maka perawatannya kemungkinan juga akan berfokus pada penanganan penyebab yang mendasari tersebut [3].
Adapaun pengobatan Hipertensi Pulmonal dapat dilakukan dengan beberapa jenis metode pengobatan termasuk [3]:
Penggunaan vasolidator diketahui dapat bermanfaat untuk penderita Hipertensi Pulmonal, di mana manfaatnya termasuk :
Vasolidator ini merupakan obat yang terus mengalir melalui jalur intravena yang dipasang ke pompa kecil yang diikatkan pada pinggang atau bahu (jenis epoprostenol). Adapun jenis vasolidator yang digunakan untuk pengobatan Hipertensi Pulmonal antara lain :
Penggunaan GSC seperti Riociguat (Adempas) diketahui dapat meningkatkan oksida nitrat dalam tubuh sehingga dapat melemaskan arteri pulmonalis dan menurunkan tekanan di dalamnya.
Penggunaan antagonis reseptor endotelin diketahui dapat membantu membalikkan efek endotelin (zat di dinding pembuluh darah) yang menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Adapun jenis obat-obatan ini termasuk bosentan (Tracleer), macitentan (Opsumit), dan ambrisentan (Letairis).
Perlu diketahui bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti merusak hati sehingga memerlukan tes darah bulanan untuk memeriksa fungsi hati dan tidak boleh dikonsumsi jika wanita hamil.
Penggunaan Sildenafil (Revatio, Viagra) dan tadalafil (Adcirca, Cialis) diketahui dapat mengobati disfungsi ereksi serta membuka pembuluh darah di paru-paru sehingga darah lebih mudah mengalir.
Penggunaan obat obatan seperti amlodipine (Norvasc), diltiazem (Cardizem, Tiazac, lainnya) dan nifedipine (Procardia, lainnya) diketahui dapat membantu mengendurkan otot di dinding pembuluh darah.
Meskipun demikian, hingga kini diketahui bahwa hanya sejumlah kecil penderita Hipertensi Pulmonal yang membaik saat mengonsumsi obat obatan jenis ini.
Penggunaan warfarin atau antikoagulan (pengencer darah) seperti Coumadin dan Jantoven diketahui dapat membantu mencegah penggumpalan darah di arteri paru-paru.
Penggunaan digoxin seperti lanoxin) diketahui dapat membantu detak jantung menjadi lebih kuat sehingga dapat memompa darah lebih banyak.
Oleh karena itu, penggunaan obat ini dapat membantu mengontrol detak jantung jika seseorang menderita aritmia.
Penggunaan diuretik dalam bentuk pil air diketahui dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh sehingga mengurangi dan meringankan pekerjaan organ hati.
Selain itu, penggunaan diuretic ini juga dapat membantu membatasi penumpukan cairan di paru-paru, kaki, dan perut.
Terapi oksigen dengan menghirup oksigen murni diketahui dapat membantu mengobati Hipertensi Pulmonal, khususnya bagi penderita yang tinggal di dataran tinggi atau memiliki kondisi sleep apnea.
Jika metode pengobatan yang telah dijelaskan sebelumnya tidak memberikan hasil yang efektif maka operasi mungkin perlu dilakukan untuk menyembuhkan Hipertensi Pulmonal.
Adapun berikut ini merupakan beberapa jenis operasi yang mungkin akan disarankan dokter untuk mengatasi Hipertensi Pulmonal :
Berikut ini merupakan beberapa langkah perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi gejala Hipertensi Pulmonal :
Pencegahan terhadap penyakit Hipertensi Pulmonal hingga kini diketahui tidak semuanya dapat dilakukan atau dicegah. Meskipun demikian, langkah langkah berikut ini mungkin dapat membantu menurunkan risiko mengembangkan Hipertensi Pulmonal [5]:
1. Marius M. Hoeper, Hossein-Ardeschir Ghofrani, Ekkehard Grünig, Hans Klose, Horst Olschewski & Stephan Rosenkranz. Pulmonary Hypertension. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2017.
2. Sean H. Oldroyd & Abhishek Bhardwaj. Pulmonary Hypertension. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2020.
3. Anonim. Pulmonary hypertension. Mayo Clinic; 2021.
4. Adam Felman & Brenda B. Spriggs. What to know about pulmonary hypertension. Medical News Today; 2019.
5. Anonim. Pulmonary Hypertension. Centers for Disease Control and Prevention; 2021.