Acitretin termasuk retinoid, yaitu suatu bentuk vitamin A yang berperan untuk pertumbuhan sel-sel kulit secara normal. Acitretin digunakan untuk menangani psoriasis berat [2, 4].
Preparasi psoriasis, seborrhea atau dermatitis seboroik dan ichthyosis (iktiosis)
Bentuk
Kapsul
Kontraindikasi
Hiperlipidemia. Gangguan berat hati dan ginjal. Kehamilan dan laktasi. Penggunaan bersamaan dengan methotrexate, tetrasiklin, vitamin A atau retinoid lain, dosis rendah produk progesterone-only (minipill).
Peringatan
Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan acitretin: → Pasien yang sedang mengandung atau berpotensi mengandung → Pasien dengan gangguan hati atau ginjal → Pasien dengan kadar lemak darah tinggi → Pasien yang menerima pengobatan lain
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui
Kategori X: Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan abnormalitas fetus dan atau terdapat bukti positif resiko terhadap fetus manusia berdasarkan data efek samping dari pengalaman pemasaran atau investigasi, dan resiko penggunaan obat pada wanita hamil secara signifikan melebihi manfaatnya.
Manfaat Acitretin
Acitretin digunakan untuk menangani berbagai kondisi medis berikut:
Psoriasis Berat
Psoriasis merupakan suatu penyakit termediasi imun yang menyebabkan timbulnya belang merah, menonjol, bersisik pada kulit. Umumnya terjadi pada bagian luar siku, lutut atau kulit kepala. Psoriasis digolongkan berat jika terjadi pada > 10% dari kulit tubuh [5].
Lichen planus yaitu kondisi yang dapat mengakibatkan pembengkakan dan iritasi pada kulit, rambut, kuku dan membran mukosa.
Pada kulit, lichen panus biasanya tampak seperti benjolan datar, gatal berwarna keunguan yang berkembang lebih dari beberapa minggu.
Pada mulut, vagina, dan area lain yang diselubungi mukosa, lichen planus membentuk benjolan putih berenda, terkadang disertai luka [6].
Ichtyosis Congenital
Ichthyosis congenital adalah suatu istilah kolektif untuk beberapa kelainan monogenetic dari kornifikasi, terkadang berhubungan dengan gejala sistemik. Kondisi dapat ketebalan stratum korneum yang abnormal atau keratinosit kinetic abnormal, sering dikaitkan dengan inflamasi kulit [7].
Penyakit Darier
Penyakit darier merupakan kondisi kulit yang dicirikan dengan papel menyerupai kulit pada tubuh. Papel-papel biasanya berwarna kekuningan, keras saat disentuh, sedikit berminyak, dan dapat berbau tajam [8].
Dosis Acitretin
Obat acitretin hanya digunakan pada pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Oral (Diminum) ⇔ Ichthyosis Kongenital, Lichen Planus Berat, Psoriasis Berat → Dosis awal: 25 atau 30 mg per hari selama 2-4 minggu → Dosis selanjutnya disesuaikan tergantung respon tubuh → Dosis umum: 25-50 mg per hari selama 6-8 minggu → Dosis maksimal: 75 mg per hari
⇔ Penyakit Darier → Dosis awal: 10 mg per hari selama 2-4 minggu → Dosis selanjutnya hingga 25-50 mg, pengaturan dosis bergantung respon.
Konsumsi obat sebaiknya bersamaan dengan makanan. Dianjurkan dilakukan bersama dengan makanan berat atau dengan segelas susu.
Efek Samping Acitretin
Berikut beberapa efek samping acitretin yang membutuhkan pertolongan medis segera [4]:
Sangat Umum (10% atau lebih): hipervitaminosis A (lebih dari 80%), kulit mengelupas (hingga 80%),alopesia (hingga 75%), kulit kering (hingga 50%), kelainan pada kuku (hingga 50%), pruritus (hingga 50%), kulit yang sehat mengalami penipisan dan bersisik dengan peningkatan sensitivitas (hingga 40%),dermatitis(hingga 40%), kerapuhan kuku (hingga 40%), ruam eritematosa (hingga 25%), paronychia (hingga 25%), atropi kulit (hingga 25%), kulit mudah luka
Umum (1% hingga 10%): kulit berbau abnormal, tekstur rambut abnormal, erupsi bulosa, kulit dingin/ basah, peningkatan keringat, ruam psoriasisform, purpura, granuloma pirogenik, ruam, seborrhea, kulit meretak, ulserasi kulit, terbakar sinar matahari, rhagades, kulit mengelupas, perubahan warna kulit dan rambut, perubahan kecepatan pertumbuhan rambut, perubahan struktur rambut
Sangat Umum (10% atau lebih): membran mukosa pada mulut dan hidung kering (hingga 80%), cheilitis (lebih dari 75%), olkutisme darah tinggi (hingga 25%)
Umum (1% hingga 10%): sakit perut, diare, mual, gangguan lidah, pendarahan gusi, glossitis, ambeiens, melena, tenesmus, ulserasi lidah, perubahan saliva, kelainan anus, hiperplasia gusi, pendarahan, faringitis, perut terasa panas, gangguan radang usus
Jarang (kurang dari 0,1%): pankreatitis, ikterus
Frekuensi tidak dilaporkan: pendarahan rectum
Genitourinaria
Sangat Umum (10% atau lebih): kandungan sel darah putih dalam urin (hingga 50%), acetonuria, hematuria, kandungan sel darah merah dalam urin
Tidak Umum (0,1% hingga 1%): vaginitis atropik, urin abnormal, disuria, kelainan penis, keputihan, payudara sakit
Jarang (kurang dari 0,1%): metrorrhagia
Laporan paska pemasaran: vulvo-vaginitis akibat Candida albicans
Muskuloskeletal
Sangat Umum (10% atau lebih): arthralgia (hingga 25%), hyperostosis spinal
Umum (1% hingga 10%):arthritis, arthrosis, sakit pada punggung, hypertonia, myalgia, osteodynia, hiperostosis sendi periferal, kalsifikasi periosteal, penutupan epifisis prematur, kalsifikasi ligamen spinal mengakibatkan pada kompresi korda spinalis
Sangat Umum (10% atau lebih): Konjungtivitis (hingga 40%), xeropthalmia/ mata kering (hingga 25%),mata kering, iritasi mata, tidak toleran pada contact lens
Umum (1% hingga 10%): penglihatan abnormal/kabur, blepharitis, iritasi, abnormalitas epitel kornea, penurunan penglihatan malam, abnormalitas mata, sakit mata, fotofobia
Tidak umum (0,1% hingga 1%): lakrimasi abnormal, kalazion, pendarahan konjungtiva, ulserasi kornea, diplopia, ectropion, mata gatal dan lids, papilledema, bintil di tepi pelupuk mata, luka pada subepitel kornea
Jarang (kurang dari 0,1%): keratitis, abrasi dan ketidakteraturan mengarah pada opasitas kornea
Lain-lain
Sangat Umum (10% atau lebih): peningkatan trigliserida (hingga 75%), peningkatan kreatinin fosfokinase (hingga 50%), merasa dingin (hingga 40%), rigor (hingga 25%), peningkatan fosforus (hingga 25%), peningkatan kalium (hingga 25%), peningkatan natrium (hingga 25%), peningkatan dan penurunan magnesium (hingga 25%)
Umum (1% hingga 10%): edema, kelelahan, sakit, sakit telinga, tinitus, penurunan fosfor, penurunan kalium, penurunan natrium, peningkatan dan penurunan kalsium, peningkatan dan penurunan klorida, peningkatan dan penurunnan zat besi
Tidak umum (0,1% hingga 1%): demam, gejala seperti flu, malaise, kelainan pemulihan, ceruminosis, ketulian, edema perifer, sensasi panas
Frekuensi tidak dilaporkan: peningkatan laktat dehidrogenase
Sistem Respirasi
Sangat Umum (10% atau lebih): rinitis (hingga 80%), epistaksis (hingga 40%)
Sangat Umum (10% atau lebih): peningkatan retikulosit (hingga 50%), penurunan hematocrit (hingga 25%), penurunan hemoglobin (hingga 25%), penurunan sel darah putih (hingga 25%), peningkatan haptoglobin (hingga 25%), peningkatan neutrofil (hingga 25%), peningkatan sel darah putih (hingga 25%)
Umum (1% hingga 10%): peningkatan band, peningkatan basofill, peningkatan eosinofil, peningkatan hematocrit, peningkatan limfosit, peningkatan monosit, penurunan haptoglobn, penurunan limfosit, penurunan neutrofil, penurunan retikulosit, peningkatan atau penurunan platelet, peningkatan atau penurunan sel darah merah
Tidak Umum (0,1% hingga 1%): peningkatan waktu pendarahan
Imunologis
Tidak Umum (0,1% hingga 1%): moniliasis, infeksi jamur, herpes simpleks
Tidak Umum (0,1% hingga 1%): kecemasan, peningkatan libido, ketegangan, pikiran abnormal, emosilabit, perasaan agresif
Laporan paska pemasaran: pikiran bunuh diri
Ginjal
Sangat Umum (10% atau lebih): peningkatan asam urat (hingga 25%)
Umum (1% hingga 10%): peningkatan BUN, peningkatan kreatinin
Detail Acitretin
Untuk mengetahui detail acitretin meliputi penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan dan overdosis, berikut informasi lengkapnya[1]:
Penyimpanan
→ Simpan antara 20-25°C.
