Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penis captivus disebut terjadi ketika penis terjepit di dalam vagina ketika berhubungan seksual. Sangat sedikit laporan yang menuliskan tentang hal ini, sehingga kasus ini seringkali dianggap hanya sebagai... mitos. Jika memang terjadi, seharusnya hal ini hanya bersifat sementara dan sebentar. Kedua pasangan perlu relaks, sehingga otot dapat mengalami relaksasi dan penis dapat dikeluarkan. Beberapa menyimpulkan bahwa kurangnya laporan studi kasus mengenai kondisi ini menandakan bahwa jika terjadi, seharusnya tidak cukup parah sampai membutuhkan perawatan medis. Read more
Penis captivus adalah kondisi terjepitnya penis di dalam vagina ketika sedang berhubungan seksual. Jika sudah terjadi, baik laki-laki maupun perempuan tidak dapat melepaskan bagian tubuhnya. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gancet pada masyarakat Indonesia. [1,3]
Gancet seringkali juga dihubungkan dengan mitos yang dipercayai masyarakat mengenai penyebabnya. Sebenarnya penis captivus ini sangat jarang terjadi, sehingga masih banyak orang yang meragukan benarkah gancet dapat terjadi. [1,2,3]
Lalu sebenarnya bagaimana fakta dan penyebab dari penis captivus ini?
Daftar isi
Fakta Mengenai Penis Captivus
Faktanya memang penis captivus bisa benar-benar terjadi. Penyebab mengapa kondisi ini bisa terjadi masih simpang siur. Kondisi penis captivus ini pun biasanya hanya terjadi sementara dan tidak berbahaya, sehingga makin sering diragukan kebenaran kejadiannya. [1,2,3]
Jadi penis captivus bukanlah peristiwa mistis. Secara medis, penis captivus bisa dijelaskan dengan hubungannya mengenai vaginismus. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui apa hubungan penis captivus dan vaginismus. [1,2]
Hubungan Penis Captivus dan Vaginismus
Vaginismus adalah kontraksi kuat yang terjadi pada vagina wanita. Akibat dari kontraksi ini, vagina secara otomatis tertutup dan tidak dapat melakukan hubungan seksual. Jika terjadi saat berhubungan seksual, maka kontraksi yang menyebabkan vagina tertutup itu akan menjepit penis. [1,2,4]
Berdasarkan penjelasan mengenai vaginismus tersebut, penis captivus adalah manifestasi dari vaginismus yang dialami wanita. Jadi sebenarnya penis terjepit di dalam vagina dikarenakan oleh kontraksi otot vagina yang terlalu kencang. Akhirnya, otot-otot itu menjepit penis dan terjadilah penis captivus. [1,2,4]
Penyebab Penis Captivus
Karena penis captivus terjadi sebagai manifestasi dari kondisi vaginismus pada wanita, maka penyebab penis captivus dapat dijelaskan dengan penyebab vaginismus terjadi. Vaginismus atau kontraksi otot vagina dapat terjadi karena dua faktor. [2,4]
Berikut ini beberapa faktor yang dapat menyebabkannya terjadi:
- Faktor Emosional
Vaginismus yang menyebabkan penis captivus dapat terjadi karena faktor emosional. Faktor emosional ini menjadi pemicu kontraksi otot yang sangat kuat ketika sedang berhubungan seksual. Ada beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi emosi saat berhubungan seksual. [2,4]
Pertama adalah rasa takut. Rasa takut saat berhubungan seksual sangat mungkin dialami oleh wanita. Khususnya jika merupakan pengalaman hubungan seksual pertama kali. Biasanya perempuan akan ketakutan karena rasa sakit yang akan dialaminya. [4]
Selain itu, faktor emosional lain yang dapat menyebabkan kondisi penis captivus adalah trauma. Kejadian traumatis yang pernah dialami wanita, baik berupa penyiksaan maupun pemerkosaan dapat menyebabkan vaginismus. Sehingga penis captivus pun dapat terjadi jika tetap dipaksakan melakukan hubungan seksual. [4]
- Faktor Fisik
Faktor fisik juga dapat memicu terjadinya penis captivus. Jika dihubungkan dengan vaginismus, ada cukup banyak faktor fisik yang dapat menyebabkan kontraksi otot vagina. Kondisi yang pertama adalah infeksi saluran kemih. [2,4]
Selain itu, seorang wanita juga akan lebih tinggi peluangnya mengalami vaginismus karena kondisi kesehatan yang tidak mendukung. Misalnya seperti menderita kanker, melakukan operasi di bagian panggul, dan pengaruh dari proses persalinan. [4]
Tidak hanya itu, saat berhubungan seksual secara fisik wanita memerlukan cairan vaginal yang cukup untuk memudahkan prosesnya. Tanpa cairan vaginal yang cukup, maka penetrasi penis akan sulit dilakukan dan berakhir dengan kontraksi otot. [4]
Agar cairan vaginal yang dikeluarkan mencukupi, maka dibutuhkan foreplay yang pas. Jadi secara fisik jika hubungan intim dilakukan tanpa kesediaan, maka cairan vaginal pun tidak akan terproduksi secara fisik. [4]
Selain disebabkan oleh masing-masing faktor secara terpisah, penis captivus juga dapat terjadi karena dua faktor yang terjadi secara bersamaan. [4]
Bagaimana Rasanya Ketika Mengalami Penis Captivus
Saat mengalami penis captivus, rasa terjepit pertama kali mungkin tidak akan dirasakan mengganggu khususnya oleh pria. Bagi pria, mungkin di awal terjadi penis captivus malah terasa memuaskan. Namun kontraksi yang semakin kuat lama kelamaan akan menimbulkan sensasi yang tidak nyaman. [1]
Bahkan bergerak pun akan sulit dilakukan baik oleh laki-laki maupun wanita yang mengalaminya. Oleh sebab itu, saat mengalami penis captivus sebaiknya pasangan tidak melakukan apapun dan berusaha untuk tenang. Jika tidak, maka efeknya dapat menyakiti Anda. [1]
Berusaha untuk memaksa keluar atau mencoba menggunakan cairan pelumas tidak akan memberikan hasil yang signifikan. Jadi apa yang harus dilakukan oleh pasangan yang mengalami penis captivus untuk mengatasinya? [1]
Cara Mengatasi Penis Captivus
Saat mengalami penis captivus, Anda perlu mengetahui apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya. Cara mengatasi penis captivus ada yang bersifat sesaat dan ada yang membutuhkan upaya jangka panjang. [1,2,3,4]
Berikut ini beberapa cara mengatasi penis captivus yang perlu diketahui:
- Tenang dan Jangan Bergerak
Sesaat setelah Anda merasakan gejala penis captivus, maka tetaplah tenang. Jangan panik karena kepanikan hanya akan membuat Anda memaksa mengeluarkan penis dan memunculkan rasa sakit. Ketenangan akan membantu kontraksi otot lebih cepat mereda. [1,2,4]
Jika Anda tenang dan mencoba bergurau dengan pasangan Anda, maka otot akan lebih cepat relaks. Sehingga ereksi pun akan lebih cepat mereda dan dengan sendirinya penis dapat terlepas dari jepitan akibat vaginismus yang terjadi. [1,2,4]
- Suntikan Penenang Otot
Jika setelah menunggu beberapa menit kontraksi masih terasa kencang, maka Anda membutuhkan bantuan ahli medis. Segera hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan. Ahli medis akan memberikan suntikan penenang otot seperti relaksan otot rangka. [1,2]
Setelah disuntikan penenang otot, maka kontraksi vagina akan perlahan-lahan mereda. Setelahnya, lakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan apa penyebab pasti vaginismus terjadi pada Anda atau pasangan Anda. [1,2]
- Latihan Otot Pelvis
Khusus untuk mengatasi penis captivus yang terus berulang, wanita bisa melakukan latihan otot. Latihan otot pelvis ini akan membuat otot lebih relaks. Jadi kontraksi otot vagina pun tidak sering terjadi lagi. [4]
Salah satu jenis latihan otot yang dapat dilakukan adalah senam kegel. Senam kegel ini akan membantu meningkatkan kontrol pada otot pelvis saat berhubungan seksual. [4]
- Konseling
Jika penis captivus disebabkan oleh masalah traumatis, maka cara mengatasinya adalah dengan konseling. Konseling akan membantu pasangan untuk saling memahami pengalaman seksual yang traumatis dan menjadi pemicu masalah yang dialaminya. Sehingga tidak makin parah dan menyebabkan gangguan jiwa dan mental. [4]