Kleptomania pada Anak: Gejala – Penyebab dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Kleptomania pada Anak

Anak dengan kleptomania pada umumnya merasakan dorongan kuat untuk mengambil barang milik orang lain. Dorongan untuk mencuri sangatlah kuat dan tidak bisa ia tahan walaupun ia sudah berusaha. Anak dengan kleptomania biasanya kehilangan kendali akan pikirannya dan melakukan tindakan mencuri secara spontan. [7]

Gejala Kleptomania pada Anak

Memiliki anak yang menderita kleptomania tentunya memberi dampak trauma bagi orang tua sang anak. Maka dari itu ada baiknya orang tua tahu gejala-gejala yang dialami anak dengan kleptomania agar dapat segera memberi penanganan yang tepat, yaitu seperti: [1]

  • Timbul Perasaan Campur Aduk

Anak kleptomania akan merasa tegang dan cemas ketika mengambil barang orang lain. Namum perasaan takut tersebut akan berubah menjadi rasa senang, puas dan lega setelah berhasil mengambil barang yang diincarnya.

  • Dorongan yang Kuat tanpa Bisa Dikendalikan

Anak yang bertendensi kleptomania biasanya memiliki hasrat yang kuat yang tidak mampu ia tahan untuk mencuri. Walaupun sebenarnya barang yang diambil bukanlah barang yang bernilai tinggi atau mahal. Bahkan barang tersebut sanggup ia beli sendiri dari uang sakunya.

  • Melakukan Sendiri tanpa Menyuruh Teman atau Orang Lain

Umumnya anak kleptomania melakukan aksinya seorang diri tanpa meminta bantuan teman atau orang lain. Kemudian barang yang sudah diambil biasanya hanya akan disimpan atau dibuang.

  • Tindakan Dilakukan Secara Sadar Bukan Halusinasi

Anak kleptomania menyadari tindakannya nyata dilakukan bukan halusinasi. Biasanya saat seorang anak melakukan tindakan mencuri barang orang lain, ia tidak sedang merasa marah atau ingin balas dendam terhadap seseorang.

Penyebab Kleptomania pada Anak

Hingga saat ini masih belum diketahui pasti apa yang menyebabkan seorang anak mengalami kleptomania. Namun, dari beberapa penelitian, kondisi-kondisi berikut diduga kuat dapat menjadi penyebab kleptomania, yaitu: [1,7]

  • Kelainan Zat Kimia pada Otak Penderita Kleptomania

Menurut penelitian para ahli, rendahnya ketersediaan serotonin pada otak penderita kleptomania dikaitkan dengan kecenderungan perilaku penderitanya yang berkeinginan kuat untuk mencuri tanpa bisa menahan diri.

Zat serotonin sendiri dapat memengaruhi emosi dan suasana hati seseorang. Selain itu, para ahli juga menyatakan adanya kemungkinan peningkatan zat dopamin pada otak yang menghasilkan rasa senang dan puas setelah mengambil sesuatu yang bukan milik si penderita.

Berawal dengan perasaan tegang, kemudian berubah dengan rasa senang inilah yang membuat seseorang ketagihan untuk melakukannya berulang kali.

  • Barang yang Diambil Dianggap sebagai Suatu Simbol Atas Sesuatu

Meski barang yang diambil terlihat tidak begitu berharga atau mahal, bagi anak yang menderita kleptomania barang tersebut dianggap sebagai simbol atas sesuatu.

Ada kalanya anak memiliki keinginan yang kuat atas sesuatu, tetapi sulit baginya untuk bisa memilikinya. Dengan mengambil barang yang bukan miliknya, hal ini dapat memenuhi keinginan tersebut dengan cara yang simbolis dan rumit untuk dimengerti.

  • Sebagai Cara Anak Mengatasi Kekurangan atau Kehilangan

Anak yang menderita kleptomania bisa dilatarbelakangi oleh seringnya ia merasakan kehilangan, baik itu nyata maupun khayalan.

Tindakan mengambil barang orang lain ini dianggap dapat membantu penderita kleptomania ini menyangkal rasa kehilangan dan mengatasi rasa sakit yang dirasakan.

Biasanya barang yang diambil memiliki makna simbolis terhadap trauma yang dimiliki si penderita.

Faktor Risiko Kleptomania pada Anak

Berbagai faktor resiko dapat melatarbelakangi seorang anak menderita kleptomania. Bisa dilihat dari faktor genetis dan biologis yang merupakan sebagian kecil dari akar penyebab seorang anak mengalami kleptomania, seperti: [4,6]

  • Memiliki penyakit mental lainnya, seperti gangguan bipolar, gangguan kecemasan atau gangguan kepribadian. Kleptomania sangat berhubungan erat dengan gangguan obsesif kompulsif.
  • Masalah dengan kadar zat serotonin yang rendah pada otak sehingga meningkatkan perilaku impulsif seseorang.
  • Mencuri barang orang lain dapat melepaskan aliran zat dopamin yang memberi rasa senang setelah melakukan suatu tindakan. Perasaan senang, gembira dan bahagia inilah yang menyebabkan seseorang menjadi ketagihan untuk mengulangi suatu tindakan.
  • Ketidakseimbangan sistem opioid pada otak yang mengendalikan dorongan. Ketidakseimbangan zat kimia pada otak inilah yang menyebabkan anak kleptomania hilang kendali atas tindakannya.
  • Memiliki riwayat keluarga yang juga kleptomania atau gangguan kejiwaan lain.
  • Pernah mengalami luka di kepala, seperti gegar otak.

Faktor psikologis juga sangat memengaruhi seorang anak tumbuh menjadi kleptomania. Tumbuh di keluarga yang penuh konflik, berperilaku buruk, bahkan adanya tindak pelecehan, bukan tidak mungkin seorang anak memiliki kecenderungan menjadi kleptomania. Apalagi ditambah dengan suasana hati yang buruk atau gangguan kecanduan lainnya. [4]

Perbedaan Kleptomia pada Anak-Anak dan Dewasa

Terdapat beberapa perbedaan kleptomania yang dialami anak-anak dan orang dewasa. Berikut penjelasannya: [3,4]

  • Pada Anak

Orang tua pasti merasa hancur ketika mengetahui anaknya melakukan tindakan mencuri, terlebih perilaku tersebut dilakukan karena anak menderita gangguan perilaku seperti kleptomania. Namun orang tua harus tetap bijak dalam menghadapi anak dengan kleptomania.

Anak-anak di usia balita cenderung suka mengambil sesuatu yang membuat mereka bersemangat. Di saat itulah peran orang tua diperlukan untuk mengajarkan pada anak bahwa tindakan mengambil barang orang lain tanpa ijin adalah tindakan yang salah.

Anak yang berusia lebih tua melakukan tindakan mengambil barang orang lain biasanya bukan karena ia butuh akan barang tersebut. Tetapi untuk menunjukkan keberanian atau bahkan hanya ingin membuat teman-temannya terkesan dan merasa bangga atas apa yang ia lakukan.

Pada beberapa kasus, anak dengan kleptomania melakukan tindakan ini hanya untuk mendapatkan perhatian atau berusaha untuk bisa membaur dengan lingkungan. Bisa juga karena ingin memiliki teman.

Pada suatu penelitian, diketahui bahwa anak dengan usia lebih tua yang berulang kali mencuri barang orang lain bisa diindikasikan mengalami gangguan perilaku atau emosional. Hal tersebut bisa dipicu oleh kehidupan keluarga yang tidak harmonis atau adanya faktor turunan.

  • Pada Orang Dewasa

Orang dewasa memiliki alasan yang sangat berbeda untuk mencuri dibandingkan anak-anak. Orang dewasa lebih cenderung mencuri karena kebutuhan finansial. Hal inilah yang menjadi faktor utama dari tindakan pencurian kriminal.

Terkadang orang dewasa mengambil barang karena merasa barang tersebut telah menjadi haknya. Misalnya mencuri sekotak tisu atau jubah mandi dari kamar hotel karena merasa sudah membayar cukup untuk kamar hotel, ataupun hanya sekedar mengambil stapler dari kantor karena merasa telah bekerja cukup keras untuk mendapatkan barang tersebut.

Kleptomania juga bisa menjadi faktor penyebab orang dewasa melakukan tindakan pencurian. Biasanya mereka akan mencuri barang-barang kecil dan tidak penting yang mungkin tidak begitu dibutuhkan olehnya. Tindakan tersebut termasuk gangguan kontrol impulsif yang membuat penderitanya merasa menyesal setelah melakukan tindakan pencurian.

Cara Mengatasi Kleptomania pada Anak

Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang menunjukkan gejala kleptomania, yaitu: [1,5]

  • Mengikuti Konseling

Konseling bisa menjadi langkah pertama yag dilakukan orang tua untuk mengatasi anak dengan gangguan perilaku ini. Kleptomania telah merenggut harga diri si penderitanya yang membuatnya dicap sebagai seorang pelaku kriminal. [1]

  • Beri Anak Pengertian

Memberi pengertian pada anak bahwa tindakan mencuri barang orang lain adalah salah bisa dilakukan dengan pendekatan yang halus tanpa harus memberinya hukuman. [5]

  • Ajarkan Anak untuk Meminta Maaf

Setelah memberi pengertian pada anak bahwa tindakan yang dilakukannya salah, orang tua harus mengajarkan anak untuk meminta maaf pada orang lain yang barangnya telah ia ambil. [5]

  • Beri Perhatian Lebih pada Anak dan Kasih Sayang

Usahakan memberi perhatian lebih dan curahan kasih sayang yang bisa dimulai dengan membangun komunikasi yang baik dengan anak. [1]

  • Beri Anak Kesibukan Melakukan Kegiatan Fisik

Membuat anak sibuk berkegiatan bisa mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk mengambil barang orang lain. [1]

Cara Mencegah Kleptomania pada Anak

Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anak tumbuh dengan gangguan perilaku, seperti kleptomania, yaitu: [2]

  • Buat Anak Menjadi Peka

Bisa dilakukan dengan memberi nasehat dari buruknya tindakan mencuri dan menunjukkan akibat buruk yang akan diterimanya jika melakukan tindakan yang salah. Selain itu, orang tua harus menghargai kejujuran seorang anak dan memberinya pujian sehingga ia terdorong untuk tidak mengulangi kesalahannya. [2]

  • Beri Teguran pada Anak dengan Tidak Memarahi

Memarahi anak tidak selalu menjadi solusi yang tepat agar dia menyadari kesalahannya. Cukup dengan memberi teguran bernada tinggi tanpa harus berkata kasar jika ingin membuat si anak menyadari tindakan yang dilakukannya salah. [2]

  • Minta Anak untuk Memperbaiki Tindakannya

Jika anak telah mengakui tindakannya mengambil barang orang lain, ajari anak untuk meminta maaf dan buat ia menyadari kesalahannya, serta tidak mengulanginya lagi. [2]

  • Mengawasi Lingkungan Pertemanan Anak

Ada baiknya orang tua mengetahui bagaimana lingkungan pertemanan anak. Bisa jadi ada tekanan dari temannya yang membuat si anak melakukan tindakan mencuri. [2]

  • Ajarkan Anak tentang Aturan Kepemilikan

Sangat penting bagi orang tua untuk mengajarkan anak tentang kepemilikan. Orang tua harus membuat anak mengerti bahwa ia harus membayar untuk apa yang ia inginkan. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment