Obat

Amlodipine + Benazepril: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Amlodipine + benazepril adalah obat untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi) [1, 2, 3].

Apa itu Amlodipine + Benazepril?

Amlodipine + benazepril merupakan kombinasi dari dua obat, yaitu bloker channel kalsium (amlodipine) dan inhibitor ACE (benazepril). Obat ini bekerja dengan merelaksasi pembuluh darah sehingga membantu menurunkan tekanan darah [2].

Berikut informasi mengenai amlodipine + benazepril [1]:

Indikasi Hipertensi
Kategori Obat resep
Konsumsi Dewasa
Kelas Inhibitor ACE/inhibitor renin langsung/antagonis kalsium
Bentuk Kapsul
Kontraindikasi Riwayat angioedema. Penggunaan bersamaan dengan aliskiren, terutama pada pasien dengan diabetes melitus. Gangguan ginjal berat (CrCl ≤30 ml/menit). Kehamilan dan laktasi.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amlodipine + benazepril:
→ Pasien dengan penyakit arteri koroner obstruktif berat
→ Pasien dengan stenosis aorta/mitral
→ Pasien dengan kardiomiopati hipertropik obstruktif
→ Pasien dengan kekurangan depletion garam dan volume cairan
→ Pasien dengan gagal ginjal kongestif dengan atau tanpa gangguan ginjal
→ Pasien dengan diabetes melitus
→ Pasien dengan penyakit vaskuler kolagen (seperti SLE atau systemic lupus erythematosus)
→ Pasien dengan gagal jantung berat dan infark miokardial
→ Pasien yang menjalani operasi bedah atau anestesi
→ Pasien dengan gangguan hati dan ginjal berat
→ Pasien berusia lanjut
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Kategori D: Terdapat bukti positif risiko terhadap janin berdasarkan data efek samping dari pengalaman pemasaran atau investigasi atau studi pada manusia, namun manfaat potensial dapat dipertimbangkan untuk penggunaan pada wanita hamil jika dinilai lebih besar dari risikonya.

Manfaat Amlodipine + Benazepril

Obat amlodipine + benazepril digunakan untuk mengatasi hipertensi [1, 2, 3].

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi umum di mana daya tekan darah terhadap dinding arteri cukup tinggi dalam jangka waktu lama. Kondisi tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung [4].

Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa jantung dan jumlah resistansi terhadap aliran darah dalam arteri. Semakin tinggi jumlah darah yang dipompa jantung dan semakin sempit pembuluh arteri, maka tekanan darah semakin tinggi [4].

Hipertensi umumnya tidak menimbulkan gejala. Setelah berkembang selama bertahun-tahun dan bertambah berat maka gejala mulai kentara.

Beberapa gejala dari hipertensi antara lain sakit kepala, napas pendek, mimisan, flushing, pusing, sakit dada, perubahan penglihatan dan darah di dalam urin.

Penyebab tekanan darah tinggi dapat meliputi berbagai faktor seperti:

  • Genetik
  • Perubahan fisik
  • Gaya hidup
  • Kondisi atau penyakit tertentu (seperti penyakit ginjal, tidur apnea, kelainan jantung kongenital, penggunaan obat-obatan ilegal, efek samping pengobatan) [5].

Dosis Amlodipine + Benazepril

Obat amlodipine + benazepril hanya digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:

Oral (Diminum)
⇔ Hipertensi
Setiap kapsul mengandung amlodipine (mg)/benazepril (mg): 2,5/10, 5/10, 5/20, 5/40, 10/20, atau 10/40:
→ Dosis awal 2,5 mg/10 mg satu kali per hari, dapat ditingkatkan bertahap tergantung respon klinis
→ Dosis maksimal: Amlodipine 10 mg dan benazepril 40 mg satu kali sehari
→ Dosis untuk pasien berusia lanjut: Diawali dengan 2,5 mg amlodipine satu kali sehari
→ Dosis untuk pasien dengan gangguan hati: Diawali dengan 2,5 mg amlodipine satu kali sehari

Efek Samping Amlodipine + Benazepril

Berikut beberapa efek samping amlodipine + benazepril yang memerlukan pertolongan medis segera [3]:

  • Kebingungan
  • Pusing atau pingsan
  • Detak jantung tidak beraturan atau cepat
  • Ketegangan
  • Mati rasa atau sensasi menggelitik di tangan, kaki, atau bibir
  • Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau betis
  • Kaki terasa lemah atau berat
  • Pendarahan gusi
  • Menggigil
  • Demam
  • Mual atau muntah
  • Mimisan
  • Kulit pucat
  • Perlukaan atau bercak putih pada bibir, lidah, atau bagian dalam mulut
  • Sakit perut atau perut kembung dengan demam, mual, atau muntah
  • Pembengkakan pada wajah, mulut, tangan, atau kaki
  • Kesulitan menelan atau bernapas (tiba-tiba) atau suara serak
  • Pendarahan atau memar bruising tidak biasa
  • Kelelahan atau kelemahan tidak biasa
  • Kulit atau mata berwarna kuning
  • Dada sakit
  • Mulas
  • Sakit atau sensasi terbakar di tenggorokan

Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus atau dalam jangka waktu lama [3]:

  • Batuk (kering dan terus menerus)
  • Sensasi hangat
  • Kemerahan pada wajah, leher, lengan, dan kadang pada dada bagian atas
  • Kantuk
  • Bersendawa
  • Kulit melepuh, pecah, iritasi, gatal, atau kemerahan
  • Sakit pada sekujur tubuh
  • Kulit kering, pecah-pecah atau bersisik
  • Penurunan ketertarikan seksual
  • Gangguan pencernaan
  • Sering buang air kecil
  • Tidak dapat melakukan atau mempertahankan ereksi
  • Peningkatan volume urin pucat dilute
  • Tidak bertenaga
  • Kehilangan kemampuan, keinginan, dan dorongan seksual
  • Otot atau tulang sakit
  • Gemetaran pada kaki, lengan, atau tangan
  • Sakit perut
  • Berkeringat tiba-tiba
  • Pembengkakan
  • Kelenjar pada leher mengalami pembengkakan
  • Kesulitan tidur
  • Perubahan suara

Info Efek Samping Amlodipine dan Benazepril untuk Tenaga Medis[3]

  • Umum
    • Efek samping paling umum meliputi: batuk, sakit kepala, pusing, dan edema
  • Sistem Saraf
    • Umum (1% hingga 10%): sakit kepala, pusing
    • Frekuensi tidak dilaporkan: gemetaran
    • Amlodipine:
      • Umum (1% hingga 10%): sakit kepala, pusing
    • Benazepril:
      • Umum (1% hingga 10%): sakit kepala, pusing
      • Laporan paska pemasaran: paraestesia, disgeusia
  • Sistem Pernapasan
    • Umum (1% hingga 10%): batuk
    • Amlodipine:
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): batuk
      • Laporan paska pemasaran: rinitis
    • Benazepril:
      • Umum (1% hingga 10%): batuk
  • Lain-lain
    • Umum (1% hingga 10%): edema
    • Frekuensi tidak dilaporkan: asthenia, kelesuan
    • Amlodipine:
      • Umum (1% hingga 10%): Edema
      • Laporan paska pemasaran: Malaise
    • Benazepril:
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%) edema
  • Genitouriner
    • Frekuensi tidak dilaporkan: impotensi, poliuria
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: kelainan mikturisi, nokturia, disfungsi ereksi
  • Sistem Pencernaan
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: hiperplasia gingival, gastritis
  • Otot dan Tulang
    • Frekuensi tidak dilaporkan: sakit punggung, sakit pada otot dan tulang, kram, kram otot
    • Amlodipine:
    • Benazepril:
      • Laporan paska pemasaran: arthralgia, arthritis, myalgia
  • Dermatologis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: ruam, nodul kulit jerawat, dermatitis
  • Psikiatrik
    • Frekuensi tidak dilaporkan: insomnia, ketegangan, kecemasa, penurunan libido
  • Kardiovaskuler
    • Frekuensi tidak dilaporkan: sensasi panas, hot flush
  • Okuler
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: gangguan visual, diplopia
    • Benazepril:
      • Laporan paska pemasaran: gangguan penglihatan
  • Metabolik
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: hiperglikemia, penurunan atau peningkatan berat badan
  • Imunologis
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: reaksi alergi
  • Ginjal
    • Benazepril:
      • Laporan paska pemasaran: peningkatan serum kreatinin, peningkatan BUN (blood urea nitrogen), gangguan ginjal
  • Hematologis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: neutropenia
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: leukositopenia
  • Hepatik
    • Amlodipine:
      • Laporan paska pemasaran: penyakit kuning, peningkatan enzim hepatik
    • Benazepril:
      • Laporan paska pemasaran: pancreatitis

Detail Amlodipine + Benazepril

Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis amlodipine + benazepril berikut informasinya [1]:

Penyimpanan → Simpan pada suhu 25°C.
→ Lindungi dari kelembapan.
Cara Kerja Deskripsi: Amlodipine, suatu bloker channel Ca dihidropiridine, menghambat influks transmembran dari ion-ion Ca ke dalam otot polos pembuluh darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer, sehingga menurunkan resistensi vaskuler dan tekanan darah. Selain itu, obat ini juga bekerja ada otot jantung. Benazepril, suatu prodrug dari benazeprilat, merupakan suatu inhibitor ACE yang mengakibatkan penurunan angiotensin II plasma, sehingga menurunkan aktivitas vasopressor dan sekresi aldosterone.
→ Onset: Amlodipine: 24-48 jam
→ Durasi: Amlodipine: 24-72 jam
Farmakokinetik:
→ Absorpsi: Amlodipine: diserap dengan baik. Bioavaibilitas: 64-90%. Waktu puncak plasma: 6-12 jam. Benazepril: diserap dengan cepat (37%). Waktu puncak plasma: 0,5-1 jam
→ Distribusi: Amlodipine: Volume distribusi: 21 liter/kg. Pengikatan protein plasma: sekitar 93%. Benazepril: Volume distribusi: 0,7 liter/kg. Pengikatan protein plasma: sekitar 97%.
→ Metabolisme: Amlodipine: Dimetabolisme secara meluas di dalam hati menjadi metabolit inaktif. Benazepril: Dimetabolisme secara cepat dan meluas di dalam hati melalui hidrolisis enzimatik menjadi metabolit aktif, benazeprilat, mengalai efek jalur pertama meluas.
→ Ekskresi: Amlodipine: Melalui urin (10% sebagai obat tidak diubah; 60% sebagai metabolit). Paruh waktu eliminasi: 30-50 jam. Benazepril: Melalui urin (<1% sebagai obat tidak diubah, 20% sebagai benazeprilat, 12% sebagai metabolit lain). Paruh waktu eliminasi: Sekitar 22 jam.
Interaksi dengan obat lain → Peningkatan risiko hiperkalemia dengan suplemen K dan diuretik pemisah K
→ Peningkatan paparan sistemik amlodipine dengan inhibitor CYP3A4
→ Dapat menyebabkan bertambah buruknya fungsi ginjal dan hilangnya pengaruh hipertensif dengan NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drug)
→ Dapat meningkatkan paparan sistemik simvastatin
→ Dapat meningkatkan kadar serum dan toksisitas lithium
→ Dapat menyebabkan reaksi nitritoid dengan Na aurothiomalate
→ Dapat meningkatkan risiko angioedema dengan inhibitor mTOR (mammalian target of rapamycin) (seperti sirolimus, everolimus, temsirolimus)
Berpotensi fatal: Dapat meningkatkan risiko hipotensi, hyperkalemia, dan perubahan fungsi ginjal dengan aliskiren

Pertanyaan Seputar Amlodipine + Benazepril

Apa saja yang harus dihindari ketika mengkonsumsi amlodipine + benazepril?

Hindari konsumsi alkohol dan suplemen yang mengandung garam substitusi atau kalium. Aktivitas berbahaya seperti mengemudikan kendaraan juga sebaiknya dihindari[3].

Bagaimana jika terlupa satu dosis?

Segera minum obat saat ingat, tapi jika sudah terlambat lebih dari 12 jam sebaiknya dosis yang terlupa dilewatkan. Hindari penggunaan dua dosis obat sekaligus[3].

Apakah obat ini aman untuk ibu hamil?

Obat amlodipine + benazepril berpotensi menimbulkan gangguan pada bayi. Penggunaan hanya berdasarkan pertimbangan medis dokter[1].

Apakah obat ini dapat digunakan pada pasien anak-anak?

Tidak. Amlodipine + benazepril hanya digunakan untuk pasien dewasa[1, 3].

Contoh Obat (Merek Dagang) Amlodipine + Benazepril

Berikut beberapa obat dengan kandungan amlodipine + benazepril[3]:

Brand Merek Dagang
Lotrel

1. Anonim. Amlodipine + Benazepril. MIMS; 2020.
2. Anonim. Amlodipine Besylate-Benazepril. WebMD; 2020.
3. Cerner Multum. Amlodipine and Benazepril. Drugs; 2019.
4. Anonim. High Blood Pressure (Hypertension). Mayo Clinic; 2020.
5. Kimberly Holland, reviewed by Judith Marcin, MD. High Blood Pressure (Hypertension). Healthline; 2020.

Share