16 Cara Menghilangkan Sakit Hati Paling Efektif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Mitos foklorik terkait patah atau sakit hati diketahui telah terbukti secara ilmiah, di mana “Hati seseorang mungkin bisa patah, namun dengan perhatian yang tepat, patah atau sakit hati dapat disembuhkan” [1].

Dengan kata lain, seseorang yang sakit hati utamanya harus mampu menjaga dirinya sendiri. Bahkan untuk hal yang sederhana, seperti mengingat untuk makan dan minum yang cukup setiap hari [2].

Selain itu, berikut ini merupakan beberapa cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menghilangkan sakit hati menurut psikolog [3]:

1. Biarkan Diri Merasakan Perasaan Yang Ada

Menurut seorang psikoterapis New York bernama Rebecca Hendrix yang, pasca seseorang mengakhiri hubungan asmara, umumnya seseorang akan mengalami diri yang dibanjiri oleh emosi, sakit hati.

Oleh karena itu, hal ini kemudian menjadi trauma yang mengejutkan sistem hingga menyebabkan guncangan emosional. Pada masa ini, hal terbaik untuk dilakukan yaitu dengan menerima atau membiarkan diri merasakan perasaan yang ada.

Seseorang yang sedang dalam fase ini, harus ingat bahwa perasaan ada karena suatu alasan, dan perasaan akan membantu melewati pengalaman yang sulit hanya jika dilepaskan.

Hubungan asmara yang berakhir sebaiknya dianggap sebagaimana kehilangan lainnya, menyakitkan. Menangislah jika memang menangis dapat sedikit melegakan. Dan selalu ingat bahwa, secara umum seseorang yang kehilangan akan mengalami lima tahap kesedihan, termasuk [3]:

  • Penyangkalan
  • Kemarahan
  • Tawar-menawar
  • Depresi
  • Penerimaan

2. Jangan Membiarkan Diri Terlalu Larut Dalam Perasaan  

Mengekspresikan perasaan memang penting, namun jika terlalu larut dalam perasaan maka efek negatif mungkin akan ditimbulkan.

Oleh karena itu, ekspresikan perasaan dengan memberikan batasan. Contohnya, menangis, menjerit, berteriak, menulis jurnal atau apapun itu dengan batasan waktu tertentu yang harus ditaati, seperti satu jam dan tidak lebih.

3. Putuskan Komunikasi Dengan Mantan

Sakit hati setelah mengakhiri hubungan asmara memang suatu hal yang menyakitkan karena seseorang kehilangan hormon perasaan senang dari pasangannya.

Umumnya, setelah berpisah, seseorang akan mulai menginginkan hormon perasaan senang tersebut kembali. Oleh karena itu, keinginan untuk bertemu atau sekadar berkomunikasi dengan mantan pasangan akan muncul.

Jika komunikasi terjadi lagi, maka seseorang mungkin akan terjebak dalam perasaan tersebut selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Oleh karena itu, memutuskan komunikasi dengan mantan pasangan merupakan hal yang tepat agar tidak ada lagi keterikatan.

Namun, jika seseorang tetap memaksakan untuk berkomunikasi dengan batasan tertentu, maka pastikan hal tersebut tidak menjadi kebiasaan. Mengingat, tujuannya sekarang adalah untuk memutuskan ikatan bukan melanjutkan ikatan dengan mantan pasangan.

4. Dapatkan Dukungan Dari Orang Terdekat

Seseorang yang sakit hati sebaiknya tidak memendamnya seorang diri, melainkan berbagi dengan beberapa orang terdekat mungkin akan membantu.

Ceritakan apa saja yang terjadi pada orang-orang yang dipercaya seperti keluarga, sahabat atau psikolog. Dengan bercerita orang-orang tersebut mungkin dapat membantu dan mendukung seseorang yang sakit hati.

Mengingat, orang-orang terdekat umumnya memiliki keinginan untuk membantu namun seringkali karena sakit hati dipendam sendiri maka orang terdekat tidak tahu cara menolongnya.

Caranya, mungkin dengan menjadi pendengar, teman liburan, atau sekadar berbagi simpati dan pengalaman serta nasihat agar lebih tenang dan tidak merasa sendirian.

Kehadiran dan dukungan orang-orang terdekat umumnya akan sangat bermanfaat bagi seseorang yang sedang dalam masa kesulitan.

5. Olahraga Dengan Teratur

Olahraga dengan teratur dapat menghasilkan hormon endorphin yang membantu gejala penarikan diri pasca mengakhiri hubungan. Hal ini diketahui juga dapat membantu seseorang yang sakit hati dalam membangun kepercayaan diri kembali.

6. Ingat Hal Menyebalkan Mantan Pasangan

Hal-hal yang negatif atau menyebalkan terkait pribadi mantan pasangan mungkin dapat membantu seseorang yang sedang sakit hati.

Mengingat segala hal negatif tentang pasangan dapat menjadi latihan mental untuk mengimbangi pemikiran obsesif mengidolakan mantan pasangan.

Selain itu, mengidealkan orang lain yang memiliki sifat jauh lebih baik dari mantan pasangan mungkin akan dapat membantu seseorang tidak terpaku pada mantan pasangannya.

7. Menjaga Diri Sendiri Dengan Baik

Ketika seseorang sakit hati umumnya dapat memicu banyak hal negatif terjadi pada diri seperti [3]:

  • Hidup tidak sehat
  • Makan yang berlebihan atau kurang
  • Penyalahgunaan zat terlarang
  • Depresi

Oleh karena itu, hal utama yang harus diperhatikan oleh seseorang yang sakit hati yaitu menjaga diri sendiri dengan baik. Berikan hal yang dibutuhkan, seperti makanan kesukaan, jalankan kegiatan yang menyenangkan, tidur yang cukup atau sekadar menelpon teman.

8. Tetap Sabar Walau Proses Penyembuhan Membutuhkan Waktu Lama

Waktu penyembuhan atau mungkin banyak juga yang disebut sebagai Move On, mungkin tidak akan sama dengan waktu lamanya hubungan asmara terjalin.

Seringkali lamanya hubungan asmara tidak menentukan seberapa lama proses penyembuhan yang dibutuhkan ketikan hubungan berakhir.

Bahkan jika hubungan asmara hanya terjalin dalam kurun waktu yang sebentar, perpisahannya akan menimbulkan sakit hati yang lebih menyakitkan dan membutuhkan waktu penyembuhan lebih lama daripada yang hubungan asmaranya lebih lama.

Untuk itu, tetap sabar dalam menjalani proses penyembuhan dan jangan pernah berpikir bahwa semuanya sia-sia. Percayalah, tidak ada yang sia-sia, namun memang butuh waktu saja.

9. Tidak Menyalahkan Diri Sendiri

Perpisahan yang menyebabkan sakit hati mungkin akan menimbulkan seseorang memiliki pemikiran negatif atas dirinya sendiri.

Berhenti berpikir bahwa diri sendiri tidak cukup baik atau perpisahan terjadi karena salah diri sendiri mungkin akan membantu proses penyembuhan sakit hati.

10. Menghindari Mengingat Atau Stalking Mantan

Diam-diam memeriksa akun sosial media mantan atau juga biasa disebut stalking umumnya adalah yang sangat mungkin dilakukan oleh orang yang baru saja mengakhiri hubungan.

Selain itu, melihat obrolan di media sosial atau sekadar barang-barang yang berhubungan dengan mantan mungkin juga akan dilakukan setelah putus hubungan.

Menghindari dan menghilangkan kebiasaan-kebiasaan tersebut mungkin akan membantu proses pemulihan. Namun, jika benar-benar tidak bisa menghilangkan kebiasaan buruk tersebut sangat disarankan untuk menghubungi terapis atau ahli untuk mendapat dukungan.

11. Buat Rutinitas Baru

Setelah hubungan berakhir, umumnya seseorang akan merasa hidupnya jauh lebih kosong daripada sebelumnya. Mengingat, banyak kebiasaan yang dilakukan bersama mantan sebelumnya akan menghilang.

Dan sudah manusiawi, jika seseorang akan merasa kehilangan momen itu. Tetapi, jangan sampai membiarkan diri menjadi merasa kesepian dan larut dalam kehilangan.

Tetaplah berusaha menyenangkan diri dengan orang-orang terdekat atau teman-teman. Buat rutinitas baru hingga rutinitas lama yang telah hilang tersebut tergantikan.

Ijinkan dan libatkan orang-orang terdekat untuk menghibur diri hingga sakit hati itu menjadi hanya tinggal kenangan.

12. Menekuni Hobi Lama Atau Temukan Hobi Baru Yang Menyenangkan

Seseorang mungkin memiliki hobi yang menjadi sedikit tertahan karena harus lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangannya.

Ketika hubungan tersebut berakhir, dan seseorang menjadi lajang, hal ini cukup menjadi alasan untuk kembali menekuni hobi lama yang sempat tertahan tersebut.

Menekuni hobi lama, seperti mendaki gunung akan memberikan diri kesenangan yang akan membantu proses penyembuhan sakit hati karena hubungan berakhir.

Selain itu, seseorang juga dapat menemukan hobi baru, seperti bergabung dengan gym baru, mendaftar kelas kerajinan tangan, atau sekedar menjadi penjelajah alam yang sarat pengalaman baru untuk dilakukan.

13. Munculkan Narasi Yang Sehat Terkait Alasan Berakhirnya Hubungan

Berakhirnya sebuah hubungan kadang tidak benar-benar jelas alasannya. Bisa saja pasangan memang hanya ingin mengakhirinya saja.

Atau, mungkin juga pasangan menjelaskan alasan yang tidak dapat diterima. Jika ini terjadi, membuat narasi yang sehat terkait alasan berakhirnya hubungan sebaiknya dilakukan.

Dengan narasi yang sehat, seseorang mungkin akan dapat membangun kepercayaan bahwa, perpisahan adalah jalan yang terbaik yang memang harus dilakukan.

Adapun, jika kesulitan memulainya, narasi yang sehat juga dapat diperoleh dengan bantuan dari terapis atau ahli.

14. Jika Memutuskan Untuk Menjalin Hubungan Kembali, Lakukan Dengan Hati-Hati

Seseorang yang sakit hati setelah hubungan asmaranya berakhir mungkin akan secara spontan memiliki keinginan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Namun, menjalin hubungan baru tidak lama setelah hubungan sebelumnya berakhir tidak disarankan untuk dilakukan. Karena kemungkinan hal ini terjadi akibat kemauan diri untuk menghindari perasaan.

Di sisi lain, menjalin hubungan baru setelah sakit hati mungkin dapat memberikan dorongan kepercayaan diri yang sehat.

Tetaplah hati-hati dalam menjalin hubungan baru, dan pastikan untuk jujur kepada pasangan baru terkait kondisi perasaan diri jika memang belum sepenuhnya bisa melupakan mantan.

Perlu juga diingat bahwa, setiap orang berhak untuk bahagia dan menjadi prioritas sepenuhnya. Dan menyakiti orang lain, tidak akan pernah membuat hati menjadi lega atau bahkan bahagia.

15. Percayalah Bahwa Rasa Sakit Itu Tidak Akan Bertahan Selamanya

Rasa sakit hati setelah hubungan asmara berakhir, seberapapun besarnya, yakinlah akan berakhir pada waktunya. Rasa sakit itu, tidak akan bertahan lama, walau mungkin butuh waktu yang lama.

Selain itu, seseorang yang sakit hati harus menanamkan pada dirinya sendiri bahwa, suatu saat nanti akan ada waktu di mana seseorang yang tepat datang dan menetap, membersamai hingga akhir usia.

Yakinlah, bahwa seiring berjalannya waktu, seberapapun sakit hati yang dirasakan akan sembuh juga pada waktunya.

16. Renungkan Hal-Hal Positif

Dalam suatu hubungan, walaupun sudah berakhir, tidak semua hal buruk namun pasti ada hal positif yang pernah terjadi.

Jika, kondisi diri memungkinkan, rasa sakit yang dirasakan mulai mereda, maka coba merenungkan hal-hal positif yang pernah didapat dari hubungan sebelumnya mungkin akan membantu.

Atau, setidaknya dapat menjadi bekal untuk menjalin hubungan dengan orang yang baru. Dan mungkin juga dapat menjadi pengingat, bahwa diri sendiri hebat karena pernah menjalin hubungan yang positif sebelumnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment