Bisul di Selangkangan Saat Hamil; Penyebab dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Bisul yang timbul di selangkangan atau kemaluan adalah benjolan berisi nanah yang tumbuh di bawah kulit dan biasanya disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi kantung-kantung yang berisi akar rambut dan kelenjar minyak (folikel rambut).

Bisul akan semakin terasa sakit ketika membesar. Pada akhirnya, bisul akan pecah dan mengering. Bisul di area selangkangan bisa tumbuh di labia (bibir vagina), area pubis (tempat tumbuhnya rambut kemaluan) atau di lipatan kulit selangkangan.

Penyebab Bisul Saat Hamil

Bisul adalah hal yang umum terjadi dan beberapa wanita mungkin juga mengalaminya saat sedang hamil. Tetapi, perlu dicatat, kehamilan bukanlah penyebab dari tumbuhnya bisul. Meskipun, beberapa gejala-gejala yang timbul bersama kehamilan bisa menjadi faktornya, seperti pertambahan berat badan dan lebih banyaknya keringat yang keluar.

Bisul disebabkan oleh infeksi staphylococcus, suatu jenis bakteri yang terdapat di kulit dan bagian dalam hidung. Bakteri ini hanya akan menimbulkan masalah bila ia masuk ke dalam tubuh. Saat bakteri masuk ke bagian kulit yang luka atau lecet, benjolan yang berisi cairan atau nanah akan terbentuk. Ini adalah cara tubuh untuk mengalahkan infeksi yang terjadi. [2, 4]

Beberapa penyebab bisul termasuk yang tidak terkecuali bisa dialami ibu hamil termasuk: [2, 3, 4]

  • Kelebihan berat badan atau obesitas bisa menyebabkan bisul tumbuh di lipatan kulit.
  • Kebersihan yang kurang terjaga. Cuci dan keringkan area selangkangan menggunakan sabun dan air setiap hari dan terutama setelah berkeringat.
  • Diabetes atau gangguan kesehatan lainnya yang melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga infeksi sulit dikalahkan.
  • Memakai pakaian yang terlalu ketat atau tidak mengganti celana yang kotor atau telah terkena keringat.

Mengobati Bisul Saat Hamil

Karena bisul bisa sangat mengganggu akibat rasa nyeri yang ditimbulkannya, tidak sedikit orang yang tidak sabar ingin segera memecahkannya.

Tapi, saat hamil, pilihan pengobatan untuk semua gangguan kesehatan akan sedikit berbeda. Tidak terkecuali bisul. Sebelum mencoba berbagai jenis obat, ibu hamil harus memastikannya aman untuk digunakan saat sedang mengandung.

Lalu bagaimana cara mengobati bisul dengan aman saat sedang hamil? Secara umum, sebenarnya tidak berbeda dengan pengobatan untuk orang yang tidak hamil.

Pengobatan di rumah yang bisa dilakukan termasuk:

  • Rendam handuk kecil di air hangat, kemudian gunakan untuk mengompres bisul selama 10 menit. Ulangi kompres hangat ini empat kali sehari. Cara ini bisa meredakan rasa nyeri selain juga mempercepat penyembuhan.
  • Jika bisul mengeluarkan nanah, bersihkan dengan sabun antibakteri.
  • Tutup bisul menggunakan perban bersih hingga sembuh.
  • Jika bisul menyebabkan rasa tidak nyaman, paracetamol bisa diminum untuk meredakan nyeri. [4]

Jika cara-cara pengobatan di rumah tidka berhasil, maka mungkin dibutuhkan perawatan medis untuk bisul yang tumbuh saat hamil ini. salah satu cara yang biasanya dilakukan oleh dokter adalah menyayat dan mengeringkan nanah di dalamnya. [1, 4]

Kadang-kadang antibiotik juga dibutuhkan untuk mengobati bisul. Tetapi, pada kasus ibu hamil, dokter harus memastikan dulu keamanannya, dan akan memilihkan yang aman untuk kandungan.

Hal yang Harus Dihindari Saat Mengobati Bisul

Jika ibu hamil mengalami bisul, pastikan untuk menghindari hal-hal berikut: [2, 4]

  • Memencet, menusuk, atau mengorek-ngorek bisul. Hal ini bisa menyebabkan bisul semakin terasa sakit bahkan menyebarkan infeksi yang terjadi.
  • Tidak mencuci tangan setelah mengobati bisul. Bakteri bisa menempel di tangan dan menyebar ke tempat lain jika kebersihan tidak dijaga.
  • Tidak menjaga kebersihan area sekitar bisul, terutama bila bisul mulai pecah.
  • Berbagi barang-barang pribadi seperti handuk.

Mencegah Timbulnya Bisul Saat Hamil

Bisul yang tumbuh di sekitar selangkangan dan kemaluan tidak selalu bisa dicegah, terutama pada orang dengan kekebalan tubuh yang rendah. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami bisul saat hamil:

  • Cuci dan bersihkan area selangkangan menggunakan sabun antibakteri untuk mencegah menumpuknya bakteri yang bisa menyebabkan infeksi.
  • Jangan malas mandi setiap hari untuk menjaga kebersihan tubuh.
  • Cuci tangan dengan teratur, terutama sebelum dan sesudah menyentuh bagian selangkangan dan kemaluan.
  • Cuci seprai dan selimut setidaknya sekali seminggu dan jemur di bawah sinar matahari atau cuci menggunakan air panas.
  • Cuci handuk minimal seminggu sekali menggunakan air panas.
  • Ganti celana dalam dengan teratur, terutama setelah berkeringat.
  • Hindari menggunakan celana yang ketat.

Kapan Harus Periksa ke Dokter

Bisul umumnya akan sembuh dengan sendirinya dan tidak perlu diperiksakan ke dokter. Tetapi, bila menimbulkan rasa khawatir atau terasa sangat sakit, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Selain itu, bisul perlu segera diperiksakan bila disertai gejala-gejala berikut: [2, 3, 4]

  • Bisul semakin besar dan terasa sangat sakit
  • Bisul tidak membaik dalam waktu dua minggu
  • Ada lebih dari satu bisul di selangkangan
  • Bisul tidak membaik setelah diobati beberapa hari di rumah
  • Bisul tumbuh berulang di area sekitar vagina
  • Muncul demam atau pembengkakan pada kelenjar getah bening

Bisul pada ibu hamil tidak membahayakan kandungan atau janin dalam rahim. Tetapi, minum anibiotik tanpa resep dokter untuk mengobati bisul ini yang bisa menimbulkan risiko pada bayi. Untuk itu, pastikan untuk berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan obat apapun.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment