Pelargonium: Manfaat -Efek Samping dan Tips Penggunaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sekilas Tentang Pelargonium

Pelargonium merupakan salah satu nama genus dari tanaman berbunga, yaitu Geraniaceae yang di dalamnya terdapat sekitar 280 spesies. Sebagian besar spesies Pelargorium ini berasal dari Afrika Selatan dan biasanya digunakan dalam pengobatan tradisional.

Genus Pelargonium ini biasanya hidup di wilayah beriklim hangat dan tropis. Pelargorium seringkali dikenal dengan Geranium.

Hal ini karena pada awalnya genus Pelargonium dikelompokkan dengan genus Geranium sampai akhirnya genusnya dipisah dikarenakan bentuk bunganya yang tidak beraturan. [1,2]

Karakteristik Pada Pelargonium

Genus Pelargonium memiliki karakteristik yang sama dengan genus Geraniaceae lainnya. Pelagornium merupakan kelompok jenis tumbuhan tahunan yang juga termasuk golongan semak kecil abadi.

Genus yang termasuk tanaman keras herba ini, sebagian besar spesiesnya memiliki daun succulent abadi yang berbau wangi dengan berbagai macam pertumbuhan dan habitat. Pada daunnya juga muncul dengan berbagai bentuk dan ukuran dan ditutupi dengan rambut halus, lengket dan memiliki tekstur seperti beludru.

Pada beberapa spesies, tepi daunnya berbentuk ‘curly‘ atau ‘crisped‘. Sedangkan pembungaannya terjadi sepanjang tahun. 

Bunga ini terjadi di apseudo-umbel yang terdiri dari 1 hingga 50 bunga individu, namun kebanyakan memiliki 5 hingga 10 kuntum. Bentuk bunganya termasuk tidak beraturan dan memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, merah muda,ungu muda, lavender, kuning pucat hingga merah anggur. [2]

Macam-Macam Pelargonium

Genus Pelargonium terdiri dari kurang lebih 280 spesies. Namun, kali ini spesies tumbuhan yang dibahas merupakan beberapa spesies yang sering digunakan.

Berikut di bawah ini beberapa spesies tumbuhan dari Pelargonium:

  • Pelargonium sidoides

Pelargonium sidoides merupakan salah satu spesies yang termasuk ke dalam genus Pelargonium. Tumbuhan ini telah dikenal sebagai pengobatan tradisional, seperti mengobati disentri dan diare.

Tumbuhan ini merupakan umbi berdaging yang berwarna merah dengan kelopak bunganya berwarna marun hingga hitam. Pelargonium sidoides ini sering disebut dengan nama Khoi-Khoi rabas di Afrika Selatan. [3,4]

  • Pelargonium reniforme
Pelargonium reniforme.

Spesies selanjutnya dari genus Pelargonium ialah Pelargonium reniforme. Spesies yang satu ini merupakan tumbuhan dengan ruas memanjang sekitar 5-12 mm, daunnya berbentuk reniform dengan tangkai daun yang memiliki panjang sekitar 25-130 mm.

Sedangkan kelopak bunganya berbeda dengan Pelargonium sidoides, yaitu warnanya ungu atau cenderung gelap. Untuk penggunaannya, juga hampir sama dengan Pelargonium sidoides yaitu mengobati disentri dan diare. [4]

  • Pelargonium graveolens
Pelargonium graveolens

Pelargonium graveolens merupakan salah satu spesies tumbuhan dalam genus Pelargonium yang memiliki aroma mawar yang kuat. Oleh karena itu, tumbuhan ini biasanya digunakan sebagai minyak esensial.

Bahkan, tak jarang tumbuhan yang satu ini digunakan sebagai parfum. Pelargonium graveolens sendiri termasuk tanaman perdu yang tingginya mencapai hingga 1,3 meter dan memiliki cabang yang banyak.

Sedangkan, untuk bunganya berwarna putih hingga ungu kemerah-merahan. [5]

Kandungan Gizi Pada Pelargonium

Berikut ini kandungan gizi yang terdapat pada pelargonium:

NamajumlahUnit
Linalool5.2%
Citronellol26.7%
Geraniol7.1%
Cymene0.1%
Limonene0.2%
Terpineol2.3%
Eudesmol4.4%

Menurut tabel kandungan gizi diatas menunjukkan bahwa pelargonium memiliki kandungan limonene yang dapat berfungsi sebagai antioksidan di dalam tubuh. Limonene juga diketahui dapat mencegah penyebaran sel kanker dengan cara menghambat proses poliferasinya [1].

Kandungan Senyawa Pada Pelargonium

Beberapa spesies dari Pelargonium terkenal akan kegunaannya dalam pengobatan tradisional. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari kandungan senyawa yang terdapat di dalamnya.

Beberapa senyawa penting tersebut meliputi monoterpen, seskuiterpen, kumarin, tanin, asam fenolik, asam sinamat, flavon, flavonoid dan turunan flavonol lainnya. Oleh karena itu, beberapa spesies tumbuhan dalam genus Pelargorium dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.

Bahkan karena kandungan senyawanya yang luar biasa, Pelargonium dinilai lebih efektif daripada obat-obat yang biasanya digunakan. Salah satunya ialah kandungan fitofarmasinya yang digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran pernapasan. [2]

Kandungan senyawanya yang beragam membuat Pelargorium memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Manfaat Kesehatan Pada Pelargonium

Seperti yang telah disebutkan di atas, beberapa spesies dari Pelargonium telah terkenal pengunaannya sebagai pengobatan tradisional selama berabad-abad. Tentunya, tumbuhan yang termasuk ke genus tersebut memiliki banyak manfaat.

Untuk itu, simaklah berikut ini beberapa manfaat kesehatan pada Pelargorium :

Pelargornium terkenal akan manfaatnya yang beragam. Salah satu manfaatnya yaitu sebagai antimikroba.

Pada beberapa spesies tumbuhan di dalam genus ini ditemukan senyawa- senyawa penting yang memunculkan sifat sebagai antimikroba. Contohnya saja, pada Pelargonium glutinosum, Pelargonium pseudoglutinosum, Pelargoniums scabrum dan Pelargonium sublignosum ditemukan aktivitas antimikroba untuk melawan bakteri Gram-positif seperti S. aureus dan Bacillus cereus dan Gram-negatif bakteri seperti K. pneumonia.

Selain itu, ekstrak Pelargonium sidoides dan Pelargonium reniforme juga menunjukkan adanya aktivitas antimikroba langsung sederhana dengan diisolasi dengan senyawa kumarin dan fenolat. Sifat antimikroba tersebut juga didukung senyawa lainnya, seperti tanin dan metanol yang kian memperkuat sifat tersebut. [1,2,3]

  • Sebagai Antioksidan

Manfaat selanjutnya dari genus Pelargonium adalah sebagai Antioksidan. Sifat tersebut diperoleh dari senyawa flavonoid yang terdapat di salah satu spesies dalam Pelargonium, yaitu Pelargorium reniforme.

Senyawa flavonoid tersebut dipercaya sebagai penyusun utama yang mengakibatkan munculnya efek antioksidan. Selain itu, sifat redoksnya juga berperan penting dalam menangkal radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

Terdapat juga beberapa senyawa lain, seperti senyawa tanin dan metanol di dalamnya yang membuat sifat antioksidannya kian menguat. Bahkan, Pelargonium reniforme ini dinilai memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan asam arkobat.

Untuk itu, tumbuhan yang satu ini dapat dijadikan alternatif sebagai sumber antioksidan yang baik. [2]

  • Sebagai Antikanker

Selain manfaatnya sebagai antimikroba dan antioksidan, manfaat lain dari Pelargonium adalah sebagai antikanker. Sifat tersebut diperoleh dari kandungan senyawa yang terdapat di dalam minyak esensial dari Pelargonium.

Senyawa-senyawa tersebut adalah sitronelol dan trans-geraniol yang diduga menjadi penyusun utama yang menyebabkan efek antikanker. Senyawa penyusun utama tersebut juga dipercaya mampu menghambat pertumbuhan dari sel kanker itu sendiri.

Selain itu, pada minyak esensial Pelargonium juga ditemukan senyawa monoterpen. Dimana senyawa tersebut tentunya menjadikan efek antikankernya lebih tinggi.

Akibatnya, Pelargorium memiliki efektivitas yang cukup tinggi sebagai antikanker. [2]

Sifatya sebagai antikanker diperoleh dari adanya kandungan senyawa sitronelol dan trans-geraniol yang terdapatdi dalamnya.

Selain memiliki manfaat seperti yang dijelaskan di atas, manfaat dari Pelargonium yaitu untuk mengobati penyakit bronkitis. Hal ini dikarenakan pada salah satu spesies dari Pelargorium, yaitu Pelargorium sidoides ditemukan senyawa yang dapat mengatasi penyakit tersebut.

Di dalam Pelargonium sidoides ditemukan adanya fitofarmasi yang biasanya digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan. Mulai dari penyakit pernapasan ringan seperti batuk dan sakit tenggorokan hingga penyakit pernapasan yang cukup parah seperti bronkitis dan lain sebagainya.

Bahkan, senyawa tersebut dinilai lebih efektif untuk mengobati penyakit bronkitis akut apabila dibandingkan dengan plasebo yang lumrah digunakan oleh penderita penyakit tersebut. Obat herbal ini juga memiliki terapeutik yang kuat dan mengurangi tingkat keparahan penyakit secara aman.

Selain itu, akar Pelargoriumnya juga mengandung polifenol polemerik pound yang dapat mengadhesi bakteri dan melindungi saluran pernapasan dari bakteri. [2,3,4]

Kandungan fitofarmasi pada Pelargorium dapat digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan, seperti batuk hingga bronkitis. 

Manfaat terakhir dari Pelargorium ialah dapat mengobati penyakit malaria. Hal ini dikarenakan sifatnya sebagai antipasmodial yang juga bermanfaat sebagai antimalaria.

Ekstrak non-volatil pada Pelargonium panduriforme menunjukkan menggunakan aktivitas melawan Gambian FCR. Selain itu, ekstrak daun pada Pelargoriun citrosa dapat menghambat pertumbuhan penyebab dari malaria itu sendiri. [2]

Efek Samping Pada Pelargorium

Walaupun terkenal akan manfaatnya yang beragam, bukan berarti genus yang satu ini tidak memiliki efek samping. Sebelum menggunakan obat yang satu ini, sebaiknya perhatikan juga efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat tersebut.

Hal ini dilakukan agar efek samping yang timbul tidak terlalu parah. Berikut dibawah ini beberapa efek samping yang mungkin timbul dari Pelargorium:

  • Gangguan Gastrointestinal

Meskipun obat herbal dari Pelargonium dinilai aman, namun terdapat kemungkinan efek samping dari penggunaannya. Hal tersebut dikarenakan kondisi tubuh yang berbeda pada setiap orangnya.

Sebagian besar orang tidak mengalami efek samping ini, namun beberapa orang mengalami gangguan gastrointesnal. Efek samping ini diduga berasal dari senyawa kumarin yang terdapat di dalamnya.

Gangguan gastrointesnal yang terjadi seperti mual, sakit perut, perut kembung dan lain sebagainya.[3]

  • Ruam Kulit

Selain menimbulkan efek samping berupa gangguan gastrointesnal, terdapat efek samping lain. Efek samping ini tergolong ringan yaitu ruam pada kulit.

Walaupun tak semua orang mengalaminya, sebaiknya efek samping ini juga harus dipertimbangkan. Untuk lebih amannya, konsultasikan dahulu kepada dokter agar dosisnya lebih akurat.

Hal tersebut juga dilakukan supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Apabila timbul gejala dari penggunaan obat tersebut, hentikan pemakaian dan segera kunjungi dokter. [3]

Sebaiknya, perhatikan efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan obat dari Pelargorium

Tips Penggunaan Pada Pelargonium

Meskipun pemanfaatannya dalam pengobatan tradisional sangat beragam, namun dalam penggunaannya haruslah digunakan secara tepat. Hal ini dilakukan agar senyawa didalamnya terjaga sehingga dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara maksimal.

Untuk itu, berikut ini beberapa tips penggunaan yang tepat pada Pelargorium:

  • Minyak Esensial

Minyak esensial dari Pelargorium tentunya sudah terkenal keberadaannya. Bahkan, minyak esensial satu ini sudah banyak tersedia di pasaran.

Selain terkenal akan manfaatnya, aromanya juga sangat khas mirip seperti mawar. Minyak esensial ini diperoleh dari Pelargorium graveolens yang diproses sedemikian rupa melalui proses distilasi sehingga menghasilkan minyak yang pekat.

Salah satu manfaat dari minyak ini ialah sebagai antibakteri. [6]

  • Dalam Bentuk Ekstrak

Selain dapat diolah menjadi minyak esensial, Pelargorium juga dapat digunakan dalam bentuk ekstrak. Caranya juga terbilang cukup mudah yaitu dengan mengeringkan bagian tumbuhan dari Pelargorium.

Bagian yang dapat diolah menjadi ekstrak yaitu akar dan daunnya. Spesies yang biasanya digunakan ialah Pelargorium sidoides dan Pelargorium reniforme. [6]

Cara penggunaan yang tepat dapat menjaga kandungan di dalamnya sehingga dapat berfungsi secara maksimal.

Tips Penyimpanan Pada Pelargonium

Selain memperhatikan cara penggunaan yang tepat, cara penyimpanan Pelargorium juga harus benar. Hal tersebut bertujuan agar umur simpannya bertambah sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Berikut di bawah ini cara penyimpanan pada Pelargorium:

  • Dalam Bentuk Kering

Pelargorium merupakan jenis tumbuhan yang memiliki umur simpan pendek. Untuk itu, penggunaannya hanya dapat digunakan dalam waktu yang terbatas.

Diolah dalam bentuk kering merupakan salah satu cara agar tumbuhan ini dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, ditempat juga di dalam wadah yang tertutup dan kondisi lingkungan yang kering.

Hal ini dilakukan agar kandungannya tetap terjaga sehingga dapat berperan baik bagi kesehatan tubuh. [6]

Cara penyimpanan pada Pelargorium harus dipertimbangkan agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment