Daftar Cara Menasehati Anak Secara Efektif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Beberapa orang tua umumnya mengalami frustasi dan bingung saat anak mereka tidak mendengar nasehat yang diberikan. Anak dapat menjadi marah, emosi, dan memulai pertengkaran. Anak yang sudah lebih bisar juga dapat demikian, memutar bola matanya dan menjadi kesal. [2]

Sebagai orang tua, anda seharusnya fokus membantu anak anda untuk mendengarkan kata hatinya. Anda harus membantu intuisinya sembari mengarahkannya ke arah yang benar. Memberi saran yang mudah didengar membutuhkan proses. Anak harus belajar dari kesalahannya sendiri. [2]

Membiarkan anak berbuat salah dan belajar merupakan bagian dari parenting, walaupun terlihat susah karena orang tua, secara biologis, diprogram untuk melindungi anak dari bahaya. [2]

Jadi pertanyaannya adalah, jika dengan nasehat yang biasa tidak bekerja, apa cara lain yang dapat orang tua lakukan? Berikut beberapa cara menasehati anak yang dapat dilakukan oleh orang tua. [2]

1. Bicara Mengenai Diri Anda Sendiri

Cara terbaik untuk membantu anak dalam menentukan keputusan yang tepat adalah dengan membicarakan bagaimana cara orang tua membuat keputusan. Pada percakapan normal antara anda dengan anak, bicaralah mengenai bagaimana anda berjuang untuk melakukan hal yang benar. [2]

Beberapa permisalan percakapan adalah [2] :

  • “Saya benar-benar tidak ingin menerima dia sebagai tamu dirumah ini, tetapi mereka baru saja pindah dan membutuhkan tempat untuk makan sampai mereka mendapatkan tempat tinggal. Memang, minggu ini saya sibuk, namun saya akan tetap membeli beberapa bahan dan memasaknya dirumah. Ini adalah minggu yang cukup melelahkan, namun saya tahu hal yang saya lakukan adalah baik dan benar.”
  • “Saya kurang percaya dengan pelanggan saya yang baru. Sesuatu dalam diri saya berkata bahwa orang ini tidak jujur. Saya bertanya kepada mereka beberapa pertanyaan dan saya rasa saya benar. Pelanggan baru ini tidak menelepon saya kembali setelah itu”

2. Menjawab Pertanyaan dengan Pertanyaan

Anak mungkin saja mengikuti nasehat anda. Namun, anda harus tahu bahwa sebenarnya mereka sudah tahu apa yang mereka ingin lakukan sebelum bertanya kepada anda. Memberikan nasehat kepada anak umumnya tidak begitu banyak membantu. [2]

Walau demikian, anda tetap harus memberikan arahan agar keputusan yang mereka ambil adalah benar. Beberapa permisalan yang dapat terjadi adalah :

  • Saat anak bertanya “Saya harus pakai baju hijau atau biru?”, anda dapat menjawabnya dengan “Kalau kamu sendiri ingin pakai yang mana?”.
  • Saat anak bertanya “Apakah saya harus mengerjakan pekerjaan rumah sekarang?”, anda dapat menjawab dengan “Menurutmu kapan waktu yang tepat bagimu? Jika ingin dikerjakan besok, bagaimana jadwalmu besok?”
  • Saat anak bertanya “Apakah saya makan permen sekarang atau disimpan saja untuk nanti?”, anda dapat menjawab “Menurutmu sebaiknya seperti apa?”

Beberapa pertanyaan lain yang dapat anda gunakan sebagai jawaban adalah [2] :

  • “Menurut kata hati mu seperti apa?”
  • “Menurut mu, disituasi seperti ini, apa tindakan yang tepat?”
  • “Cara yang mana yang dapat berjalan dengan baik pada dirimu?”

3. Gunakan Pemilihan Kata yang Tepat

Ada beberapa waktu yang terlihat tidak tepat untuk memberikan nasihat atau ide kepada anak mengenai cara mengatur masalahnya. Pada saat itu, anda dapat menggunakan beberapa kata berikut [2] :

  • “Saya tidak yakin kamu akan setuju dengan hal ini, namun saya pikir diluar dingin dan baju biru terlihat lebih dapat menghangatkan tubuh daripada yang hijau”
  • “Apa pendapatmu mengenai ide ini? Kamu dapat mengerjakan pekerjaan rumah sekarang dan selanjutnya tidak perlu mengkhawatirkannya lagi”
  • “Bagaimana perasaan anda mengenai hal ini? Menyimpan permen ini untuk diberikan kepada sahabatmu?”

4. Hindari penggunaan “Kan Sudah Saya bilang”

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk melindungi anak dan sulit sekali menahan ucapan “kan sudah saya bilang” saat anak anda membuat masalah yang sebenarnya dapat dihindari. Berikut beberapa cara halus yang dapat digunakan untuk membantu anak anda memahami kalau mereka telah berbuat salah dan mengembalikan mereka ke arah yang benar [2] :

  • Daripada “Saya kan sudah bilang, kamu harus menaruh bekal di tas sebelum lupa!”, lebih baik anda berkata “Saya memikirkan kamu seharian ini. Saya tahu kalau kamu pasti lapar di sekolah. Saya yakin besok kamu akan menaruh bekal lagi didalam tas.”
  • Daripada “Kamu telat bus sekolah lagi! Sekarang kamu harus jalan kaki ke sekolah. Saya sudah bilang kalau kamu harus bangun lebih pagi tapi kamu tidak pernah dengar!”, lebih baik anda berkata “Oh tidak! Tidak lagi! Ini jaket untukmu. Kamu pasti membutuhkannya untuk berjalan ke sekolah agar tidak kedinginan.”

5. Pilih Situasi yang Tepat

Saat ide dan nasehat yang anda berikan membuat anak menjadi menangis, emosi, dan marah, anda dapat meyakinkan perasaan tersebut dengan hal seperti “Kamu menginginkan saya untuk memberikan solusi, dan kamu masih merasa tidak terbantu. Saya menyayangimu dan saya tahu bahwa kamu mampu! Kamu mungkin merasa putus asa sekarang, tapi saya yakin kamu akan menemukan jawabannya nanti”. [1]

Tangisan dan emosi akan reda dengan sendirinya dan membuat anak anda mengevaluasi dirinya. Saat emosi tersebut sudah menurun, situasi yang hening dapat membantu anak anda untuk menemukan jawaban dari dalam dirinya sendiri. [1]

Pada saat situasi normal yang menyenangkan, anda dapat berbicara dengan anak anda mengenai bagimana dia ingin ditanggapi saat sedang sedih dan kecewa. Anda juga dapat meluruskan kejadian tersebut dan bertanya mengenai hal seperti apa yang anak harapkan. [1]

6. Berada Pada Posisi Anak

Orang tua terkadang memberikan saran dan nasehat dengan memposisikan orang tua berada didepan anak. Hal ini membuat anak membenci segala sesuatu yang anda inginkan. [3]

Cara anda menghampiri anak anda merupakan salah satu aspek yang dapat membuat nasehat anda menjadi berbeda. Anak anda, secara biologis, telah diprogram untuk menolak anda jika anda memposisikan diri anda di depan anak. [3]

Beradalah pada posisi anak dan merasakan apa yang mereka rasakan. Saat anda berada di sisi mereka, anda telah mencapai beberapa tujuan dalam satu langkah, yaitu menguatkannya, mempercayainya, dan membiarkannya untuk memutuskan sesuatu. [3]

Berada di jalan yang sama dengan anak juga berarti anda menghargainya tanpa merugikan pihak manapun dan membangun relasi antara anda dan anak. [3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment