7 Cara Membuat Anak Mau Makan Nasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak seringkali susah makan karena biasanya mereka tidak terlalu menyukai nasi.

Anak-anak mungkin lebih memilih mengonsumsi snack manis dan gurih daripada nasi, apalagi jika lauk kurang menarik bagi mereka.

Pilih-pilih makan atau susah makan adalah hal wajar dan banyak anak mengalaminya, salah satunya adalah enggan makan nasi.

Berikut ini merupakan sejumlah cara bagi para orang tua untuk membuat anak mau makan nasi.

1. Melarang Anak untuk Minum Susu atau Mengemil Terlalu Banyak

Susu adalah minuman yang baik untuk anak dalam masa tumbuh kembangnya, baik itu usia balita atau anak yang sudah lebih besar [1].

Namun, orang tua perlu menentukan waktu untuk minum susu yang terbaik sehingga tidak bertabrakan dengan jam makan anak [2].

Anak boleh minum susu namun juga tidak terlalu banyak supaya ia tidak kenyang sebelum makan nasi [2].

Tidak hanya berlaku pada susu, orang tua juga perlu melarang anak mengemil atau membatasi asupan camilan agar tidak berlebihan [2].

Anak bisa malas makan ketika perutnya sudah kenyang, jadi pastikan agar anak minum susu atau makan camilan minimal 3 jam sebelum waktunya makan nasi [2].

2. Berkreasi dengan Nasi

Orang tua dalam menghadapi anaknya tidak mau makan nasi sebaiknya mencari cara kreatif dalam penyajian nasi [2,3,4].

Ada banyak resep menarik yang anak pasti mau mencoba dan bahkan membuat anak sampai ketagihan karena enak.

Nasi kepal, bubur ayam, nasi bakar, nasi goreng, nasi kuning, dan olahan nasi lainnya bisa dikreasikan.

Ada kalanya anak enggan makan nasi karena nasi tidak ada rasanya atau karena nasi polos itu tidak menarik [2,3,4].

Oleh sebab itu, orang tua perlu menjadi lebih kreatif dalam membuat olahan nasi terlihat menggiurkan bagi si kecil [2,3,4].

3. Tidak Memaksa Anak

Orang tua mungkin terasa gemas ketika anak sulit ketika diminta makan nasi.

Namun, sebaiknya orang tua tidak memaksa anak untuk makan nasi karena lebih baik jika membiarkan keinginan makan nasi nanti timbul sendiri di dalam diri anak [5].

Dengan memaksa anak, anak biasanya akan semakin kesal, jengkel dan akhirnya semakin enggan memakannya [5].

Lebih buruknya lagi, anak berpotensi menangis, berteriak-teriak dan terus menghindar.

Tanpa harus memaksa, coba untuk menawarkan nasi kepada anak sekitar 15 menit kemudian dari sejak ia menolaknya.

4. Mengajak Anak untuk Makan Bersama

Mengajak anak makan bersama artinya orang tua juga dapat menggunakan waktu ini untuk mencontohkan anak kebiasaan makan nasi yang baik [6].

Anak akan belajar dari bagaimana orang tuanya makan nasi dengan lauk-pauk yang sudah tersedia di meja makan [6].

Anak akan lebih mudah melakukan suatu hal dengan mencontoh apa yang sering ia lihat [6].

Maka tidak ada salahnya jika orang tua makan bersama anak demi anak mau makan nasi.

5. Menyediakan Nasi Porsi Kecil

Jika anak enggan makan nasi karena biasanya ia tidak habis dan nasi yang orang tua sediakan cukup banyak, maka coba siapkan nasi dengan porsi kecil [3,4].

Jika pada akhirnya anak ingin makan sedikit nasi, maka sisanya tidak akan terlalu banyak [3,4].

Dan jika anak kemudian ingin menambah nasi, orang tua bisa mengambilkannya lagi [3,4].

6. Mengajak Anak Menyiapkan Olahan Nasi Bersama

Mengajak anak masak atau setidaknya menyiapkan olahan nasi bersama, khususnya jika anak sudah cukup besar biasanya bisa ikut membantu memasak [2,3,4].

Anak yang berpartisipasi dalam proses memasak atau membuat olahan nasi kreatif berpotensi besar untuk kemudian ingin makan nasi [2,3,4].

Jadi, tidak ada salahnya bila orang tua mengajak anak membuat olahan nasi yang mudah bersama-sama, seperti misalnya nasi kepal yang dihias dengan rumput laut kering.

7. Memberi Sumber Karbohidrat Lain

Di Indonesia, nasi adalah makanan pokok yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh.

Namun sebenarnya, ada opsi lain karena sumber karbohidrat pada dasarnya beraneka ragam.

Kentang, mie, oatmeal, pasta dan mie adalah beberapa sumber karbohidrat tinggi yang bisa coba diberikan kepada anak sebagai ganti nasi [7].

Cara ini dapat dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter maupun ahli gizi untuk menentukan tingkat keamanannya bagi anak jika anak tidak makan nasi sama sekali.

Kapan sebaiknya memeriksakan anak ke dokter?

Anak dalam fase tumbuh kembangnya tidak selalu mudah untuk makan berbagai macam makanan, termasuk saat diminta makan nasi.

Anak balita dan anak-anak yang sudah lebih besar biasanya tahu apa yang mereka suka dan ingin makan.

Daripada makan nasi, mereka akan memilih camilan lezat, dan ini biasanya tidak bertahan lama.

Jika anak yang tidak mau makan nasi rupanya masih mau mengonsumsi kentang, oatmeal, sereal, roti, atau mie, tidak perlu khawatir.

Selama kebutuhan karbohidrat harian anak terpenuhi dengan baik, anak tidak perlu ke dokter.

Namun jika anak tidak hanya menolak nasi tapi juga berbagai sumber karbohidrat lainnya, segera konsultasikan hal ini dengan dokter.

Umumnya, anak pilih-pilih makanan bersifat sementara saja, namun jika hal ini sudah di luar batas normal dan anak memiliki selera makan yang sangat rendah, periksakan ke dokter secepatnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment