Clomifene: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Clomifene atau clomiphene adalah salah satu obat populer yang memiliki kegunaan sebagai infertilitas anovulatorik. [1,2,3,4]

Apa itu Clomifene?

Data informasi clomifene terkait indikasi hingga pengaruhnya pada kehamilan dan menyusui terdapat pada tabel di bawah ini [4]:

IndikasiInfertilitas
KategoriObat Keras
KonsumsiDewasa
KelasHormon Trofik & Stimulan Ovulasi Sintetis
BentukTablet oral
Kontraindikasi→ Perdarahan uterus abnormal yang tidak diketahui penyebabnya, kista ovarium atau pembesaran bukan karena sindrom ovarium polikistik, lesi intrakranial organik seperti tumor hipofisis, disfungsi tiroid atau adrenal yang tidak terkontrol
→ Penyakit hati yang aktif atau riwayat gangguan hati.
→ Kehamilan
PeringatanPasien yang memiliki fibroid uterus, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan menyusui laktasi
Kategori Obat pada Kehamilan & MenyusuiKategori X: Studi pada hewan percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas terhadap janin atau adanya risiko pada janin. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau kemungkinan akan hamil. Obat clomifene belum diketahui dapat diserap ASI atau tidak sehingga jangan menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter.

Manfaat Clomifene

Clomifene adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infertilitas (ketidaksuburan) karena ovulasi (pelepasan sel telur yang matang dari ovarium) tidak terjadi. Cara kerja obat ini adalah dengan merangsang ovulasi dengan memicu peningkatan produksi hormon gonadotropin di kelenjar hipofisis (pituitary) di otak [1,2,3,4].

Dosis Clomifene

Clomifene diberikan sesuai dosis yang dianjurkan, yaitu [4]:

Oral/Diminum
⇔ Infertilitas anovulatorik
→ 50 mg setiap satu kali per hari selama 5 hari, dimulai kapan saja asalkan tidak ada perdarahan uterus atau pada hari ke 5 siklus menstruasi.
Jika ovulasi tidak terjadi dalam 5-10 hari, terapi kedua ditingkatkan menjadi 100 mg setiap sekali sehari selama 5 hari, dimulai paling cepat 30 hari setelah terapi sebelumnya dengan maksimal 3 rangkaian.

Efek Samping Clomifene

Reaksi setiap orang dalam penggunaan clomifene berbeda-beda. Beberapa efek samping yang mungkin timbul selama penggunaan clomifene, meliputi [3]:

Detail Clomifene

Informasi clomifene terkait dengan penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis terdapat dalam tabel berikut ini [2,3,4]:

PenyimpananSimpan di bawah 25°C dan lindungi dari cahaya, panas, dan kelembaban yang berlebihan.
Gunakan peralatan pelindung pribadi yang sesuai seperti sarung tangan untuk menerima, menangani, mengelola, dan membuang clomifene.
Cara KerjaDeskripsi: Clomifene adalah senyawa nonsteroid yang memiliki efek estrogenik dan anti-estrogenik. Obat ini merangsang ovulasi dengan menghambat efek umpan balik negatif estrogen di situs reseptor di hipotalamus dan hipofisis. Akibatnya, sekresi GnRH hipotalamus meningkat dengan melepaskan FSH dan LH hipofisis berikutnya.
Onset: 5-10 hari
Farmakokinetik:
Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan dengan waktu untuk konsentrasi plasma puncak kira-kira 6 jam.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati yang mengalami resirkulasi enterohepatik.
Ekskresi: Melalui feses (42%) dan urin (8%) dengan waktu paruh eliminasi kira-kira 5 hari
Interaksi dengan obat lainDapat meningkatkan efek samping ospemifene.
Overdosis ⇔ Gejala: Mual, muntah, vasomotor berkedip, penglihatan kabur, skotomata, serta ovarium membesar dengan nyeri panggul atau perut.

⇔ Cara Mengatasi: Perawatan suportif dengan melakukan dekontaminasi saluran pencernaan.

Pertanyaan Seputar Clomifene

Mengapa saya membutuhkan obat ini?

Clomifene digunakan dalam pengobatan infertilitas pada wanita yang tidak berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium) dengan baik [4].

Intruksi diet apa yang harus saya ikuti?

Hindari alkohol [4].

Apakah aman mengemudi setelah minum obat ini?

Sebaiknya pasien tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin karena clomifene menyebabkan gangguan penglihatan dan pusing [3],

Bagaimana cara saya minum obat ini?

Ambil clomifene sesuai dengan resep dokter. Jangan pernah melebihi atau mengurangi apa sudah diistruksikan dokter. Minum obat dengan atau tanpa makanan bersama segelas air [3].

Kapan saya tidak boleh menggunakan obat ini?

Dokter harus mengetahui jika pasien memiliki kondisi seperti penyakit hati, pendarahan menstruasi abnormal, kanker yang diperburuk hormon, pembesaran kista di ovarium, atau masalah tiroid setelah menggunakan clomifene [3],

Apa yang harus saya perhatikan saat minum clomifene?

Sebelum minum clomifene, dokter harus mengetahui jika pasien memiliki riwayat fibroid rahim (pertumbuhan non-kanker di rahim) atau ovarium polikistik (kondisi ketidakseimbangan hormon seks wanita) [4].

Apa saja risiko pengobatan clomifene?

Beberapa risiko yang bisa dialami pasien setelah penggunaan clomifene adalah hamil lebih dari 1 bayi sekaligus, bayi tumbuh di luar rahim, perkembangan kanker ovarium jangka panjang, maupun cacat pada bayi baru lahir [4].

Contoh Obat Clomifene (Merek Dagang)

Berikut adalah obat merek di pasaran yang memiliki kandungan clomifene didalamnya [3]:

Brand Merek Dagang
Blesifen
Dipthen
Pinfetil
Provula
Clovertil
Genoclom
Profertil
Fertilphen
Fervula
Fertin
Ofertil
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment