Daftar isi
Apa Itu Hiperlaktasi?
Hiperlaktasi adalah sebuah kondisi dimana produksi air susu ibu melimpah hingga menyebabkan ketidaknyamanan dan bahaya untuk ibu dan bayi. Air susu ibu dapat keluar dengan cepat atau banyak sekaligus, menyebabkan bayi kesulitan untuk menyusui dengan benar. Bahkan, banyak ASI yang bocor atau keluar begitu saja. [1,3]
Hiperlaktasi sering terjadi pada awal fase menyusui, menyebabkan payudara terasa penuh dan tidak mengempes setelah menyusu. Terkadang, kondisi hiperlaktasi dapat menyebabkan rasa sakit (mastalgia), baik saat kondisi payudara penuh ataupun saat menyusui. [2]
Gejala Hiperlaktasi
- Gejala Hiperlaktasi pada Ibu
Payudara anda akan terasa penuh, dan anda mungkin mengalami penyumbatan saluran air susu atau mastitis. [3]
Payudara anda akan terasa berat dan selalu penuh setiap saat. Anda bahkan dapat merasa sakit saat menyusui. Air susu anda dapat bocor saat menyusui ataupun merembes ke pakaian dalam. Air susu anda juga dapat bocor dari payudara yang lainnya saat anda menyusui. [3]
Gejala ini dapat terjadi dalam waktu satu sampai beberapa minggu setelah melahirkan, maksimal 2-3 minggu setelah melahirkan. Suplai air susu anda dapat teregulasi sendiri setelah 3 bulan pasca melahirkan tanpa pengobatan apapun. Walaupun demikian, pada beberapa kasus, air susu ibu masih terus melimpah hingga 5 bulan pasca melahirkan. [3]
- Gejala Hiperlaktasi pada Bayi
Bayi anda mungkin tidak menimbulkan gejala apapun. Namun, bila air susu keluar dengan terlalu cepat atau deras, anak anda dapat kaget karena semprotan air susu. Anak hanya dapat menyusu selama 5-10 menit dan kemudian mengigit puting payudara, dimana dapat menyebabkan rasa nyeri. [3]
Bayi anda dapat meminta menyusu lebih sering ataupun menolak menyusu terlalu sering. Bayi juga dapat memuntahkan kembali air susu setelah menyusui. Terkadang, kondisi hiperlaktasi ini disalahartikan dengan refluks laringofaring. [3]
Bayi anda dapat kenyang dan berhenti menyusu sebelum mendapatkan air susu penuh lemak di akhir menyusui. Hasilnya, bayi dapat memperoleh terlalu banyak laktosa dan menyebabkan kolik (sakit perut), termasuk gejala kembung (perut begah), popok yang selalu basah, dan feses yang terlalu banyak (terkadang berwarna hijau dan berbusa). [3]
Bayi anda juga dapat memiliki berat badan yang terlalu berat atau terlalu rendah. [3]
Penyebab Hiperlaktasi
Beberapa penyebab umum dari hiperlaktasi adalah sebagai berikut [2,3] :
- Manajemen menyusui yang salah, termasuk memompa air susu terlalu banyak daripada yang diperlukan bayi
- Terlalu banyak hormon produksi air susu (prolaktin) dalam darah, atau disebut dengan hiperprolaktinemia
- Predisposisi kongenital, misalnya terlalu banyak alveoli (kelenjar air susu) pada payudara
- Obat-obatan yang dapat meningkatkan produksi air susu
- Tumor pituitari
- Bayi terlalu cepat mengonsumsi makanan padat, sehinga kurang menyusu ASI
Apakah Akan Mempengaruhi Bayi?
Kabar baiknya adalah hiperlaktasi berarti tubuh anda memproduksi banyak makanan untuk memenuhi kebutuhan makanan anak anda. [3]
Bayi, yang ibunya mengalami hiperlaktasi, umumnya akan mendapatkan air susu paling depan daripada air susu yang dibelakang. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan gas di dalam perut dan gejala kolik pada bayi. [3]
Bayi juga mungkin tidak mendapatkan air susu yang cukup karena tidak mampu menyusu dengan curahan air susu yang terlalu deras. Jika masalah ini tidak diatasi, bayi dapat mengalami kekurangan nutrisi dan makanan. [3]
Jika air susu anda terus terproduksi dengan jumlah yang banyak dan mempengaruhi pertumbuhan bayi anda, segeralah menghubungi dokter. Perhatikanlah selalu mengenai tumbuh kembang bayi anda. [3]
Apakah Saya Masih Bisa Menyusui?
Ya, anda masih dapat menyusui bayi anda seperti biasa. Terus menyusui bayi anda adalah salah satu solusi untuk mengatasi hiperlaktasi. Anda juga perlu mencoba beberapa teknik menyusui baru sehingga air susu anda akan sejalan dengan kebutuhan bayi. [3]
Cara Mengatasi Hiperlaktasi
Jika anda merasa mengalami hiperlaktasi, bicaralah dengan dokter atau konsultan. Dokter dapat merekomendasikan beberapa teknik menyusui yang sesuai dengan kondisi anda. Teknik-teknik tersebut dapat bekerja dengan baik dalam waktu 24 hingga 48 jam. Beberapa opsi teknik menyusui untuk hiperlaktasi adalah [1,2,3] :
- Menyusui dengan menghabiskan semua air susu pada salah satu payudara sebelum menggantinya ke payudara lain. Keseimbangan ini dapat menjaga nutrisi dan lemak dalam susu. Hal ini juga membatasi payudara yang lainnya untuk tidak memproduksi terlalu banyak air susu.
- Menyusui satu sisi payudara pada setiap sesi atau memberikan anak anda ASI dari payudara yang sama selama 2 jam sampai payudara yang satunya terisi penuh dengan ASI.
- Memompa payudara anda pada beberapa waktu jika terasa tidak nyaman dan terlalu penuh. Namun, jangan memompanya terlalu berlebihan karena dapat memperburuk kondisi hiperlaktasi.
- Berhenti memompa ASI cadangan untuk bayi anda hingga suplai ASI sesuai dengan kebutuhan bayi anda saat itu.
Beberapa cara yang dapat anda lakukan pada bayi anda untuk mengatasi hiperlaktasi adalah [1] :
- Memposisikan bayi anda dengan posisi duduk saat menyusui. Pastikan bayi menyusu dengan posisi duduk menghadap payudara.
- Memposisikan bayi untuk bersandar dengan punggung saat menyusui. Hal ini dapat membuat gravitasi untuk memperlambat aliran dan curah ASI.
- Pastikan bayi anda dapat menggerakkan kepalanya saat menyusui. Jika aliran ASI terlalu cepat, bayi perlu untuk segera melepaskan isapannya agar tidak tersedak.
- Menyusui bayi anda sebelum ia terlalu lapar. Jika bayi terlalu lapar, maka bayi dapat menghisap payudara terlalu kencang dan membuat ASI keluar dengan deras.
- Buatlah bayi bersendara setiap selesai menyusu.
- Anda dapat menggunakan pelindung payudara yang dapat digunakan saat menyusui untuk memperlambat aliran ASI.
Anda juga disarankan untuk menggunakan pakaian dalam, atau bra, khusus yang menopang dan mendukung payudara dengan tidak terlalu kencang. Periksa juga payudara anda setiap hari mengenai tanda-tanda mastitis atau penyumbatan saluran air susu. Bicaralah dengan dokter mengenai obat maupun herbal yang dapat anda gunakan untuk mengatasi hiperlaktasi. [1]
Umumnya, hiperlaktasi dapat hilang setelah beberapa minggu anda menerapkan teknik diatas. Apabila hiperlaktasi masih berlanjut, anda perlu bicara dan periksa dengan dokter untuk mengetahui ada tidaknya peran tiroid pada kondisi hiperlaktasi yang anda alami. Dokter dapat meresepkan obat tiroid yang aman untuk ibu menyusui sehingga hiperlaktasi dapat teratasi. [2]