Cara Kerja
Deskripsi: Acitretin merupakan suatu aromatik sintetik analog dari asam retinoid dan metabolit aktif etretinate. Mekanisme aksi secara pasti belum diketahui, tapi dapat dimediasi dengan aktivasi subtipe α, β, dan ϒ asam retinoat dan reseptor retinoat X untuk menghambat ekspresi pro-inflamasi sitokin interleukin-6 (IL-6), migrasi penghambatan faktor terkait protein-8 (MRP-8) dan interferon-ϒ, menghasilkan normalissasi proliferasi, diferensiasi, dan keratinisasi sel epidermal → Onset: Efek penuh: 2-3 bulan. Peningkatan: dalam 8 minggu Farmakokinetik: → Absorpsi: Diserap melalui saluran gastrointestinal. Peningkatan penyerapan bersama makanan. → Bioavaibilitas: Sekitar 60-70% → Waktu konsentrasi puncak pasma: 1-5 jam. → Distribusi: Terdistribusi ke dalam kulit dengan konsentrasi tertinggi di dalam stratum korneum dan semen (dalam jumlah kecil). Menembus jaringan adiposa, melalui plasenta, dan memasuki ASI. → Pengikatan protein plasma: >99,9%, terutama pada albumin → Metabolisme: Mengalami metabolisme hepatis meluas dan interkonversi via isomerisasi menjadi 13-cis-acitretin → Ekskresi: Melalui urin (16-53%) dan feses (34-54%) → Paruh waktu eliminasi: Sekitar 2 hari
Interaksi dengan obat lain
→ Dapat menurunkan pengikatan protein dari phenytoin → Berpotensi fatal: Peningkatan resiko hepatitis dengan methotrexate. Peningkatan tekanan intrakranial dengan tetrasiklin. Resiko hipervitaminosis A dengan penggunaan bersama vitamin A dan/atau retinoid oral lain. Mempengaruhi pengaruh kontrasepsi dari produk progesterone-only (minipil) dosis rendah.
Interaksi dengan makanan
→ Peningkatan absorpsi dengan makanan. Peningkatan durasi pengaruh teratogenik dengan konsumsi alkohol bersamaan.
Overdosis
⇔ Gejala: gejala dan tanda hipervitaminosis A, dengan sakit kepala, mual dan/atau muntah, kantuk, mudah marah, dan pruritus. ⇔ Cara Mengatasi: Pada kasus overdosis akut, penggunaan acitretin harus dihentikan. Tidak terdapat ukuran spesifik yang diperlukan karena toksisitas akut produk yang rendah.
Pertanyaan Seputar Acitretin
Apa saja yang harus dihindari ketika menerima pengobatan acitretin?
Hindari produk makanan dan minuman yang mengandung alkohol. Aktivitas mengemudikan kendaraan juga sebaiknya dihindari karena acitretin dapat menimbulkan efek samping berupa terganggunya penglihatan. Pasien yang menerima acitretin tidak boleh mendonorkan darah selama pengobatan hingga setidaknya 3 tahun setelah dosis terakhir [4].
Apakah acitretin aman untuk ibu hamil?
Tidak. Acitretin termasuk kategori X, yaitu obat yang menunjukkan efek merugikan pada janin [1].
Bagaimana jika melewatkan satu dosis?
Lewatkan dosis yang terlanjur lupa dan minum obat pada dosis sesuai jadwal selanjutnya. Jangan menggunakan obat melebihi dosis untuk mengganti dosis yang terlewat [4].
Bagaimana pengobatan acitretin yang dianjurkan
Obat acitretin diminum bersamaan dengan makanan. Pastikan penggunaan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Hindari berbagi acitretin dengan orang lain meski pun memiliki gejala yang sama [4].
Contoh Obat (Merek Dagang) Acitretin
Berikut beberapa obat dengan kandungan acitretin [2, 3, 4]:
Brand Merek Dagang
Soriatane
Soriatane CK
Neotigason
1. Anonim. Diakses 2020. MIMS. Acitretin.
2. Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Acitretin.
3. Anonim. Diakses 2020. Medicine org uk. Acitretin 10 mg Capsules.
4. Cerner Multum. 2019. Drugs com. Acitretin
5. Anonim. Diakses 2020. Psoriasis org. About Psoriasis.
6. Anonim. Diakses 2020. Mayoclinic. Lichen Planus.
7. Anders Vahlquist, Agneta Gånemo and Marie Virtanen. 2008. Medical Journals Vol 88, Issue 1. Congenital Ichthyosis: An Overview of Current and Emerging Therapies.
8. Anonim. Diakses 2020. Genetics Home Reference, National Library of Medicine, National Institutes of Health. Darier Disease.