Sindrom Kepala Datar: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sindrom kepala datar merupakan kondisi yang terjadi pada salah satu bagian kepala bayi yang datar. Bagian datar tersebut bisa saja terjadi di bagian belakang maupun bagian samping kepala. [1]

Jenis Sindrom Kepala Datar

Sindrom kepala datar memiliki dua jenis, yaitu plagiocephaly dan brachycephaly. Plagiocephaly merupakan sindrom yang terjadi pada salah satu bagian dari kepala bayi.

Dengan adanya satu bagian yang datar, maka kepala akan terlihat asimetris. Selain itu, telinga bayi juga bisa tidak sejajar dan terkadang dahi menonjol di sisi yang tidak rata. [2]

Plagiocephaly terbagi dalam dua jenis yaitu plagiocephaly posisional dan plagiocephaly kongenital:

  • Plagiocephaly posisional, juga biasa disebut dengan plagiocephaly deformasi merupakan jenis sindrom kepala datar yang umum terjadi. Jenis ini bahkan bisa mempengaruhi hingga 50 persen bayi yang ada di dunia. [1]
  • Plagiocephaly kongenital, disebut juga kraniosinostosis merupakan cacat yang dialami oleh bayi sejak lahir. [1]

Lain halnya dengan brachycephaly, kondisi ini menandakan bahwa bagian kepala bayi yang rata adalah bagian belakang. Bagian belakang yang rata tersebut memperlihatkan bahwa bayi memiliki kepala yang besar dan terkadang dahi juga menonjol ke luar. [2]

Gejala Sindrom Kepala Datar

Sebenarnya tanda dan gejala bayi mengalami sindrom kepala datar ini dapat dengan mudah diketahui oleh orang tua. Beberapa tanda dan gejalanya adalah: [3]

  • Terdapat salah satu bagian kepala bayi rata, baik itu di belakang atau di samping. 
  • Rambut dibagian yang rata biasanya lebih sedikit. 
  • Telinga bayi tidak rata, kemungkinannya salah satu terlihat terdorong ke depan. 

Dalam kasus yang parah, dahi bayi juga dapat menonjol di salah satu sisi dan terlihat tidak rata. Ada kemungkinan pula leher, rahang, dan wajah juga tidak rata jika penyebabnya adalah tortikolis. [3]

Penyebab Sindrom Kepala Datar

Tengkorak kepala bayi masih sangat mudah dibentuk sehingga hal inilah alasan kenapa kepala bayi bisa datar. Tengkorak tersebut akan menguat dan bergabung seiring dengan pertambahan usia pada anak. 

Beberapa penyebab umum sindrom kepala datar adalah: 

  • Posisi Tidur

Posisi tidur yang terlentang dapat mengakibatkan bagian belakang atau samping kepala bayi menjadi datar. Terlebih jika posisi tidur ini dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, misalnya berbulan-bulan. [4]

  • Tekanan di Dalam Rahim

Tekanan di dalam rahim dapat disebabkan oleh kepala yang terjepit maupun kekurangan cairan ketuban untuk melindungi sang bayi. Hal inilah yang memberikan tekanan lebih pada bayi sehingga salah satu bagian kepala bayi tidak rata. [4]

  • Lahir Prematur

Bayi yang lahir prematur lebih memiliki risiko terkena sindrom kepala datar. Hal ini karena tengkorak bayi tersebut masih sangat lembut saat dilahirkan.

Selain itu, mereka juga lebih suka untuk menyandarkan salah satu bagian kepala karena pada awal kelahiran mereka belum bisa menggerakkan kepala sendiri. [4]

  • Ketegangan Otot Leher

Ketegangan otot leher menimbulkan bayi kesulitan untuk menggerakkan kepalanya. [4]

  • Kraniosinostosis

Lempengan pada tengkorak bayi dapat bergabung terlalu cepat atau terlalu dini sehingga menimbulkan kepala yang datar. Hal ini juga dikenal dengan kraniosinostosis. 

Kapan Harus ke Dokter? 

