Salah satu perkembangan anak yang penting untuk diperhatikan adalah kemampuan berbicara. Kemampuan ini disesuaikan dengan umur anak. Pada umur 6-12 bulan anak seharusnya sudah bisa mengucapkan 3-5 kata sedangkan hingga usia 2 tahun anak seharusnya mampu mengucapkan dan memahami minimal 50 kata.
Beberapa orang tua merasa cemas karena anaknya belum mampu mengucapkan dan memahami banyak kata sesuai dengan rentang usianya atau teman sebayanya. Pengucapan yang kurang jelas juga merupakan kendala anak dalam berbicara.
Kondisi speech delay yang terjadi pada anak membuat orang tua harus waspada dan berupaya melatih anak lebih giat lagi. Paparan layar televisi dan handphone nyatanya sering menjadi alasan keterlambatan berbicara
Simaklah cara-cara melatih anak berbicara berikut ini yang menyenangkan tanpa membuat anak frustasi dan bosan.
- Bernyanyi dan Bermain Bersama
Bermain dengan anak dapat memberikan kesempatan untuk berbicara lebih banyak dan membantu perkembangan otak. Anak akan belajar cara mengeja sebuah kata dan Anda dapat menyuruhnya melakukan sesuatu sesuai instruksi. Bermain pretend play adalah cara paling mudah untuk mendorongnya berbicara dan mengembangkan daya imajinasi. [2, 4, 5]
Saat bermain Anda juga dapat memberikan pilihan kepada anak. Memberikan pilihan dapat mendorong keberanian anak untuk mengutarakan pendapat. Hal ini juga dapat meningkatkan perkembangan kognitifnya. Anda juga dapat mengajaknya bermain di depan kaca. Bertanya nama anak dan apa saja yang terlihat di kaca dapat meningkatkan kosakatanya. [2, 3]
Bernyanyi dapat membangun suasana yang positif dan menyenangkan. Ajak anak untuk menirukan Anda saat melafalkan kata-kata pada lagu kesukaannya. Anda dapat bernyanyi bersama-sama saat berpergian di dalam mobil. Anak yang diam bukan berarti tidak merespon tetapi mungkin ia sibuk mendengarkan Anda. [1, 2]
- Sering Mengajak Berbicara
Meskipun anak terlihat diam saja namun Anda harus semakin banyak berbicara untuk melatihnya. Ceritakan apa yang terjadi di sepanjang hari. Ajaklah anak berbicara setiap saat meski hanya menggantikan popoknya. [1, 3, 5]
Ceritakan apa yang Anda kerjakan dengan kalimat yang sederhana. Berikan pertanyaan untuk memastikan fokus anak. Tunggulah respon anak beberapa saat karena terkadang ia ingin menyampaikan tanggapan namun bingung saat mengutarakan. [1, 3, 5]
- Membacakan Buku
Membacakan buku sesering mungkin dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak. Membaca juga merupakan cara untuk menjalin ikatan dengan anak Anda. Saat membacakan buku, anak akan mendengar banyak kosakata dan dapat bertanya mengenai cerita dan gambar yang ada di dalamnya.[5]
Pilihlah buku dengan banyak gambar yang menarik dan bacakanlah dengan ekspresif agar anak tertarik dan dapat mengenal macam-macam ekspresi [5].
Mulailah dengan buku papan atau buku kain yang dapat dirasakan tekstur atau konturnya. Saat membacakan, arahkan tangan Anda ke gambar dan jelaskan ceritanya. Hasil sebuah studi menunjukkan bahwa membaca satu buku setiap hari dapat membuat anak terpapar 1,4 juta kata lebih banyak daripada yang tidak dibacakan. [5]
- Mendeskripsikan Benda
Pada tahapan belajar berbicara, anak akan sering menunjuk sebuah benda namun ia belum bisa menyebutkan namanya. Bantu anak untuk menyebutkan namanya dan mendeskripsikan benda lebih dalam seperti warna, bentuk dan kegunaannya. Anda dapat memulai dengan mendeskripsikan bagian-bagian tubuh anak. Jangan lupa untuk mengulang kata-kata yang telah dipelajari setiap harinya. [5]
- Menggunakan Bahasa Isyarat
Gunakan bahasa isyarat seperti gestur dan ekspresi wajah untuk membantu anak menerjemahkan sebuah kata. Bantu ia untuk menirukan apa yang Anda contohkan. [5]
Kemampuan mengekspresikan diri melalui bahasa isyarat dapat meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berkomunikasi. Akibatnya, tercipta suasana yang menyenangkan untuk belajar berbicara lebih banyak. [5]
- Tidak Menggunakan Bahasa Anak
Anak yang sedang berlatih berbicara pasti belum dapat mengucapkan kata-kata yang jelas. Mungkin ini akan terlihat lucu dan menggemaskan. Hindari menirukan kata-kata yang tidak jelas dari anak sebab ia akan berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang benar. Namun Anda juga tidak perlu mengkoreksinya berkali-kali cuku dengan memberi contoh penggunaan kata yang tepat. [5]
- Jauhkan Distraksi
Distraksi dapat berasal dari suara orang dewasa lainnya, sumber suara yang telalu kencang dan juga paparan layar televisi maupun handphone saat menonton. Kondisi yang tenang dapat meningkatkan fokus anak saat melatih anak berbicara. [2, 5]
Sebuah studi menunjukkan bahwa anak yang terlalu sering menonton layar berkontribusi terhadap keterlambatan berbicara pada usia 18 bulan. Meningkatkan interaksi dengan orang dewasa adalah cara yang lebih baik untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak. Daripada sekedar menonton, anda dapat mengajak anak untuk keluar dan bermain dengan teman seumurnya. [2, 5]
- Penuh Kesabaran
Ketika anak Anda masih mengalami kesulitan dalam berbicara maka bersabarlah untuk melatihnya. Hindari melabeli anak bodoh atau lamban meskipun Anda tidak menyadarinya. Hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri dan membuatnya menjadi pemalu. [3, 4]
Bersikaplah suportif terhadap usaha anak dan hindari membandingkan dengan keluarga atau temannya. Berhentilah sejenak apabila tidak menemukan progres dan ulangi lagi keesokan harinya. Catatan tumbuh kembang anak mungkin menjadi pedoman tapi sesuaikan dengan kondisi anak. [3, 4]
Namun, apabila Anda benar-benar khawatir akan perkembangan berbicara anak sebaiknya Anda mendatangi dokter anak. Setidaknya Anda akan mengetahui apakah anak Anda baik-baik saja dan cara yang Anda lakukan sudah benar atau kurang tepat. [3, 4]
- Memberikan Atensi dan Apresiasi
Saat anak mengajak Anda berbicara, tunjukkan bahwa Anda mendengarnya. Tanggapi semua permainan imajinasinya dan kembangkan dalam berbagai pertanyaan. Anak mungkin akan mulai mengatakan sesuatu dengan benar. Beri tanggapan dan keterangan yang lebih dalam. [1, 5]
Dorong ia agar sering menggunakan kosakata barunya dalam berbagai kondisi. Misalkan anak berkata “Ibu, itu ikan”. Maka Anda dapat menjawabnya “Benar! Itu ikan yang bewarna merah dan sedang berenang di kolam”. Penambahan keterangan ini dapat memperluas kosakatanya. Jangan lupa memberikan pujian atas usahanya. [1, 5]