Daftar isi
Hormon yang seimbang akan memiliki kisaran kadar hormon normal yang tidak terkait dengan gejala patologis tertentu [1].
Oleh karena itu kisaran kadar hormon ini sangat berguna khususnya dalam menetapkan ambang batas yang sesuai untuk penggunaan klinis dan keputusan diagnostik atau terapeutik [1].
Hormon yang seimbang akan memiliki kisaran kadar hormon normal yang tidak terkait dengan gejala patologis tertentu [1]. Selain itu, hormon juga disebut sebagai pembawa pesan kimiawi tubuh [2].
Oleh karena itu kisaran kadar hormon ini sangat berguna khususnya dalam menetapkan ambang batas yang sesuai untuk penggunaan klinis dan keputusan diagnostik atau terapeutik [1].
Ketidakseimbangan Hormon merupakan suatu kondisi di mana seseorang memiliki hormon dengan kadar yang terlalu banyak atau juga terlalu sedikit [2].
Perlu diketahui juga bahwa perubahan pada kadar hormon walaupun hanya sedikit bahkan dapat menimbulkan efek yang serius pada tubuh [2].
Sedangkan, kadar hormon dalam tubuh diketahui dapat berubah dan berfluktuasi secara alami sepanjang hidup [2].
Ketidakseimbangan Hormon diketahui akan menunjukkan gejala yang berbeda antara laki laki dan perempuan serta dewasa dan anak anak sebagai berikut [2]:
Wanita umumnya akan mengalami Ketidakseimbangan Hormon pada usia suburnya, di mana kondisi ini disebut sebagai sindrom ovarium polikistik (PCOS). Selain itu, perubahan hormonal pada wanita juga dapat terjadi secara alami pada masa pubertas, kehamilan, menyusui dan haid.
Pada wanita, ketidakseimbangan hormon ditunjukkan dengan gejala meliputi [2]:
Gejala Ketidakseimbangan Hormon pada pria dewasa meliputi [2]:
Berikut ini merupakan beberapa gejala Ketidakseimbangan Hormon pada anak laki laki khususnya yang mengalami kondisi hipogonadisme [2] :
Berikut ini merupakan beberapa gejala Ketidakseimbangan Hormon pada anak perempuan, khususnya yang mengalami hipogonadisme [2]:
Penyebab Ketidakseimbangan Hormon diketahui berbeda beda bergantung pada hormon atau kelenjar yang terpengaruh. Adapun penyebab umum Ketidakseimbangan Hormon meliputi [2]:
Selain itu, beberapa kondisi dibawah ini dapat menyebabkan dan disebabkan oleh Ketidakseimbangan Hormon [2]:
Adapun perlu diketahui juga bahwa, pada wanita Ketidakseimbangan Hormon dapat disebabkan oleh beberapa hal unik, khususnya yang berhubungan dengan hormone reproduksi, seperti [2]:
Ketidakseimbangan Hormon diketahui dapat menimbulkan komplikasi berupa kondisi kesehatan kronis atau jangka panjang jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, seperti [2] :
Jerawat diketahui merupakan salah satu masalah yang sering terjadi khususnya pada masa pubertas. Jerawat ini diketahui berkaitan dengan menstruasi yang tidak teratur dan rambut wajah yang berlebih.
Mengingat, salah satu pemicu jerawat paling umum yaitu siklus menstruasi, di mana sebagian wanita akan mengembangkan jerawat pada seminggu sebelum menstruasi pada area yang memiliki banyak kelenjar minyak seperti [2] :
Oleh karena itu, jerawat sering dikaitkan dengan perubahan hormonal pada masa pubertas, adalah androgen yang diketahui berkontribusi pada hubungan tersebut. Androgen dapat merangsang kelenjar minyak secara berlebihan yang kemudian menyumbat pori pori hingga muncullah jerawat [2].
Adapun perlu diketahui juga bahwa pada masa pubertas, androgen ini kadarnya akan tinggi, baik pada anak laki laki maupun anak perempuan dan menurun pada awal usia 20an [2].
Hormon diketahui memiliki peranan penting pada tubuh manusia, khususnya dalam metabolisme dan kemampuan tubuh untuk menggunakan energi sehingga erat kaitannya dengan berat badan [2].
Berikut ini merupakan beberapa gangguan atau Ketidakseimbangan Hormon yang berkaitan dengan penambahan berat badan [2]:
Ketidakseimbangan Hormon diketahui memiliki erat kaitannya dengan kehamilan. Di mana Ketidakseimbangan Hormon seperti PCOS diketahui dapat menurunkan risiko kehamilan. Mengingat, PCOS dapat mengganggu ovulasi, namun bukan berarti tidak bisa hamil sama sekali [2].
Selain itu, PCOS diketahui juga dapat menyebabkan masalah selama kehamilan bagi Anda dan bayi termasuk [2]:
Selain PCOS, Ketidakseimbangan Hormon seperti hipotiroidisme yang dialami oleh ibu hamil akan dapat meningkatkan risiko melahirkan anak yang memiliki kelainan intelektual [2].
Perubahan dan Ketidakseimbangan Hormon walaupun bukan merupakan penyebab utama namun terkadang dapat menyebabkan kerontokan rambut sementara [2].
Adapun kelebihan atau kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan rambut rontok pada wanita khususnya pada masa [2]:
Berikut ini merupakan beberapa tes yang dilakukan dalam melakukan diagnosis Ketidakseimbangan Hormon [2]:
Pengobatan terhadap Ketidakseimbangan Hormon diketahui berbeda beda tergantung dengan penyebab dan siapa yang mengalaminya. Berikut ini merupakan beberapa pengobatan Ketidakseimbangan Hormon secara umum, khususnya untuk wanita maupun laki laki [3]:
Ketidakseimbangan Hormon secara umum dapat diobati dengan mengonsumsi beberapa obat berikut ini :
Berikut ini merupakan beberapa pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati Ketidakseimbangan Hormon pada wanita :
Pilihan pengobatan Ketidakseimbangan Hormon untuk laki laki yang utama yaitu dengan menggunakan obat testosteron berupa gel dan koyo yang mengandung testosteron.
Penggunaan gel dan koyo testosterone ini diketahui dapat membantu mengurangi gejala hipogonadisme dan kondisi lain seperti pubertas yang tertunda atau terhambat.
Berikut ini merupakan beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi risiko terjadinya ketidakseimbangan hormon dan mengurangi gejalanya meliputi [3]:
1. Françoise Brucker-Davis, Kristina Thayer & Theo Colborn. Significant Effects of Mild Endogenous Hormonal Changes in Humans:
Considerations for Low-Dose Testing. National Center for Biotechnology Information, US. National Library of Medicine, National Institutes of Health; 2001.
2. Corinne O'Keefe Osborn & Alana Biggers, M.D., MPH. Everything You Should Know About Hormonal Imbalance. Healthline; 2020.
3. Jennifer Huizen & Holly Ernst, P.A. What to know about hormonal imbalances. Medical News Today; 2020.