Tentunya, semakin cepat Anda mengetahui bahwa anak mengalami sindrom ini maka semakin mudah untuk mengatasinya. Biasanya sindrom kepala datar dapat dilihat ketika bayi berusia 6 hingga 8 minggu. Dalam pemeriksaan rutin dengan dokter anak, biasanya mereka juga memeriksa kepala sang bayi. [1]

Namun jika Anda tidak melakukan pemeriksaan rutin, konsultasikan ke dokter jika terdapat beberapa hal berikut pada anak Anda: [1]

  • Bintik-bintik datar
  • Salah satu sisi kepala terlihat miring
  • Mata dan telinga terlihat tidak sejajar
  • Terdapat tonjolan keras di kepala

Komplikasi Sindrom Kepala Datar

Sindrom kepala datar tidak menimbulkan masalah yang berarti pada bayi karena otak tetap dapat tumbuh dan berkembang. Namun, pada kasus yang parah, pembedahan dapat dilakukan untuk mengurangi tekanan pada tengkorak. Selain itu, pembedahan juga dapat memungkinkan otak untuk tumbuh secara normal. [1]

Proses pembedahan inilah yang menimbulkan komplikasi maupun efek samping pada bayi. Bayi dapat mengalami keterlambatan dalam berkembang, kebutaan, kejang, serta masalah kesehatan lainnya. [1]

Pengobatan Sindrom Kepala Datar

Dalam kasus yang ringan, sebenarnya sindrom ini akan hilang dengan sendirinya. Anda juga dapat membantu untuk mempercepat pengembalian bentuk tengkorak bayi dengan beberapa cara berikut: 

  • Tummy Time

Tummy time merupakan pengobatan yang dilakukan dengan memberikan waktu pada bayi untuk tengkurap setiap harinya. Teknik ini dapat membantu untuk membangun otot pada bayi yang mereka butuhkan untuk duduk dan merangkak. [2]

Lalu bagaimana jika bayi masih kesulitan untuk mengangkat kepala? Anda dapat membantunya dengan memberikan gulungan handuk dan meletakkannya di bawah ketiak. [2]

  •  Perbarui Posisi Tidur

Posisi tidur yang sama dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan anak Anda mengalami sindrom kepala datar. Langkah yang tepat untuk mengatasinya adalah dengan menukar atau memperbarui posisi tidur tersebut. [2]

  • Ubah Posisi Mainan atau Lampu

Mengubah posisi mainan atau lampu juga dapat menarik perhatian bayi untuk menoleh ke sisi yang lain. [2]

  • Variasi Posisi

Saat Anda menyusui maupun menggendongnya, seringlah mengubah posisi sang bayi. Dengan begitu, tidak akan ada salah satu sisi kepala yang mengalami tekanan lebih. Selain itu, kurangi intensitas bayi berada di kursi mobil maupun kereta dorong. [2]

  • Terapi Helm

Jika ke dokter, maka beberapa dokter mungkin menawarkan bayi Anda untuk menggunakan helm. Helm ini dirancang untuk membuat kepala bulat dengan tepat, sehingga pada bagian kepala yang sudah bulat maka tengkorak tidak tumbuh. Dengan begitu, proses pertumbuhan dikhususkan pada bagian yang lebih datar. [5]

Walaupun terapi helm ini dapat membantu dengan lebih cepat, nyatanya helm dapat menyebabkan iritasi kulit pada bayi. Bayi akan menjadi lebih rewel karena iritasi tersebut. [1]

  • Operasi

Operasi merupakan pengobatan terakhir untuk kasus sindrom kepala datar yang parah. Operasi ini ditujukan untuk mengurangi tekanan pada tengkorak sehingga otak dapat tumbuh dan berkembang. [1]

Pencegahan Sindrom Kepala Datar

Tidak seluruh penyebab sindrom kepala datar dapat Anda cegah. Namun beberapa hal berikut dapat membantu untuk mengurangi risiko bayi mengalaminya, yaitu: 

  • Mengubah Posisi Tidur Bayi

Anda dapat mengubah posisi tidur bayi secara konsisten, misalnya dengan satu hari menghadap kiri, lalu besoknya kanan). [1]

  • Beri Waktu untuk Tengkurap

Seperti pengobatannya, hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anak terkena sindrom kepala datar adalah dengan memberikan mereka waktu untuk tengkurap. Cukup dengan dua hingga tiga kali dalam sehari dan tidak perlu waktu yang lama. [1]

  • Menggendong Bayi

Jika memungkinkan, maka gendonglah bayi Anda daripada meletakkannya di kursi maupun ayunan bayi. [1]

  • Ubah Posisi Makan

Jika Anda memberikan susu botol pada sang anak, maka usahakan untuk sering mengubah posisi mereka ketika diberikan susu. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment