Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Kecoa merupakan hewan yang hidup di banyak lokasi di seluruh dunia. Serangga ini mudah beradaptasi terhadap berbagai lingkungan. Kecoa lebih menyukai kondisi yang hangat sehingga banyak muncul di dalam... ruangan, lebih aktif di malam hari, dan menghindari cahaya. Alergi kecoa merupakan pencetus yang umum bagi alergi dan asma. Bagian tubuh kecoa seperti air liur dan kotoran dapat menjadi alergen yang dapat mencetuskan asma. Bahkan kecoa yang sudah mati pun masih dapat menimbulkan reaksi alergi. Gejala umum pada alergi kecoa meliputi bersin, hidung berair, mata merah dan berair, hidung tersumbat, batuk, dan ruam gatal pada kulit. Konsultasikan kepada dokter jika Anda merasa memiliki gejala alergi pada serangga ini. Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik pada Anda untuk membantu menegakkan diagnosis. Tutuplah tempat sampah dengan rapat, simpan makanan pada tempat yang kedap udara, bersihkan piring dan gelas kotor, jangan tinggalkan remah-remah makanan pada meja, dapur, atau lantau, dan gunakan perangkap kecoa jika perlu. Read more
Daftar isi
Apa Itu Alergi Kecoa ?
Kecoa merupakan hewan yang menjadi salah satu sumber alergen dalam ruangan yang paling umum di seluruh dunia. Meskipun demikian, mekanisme patogen yang mendasari hubungan antara alergen kecoa dan penyakit alergi hingga kini masih belum sepenuhnya dapat dijelaskan [1].
Respon imun adaptif spesifik allergen diketahui dapat mengatur respon alergi kecoa. Dalam hal ini kemungkinan sistem imun bawaan juga merupakan kontributor penting untuk pathogenesis alergi kecoa [1]. Lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini.
Gejala Alergi Kecoa
Alergi kecoa dapat menimbulkan beberapa gejala yang hampir sama dengan gejala alergi pada umumnya termasuk alergi debu, tungau, atau alergi musiman. Adapun gejala alergi kecoa antara lain [3]:
- Batuk
- Bersin
- Mengi
- Hidung tersumbat
- Infeksi hidung atau sinus
- Infeksi telinga
- Ruam kulit
- Kulit, hidung, tenggorokan, atau mata terasa gatal
- Mengalami pilek atau tetesan postnasal
Penyebab Alergi Kecoa
Penyebab alergi kecoa tidak lain adalah kontak dengan kecoa yang ada di lingkungan tempat tinggal. Di mana, spesies dominan kecoa yang umumnya ditemukan di lingkungan tempat tinggal manusia yaitu kecoa Jerman dan Amerika [2].
Adapun kecoa sendiri mengandung allergen kecoa yang terdapat pada [2]:
- Air liur kecoa
- Feses kecoa
- Spermatofor kecoa
- Kulit robekan kecoa
- Sisa-sisa kecoa yang kering
Jika manusia menghirup alergen kecoa tersebut maka akan dapat menyebabkan reaksi alergi kecoa [2].
Hubungan Asma Dan Kecoa
Paparan kecoa telah dikaitkan dengan alergi kecoa dan gejala alergi pernapasan. Di mana, alergi kecoa ini telah diketahui sebagai salah satu faktor risiko terkuat untuk perkembangan asma pada populasi perkotaan berpenghasilan rendah [2].
Selain itu, alergi kecoa ini dinilai menjadi kontributor utama dan spesifik terhadap morbiditas asma pada individu yang terpapar alergen kecoa tingkat tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan kausal antara paparan alergen kecoa dan eksaserbasi asma, terutama pada orang dewasa yang peka terhadap kecoa [2].
Anak anak yang peka terhadap kecoa dan terpapar alergen kecoa dengan tingkat yang lebih tinggi di rumahnya diketahui memiliki morbiditas asma yang lebih besar, terutama jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak peka atau tidak terpapar alergen kecoa [2].
Dengan kata lain, alergi kecoa memang dapat menjadi pemicu memburuknya penyakit asma penderita. Dan, penderita asma harus lebih waspada pada alergen kecoa agar asmanya tidak menjadi semakin parah.
Kapan Harus Kedokter ?
Jika gejalanya ringan, konsumsi obat alergi yang dijual bebas dan membersihkan rumah dari kecoa diketahui dapat membantu meredakan gejala alergi ringan [3].
Namun, mengingat tingkat keparahan alergi berbeda beda pada masing masing orang maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke doker khususnya jika alergi disertai gejala [3]:
- Anafilaksis
- Gatal-gatal
- Tenggorokan bengkak
- Pusing
- Serangan asma yang buruk
- Obat alergi tidak memberikan perubahan
Diagnosis Alergi Kecoa
Mengingat gejala alergi kecoa dan alergi lainnya hampir sama, maka berdiskusi dengan dokter akan dapat membantu identifikasi alergi yang dialami. Dalam proses diagnosisnya, dokter akan mendiskusikan gejala hingga kondisi hidup untuk melihat apakah kecoak bisa menjadi penyebab alergi [3].
Adapun untuk lebih memastikan alergi kecoa maka tes alergi mungkin juga akan dilakukan dalam proses diagnosisnya. Tes alergi dapat berupa tes darah untuk mengetahui antibody kecoa. Selain itu, dapat juga berupa tes tempelan kulit untuk mengetahui reaksi kulit pada paparan kecoa [3].
Pengobatan Alergi Kecoa
Pengobatan untuk alergi kecoa diketahui dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut [3]:
- Konsumsi Obat Alergi
Alergi kecoa gejala keparahannya diketahui dapat berbeda beda pada masing masing orang. Gejala yang ditimbulkan dapat berupa alergi ringan hingga alergi yang berat.
Untuk alergi ringan umumnya akan dapat diredakan dengan menggunakan obat alergi yang banyak dijual secara bebas seperti :
- Antihistamin
- Semprotan hidung
- Dekongestan
Adapun untuk antihistamin dan dekongestan diketahui dapat dibeli menyesuaikan dengan usia, yaitu untuk orang dewasa atau untuk anak-anak.
- Melakukan Perawatan Medis
Jika perawatan menggunakan obat alergi yang dijual secara bebas tidak memberikan perubahan yang signifikan, maka memeriksakan diri ke dokter adalah hal yang harus dilakukan.
Mengingat, dengan memeriksakan diri ke dokter akan dapat memberikan alternatif perawatan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi yang dialami. Adapun perawatan medis untuk alergi kecoa ini dapat berupa :
- Antagonis reseptor leukotrien
- Cromolyn sodium
- Perawatan desensitisasi, seperti suntikan kekebalan
- Perawatan Untuk Penderita Asma Yang Mengalami Alergi Kecoa
Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, alergi kecoa memiliki hubungan kausal dengan asma. Dalam hal ini, kecoa dapat menjadi pemicu yang memperburuk penyakit asma.
Umumnya, dalam kondisi ini gejala alergi kecoa yang dialami oleh penderita asma akan berkurang dengan konsumsi obat asmanya.
Namun, jika obat asma yang biasa digunakan tersebut tidak memberikan mampu meringankan gejala alergi kecoa dan ada tanda alergi menjadi semakin parah, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk dapat segera mendapatkan perawatan dan penanganan yang lebih tepat. Selain itu, hal ini juga dilakukan untuk mencegah risiko morbiditas dan mortalitas meningkat.
Pencegahan Alergi Kecoa
Pencegahan yang paling efektif bagi alergi kecoa yaitu dengan menghilangkan penyebabnya yang tidak lain adalah kecoa itu sendiri. Dalam hal ini, menjaga lingkungan rumah agar bebas dari kecoa adalah hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya alergi kecoa [3].
Adapun kiat kiat tindakan yang harus dilakukan untuk menjaga lingkungan rumah bebas kecoa antara lain [3]:
- Menjaga kebersihan dengan pel lantai secara teratur menggunakan desinfektan atau obat anti kecoa yang aman
- Menjaga kerapian benda benda di rumah
- Menghindari adanya tumpukan pakaian, piring, kertas, atau barang lain yang kotor dan berdebu
- Membersihkan sisa sisa makanan di meja dapur, kompor, dan meja makanan secara teratur
- Menutup semua area lembab atau kebocoran yang kemungkinan menjadi tempat kecoa dapat mengakses air
- Menutup rapat setiap wadah makanan di lemari es
- Usahakan untuk selalu menutup tong sampah dengan rapat
- Menyapu lantai secara teratur untuk menghilangkan remah-remah makanan dan debu
- menggunakan jebakan, pembasmi serangga, atau tindakan lain untuk membunuh atau mengusir kecoa