9 Cara Mengajarkan Anak Berhitung Cepat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat menginjak usia 2-3 tahun, orang tua mungkin sudah mulai bersemangat mengajari anak lebih banyak kosakata maupun ilmu berhitung.

Anak rentang usia tersebut biasanya sudah bisa diajarkan menghitung menggunakan jari.

Anak usia 4-5 tahun sudah mulai belajar menghitung benda-benda yang ada di sekitarnya dan dapat diajarkan berhitung sampai atau lebih dari angka 10.

Saat sudah menginjak usia yang lebih besar, terutama memasuki usia 6-10 tahun, anak sudah lebih banyak menghitung maupun memahami angka bahkan pada konsep matematika yang lebih rumit.

Namun, tidak semua anak bisa belajar menghitung dengan cepat.

Jika orang tua ingin anak pandai berhitung, berikut ini sedikit tips atau cara mengajarkan anak berhitung cepat.

1. Mengajak Anak Bermain Games

Beberapa permainan dapat membantu anak untuk terstimulasi berpikir lebih cepat, termasuk berhitung [1].

Monopoli, congklak, tebak-tebakan angka (ajak anak jalan-jalan agar lebih menarik dalam melakukan ini), ular tangga, dan kartu uno adalah contoh permainan tersebut [1,2,3,4].

Anak akan lebih tertarik dan belajar berhitung secara lebih menyenangkan [1,2,3,4].

Tidak hanya berhitung cepat, anak juga dapat belajar bermain strategi sehingga logikanya berkembang.

2. Mengajak Berhitung Saat Makan

Untuk anak terlatih berhitung cepat, bahkan para orang tua bisa melibatkan makanan [5].

Saat makan, anak dapat diajak berhitung tentang berapa jenis hidangan yang tersaji di atas meja makan [5].

Selain jumlah hidangan atau menu, ajak anak berhitung jumlah lauk di dalam wadah [5].

Misalnya ia makan ayam goreng, maka coba tanya kepada anak berapa jumlah ayam goreng tersebut.

Begitu pula saat orang tua menghidangkan lauk lainnya, ajak anak menghitungnya.

3. Mengajak Anak Menghitung Benda atau Makanan Sehari-hari

Ketika mengajak anak berbelanja bulanan, tidak ada salahnya orang tua secara aktif pun mengajak anak berhitung [2].

Saat belanja, anak akan menjumpai berbagai macam barang yang bisa digunakan orang tua untuk melatih kemampuan berhitungnya [2].

Baik itu pakaian, buah-buahan, minuman, atau bahan makanan lainnya yang dibeli maupun yang tersedia di pusat perbelanjaan.

Jika anak sudah cukup besar dan sudah mengenal pertambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, coba ajak anak menotal harga barang yang dibelanjakan.

Bila ingin menggunakan kalkulator, maka orang tua bisa membiarkan anak menghitung dengan alat tersebut, terutama jika anak kesulitan.

4. Mengajak Anak Belajar Melalui Film

Baik saat menonton film kartun maupun film anak-anak lainnya, para orang tua dapat mengajak si kecil berhitung [6].

Hal-hal yang terdapat pada film atau muncul dari film bisa menjadi obyek belajar berhitung anak [6].

Pastikan anak menyukai dan menikmati film tersebut supaya proses belajar berhitung juga jadi jauh lebih menyenangkan baginya [6].

5. Mengajak Anak Menghitung Mainan

Saat waktunya bermain dengan anak, gunakan mainan-mainannya sebagai media atau obyek berhitung.

Ajak anak untuk ikut menghitung mainan saat mengeluarkannya dari tempat penyimpanan.

Bahkan orang tua juga bisa mengajaknya berhitung juga saat mainan satu per satu dikembalikan ke tempatnya.

6. Menggunakan Lagu atau Nyanyian

Agar anak belajar berhitung secara lebih mudah dan lebih cepat paham, lagu dan nyanyian adalah salah satu cara cemerlang [7].

Bila anak terlebih suka musik dan suka menyanyi, maka mengajarkan anak berhitung dengan cepat melalui lagu atau nyanyian akan menyenangkan sekaligus efektif [7].

Anak bisa menghafal liriknya secara gampang, terutama bila lagunya terdengar lucu dan ia menyukainya [7].

Tanpa menyadari bahwa hal itu termasuk proses belajar, anak sendiri akan lebih bersemangat belajar berhitung karena senang [7].

7. Mengajak Bermain Peran

Anak suka bermain peran, selain mengasah kreativitas dan kemampuan berbicaranya, orang tua dapat terlibat dalam permainan tersebut untuk mengajarkan anak berhitung cepat [8].

Ajak anak bermain pasar-pasaran atau segala hal yang berhubungan dengan jual beli [8].

Anak bisa berperan sebagai penjual maupun pembeli, karena keduanya pun membutuhkan kemampuan berhitung [8].

Alangkah lebih baik jika terdapat uang mainan supaya permainan terasa lebih rill sekaligus menyenangkan.

Bila ingin lebih efektif, anak bisa berperan sebagai pembeli dan orang tua sebagai kasir atau penjualnya.

Berikan sebagian uang mainan kepada anak untuknya bisa berpura-pura membeli sesuatu yang diinginkannya.

Untuk anak yang sudah lebih besar, mungkin penambahan kupon mainan bisa dilakukan supaya latihan berhitung semakin optimal.

Ketika anak sudah terbiasa dan dianggap sudah cukup cepat dalam berhitung, bermain peran dapat dilakukan dengan menukar peran.

Anak bisa menjadi penjual atau kasirnya dan orang tua sebagai pembeli di mana kegiatan ini jika dilakukan sering-sering pasti meningkatkan kemampuan berhitung anak.

8. Mengajari Sempoa

Teknik sempoa adalah salah satu cara berhitung cepat yang bisa diajarkan kepada anak saat sudah memasuki Sekolah Dasar [2].

Penambahan, perkalian, pengurangan maupun pembagian menjadi jauh lebih praktis dengan metode ini [2].

Penggunaan sempoa bahkan bisa membuat anak berhitung aritmatika secara lebih akurat dan melakukannya hanya di dalam bayangan saja [2].

9. Mengajari Kumon

Selain sempoa, metode berhitung cepat yang bisa anak pelajari lainnya adalah Kumon yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh seorang guru matematika SMA dari Jepang, Tori Kumon [9].

Untuk anak berusia 3 tahun, mereka sudah boleh belajar menggunakan metode Kumon sebagai bagian dari persiapan masuk TK atau PAUD [9].

Ada banyak cara mengajarkan anak berhitung cepat tersedia, termasuk cara kreatif; pastikan selama proses belajarnya, anak tumbuh kembang dengan baik juga melalui asupan makanan bergizi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment