Entropion : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Entropion?

Entropion merupakan sebuah kondisi di mana bulu mata yang seharusnya tumbuh ke arah luar justru tumbuh ke arah dalam (ke bola mata) [1,2,3,4,5,9].

Hal ini disebabkan kelopak mata yang terlipat menjadikan bulu mata ikut tumbuh ke dalam di mana kelopak mata bagian bawah adalah yang rentan mengalaminya [1,2,3,4].

Tanda utama dari kondisi ini adalah mata yang terasa gatal dan nyeri karena iritasi yang jika dibiarkan tanpa penanganan maka bola mata akan tertusuk oleh bulu mata [1,3,4].

Bukan tidak mungkin kebutaan dapat terjadi sebagai akibatnya karena kornea rusak saat bola mata tertusuk bulu mata [1,2,4].

Tinjauan
Entropion adalah pertumbuhan abnormal bulu mata yang mengarah ke dalam atau ke bola mata karena kelopak mata yang tertekuk atau terlipat ke dalam.

Fakta Tentang Entropion

Entropion adalah sebuah kondisi yang termasuk dalam golongan malposisi kelopak mata yang paling umum [1].

Entropion adalah kondisi yang jauh lebih rentan terjadi pada wanita daripada pria karena piring tarsal pada wanita lebih kecil [1].

Kasus entropion yang terjadi pada kelopak mata bagian bawah justru jauh lebih sering dijumpai daripada kasus entropion yang dialami pada kelopak mata atas [1].

Meski entropion bukan kondisi baru, data prevalensi entropion, terutama di Indonesia belum tersedia secara spesifik.

Penyebab Entropion

Entropion dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, yaitu antara lain :

  • Infeksi Mata

Trakoma adalah sebuah kondisi infeksi mata yang umum terjadi, namun mampu memicu entropion [1,2,3,4].

Infeksi ini juga akan menyebabkan bagian dalam kelopak mata mengalami jaringan parut dan bahkan bisa berakibat pada kebutaan.

  • Kelemahan Otot

Kelemahan otot bawah mata pasti akan terjadi pada setiap orang seiring bertambahnya usia [1,3,4,5].

Karena hal ini, tendon pun merenggang dan biasanya mampu meningkatkan risiko terjadinya entropion.

  • Bekas Luka atau Operasi

Faktor lainnya yang juga mampu menyebabkan entropion adalah adanya bekas luka atau iperasi sehingga lekuk kelopak mata tidak normal [1,3,4].

Baik itu bekas luka bakar, cedera, atau efek operasi, seluruh kondisi ini mampu memicu entropion [3,4].

  • Gangguan Perkembangan

Entropion dapat dialami oleh bayi baru lahir sebagai sebuah kondisi bawaan atau kongenital [1,3].

Jika kasus seperti ini dijumpai, kemungkinan penyebabnya adalah kulit kelopak mata yang menekuk atau terlipat secara berlebihan sehingga bulu mata tumbuh ke dalam.

  • Peradangan Mata

Peradangan atau kekeringan pada mata dapat menjadi alasan mengapa mata mengalami iritasi [1,3].

Namun hal ini pula yang juga kerap membuat orang-orang mengucek dan menggosok kelopak mata agar gejala iritasi berkurang.

Ada hal yang tak disadari dari kebiasaan ini, yaitu terjadinya kejang pada otot kelopak mata lalu menyebabkan kelopak mata lebih tertekuk ke dalam [1].

Akibatnya, entropion pun terjadi karena bulu mata tumbuh otomatis ke arah dalam dan bisa mengarah pada kornea.

Faktor Risiko Entropion

Terdapat sejumlah faktor yang mampu meningkatkan risiko entropion, yaitu antara lain adalah :

  • Faktor Riwayat Luka

Riwayat luka karena cedera atau bahkan luka bakar pada wajah yang kemudian berakibat pada jaringan parut mampu memicu entropion [1,3,4].

Risiko semacam ini semakin meningkat ketika bekas luka atau jaringan parut ada di area mata, khususnya kelopak mata.

  • Infeksi

Riwayat infeksi mata atau trakoma pun mampu meningkatkan risiko entropion [1,2,3,4].

Jadi jika memiliki bekas luka infeksi di bagian dalam kelopak mata, pastikan untuk menanganinya dengan benar agar tidak memicu entropion.

  • Faktor Usia

Semakin usia bertambah tua, risiko mengalami entropion pun semakin tinggi karena berhubungan dengan semakin lemahnya otot kelopak mata [1,2,3,4].

Tinjauan
Faktor pertambahan usia, infeksi mata, kelemahan otot, bekas luka di area mata, riwayat operasi mata, peradangan mata maupun gangguan perkembangan mata bawaan mampu menyebabkan terjadinya entropion.

Gejala Entropion

Entropion adalah sebuah kondisi yang mampu menimbulkan sejumlah gejala seperti di bawah ini [1,3,4,6] :

  • Mata berair
  • Mata belekan
  • Mata serasa ada yang mengganjal
  • Kemerahan pada mata
  • Mengerasnya kulit kelopak mata apabila disentuh

Gejala-gejala tersebut umumnya dapat timbul karena bulu mata yang tumbuh ke dalam akan menggores bola mata.

Namun pada tahap kondisi awal, biasanya gejala-gejala yang disebutkan belum terjadi.

Gejala baru akan dirasakan secara terus-menerus ketika kelopak mata terlipat ke arah dalam dan bersifat permanen.

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Karena bulu mata yang tumbuh ke dalam bisa melukai bola mata hingga kornea, risiko kebutaan pun semakin tinggi.

Oleh sebab itu, bila mata terasa tak nyaman dan diyakini adanya iritasi, segera ke dokter.

Terutama bila beberapa keluhan ini mulai sering dialami atau gejala berkepanjangan [1,4,6] :

  • Sensitivitas mata terhadap cahaya meningkat.
  • Penglihatan terganggu atau menjadi tak begitu jelas.
  • Mata terus-menerus merah.
  • Terasa sakit pada mata yang tak kunjung membaik.
Tinjauan
Jika bola mata terus-menerus tertusuk oleh bulu mata, beberapa gejala dapat terjadi, diantaranya; mata berair, mata belekan, mata mengganjal, mata merah, dan kulit kelopak mata berubah lebih keras.

Pemeriksaan Entropion

Kasus gejala entropion biasnya dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan mata rutin dan pemeriksaan riwayat kesehatan.

  • Pemeriksaan Mata

Pada pemeriksaan fisik atau mata ini, dokter umumnya akan menarik kelopak mata pasien atau meminta pasien mengedipkan mata [1,2,3,4].

Untuk memeriksa kondisi mata, dokter juga dapat meminta pasien menutup mata dengan paksa agar mengetahui posisi kelopak mata, kondisi tonus otot serta kekuatan otot kelopak mata.

  • Pemeriksaan Riwayat Kesehatan

Jika jaringan parut menjadi penyebab utama entropion, baik itu karena cedera atau bahkan efek operasi, dokter perlu mengetahuinya [1,2,3,4].

Dokter biasanya akan menanyakan riwayat medis dan operasi kepada pasien dengan gejala entropion.

Bila terdapat tanda-tanda jaringan parut, dokter akan memeriksa sekeliling jaringan tersebut [1].

Pengambilan sampel jaringan kelopak mata atau langkah biopsi ini sangat jarang digunakan oleh dokter [7].

Jika tes penunjang semacam biopsi direkomendasikan oleh dokter, maka dokter memerlukan faktor penguat sebagai penegak hasil diagnosa.

Sampel jaringan kelopak mata yang berhasil diambil kemudian akan dokter analisa di bawah mikroskop lebih jauh.

  • Tes Laboratorium Lainnya

Selain biopsi, tes laboratorium lain kemungkinan dokter anjurkan kepada pasien untuk benar-benar dapat mengonfirmasi entropion [1].

Agar proses identifikasi penyebab entropion berjalan lebih baik dengan hasil yang lebih jelas, tes laboratorium dibutuhkan, seperti untuk mengetahui adanya kondisi infeksi maupun penyakit autoimun [1].

  • Exophthalmometry

Metode diagnosa lainnya yang dokter perlu terapkan terutama ketika entropion involusional ditemukan adalah exophthalmometry [1].

Metode pemeriksaan ini bertujuan utama memeriksa apakah entropion yang dialami pasien berkaitan dengan kondisi enophthalmos [1].

Tinjauan
Metode diagnosa yang umumnya digunakan oleh dokter dalam memeriksa pasien dengan gejala entropion meliputi pemeriksaan mata, pemeriksaan riwayat kesehatan, serta biopsi dan exophthalmometry (bila diperlukan)

Pengobatan Entropion

Penanganan entropion terbagi menjadi dua metode, yaitu tanpa operasi dan dengan operasi yang ditentukan oleh kondisi pasien secara menyeluruh serta penyebab entropion itu sendiri.

Pengobatan Tanpa Operasi

Tujuan pengobatan entropion tanpa operasi biasanya adalah untuk meredakan gejala.

Tak hanya itu, penanganan tanpa operasi diyakini efektif dalam melindungi mata dari kerusakan.

Berikut ini adalah sejumlah prosedur perawatan entropion tanpa harus menjalani operasi :

  • Menjahit Kelopak Mata

Prosedur tanpa operasi yang bisa ditempuh oleh pasien adalah dengan menjahit kelopak mata yang menekuk ke dalam keluar [1,3].

Tindakan medis ini dapat pasien tempuh langsung dengan anestesia lokal untuk membuat kelopak mata yang hendak dijahit mati rasa.

Jahitan ini diharapkan membuat kelopak mata keluar setelah pasien menjalani prosedur ini selama beberapa bulan.

Jika pasien tidak takut dengan jarum, maka sebenarnya prosedur menjahit kelopak mata ini justru merupakan solusi penanganan jangka panjang yang lebih baik [1,3].

  • Lensa Kontak Lunak

Dokter spesialis mata umumnya merekomendasikan penggunaan lensa kontak lunak (soft contact lens) untuk pasien kenakan [1].

Lensa kontak ini adalah semacam perlindungan untuk kornea mata agar gejala-gejala entropion dapat mereda.

Lensa kontak ini tentunya jauh lebih baik bila didapat oleh pasien melalui resep dokter meskipun tanpa resep refraktif tetap bisa digunakan [1].

  • Skin Tape

Skin tape transparan khusus adalah metode penanganan entropion cukup dengan menempelkannya ke kelopak mata yang bermasalah [4,8].

Agar kelopak mata tidak menekuk dan bulu mata tidak tumbuh ke dalam, kulit perlu ditahan menggunakan skin tape tersebut.

  • Botox

Dokter kemungkinan perlu memberikan injeksi botox (onabotulinumtoxinA) ke kelopak mata pasien bagian bawah [1,4].

Tujuan pemberian botox adalah untuk membuat kelopak mata yang tertekuk ke dalam dapat mengarah keluar.

Injeksi tidak diberikan sekali, tapi beberapa kali yang biasanya memberikan efek hingga sekitar 6 bulan.

Pengobatan dengan Operasi

Apabila memang metode penanganan tanpa operasi tidak membuahkan hasil dan gejala tak juga membaik, langkah operasi perlu dipertimbangkan oleh pasien.

Jenis operasi yang perlu pasien tempuh tergantung dari penyebab entropion serta kondisi jaringan di sekitar kelopak mata pasien.

  • Pengangkatan bagian kecil dari kelopak mata bawah pasien akan dilakukan oleh dokter jika entropion terjadi karena faktor usia. Operasi ini bertujuan mengencangkan otot dan tendon yang terpengaruh [1,3,5].
  • Cangkok selaput lendir (mucous membrane graft) akan dilakukan oleh dokter bila entropion terjadi karena sebelumnya pasien pernah mengalami kecelakaan atau menjalani operasi. Pada prosedur ini dokter akan mengambil dari jaringan atap mulut pasien [1,5].

Pasien boleh lebih tenang karena sebelum prosedur operasi diterapkan, dokter selalu memberikan obat bius lebih dulu [5].

Namun jika pasien memiliki alergi terhadap obat bius, sebaiknya sebelum memutuskan untuk operasi beri tahu dokter mengenai hal tersebut.

Usai operasi, dokter masih akan memberikan obat antibiotik oles untuk diterapkan di bagian mata; biasanya penggunaan untuk seminggu [3].

Kompres dingin juga sebaiknya dilakukan agar pembengkakan atau memar efek samping dari operasi bisa lebih cepat hilang.

Apakah entropion bisa disembuhkan?

Bisa, bahkan pasien dapat pulih sepenuhnya; namun hanya ketika pasien memperoleh penanganan cepat dan tepat.

Pada beberapa kasus, pasien perlu menempuh operasi beberapa kali, khususnya yang berkaitan dengan penuaan.

Dibutuhkan operasi berulang kali karena jaringan kelopak mata terus-menerus mengendur karena usia.

Tinjauan
Pengobatan entropion terdiri dari dua metode, yakni dengan operasi serta tanpa operasi, tergantung dari penyebab entropion, usia pasien, dan kondisi kesehatan pasien.

Komplikasi Entropion

Risiko komplikasi yang dapat mengancam kesehatan mata pasien adalah iritasi kornea, terutama bila entropion tak segera memperoleh penanganan.

Bila infeksi mata atau iritasi kornea semakin parah, hal ini dapat berakibat pada kondisi yang lebih fatal, seperti halnya kehilangan penglihatan atau kebutaan permanen [1,4,9].

Tinjauan
Iritasi dan infeksi mata berkelanjutan dapat terjadi dan kebutaan permanen adalah risiko komplikasi paling fatal dari kondisi entropion yang tidak ditangani.

Pencegahan Entropion

Entropion tidak memungkinkan untuk dicegah, terutama bila penyebab entropion adalah infeksi trakoma [4].

Jika mata mengalami iritasi dan menjadi merah serta nyeri, pastikan segera ke dokter spesialis mata segera.

Deteksi dan penanganan dini infeksi dan iritasi ini akan mengurangi risiko entropion.

Agar terhindar dari kecelakaan yang berpengaruh pada mata, kenakan pelindung untuk mata saat beraktivitas [4].

Tinjauan
Melindungi mata setiap beraktivitas dan deteksi sekaligus penanganan dini gejala akan meminimalisir risiko entropion.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment