Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Dabigatran adalah salah satu obat yang masuk dalam golongan antikoagulan atau pengencer darah. Dabigatran digunakan untuk mencegah dan mengatasi penggumpalan darah misal pada pasien stroke, serta mencegah
Dabigatran adalah salah satu obat yang masuk dalam golongan antikoagulan atau pengencer darah.[1]
Biasanya digunakan untuk mengurangi resiko penggumpalan darah yang bisa mengakibatkan penyumbatan di pembuluh darah. Dabigatran sering diberikan pada pasien stroke, dan pada pasien yang akan menjalani operasi untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah vena.[2]
Daftar isi
Berikut merupakan tabel yang berisi informasi mengenai dabigatran. Mulai dari indikasi, kontraindikasi, sediaan hingga peringatan yang harus diperhatikan:[2]
Indikasi | – Profilaksis pada postoperatif tromboemboli vena – Profilaksis pada stroke dan emboli sistemik – Deep vein thrombosis |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa dan Lansia |
Kelas | Antikoagulan, antiplatelet, dan fibrinolitik |
Bentuk | Kapsul |
Kontraindikasi | → Pada kondisi perdarahan patologis → Kondisi diatesis perdarahan → Kondisi atau lesi yang berisiko perdarahan signifikan secara klinis seperti ulserasi gastrointestinal → Pasien dengan gangguan hemostatik → Penggunaan bersamaan dengan antikoagulan parenteral →. Pasien dengan gangguan ginjal berat |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dabigatran: → Pasien dengan presiko perdarahan tinggi (misal pada pasien yang baru menjalani biopsi, pasien dengan trauma besar, pasien endokarditis) → Pasien dengan riwayat suntikan epidural yang traumatis dan berulang → Pasien dengan kelainan bentuk tulang belakang → Tidak direkomendasikan pada pasien dengan penyakit jantung → Pasien dengan riwayat trombosis yang didiagnosis dengan sindrom antifosfolipid → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Pasien dalam kondisi hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Dabigatran memiliki beberapa manfaat, antara lain untuk mencegah dan mengatasi penggumpalan darah. Selain itu dabigatran juga sering digunakan pada keadaan sebagai berikut:[2][3]
Dosis dabigatran disesuaikan dengan keadaan yang akan ditangani, berikut rincian dosis pemberian dabigatran pada pasien dewasa dan lansia:[2]
Oral/Diminum: Profilaksis tromboemboli vena pasca operasi – Dewasa Dosis awal sebesar 110 mg diberikan dalam 1-4 jam setelah operasi, dilanjutkan dengan pemberian dosis sebesar 220 mg/hari selama 10 hari (pada kasus penggantian sendi lutut). Atau selama 28-35 hari (pada kasus penggantian sendi pinggul) – Lansia Pada pasien dengan usia ≥ 75 tahun, dosis awal sebesar 75 mg diberikan dalam 1-4 jam setelah operasi, dilanjutkan dengan pemberian dosis ssebesar 150 mg/hari selama 10 hari (pada kasus penggantian sendi lutut). Atau selama 28-35 hari (pada kasus penggantian sendi pinggul) Profilaksis stroke dan emboli sistemik – Dewasa Diberikan dosis sebesar 150 mg/hari – Lansia Pada pasien dengan usia 75-80 tahun diberikan dosis sebesar 150 mg atau 110 mg/hari, berdasarkan penilaian individu terhadap resiko tromboemboli dan perdarahan Pada pasien dengan usia ≥ 80 tahun diberikan dosis sebesar 110 mg/hari Trombosis vena dan emboli paru – Dewasa Diberikan dosis sebesar 150 mg – Lansia Pada pasien dengan usia 75-80 tahun diberikan dosis sebesar 150 mg atau 110 mg, berdasarkan penilaian individu terhadap resiko tromboemboli dan perdarahan Pada pasien dengan usia ≥80 tahun diberikan dosis sebesar 110 mg |
Seperti umumnya obat-obatan lainnya, dabigatran juga memiliki beberapa efek samping. Gambaran efek samping yang sering terlihat antara lain:[2]
Beberapa efek samping dari tenaga medis profesional adalah sebagai berikut :[3]
Informasi detail dabigatran meliputi cara kerja, petunjuk penyimpanan, overdosis, dan interaksi obat bisa dilihat pada tabel berikut:[2]
Penyimpanan | Kapsul → Simpan pada suhu ruang antara 20-25 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya matahari langsung dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Dabigatran adalah obat golongan antikoagulan, antiplatelet, dan fibrinolitik yaitu obat untuk mengurangi resiko penggumpalan darah. Memiliki mekanisme kerja dengan cara mencegah efek yang dimediasi trombin termasuk pembelahan fibrinogen menjadi monomer fibrin, aktivasi faktor V, VIII, XI, dan XIII, dan penghambatan agregasi trombosit yang diinduksi trombin Penyerapan: Diserap dengan cepat di saluran pencernaan. Namun keberadaan makanan di saluran pencernaan dapat menunda waktu konsentrasi puncak plasma. Bioavailabilitas sekitar 3-7%, dan dapat meningkat hingga 75%. Waktu untuk untuk mencapai konsentrasi puncak plasma sekitar 0,5 sampai 2 jam pasca konsumsi, dan sekitar 6 jam pasca operasi Distribusi: Volume distribusi sekitar 50-70 L. Dengan kemampuan mengikat protein plasma hingga sebesar 35% Metabolisme: Dabigatran akan dengan cepat dan sepenuhnya dimetabolisme di hati oleh plasma dan esterase hati melalui hidrolisis menjadi metabolit aktif, kemudian mengalami glukuronidasi hepatik untuk membentuk isomer asilglucuronide aktif. Ekskresi: Sebagian besar ekskresi melalui urin sekitar 80-85%, sebagai obat yang tidak berubah, dengan waktu paruh sekitar 12 sampai 17 jam. |
