Daftar isi
Sesak napas atau dyspnea merupakan suatu kondisi ketika seseorang tak memperoleh asupan udara secara memadai atau saat seseorang sulit untuk bernafas [1,8].
Sesak napas sendiri bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari beberapa jenis penyakit, khususnya penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan alergi.
Bahkan sesak napas pun dapat menjadi kondisi yang dialami seseorang efek dari berat badan tubuh hingga atau latihan fisik.
Tinjauan Sesak napas atau yang disebut juga dengan istilah dyspnea adalah kondisi gejala dari sejumlah kondisi kesehatan dan penyakit di mana seseorang mengalami kekurangan udara sehingga menjadi sulit bernapas.
Beberapa kondisi berikut ini dapat menjadi penyebab seseorang mengalami sesak nafas dan sangat perlu untuk diwaspadai.
1. Obesitas
Obesitas dapat berpengaruh pada fungsi paru tanpa disadari oleh banyak orang yang mengalaminya [1,2].
Oleh karena itu, sesak napas seringkali menjadi salah satu gejala yang dirasakan karena aliran udara terhambat oleh penumpukan lemak di area leher.
Selain sesak napas, seseorang dengan obesitas akan mengalami beberapa keluhan lain yang menyertai, yaitu :
2. Asma
Penyakit asma merupakan sebuah penyakit kronis yang ditandai dengan menyempitnya saluran pernapasan dan peradangan sehingga sesak napas terjadi sebagai gejala utamanya [1,3].
Selain kesulitan dalam bernapas, beberapa gejala lain yang perlu dikenal antara lain :
Serangan asma adalah tanda ketika gejala asma sedang mengalami perburukan dan umumnya dialami penderita dalam waktu kurang lebih 6-24 jam.
3. Alergi
Alergi merupakan sebuah kondisi yang berkaitan dengan sistem imun tubuh yang mengeluarkan reaksi terhadap zat atau benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh [4].
Jika sistem imun seharusnya mengeluarkan reaksi ketika benda asing masuk ke dalam tubuh dan memang membahayakan, pada alergi sistem imun secara keliru menggangap zat tertentu berbahaya.
Hal ini pun menimbulkan gejala seperti sesak napas yang disertai dengan beberapa keluhan lain tergantung pula dari pemicunya (alergen).
Gejala-gejala alergi yang umum selain sesak napas antara lain :
Reaksi alergi sendiri dapat terjadi karena berbagai faktor, dapat berupa obat, makanan, partikel di udara, hingga gigitan serangga.
4. Kehamilan
Sesak napas juga dapat menjadi salah satu gejala dari kehamilan, khususnya bila ukuran rahim yang membesar karena tumbuh kembang janin [5].
Ketika semakin besar, proses pernapasan pun ikut terganggu di mana para ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekaligus lebih cepat.
Selain itu, faktor hormon progesteron yang meningkat selama kehamilan dapat menjadikan pusat pernapasan di otak terstimulasi.
5. Pilek
Pilek mungkin sepintas tampak ringan, karena ditandai dengan keluarnya lendir atau ingus yang dalam beberapa hari saja pasti dapat membaik [6].
Beberapa gejala pilek yang umumnya dialami penderita adalah :
Namun pada beberapa kasus, pilek juga dapat menyebabkan timbulnya gejala seperti sesak napas, khususnya jika berhubungan dengan alergi, obat tertentu atau infeksi pada sinus.
6. Emboli Paru
Emboli paru merupakan kondisi ketika pembuluh darah paru mengalami sumbatan yang terjadi biasanya karena penggumpalan darah di kaki [1,7].
Karena pembuluh darah tersumbat, maka aliran darah ke jaringan paru ikut terhambat, hal ini berakibat pada jaringan paru yang mengalami kerusakan atau justru kematian.
Walau sesak napas adalah gejala utama, beberapa gejala lain yang perlu diperhatikan antara lain adalah :
Terdapat berbagai jenis penyakit jantung dan sesak napas menjadi gejala utama pada hampir setiap jenis kondisinya [1,8].
Jenis penyakit jantung meliputi :
Gejala-gejala lain yang umumnya menyertai sesak napas dan mengarah pada gangguan jantung adalah :
8. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronik atau sering disingkat PPOK merupakan kondisi paru yang mengalami radang jangka panjang [1,9].
Aliran udara dari paru-paru tidak lancar karena adanya lendir, dahak dan bengkak sehingga menyebabkan sesak napas.
Namun selain sesak napas, beberapa gejala mengarah pada PPOK adalah :
9. Kanker Paru
Kanker paru adalah sebuah kondisi ketika sel abnormal bersifat ganas timbul dan berkembang di paru-paru [10].
Selain sesak napas sebagai salah satu gejala utama, keluhan lain yang perlu diketahui adalah :
10. Hipotensi / Tekanan Darah Rendah
Ketika tekanan darah di bawah normal (< 90/60 mmHg) maka hal ini disebut dengan hipotensi atau tekanan darah rendah [11].
Sesak napas dapat menjadi salah satu gejalanya, namun juga disertai dengan keluhan lain seperti :
11. Sinusitis
Sinusitis merupakan kondisi radang di dinding sinus dan mampu menyebabkan sesak napas walaupun jarang [12].
Selain sesak napas, beberapa keluhan yang mengarah pada sinusitis adalah :
12. Anemia
Anemia merupakan sebuah kondisi tubuh ketika kekurangan sel darah merah sehat atau ketika fungsi sel darah merah terganggu [1,13].
Hal ini berdampak pada tubuh yang tak memperoleh oksigen secara memadai untuk berfungsi normal sehingga sesak napas dapat terjadi.
Selain sesak napas, beberapa keluhan anemia yang umum terjadi meliputi :
13. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan dapat terjadi karena virus maupun bakteri.
Infeksi ini terdiri dari dua jenis kondisi, infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah di mana keduanya mampu menyebabkan sesak napas serta beberapa gejala lain seperti [1,14] :
14. Keracunan Karbon Monoksida
Keracunan karbon monoksida merupakan sebuah kondisi ketika seseorang menghirup terlalu banyak gas karbon monoksida sehingga di dalam darah terjadi penyebaran karbon monoksida [1,15].
Sesak napas dan beberapa gejala lain di bawah ini menjadi keluhan utamanya :
Tulang rusuk yang patah dapat terjadi karena benturan maupun cedera pada bagian dada, selain rasa nyeri terdapat beberapa gejala lain yang dapat dialami penderita [1,16].
Sesak napas adalah gejala yang akan timbul ketika rasa nyeri tersebut tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Gangguan kecemasan umum dapat terjadi lebih dari rasa cemas biasa yang juga dapat menyebabkan gejala berupa sesak napas [17].
Selain sesak napas, beberapa keluhan lain yang menyertai antara lain :
17. COVID-19
Sesak napas menjadi salah satu pula gejala utama dari jenis penyakit menular seperti COVID-19 yang disebabkan oleh virus Sars-Cov2 yang juga disertai beberapa keluhan lain seperti [18] :
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Bila gejala berupa sesak napas terjadi dengan kondisi-kondisi sebagai berikut, maka hal tersebut merupakan tanda bahwa penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter [24].
Tinjauan Berbagai kondisi dapat menjadi faktor penyebab dari sesak napas, mulai dari gangguan sistem pernapasan, gangguan kecemasan, obesitas, gangguan jantung, kanker, dan infeksi.
Untuk menentukan apa penyebab pasti dari kondisi sesak napas pasien, maka beberapa metode diagnosa ini perlu ditempuh oleh pasien :
Tinjauan Beberapa metode diagnosa yang digunakan untuk mendiagnosa penyebab sesak napas dan menentukan perawatannya adalah dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan riwayat kesehatan, rontgen dada, CT scan, spirometri, elektrokardiogram, dan swab test.
Ketika sesak napas terjadi, terutama yang masih dalam tahap ringan, beberapa tindakan berikut dapat menolong dalam meredakannya [19,20].
Penanganan sesak napas dapat disesuaikan dengan penyebabnya, maka hasil diagnosa akan menentukan metoe pengobatan yang paling tepat.
Di bawah ini merupakan sejumlah penanganan bagi penderita sesak napas berdasarkan faktor pemicu atau penyebabnya :
Tinjauan Penanganan sesak napas perlu disesuaikan dengan kondisi yang menyebabkannya, mulai dari penggunaan obat (dekongestan dan antihistamin), menghindari alergen, pemberian oksigen tambahan, karantina (untuk kasus penyakit menular), tidak merokok, dan diet (bagi penderita obesitas).
Sesak napas dapat berakibat pada beberapa kondisi yang berbahaya dan mengancam jiwa penderitanya, termasuk juga kondisi hipoksia atau hipoksemia [1,8].
Komplikasi berupa hipoksia atau hipoksemia adalah kondisi ketika kadar oksigen dalam darah terlalu rendah.
Bila hal ini terjadi, penderita dapat mengalami kehilangan kesadaran dan bahkan dapat berujung pada kondisi fatal, seperti kematian.
Sesak napas adalah suatu kondisi yang dapat diminimalisir dengan melakukan sejumlah upaya, seperti [21,22,24] :
Tinjauan Pencegahan sesak napas dapat dilakukan dengan menangani sejumlah penyakit yang menyebabkannya, mengelola stres, berolahraga rutin, menghindari obesitas, tidak merokok, dan tidak berdekatan dengan alergen.
1. Muhammad F. Hashmi; Pranav Modi; & Sandeep Sharma. Dyspnea. National Center for Biotechnology Information; 2020.
2. Vipa Bernhardt, Ph.D., Helen E. Wood, Ph.D., Raksa B. Moran, R.N., & Tony G. Babb, Ph.D. Dyspnea on Exertion in Obese Men. HHS Public Access; 2014.
3. Giorgio Scano & Loredana Stendardi. Dyspnea and asthma. Current Opinion in Pulmonary Medicine; 2006.
4. Joseph M. Dougherty; Khalid Alsayouri; & Adam Sadowski. Allergy. National Center for Biotechnology Information; 2020.
5. Hyun Suk Choi, M.D., Seung Suk Han, M.D., Hyun Ah Choi, M.D., Hae Sung Kim, M.D., Chan Guk Lee, M.D., Youn Yee Kim, M.D., Ji Ju Hwang, M.D., Jeong Bae Park, M.D., & Hyun Ho Shin, M.D. Dyspnea and Palpitation during Pregnancy. The Korean Journal of Internal Medicine; 2001.
6. Terho Heikkinen, Dr, MDa, & Asko Järvinen, MD. The common cold. Elsevier Public Health Emergency Collection; 2003.
7. Paul D. Stein, MD, Afzal Beemath, MD, Fadi Matta, MD, John G. Weg, MD, Roger D. Yusen, MD, Charles A. Hales, MD, Russell D. Hull, MBBS, MSc, Kenneth V. Leeper, Jr., MD, H Dirk Sostman, MD, Victor F. Tapson, MD, John D. Buckley, MD, Alexander Gottschalk, MD, Lawrence R. Goodman, MD, Thomas W. Wakefied, MD, & Pamela K. Woodard, MD. Clinical Characteristics of Patients with Acute Pulmonary Embolism. HHS Public Access; 2007.
8. Dominik Berliner, Dr. med., Nils Schneider, Prof. Dr. med., Tobias Welte, Prof. Dr. med., & Johann Bauersachs, Prof. Dr. med. The Differential Diagnosis of Dyspnea. Deutschez Arzteblatt International; 2016.
9. Darcy D Marciniuk, MD FRCPC FCCP, Donna Goodridge, RN PhD, Paul Hernandez, MDCM FRCPC, Graeme Rocker, MHSc DM FRCPC FCCP, Meyer Balter, MD FRCPC FCCP, Pat Bailey, RN PhD, Gordon Ford, MD FRCPC, Jean Bourbeau, MD MS, FRCPC, Denis E O’Donnell, MD FRCPI FRCPC, Francois Maltais, MD FRCPC, Richard A Mularski, MD MSHS MCR FCCP, Andrew J Cave, MB ChB FCFP, Irvin Mayers, MD FRCPC, Vicki Kennedy, RN BN CRE, Thomas K Oliver, BA, & Candice Brown, MSc CEP. Managing dyspnea in patients with advanced chronic obstructive pulmonary disease: A Canadian Thoracic Society clinical practice guideline. Canadian Respiratory Journal; 2011.
10. Ganesan Kathiresan, Reynold F Clement, & Meera T Sankaranarayanan. Dyspnea in lung cancer patients: a systematic review. Lung Cancer: Targets and Therapy; 2010.
11. Christopher H Gibbons & Roy Freeman. Orthostatic dyspnea: a neglected symptom of orthostatic hypotension. Clinical Autonomic Research; 2005.
12. S M Arcasoy & J W Kreit Recurrent sinusitis, arthralgias, and progressive dyspnea in a 26-year-old woman. Chest; 1999.
13. Sherezade Khambatta, DO, Douglas L. Nguyen, MD, & Christopher M. Wittich, MD, PharmD. 38-Year-Old Woman With Increasing Fatigue and Dyspnea. Mayo Clinic Proceedings; 2010.
14. Thomas Frese, Caroline Sobeck, Kristin Herrmann, & Hagen Sandholzer. Dyspnea as the Reason for Encounter in General Practice. Journal of Clinical Medicine Research; 2011.
15. Jason J. Rose, Ling Wang, Qinzi Xu, Charles F. McTiernan, Sruti Shiva, Jesus Tejero, & Mark T. Gladwin. Carbon Monoxide Poisoning: Pathogenesis, Management, and Future Directions of Therapy. American Thoracic Society; 2017.
16. Thomas B. Perera & Kevin C. King. Flail Chest. National Center for Biotechnology Information; 2020.
17. Naomi M Simon, Alexander M Weiss, Richard Kradin, Karleyton C Evans, Hannah E Reese, Michael W Otto, Julia E Oppenheimer, Jordan W Smoller, Alyson Zalta, John J Worthington 3rd, & Mark H Pollack. The relationship of anxiety disorders, anxiety sensitivity and pulmonary dysfunction with dyspnea-related distress and avoidance. The Journal of Nervous and Mental Disease; 2006.
18. Shuke Nie, Shoumeng Han, Huangqing Ouyang & Zhan Zhang. Coronavirus Disease 2019-related dyspnea cases difficult to interpret using chest computed tomography. Elsevier Public Health Emergency Collection; 2020.
19. Vaskar Mukerji, Walker HK, Hall WD, & Hurst JW. Chapter 11Dyspnea, Orthopnea, and Paroxysmal Nocturnal Dyspnea. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990.
20. Masahiro Sano, Sayaka Sano, Noriyuki Oka,b Kayoko Yoshino, & Toshinori Kato. Increased oxygen load in the prefrontal cortex from mouth breathing: a vector-based near-infrared spectroscopy study. Neuroreport; 2013.
21. G. J. Gibson. Obesity, respiratory function and breathlessness. Thorax; 2000.
22. Lawrence C. An, Carla J. Berg, Colleen M. Klatt, Cheryl L. Perry, Janet L. Thomas, Xianghua Luo, Edward Ehlinger, & Jasjit S. Ahluwalia. Symptoms of cough and shortness of breath among occasional young adult smokers. Oxford Journals Nicotine & Tobacco Research; 2009.
23. H Kim, MD, J Bouchard, MD, & PM Renzix, MD. The link between allergic rhinitis and asthma: A role for antileukotrienes? Canadian Respiratory Journal; 2008.
24. Anonim. Shortness of breath. National Health Service; 2017.
25. Rina Chabra & Mohit Gupta. Allergic And Environmental Induced Asthma. National Center for Biotechnology Information; 2020.