Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pentamidine isetionate adalah obat yang digunakan untuk pengobatan pneumonia akibat Pneumocystis carinii, pada pasien dengan kekebalan tubuh yang buruk, seperti penderita HIV/AIDS. Efek samping obat ini
Pentamidine isetionate adalah obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati penyakit tidur, leishmaniasis, infeksi Balamuthia, dan pneumocystis pneumonia (PCP) pada orang dengan fungsi kekebalan yang buruk [1,2,3,4,5].
Daftar isi
Data informasi mengenai indikasi Pentamidine isetionate hingga peringatan obat terdapat dalam tabel berikut ini [2]:
Indikasi | Obat Infeksi P. (carinii) jiroveciii, Profilaksis Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia, penyakit tidur, Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia, dan Leishmaniasis |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Agen Antiprotozoa Lainnya |
Bentuk | Tablet, sirup, kaplet, infus |
Kontraindikasi | Pasien dengan riwayat anafilaksis atau hipersensitivitas terhadap Pentamidine Isetionate. |
Peringatan | → Riwayat asma, merokok, hipokalemia, hipomagnesemia, penyakit jantung koroner, bradikardia, riwayat aritmia ventrikel, penggunaan bersamaan dengan obat lain yang memperpanjang interval QT (jika interval QT> 550 msec: pertimbangkan terapi alternatif), hipertensi atau hipotensi, hiperglikemia atau hipoglikemia, leukopenia, trombositopenia, anemia, gangguan hati dan ginjal. → Pasien yang berisiko terkena pneumotoraks dengan terapi nebulised, serta kehamilan dan menyusui. → Pasien harus tetap terlentang selama pemberian karena risiko hipotensi berat setelah pemberian. → Monitor berikut ini selama pengobatan: Tekanan darah, fungsi hati dan ginjal, konsentrasi glukosa darah dan serum-kalsium, hitung darah dan EKG. → Inj IV langsung harus dihindari jika memungkinkan dan diberikan perlahan (minimal 60-120 menit), sedangkan Inj IM harus dalam dan diberikan di bokong. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori Kehamilan (US FDA) IM/Penghirupan/Pernafasan/IV/Parenteral-C: Pentamidine isetionate termasuk dalam obat yang beresiko terhadap wanita hamil dan menyusui. Oleh karena itu, penggunaanya harus dibawah pengawasan dokter agar tidak terjadi efek samping yang tidak diinginkan. |
Pentamidine isetionate digunakan untuk mengobati, mengontrol, mencegah, dan memperbaiki infeksi P. (carinii) jiroveciii, Profilaksis Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia, penyakit tidur, Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia, dan Leishmaniasis.
Pentamidine isetionate dapat diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah atau otot atau melalui inhalasi. Pentamidine isetionate tidak dianjurkan dikonsumsi pada awal kehamilan tetapi dapat digunakan pada kehamilan selanjutnya [1,2,3,4,5].
Pentamidine isetionate diberikan pada pasien anak-anak maupun dewasa sesuai dengan indikasi dan kategori pasien [2]:
Penghirupan/Pernafasan ⇔ Infeksi P. (carinii) jiroveciii ringan sampai sedang → 600 mg setiap hari selama 3 minggu melalui nebulisasi. ⇔ Profilaksis Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia → Pada pasien HIV-positif sebesar 300 mg sekali setiap 4 minggu. Untuk pasien yang tidak dapat mentolerir dosis ini adalah 150 mg setiap 2 minggu. |
Intramuskuler ⇔ Leishmaniasis → Untuk leishmaniasis visceral atau leishmaniasis mukokutan akibat Leishmanis braziliensis atau L. Aethiopica sebesar 4 mg/kg 3 kali seminggu selama 5-25 minggu atau lebih. Pengobatan alternatif untuk leishmaniasis viseral adalah 3-4 mg/kg setiap hari sampai maksimal 10 inj dan dapat diulangi → Untuk leishmaniasis kulit akibat L. aethiopica atau L. guyanensis: 3-4 mg/kg 1-2 kali seminggu sampai kondisi sembuh. Sedangkan, leishmaniasis kulit yang menyebar akibat L. aethiopica: 3-4 mg/kg tiap minggu, lanjutkan minimal 4 bulan setelah parasit tidak lagi terdeteksi pada apusan kulit. |
Parenteral ⇔ Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia → 4 mg/kg 1per hari selama 14 hari atau lebih secara injeksi IM atau sebaiknya infus IV lambat. ⇔ Penyakit Tidur → Untuk infeksi stadium awal akibat Trypanosomabrucei gambiense sebesar 4 mg/kg sehari atau pada hari bergantian dengan inj IM atau infus IV dengan total 7-10 dosis. Tidak efektif untuk trypanosomiasis yang melibatkan SSP tetapi 2 dosis dapat diberikan pada infeksi stadium akhir sebelum memulai pengobatan dengan eflornithine atau melarsoprol. |
Penghirupan/Pernafasan ⇔ Infeksi P. (carinii) jiroveciii ringan sampai sedang → 1 bulan-18 tahun sebanyak 600 mg per hari selama 3 minggu. Sedangkan, untuk pencegahan sekunder adalah 300 mg tiap 4 minggu atau 150 mg tiap 2 minggu. ⇔ Profilaksis Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia → 1 bulan – 18 tahun sebanyak 300 mg tiap 4 minggu atau 150 mg tiap 2 minggu via nebuliser yang sesuai. |
Intramuskuler ⇔ Leishmaniasis → 1 bulan-18 tahun, untuk visceral leishmaniasis sebanyak 3-4 mg/kg dua hari sekali dengan dosis maksimal 10 injeksi; dapat mengulang kursus jika perlu. Dosis untuk diberikan via inj IM dalam. Untuk leishmaniasis kulit adalah 3-4 mg/kg 1-2 kali seminggu sampai kondisi membaik. |
Parenteral ⇔ Pneumocystis (carinii) jirovecii pneumonia → 1 bulan-18 tahun adalah 4 mg/kg per hari minimal 14 hari. ⇔ Penyakit Tidur → 1 bulan – 18 tahun: 4 mg/kg per hari atau dengan injeksi IM atau infus IV sebesar 7-10 dosis. |
Dalam penggunaannya, Pentamidine isetionate dapat menimbulkan beberapa efek samping yang harus diperhatikan oleh pasien, antara lain [1,2,3,4,5]:
Informasi lengkap mengenai Pentamidine isetionate terkait penyimpan hingga gejala overdosisnya tercantum dalam tabel berikut ini [2]:
Penyimpanan | → Inhalasi: Sebelum rekonstitusi harus dilindungi dari cahaya dan simpan pada suhu kamar (jangan didinginkan karena kristal dapat terbentuk). Setelah dilarutkan, disimpan pada 2-8°C dan digunakan dalam 24 jam. → Intramuskuler: Sebelum rekonstitusi harus dilindungi dari cahaya dan simpan pada suhu kamar (jangan dinginkan karena kristal dapat terbentuk). Setelah dilarutkan, disimpan pada 2-8°C dan digunakan dalam 24 jam. → Parenteral: Sebelum rekonstitusi harus dilindungi dari cahaya dan simpan pada suhu kamar (jangan dinginkan karena kristal dapat terbentuk). Setelah dilarutkan, disimpan pada 2-8°C dan digunakan dalam 24 jam. |
Cara Kerja | Deskripsi: Pentamidine isetionate menghambat fosforilasi oksidatif dan penggabungan nukleotida dan asam nukleat ke dalam DNA/RNA, sehingga mengganggu DNA/RNA, fosfolipid dan sintesis protein dari protozoa yang rentan. Farmakokinetik: Penyerapan: IM dapat terserap dengan baik sedangkan penghirupan mengalami pnyerapan sistemik yang terbatas. Distribusi: injeksi IV berjalan cepat (kecuali ke paru). Volume distribusi lebih besar setelah pemberian IM. Ekskresi: Penghapusan waktu paruh: IV sebesar 6 jam dan IM 9 jam (dapat diperpanjang pada gangguan ginjal), sementara ekskresi melalui urin (33-66% sebagai obat tidak berubah). |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan risiko aritmia ventrikel dengan amiodarone atau levacetylmethadol. → Meningkatkan risiko hipokalsemia dengan foscarnet. → Obat nefrotoksik misalnya amfoterisin B, serta peningkatan risiko depresi SSP dan gangguan hipoglikemik dengan alkohol. → Aminoglutethimide, carbamazepine, phenytoin, dan rifampicin dapat menurunkan kadar pentamidin. → Omeprazole, delavirdine, fluconazole, fluvoxamine, gemfibrozil, isoniazid, dan ticlopidine dapat meningkatkan kadar pentamidine. → Peningkatan risiko perpanjangan interval QT dengan fenotiazin, TCA, terfenadine, astemizole, eritromisin IV, halofantrine dan antibiotik kuinolon. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Gangguan irama jantung, termasuk torsades de pointes. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan sesuai dengan gejala yang muncul. |
Apa saja reaksi merugikan yang harus diketahui oleh pasien?
Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Pentamidine isetionate adalah diare, mual, anemia, sakit kepaka, sakit dada, batuk, bronkitis, palpitasi, hipertensi, mulut kering, sembelit, serta gejala lainnya [3].
Obat apa yang dapat berinteraksi dengan Pentamidine isetionate?
Penggunaan tambahan atau sekuensial obat nefrotoksik lain seperti aminoglycoside, zidovudine, polimyxin B, vancomycin, foscarnet atau cisplatin kapreomisin, amphotericin B, serta colistin sebaiknya dipantau secara ketat bahkan jika memungkinkan harus sepenuhnya dihindari [4].
Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan Pentamidine isetionate?
Pasien yang memiliki reaksi anafilaksis tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Pentamidine isetionate atau akan berakibat fatal [5].
Apakah aman mengendarai kendaraan setelah menggunakan produk ini?
Apabila pasien mengalami rasa kantuk, pusing, hipotensi setelah mengonsumsi Pentamidine isetionate, dianjurkan untuk tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat yang membutuhkan kewaspadaan [2].
Pentamidine isetionate terkandung dalam beberapa obat bermerek, diantaranya [1]:
Brand Merk Dagang |
Nebulizer NebuPent |
1. Anonim. Pentamidine isetionate. Drugs; 2021
2. Anonim. Pentamidine isetionate. Mims Indonesia; 2021
3. Anonim. Pentamidine isetionate. Medicines; 2021
4. Anonim. Pentamidine isetionate. Drugbank; 2021
5. Anonim. Pentamidine isetionate. Rxlist; 2021