Interaksi dengan obat lain | – Dapat meningkatkan konsentrasi plasma jika dikonsumsi bersama dengan verapamil, amiodarone, quinidine, clarithromycin, ticagrelor, posaconazole. – Dapat meningkatkan resiko hematoma tulang belakang bila digunakaan bersama anestesi neuraxial – Dapat meningkatkan atau menurunkan konsentrasi serum jika dikonsumsi bersama ritonavir – Dapat menurunkan kadar plasma jika dikonsumsi bersama pantoprazole – Dapat meningkatkan resiko perdarahan mayor jika dikonsumsi bersama antikoagulan parenteral misalnya heparin yang tidak terfraksi, enoxaparin, dalteparin, fondaparinux, desirudin), antagonis vitamin K, antikoagulan oral (misalnya warfarin, rivaroxaban, apixaban), antiplatelet, contohnya klugidogrel, obat-obatan lain , sulfinpirazon), aspirin, NSAID, SSRI, serotonin norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI). – Dapat menurunkan konsentrasi plasma jika dikonsumsi bersama Rifampisin, carbamazepine, fenitoin – Dapat meningkatkan konsentrasi plasma jika dikonsumsi bersama Ketoconazole sistemik, itraconazole, dronedarone, ciclosporin, tacrolimus |
Interaksi dengan makanan | Konsentrasi plasma menurun saat dikonsumsi bersama produk dari tanaman St. John’s wort. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Komplikasi hemoragik ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif berdasarkan gejala, tingkat keparahan dan lokasi perdarahan. Dapat diberikan arang aktif jika komplikasi terjadi 1-2 jam pasca konsumsi. Dapat juga mempertimbangkan hemostasis bedah dan penggantian volume darah. Berikan juga idarucizumab jika diperlukan sebagai pembalik efek antikoagulan |
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering muncul terkait penggunan dabigatran :
Apakah dabigatran bisa digunakan oleh ibu hamil?
Dabigatran masuk dalam obat-obatan kategori C dimana berdasar studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin[2]
Apa saja yang harus diperhatikan sebelum menggunakan dabigatran?
Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dabigatran:
1. Pasien dengan presiko perdarahan tinggi (misal pada pasien yang baru menjalani biopsi, pasien dengan trauma besar, pasien endokarditis)
2. Pasien dengan riwayat suntikan epidural yang traumatis dan berulang
3. Pasien dengan kelainan bentuk tulang belakang
4. Tidak direkomendasikan pada pasien dengan penyakit jantung
5. Pasien dengan riwayat trombosis yang didiagnosis dengan sindrom antifosfolipid
6. Pasien dengan gangguan ginjal dan hati
7. Pasien dalam kondisi hamil dan menyusui[2]
Apa efek samping dabigatran yang paling sering dirasakan?
Seperti obat-obatan lainnya, dabigatran juga memberikan efek samping saat digunakan. Gambaran efek sampingnya mungkin berbeda pada tiap individu, beberapa efek samping yang sering dilaporkan terkait penggunaan dabigatran antara lain:
Perdarahan dan gangguan gastrointestinal seperti dispepsia, gastritis, mual, diare, sakit perut, pendarahan gastrointestinal[2]
Obat apa saja yang harus dihindari selama penggunaan dabigatran?
Selama menggunakan dabigatran diusahakan untuk menghindari konsumsi bersamaan dengan obat-obatan berikut:
Verapamil
Amiodarone
Quinidine
Clarithromycin
Ticagrelor
Posaconazole
Ritonavir
Pantoprazole
Enoxaparin
Dalteparin
Fondaparinux
Desirudin
Warfarin
Rivaroxaban
Apixaban
Aspirin
NSAID,
Rifampisin
Itraconazole
Dronedarone
Ciclosporin[2]
Adakah makanan tertentu yang harus dihindari selama penggunaan dabigatran?
Selama mengunakan dabigatran sebisa mungkin untuk menghindari konsumsi produk dari tanaman St. John’s wort karena dapat menurunkan konsentrasi plasma[2]
Berikut adalah beberapa merek obat yang mengandung dabigatran:[3]
Brand Merek Dagang |
Pradaxa |
1. Anonim. Diakses 2020. PubChem National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, National Institutes of Health. Dabigatran.
2. Anonim. Diakses 2020. Mims Indonesia. Dabigatran.
3. Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Dabigatran.