Belimbing sayur atau yang sering dikenal dengan belimbing wuluh merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki rasa asam dan sering dikonsumsi serta digunakan sebagai pengobatan tradisional di Indonesia.
Saat ini, tanaman ini sudah menyebar hampir di seluruh negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, India, Myanmar serta beberapa negara lain seperti Australia, Argentina, dan lainnya[1].
Daftar isi
Belimbing sayur merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Oxalidaceae dan memiliki nama ilmiah yaitu Averrhoa bilimbi Linn[1].
Tanaman ini memiliki beberapa sebutan di negara lain seperti bilimbi, cucumber tree, tree sorrel, atau pickle tree dalam bahasa inggris, ta ling pling di Thailand, dan sebutan lainnya[1].
Belimbing sayur dapat tumbuh pada seluruh daerah tropis yang lembab. Tanaman ini merupakan sebuah pohon kecil dengan tinggi 5-12 meter[2].
Beberapa ciri – ciri fisik dari tanaman ini adalah sebagai berikut[2]:
Kandungan gizi dari 100 gram belimbing sayur segar dan mentah adalah sebagai berikut[2]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Energi | 21 | kal |
Kadar air | 94.1 | gram |
Protein | 0.7 | gram |
Lemak | 0.2 | gram |
Karbohidrat | 4.7 | gram |
Serat | 0.6 | gram |
Abu | 0.3 | gram |
Kalsium | 7 | miligram |
Fosfor | 11 | miligram |
Zat besi | 0.4 | miligram |
Sodium (Na) | 4 | miligram |
Kalium | 148 | miligram |
Vitamin C | 9 | miligram |
Vitamin A | 145 | IU |
Thiamin | 0.01 | miligram |
Ribovlafin | 0.03 | miligram |
Niasin | 0.3 | miligram |
Beberapa kandungan asam belimbing sayur adalah sebagai berikut[1,2]:
Nama | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Asam sitrat | 92.6 – 133.8 | meq asam/ 100 gram |
Asam oksalat | 5.5 – 8.9 | meq asam/ 100 gram |
Asam asetat | 1.6 -1.9 | meq asam/ 100 gram |
Asam laktat | 0.4 – 1.2 | meq asam/ 100 gram |
Asam format | 0.4 – 0.9 | meq asam/ 100 gram |
Asam palmitat | 20.4 | persen |
Asam adipat | 0.31 | mg/ kg |
Asam nonanoat | 0.25 | mg/ kg |
Kandungan asam dalam belimbing sayur menyebabkan tanaman ini memiliki rasa yang begitu asam, tetapi memiliki khasiat yang baik karena mengandung vitamin C dan A yang berguna sebagai antioksidan[1].
Selain kandungan gizi dan asam, belimbing sayur memiliki kandungan senyawa aktif yang bermanfaat bagi tubuh seperti[1]:
Daun dari belimbing sayur juga memiliki beberapa senyawa aktif sehingga memberikan manfaat yang baik bagi tubuh, seperti[1]:
Beberapa manfaat dari belimbing sayur adalah sebagai berikut :
Ekstrak etanol dari daun serta buah belimbing sayur dapat melawan bakteri dalam tubuh termasuk bakteri Bacillus cereus yang biasanya terdapat dalam makanan. Bakteri ini memberikan racun dalam tubuh dan menyebabkan diare serta muntah[1].
Daun dari belimbing sayur dapat mengatasi keracunan makanan dan gejalanya seperti diare dan muntah.
Daun dan buah belimbing sayur dapat melawan berbagai bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh seperti bacillus megaterium, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Citrobacter freundii, Proteus vulgaris, dan Mycobacterium tuberkulosis[1].
Beberapa infeksi yang dapat diatasi dengan mengkonsumsi daun dan buah belimbing adalah infeksi mata, meningitis, infeksi saluran kemih, infeksi usus, penyakit tifus, pneumonia, infeksi luka dalam, dan penyakit tuberkulosis.
Kandungan dari daun dan buah belimbing sayur dapat melawan berbagai bakteri yang menyebabkan gangguan pada kulit seperti Staphylococcus epidermis dan Pseudomonas aeruginosa[1].
Selain bakteri, beberapa jamur yang menyebabkan gangguan pada kulit juga dapat dilawan oleh kandungan daun belimbing sayur seperti Blastomyces dermatitidis, Candida albicans, Pityrosporum ovale, dan Trichophyton, spp[1].
Beberapa gangguan kulit yang dapat diatasi dengan menggunakan daun dan buah dari belimbing sayur adalah bisul, ruam kulit, dermatitis, kurap, kutu air, jerawat, ketombe, gatal-gatal atau kulit kepala kering dan penyakit kandidiasis.
Daun dari belimbing sayur memiliki senyawa aktif yang berperan untuk melawan jamur dalam tubuh seperti Cryptococcus neoformans. Jamur ini bila dibiarkan akan menyebabkan infeksi pada paru-paru, ginjal, serta kelenjar getah bening[1].
Kandungan asam dalam belimbing sayur dan kandungan senyawa aktif dalam daunnya, memberikan antioksidan yang tinggi dalam tubuh. Antioksidan ini berperan dalam melawan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh[1].
Selain itu, antioksidan juga berperan dalam mengurangi stres oksidatif yang ada di dalam tubuh. Sehingga, meningkatkan stamina tubuh dan mengurangi kerusakan sel dalam tubuh.
Antioksidan dalam daun belimbing sayur juga dapat melindungi tubuh dari sinar ultraviolet. Ini dapat mencegah terjadinya penuaan dini dan memperlambat proses penuaan kulit[1].
Kerusakan hati dapat dicegah bila mengkonsumsi daun dan buah dari belimbing sayur. Ini karena kandungan daun dan buah dari tanaman ini dapat mencegah masuknya racun yang merusak hati seperti karbon tetraklorida ke dalam hati[1].
Jadi, daun dan buah dari belimbing sayur memiliki kandungan yang baik untuk melindungi hati dari kerusakan.
Kandungan flavonoid, saponin, terpenoid, dan tannin dalam belimbing sayur memberikan aktivitas sitotoksik sedang terhadap sel kanker sehingga mencegah pertumbuhan dan merusak sel kanker[1,3].
Daun dari belimbing sayur yang mengandung alkaloid, flavonoid, dan fenol juga dapat merusak sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Salah satu jenis kanker yang dapat dilawan oleh buah dan daun ini adalah kanker payudara[1,3].
Daun dari belimbing sayur dapat mengobati luka pada mulut atau luka terbuka seperti luka gingiva. Daun ini dapat mengeringkan luka dan mengembalikan kerusakan kulit yang disebabkan oleh luka secara signifikan[1].
Ekstrak daun dari belimbing sayur dapat menurunkan kadar gula darah dan trigliserida pada pasien diabetes secara meningkat. Ekstrak ini juga membantu untuk meningkatkan produksi insulin dalam tubuh. Ini berarti daun dari belimbing sayur aman untuk dikonsumsi pasien diabetes[1].
Belimbing sayur dapat menurunkan kadar lemak, berat badan, dan kolesterol dalam tubuh. Aktivitas ini sangat baik untuk penderita obesitas atau seseorang yang memiliki kelebihan berat badan serta kolesterol dalam tubuh[1].
Kadar lemak dalam darah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung atau gangguan pada pembuluh darah.
Kemampuan belimbing sayur untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah, sangat baik untuk mencegah adanya gangguan pada pembuluh darah serta jantung seperti gagal jantung atau penyakit arteri koroner[1].
Daun dan buah belimbing sayur dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Aktivitas ini sangat baik untuk pasien yang memiliki penyakit hipertensi dan juga untuk mencegah terjadinya stroke[1].
Daun dan buah belimbing sayur memiliki aktivitas antikoagulan sehingga dapat menghambat pembekuan darah dan mengatasi beberapa penyakit yaitu hepatitis, nyeri saat menstruasi, pendarahan internal, radang sendi atau rematik, depresi, serta sindrom pasca stroke[1].
Belimbing sayur memiliki kandungan yang dapat membunuh cacing usus. Ini berperan baik untuk mengatasi penyakit cacingan[7].
Ekstrak metanol dari daun belimbing sayur dapat melawan parasit plasmodium faciparum yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Jadi, daun belimbing sayur dapat mengobati penyakit malaria[7].
Kandungan peroksida dan asam oksalat dalam belimbing sayur dapat mengembalikan gigi yang kuning menjadi putih. Belimbing sayur merupakan salah satu bahan yang baik untuk memutihkan gigi[7].
Belimbing sayur yang kaya akan antioksidan memberikan perlindungan pada usus besar serta mengurangi tingkat radang dan nyeri pada penyakit radang usus besar[7].
Belimbing sayur telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Thailand dan Malaysia untuk mengatasi demam, iritasi pada mata, serta meningkatkan keringat[2,4].
Daun dari belimbing sayur juga telah digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, Myanmar, dan India untuk mengatasi batuk, gondong, serta digunakan pasca melahirkan[4].
Beberapa efek samping dari belimbing sayur adalah sebagai berikut:
Belimbing sayur mengandung asam oksalat sehingga berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi secara berlebihan atau dikonsumsi sekitar 400 ml/ hari. Kadar asam oksalat yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan gagal ginjal ringan hingga akut[1].
Daun dan buah belimbing sayur yang dikonsumsi secara berlebihan akan berbahaya bagi seseorang yang memiliki kadar gula rendah. Ini dapat memberikan reaksi hipoglikemia atau kadar gula terlalu rendah dalam tubuh[1].
Seseorang yang memiliki kadar gula yang rendah tidak disarankan untuk mengkonsumsi setiap hari.
Belimbing sayur mengandung asam yang begitu tinggi sehingga bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, dapat meningkatkan asam lambung dan maag.
Untuk seseorang yang memiliki riwayat maag, tidak disarankan untuk mengkonsumsi belimbing sayur dengan perut kosong dan secara berlebihan[5].
Beberapa cara penggunaan belimbing sayur adalah sebagai berikut:
Belimbing sayur dapat dikonsumsi secara langsung atau tanpa perlu pengolahan. Belimbing sayur dicuci terlebih dahulu dengan air hangat, lalu diiris tipis. Ini dapat dikonsumsi dengan tambahan garam atau lada[2].
Ini berguna untuk meningkatkan keringat dan sebagai sumber antioksidan yang baik bagi tubuh.
Belimbing sayur dapat dijadikan bahan tambahan untuk berbagai masakan sayuran seperti salad. Selain itu, dapat dijadikan pemberi rasa asam bagi masakan dan dijadikan selai[2].
Belimbing sayur dengan ukuran sedang sebanyak 3 buah dicuci, dipotong kecil, dan direbus dengan tiga gelas air hingga menjadi satu gelas air. Ini disaring untuk mendapatkan airnya saja[5].
Selain itu, dapat juga dibuat dengan cara belimbing sayur sebanyak 6 buah dihancurkan terlebih dahulu. Ini direbus dengan satu gelas air hingga menjadi setengah gelas air dan disaring untuk mendapatkan airnya saja[5].
Air ini diminum satu hingga dua kali dalam sehari dan sesudah makan untuk mengatasi demam, diabetes, hipertensi, obesitas, infeksi bakteri, melindungi jantung, antikoagulan, dan beberapa penyakit lainnya.
Belimbing sayur dicuci bersih dan diparut dan digunakan untuk mengatasi jerawat. Ini juga dapat diperas dan diambil airnya untuk untuk mengatasi hipertensi dan infeksi mata[5,6].
Daun belimbing sayur dicuci bersih dan direbus dengan air hingga mendidih dan disaring untuk mengambil airnya. Air ini diminum untuk mengatasi batuk, hipertensi, malaria, dan pasca melahirkan[6].
Daun yang dicampur dengan buah belimbing sayur dan direbus dengan air, lalu disaring dan diambil airnya juga berguna untuk mengatasi batuk[5].
Daun belimbing sayur dicuci bersih dan ditumbuk hingga halus. Lalu, ini ditambahkan sedikit air dan dioleskan pada jerawat, gondong, luka, serta nyeri sendi[2,6].
Cara penyimpanan untuk belimbing sayur yang benar adalah [6]:
Belimbing sayur merupakan tanaman yang memberikan banyak manfaat bagi tubuh, tetapi memiliki beberapa efek samping khususnya bagi penderita asam lambung dan kadar gula yang rendah bila dikonsumsi berlebihan.
1) Alhassan Muhammad Alhassan & Qamar Uddin Ahmed. Averrhoa bilimbi Linn.: A review of its ethnomedicinal uses, phytochemistry, and pharmacology. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences. 2017.
2) Suranant Subhadrabandhu. Under-Utilized Tropical Fruits of Thailand. Bangkok (THA) : Food And Agriculture Organization Of The United Nation. 2001.
3) Maya S. Nair, Kamala Soren, Virendra Singh & Bibari Boro. Anticancer Activity of Fruit and Leaf Extracts of Averrhoa Bilimbi on MCF-7 Human Breast Cancer Cell Lines: A Preliminary Study. India : Austin Journal of Pharmacology and Therapeutics. 2016.
4) Surya B. Kurup & S. Mini. Averrhoa bilimbi fruits attenuate hyperglycemia-mediated oxidative stress in streptozotocin-induced diabetic rats. India : Journal of Food and Drug Analysis. 2016.
5) Rahel Aulia Saraswati & Endang Setyaningsih, M.Si. Potensi Tanaman Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Beberapa Penyakit pada Sistem Cardiovaskular. Indonesia : Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II. 2016.
6) Anonim. Malaysia Herbal Monograph : Belimbing Buluh Fruit. Malaysia : Global Information Hub on Integrated Medicine. Diaskses 2020.
7) Jasmine Shalet D Souza, Karunakar Hegde & AR Shabaraya. A Review On Pharmacological Uses And Mechanism Of Action Of Averrhoa Bilimbi Linn. India : International Journal of Pharma And Chemical Research. 2019.