Manfaat Cuci Hidung dan Tips Melakukannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Cuci hidung menjadi suatu hal yang jarang diketahui masyarakat dan tentu saja banyak yang awam mengenai ini. Sebenarnya apa itu cuci hidung?

Cuci hidung biasa disebut irigasi hidung atau pembilasan sinus. Biasanya orang-orang melakukan cuci hidung dengan air garam [1]. Banyak yang mengklaim jika cuci hidung adalah obat yang aman dan sederhana untuk mengatasi hidung tersumbat, iritasi sinus, dan menghilangkan kontaminasi pada hidung [1,3].

Cuci hidung dapat membersihkan alergen, lendir, dan kotoran lainnya [1]. Selain itu  cuci hidung juga dapat melembabkan saluran hidung yang terkena udara saat Anda berads di ruangan yang kering [2].

Dalam melakukan cuci hidung, Anda bisa menggunakan alat bantuan seperti suntikan hidung, neti pot, dan botol khusus cuci hidung [3].

Manfaat Cuci Hidung

Penelitian terbaru yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan hasil bahwa sebenarnya cuci hidung belum terbukti ampuh mengatasi masalah pernapasan [3].

Namun, penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2015 mengemukakan bahwa melakukan irigasi hidung atau cuci hidung secara teratur dapat mengurangi masalah pernapasan pada anak dan 30 persen dapat meningkatkan kualitas hidup [3].

Beberapa manfaat cuci hidung antara lain:

  • Menghilangkan Lendir

Aktivitas mencuci hidung jika dilakukan dengan benar dan aman dapat membersihkan lendir dan kotoran yang terdapat dalam sinus yang merupakan rongga kecil yang terhubung melalui saluran udara yang ada di tulang tengkorak [3].

  • Menjaga Saluran Hidung Lembab

Larutan garam yang digunakan untuk membilas saluran hidung dapat mengembalikan kelembapan dan meredakan peradangan pada selaput lendir yang melapisi sinus [4].

  • Mengurangi Pembengkakan

Silia yang merupakan bulu hidung terkadang bisa membawa bakteri yang akhirnya bersarang dihidung sehingga hidung mengalami pembengkakan akibatnya akan kesulitan untuk bernapas [4].

Tapi jangan khawatir, karena cuci hidung dapat meningkatkan kinerja bulu hidung untuk lebih menyaring kotoran yang masuk ke hidung sehingga pembengkakan hidung akibat bakteri bisa berkurang [4].

Allergic Rhintis (AR) relatif umum dan merupakan masalah kesehatan global. Untuk meredakan tanda dan gejala akut dari penyakit ini, biasanya para dokter menyarankan untuk mengonsumsi obat antihistamin dan steroid topical [5]. Namun, biasanya obat ini hanya membantu mengurangi gejala saja dan tidak memberikan efek jangka panjang [5].

Selain itu, beberapa kasus juga menemukan bahwa penggunaan jangka panjang konsumsi obat tersebut menimbulkan efek samping. Untuk mengatasi masalah tersebut, cuci  hidung menjadi cara alternatif. Secara umum berdasarkan hasil penelitian cuci hidung dianggap efektif dibandingkan harus mengonsumsi obat dalam jangka panjang [5].

Cara Melakukan Cuci Hidung

Berikut ini cara untuk melakukan cuci hidung yang benar: [1]

  • Berdiri dengan kepala di atas wastafel atau di kamar mandi sambil memiringkan kepala ke satu sisi.
  • Dengan menggunakan neti pot, botol peras, atau alat untuk cuci hidung, tuangkan larutan garam secar perlahan ke lubang hidung bagian atas.
  • Biarkan larutan mengalir ke lubang hidung yang lain. Bernapaskah melalui mulut bukan dengan hidung saat melakukan hal ini.
  • Ulangi langkah tersebut pada sisi yang berlawanan.
  • Cobalah untuk tidak membiarkan air turun ke belakang tenggorokan Anda. Sesuaikan posisi Anda agar nyaman saat melakukan cuci hidung.
  • Tiup hidung Anda dengan lembut ke tisu saat telah selesai membersihkan lender atau kotoran lain yang ada di hidung Anda.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Cuci Hidung

Setelah mengetahui manfaatnya, maka Anda bisa mencobanya namun perhatikan hal-hal berikut ini agar manfaat cuci hidung bisa efektif: [1, 2, 3]

  • Gunakan Air yang Streril

Cuci hidung dengan air yang kotor dan tidak streril dapat menimbulkan risiko infeksi yang bisa mengakibatkan penyakit serius. Hal ini dikarenakan air kotor bisa membawa mikroorganisme penyebab penyakit seperti amuba parasit yang bernama Naegleria Fowleri masuk ke otak melalui sinus.

Ingat, jika Anda memutuskan untuk membuat sendiri media untuk cuci hidung, jangan gunakan air keran langsung [2]. Menurut CDC, beberapa air keran tidak aman karena mengandung bakteri dan protozoa yang apabila tetap hidup di saluran hidung dapat berpotensi menyebabkan infeksi serius.

Sebagai gantinya, gunakanlah air suling, air yang telah disaring atau air yang sudah direbus sebelumnya. Rebus air terlebih dahulu selama 3 sampai 5 menit. Namun jangan langsung memakai air yang panas diamkanlah terlebih dahulu sampai hangat.

  • Hindari Menggunakan Air Dingin

Untuk Anda yang baru saja menjalani operasi sinus, hindari menggunakan air dingin karena ini berisiko mengembangkan pertumbuhan tulang di hidung yang sebut parasanal eksostosis (PSE). 

  • Disarankan untuk Membeli Paket Cuci Hidung yang Terjamin Keamanannya

Cuci hidung bisa dilakukan dengan air garam. Cara membuatnya pun cukup mudah yaitu dengan mencampurkan air hangat yang steril dengan garam murni yang dikenal sebagai natrium klorida.

Meskipun Anda bisa membuat larutan garam di rumah, Anda disarankan untuk membeli paket cuci hidung yang dijual di pasaran. Namun selalu pastikan produk tersebut aman dan sudah terjamin kualitasnya.

  • Bersihkan Alat Cuci Hidung Sampai Steril

Bakteri bisa saja bersarang di hidung apabila alat yang digunakan untuk cuci hidung tidak steril. Oleh karena itu bersihkan terlebih dahulu suntikan, neti pot, atau alat lain untuk cuci hidung dengan air panas dan sabun cuci piring antibakteri [1]. Tunggu hingga kering untuk bisa digunakan.

Tidak hanya air dan peralatan cuci hidung saja yang harus bersih dan steril, cuci Anda juga harus dalam keadaan steril untuk memastikan bakteri tidak masuk ke hidung.

  • Hubungi Dokter Jika Keadaan Memburuk Setelah Cuci Hidung

Cuci hidung biasanya dilakukan kebanyakan orang untuk mengatasi hidung tersumbat. Jika kondisi sinus tidak membaik selama 10 hari atau bahkan tambah parah, segera temui dokter karena bisa jadi itu tanda adanya infeksi yang lebih serius.

Gejala yang timbul bersamaan dengan hidung tersumbat, tertekan, atau iritasi antara lain demam dengan suhu lebih dari 38.9 derajat celcius, ingus yang kehijauan, dan perubahan penglihatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment