Daftar isi
Apa itu Kekurangan Yodium?
Yodium adalah salah satu nutrisi penting yang penting bagi tubuh karena berfungsi untuk kerja tiroid. Setiap orang memerlukan yodium dalam tubuhnya untuk membentuk hormon tiroid. [1]
Hormon tiroid memiliki peran penting dalam mengontrol metabolisme tubuh, kesehatan tulang, respon imun, dan perkembangan sistem saraf pusat (SSP). [1]
Tubuh harus cukup dengan asupan yodium agar hormon tiroid yang dibentuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Yodium sendiri bisa ditemukan di kelenjar tiroid pada leher, darah, otot, ovarium, dan bagian tubuh lain di mana persentasenya mencapai 70 hingga 80 persen. [1]
Apabila tubuh kekurangan yodium, maka dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang tidak normal atau dikenal dengan penyakit gondok dan masalah tiroid lainnya. Pada anak-anak, kekurangan yodium bisa menyebabkan cacat mental. [2]
Yang harus diketahui adalah tubuh tidak bisa secara alami membentuk yodium, dan cara untuk mendapatkan nutrisi tersebut hanya bisa melalui makanan. Untuk orang dewasa membutuhkan sekitar 150 mikrogram (mcg) per hari, sedangkan wanita hamil dan menyusui membutuhkan lebih banyak, yaitu sekitar 220-290 mcg per hari. [1, 2]
Adapun untuk makanan yang mengandung yodium cukup banyak, di antaranya ikan, telur, daging, roti, susu, keju, rumput laut, dan garam beryodium. Namun dari semua makanan yang sudah disebutkan, kandungan yodium yang diambil dari hasil laut merupakan sumber yodium paling baik. [1]
Fakta tentang Kekurangan Yodium
Berikut ini fakta-fakta tentang kekurangan yodium: [2]
- Yodium merupakan nutrisi penting bagi tubuh untuk menjalankan tiroid.
- Jika tubuh kekurangan yodium, maka dapat menyebabkan terganggunya kerja hormon tiroid dalam tubuh atau dikenal dengan hipotiroidisme.
- Sumber yodium paling baik berasal dari hasil laut, contohnya rumput laut dan garam beryodium.
Penyebab Kekurangan Yodium
Asupan yodium maksimum yang direkomendasikan adalah 1.100 mcg per hari untuk orang dewasa, dan 300 mcg per hari untuk anak-anak. Ketika asupan yodium dalam tubuh kurang, maka hormon tiroid yang dibentuk tidak akan mencukupi sehingga keseimbangan reaksi kimia dalam tubuh menjadi terganggu. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah triiodothyronine (T3) dan tiroksin (T4). [2]
Anak-anak, remaja, maupun orang tua beresiko mengalami kekurangan yodium. Namun, ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami kekurangan yodium, di antaranya adalah: [1, 2]
- Memiliki riwayat penyakit tiroid.
- Autoimun.
- Wanita hamil.
- Tidak menjaga pola makan.
- Vegetarian.
Gejala Kekurangan Yodium
Berikut ini gejala kekurangan yodium: [1]
1. Pembengkakan Kelenjar Tiroid di Leher
Ketika pembengkakan kelenjar tiroid di leher terjadi, maka benjolan akan muncul atau yang biasa disebut gondok.
2. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid bisa menyebabkan banyak gejala, di antaranya adalah:
- Kelelahan.
- Peningkatan kepekaan terhadap dingin.
- Sembelit.
- Kulit kering.
- Berat badan bertambah.
- Wajah bengkak.
- Otot lemah.
- Peningkatan kadar kolesterol darah.
- Nyeri atau kaku pada otot dan persendian.
- Detak jantung melambat.
- Rambut menipis.
- Depresi.
Apabila menyerang bayi, hipotiroidisme bisa menyebabkan hal-hal berikut:
- Sering tersedak.
- Wajah bengkak.
- Sembelit.
- Kantuk yang ekstrim.
Apabila menyerang anak-anak dan remaja, hipotiroidisme bisa menyebabkan hal-hal berikut:
- Pertumbuhan yang buruk.
- Pubertas tertunda.
- Pertumbuhan gigi tertunda.
- Perkembangan mental yang buruk.
3. Masalah Kognitif
- IQ rendah.
- Kesulitan belajar.
- Cacat mental, terutama pada anak-anak.
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila mengalami myxedema, pergi ke dokter harus segera dilakukan. Myxedema adalah komplikasi hipotiroidisme yang jarang terjadi, namun myxedema dapat mengancam jiwa. Gejalanya sendiri meliputi kedinginan berlebih, mengantuk disertai kelelahan ekstrim yang kemudian tidak sadarkan diri. [1]
Komplikasi Kekurangan Yodium
Jika tidak diobati, kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme yang parah, yang kemudian dapat menyebabkan komplikasi, seperti: [1]
- Myxedema.
- Penyakit jantung, seperti pembesaran jantung dan gagal jantung.
- Masalah kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kognitif.
- Gangguan saraf tepi tubuh atau dikenal dengan neuropati perifer.
- Gangguan ovulasi, seperti kemandulan pada wanita.
- Masalah pada wanita hamil, seperti keguguran, resiko cacat lahir, kelahiran mati, persalinan prematur, kretinisme.
Diagnosis Kekurangan Yodium
Jika dicurigai kekurangan yodium, terdapat empat cara yang akan dilakukan dokter untuk memeriksa kadar yodium dalam tubuh, di antaranya adalah: [1]
- Menguji Sampel Urin
Pengujian urin merupakan deteksi paling sederhana dan cepat, namun hasil yang didapatkan biasanya kurang akurat.
- Menguji Sampel Darah
Pengujian darah juga merupakan deteksi sederhana dan cepat untuk mengetahui kadar yodium dalam tubuh dengan hasil lebih akurat dari uji sampel urin.
- Menguji Patch Yodium
Pengujian menggunakan tes patch yodium adalah deteksi yang dilakukan dokter dengan mengecat patch yodium pada kulit dan hasil akan terlihat 24 jam kemudian. Uji patch yodium bukan yang paling akurat, namun termasuk yang murah dan relatif cepat.
- Menguji Pemuatan Yodium
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kadar yodium yang dikeluarkan oleh urin selama periode 24 jam. Pengujian yang dilakukan cukup lama, karena perlu mengumpulkan beberapa sampel urin. Pengujian jenis ini lebih akurat dibandingkan yang lainnya.
Pengobatan Kekurangan Yodium
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengobati kekurangan yodium: [1]
- Mengubah pola makan.
- Menambah suplemen yodium dengan kandungan kalium iodida dan kalium iodat.
- Pemberian hormon tiroid pada kasus yang cukup serius, misalnya myxedema.
Pencegahan Kekurangan Yodium
Berikut ini beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah kekurangan yodium: [1]
- Menerapkan diet sehat.
- Tidak mengkonsumsi suplemen lebih dari 150 mcg per hari.
- Menjaga pola makan.
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi sehat.