Orchidopexy: Fungsi dan Prosedur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Ketika masih di dalam rahim, testis bayi laki-laki terbentuk di dalam perutnya sebelum kemudian turun ke dalam skrotum. Kadang-kadang, salah satu dari testis ini, atau bahkan keduanya, akan tetap berada di dalam perut bahkan setelah bayi lahir.

Orchidopexy adalah sebuah prosedur sederhana untuk memperbaiki kondisi ini dan mengembalikan testis ke posisi normalnya, yaitu di dalam skrotum.

Manfaat dan Pengertian Orchidopexy

Sebelum bayi laki-laki lahir, testisnya terletak di dalam perut. Saat bayi berkembang di dalam rahim ibu, testis tersebut akan pelan-pelan turun melalui sebuah bukaan di dinding perut dan kemudian masuk ke dalam skrotum, yaitu kantung kulit yang berfungsi menahan testis di bagian luar tubuh. [1, 2, 3, 4]

Pada beberapa kasus, testis bayi tidak turun dengan sendirinya dan tetap berada di perut atau di selangkangan. Kondisi ini disebut cryptorchidism atau testis yang tidak turun.

Jika testis masih belum turun sepenuhnya hingga bayi berusia 8 bulan, maka harus dibantu oleh prosedur orchidopexy. [1]

Orchidopexy adalah pembedahan yang fungsinya memperbaiki kondisi testis tidak turun ini, dan perlu dilakukan karena: [1, 3]

  • Mengembalikan testis ke tempatnya yang benar bisa memperbaiki fungsinya dan mencegah terjadinya cedera pada organ tersebut.
  • Testis yang tidak turun memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker. Meskipun menurunkan testis mungkin tidak seratus persen menghilangkan risiko tersebut, namun bila testis ada pada tempatnya, dokter bisa lebih mudah menemukan kelainan bila di kemudian hari terjadi saat pemeriksaan rutin.
  • Testis yang tidak turun juga bisa berhubungan dengan hernia yang bisa diperbaiki bersamaan dengan operasi penurunan testis ini.
  • Kadang-kadang dokter menemukan bahwa testis tidak pernah terbentuk atau kehilangan suplai darah dan kemudian mati bahkan sebelum bayi dilahirkan. Bila ini yang terjadi, dokter akan menjelaskan pada orangtua apa yang bisa dilakukan atau apa yang bisa diharapkan terjadi ketika anak tumbuh besar.

Prosedur Orchidopexy

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui orangtua bila anaknya akan menjalani prosedur orchidopexy:

  • Pembedahan akan dilakukan dibawah bius total, yang artinya anak akan tertidur sepanjang dilakukannya operasi ini.
  • Anak juga mungkin akan diberi bius caudal yang akan meredakan rasa nyeri dari bagian pinggang ke bawah.
  • Dokter urologi anak, spesialis di bidang pembedarah saluran kencing dan organ reproduksi pada anak-anak, biasanya yang akan melakukan pmebedahan orchidopexy ini.
  • Pembedahan biasanya berlangsung sekitar 1 jam.

Persiapan

Untuk pembedahan yang membutuhkan bius total, ada peraturan mengenai makan dan minum yang harus dipatuhi beberapa jam sebelum prosedur dilaksanakan.

Perawat akan memberikan instruksi mengenai jadwal makan dan minum menjelang pembedahan untuk anak berdasarkan usianya. Berikut adalah yang umumnya diinstruksikan oleh perawat:

Untuk anak usia 12 bulan keatas: Setelah tengah malam menjelang hari pelaksanaan pembedahan, anak tidak boleh makan makanan padat atau minum selain air putih. Hal ini termasuk susu, jus yang mengandung butiran buah, permen karet, atau permen.

Untuk bayi dibawah 12 bulan:

  • Hingga 6 jam menjelang pembedahan, bayi masih boleh minum susu formula
  • Bila bayi minum ASI, maka masih boleh menyusu hinga 4 jam menjelang pembedahan

Untuk anak semua usia:

  • Hingga 2 jam menjelang pembedahan, hanya boleh minum cairan yang tidak pekat. Ini termasuk air putih dan jus yang cukup bening, seperti jus apel. Susu tidak diperbolehkan.
  • Dalam 2 jam menjelang pembedahan, anak tidak boleh makan atau minum apapun.

Langkah-Langkah Pembedahan

Begitu anak telah terdaftar untuk menjalani pembedahan, perawat, dokter, dan spesialis anestesia akan memeriksa tanda-tanda vital anak (detak jantung, tekanan darah, dsb.), menimbang beratnya, serta memeriksa riwayat kesehatannya.

1. Pemberian obat bius

Orang tua kemudian akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan sebelum obat bius diberikan.

  • Dokter anestesi akan memeriksa informasi medis anak dan menentukan obat bius jenis apa yang sesuai untuknya.
  • Jika anak rewel atau ketakutan, dokter mungkin juga akan memberikan obat khusus untuk membantunya lebih tenang. Obat penenang ini membutuhkan 10 hingga 15 menit untuk mulai bekerja.
  • Anak yang usianya lebih muda akan diberi obat bius melalui masker yang dialiri obat. Tidak ada suntikan atau jarum yang akan digunakan selama anak masih terjaga.
  • Anak yang usianya lebih tua boleh memilih apakah ia mau obat bius melalui masker atau melalui infus.
  • Setelah anak tertidur, infus berisi obat bius akan dipasang.
  • Setelah infus terpasang, tubuh anak akan dimiringkan. Punggung bagian bawah dekat tulang belakang akan dibersihkan untuk disuntik bius caudal.

2. Pembedahan

  • Sebuah sayatan kecil akan dibuat di area selangkangan di bagian terperangkapnya testis.
  • Dokter akan mencari lokasi testis kemudian menariknya turun ke tempat yang benar, yaitu di dalam skrotum. Sayatan kedua akan dibuat di skrotum ini.
  • Jahitan kecil yang nantinya akan hilang sendiri akan dibuat di bawah kulit untuk memastikan testis tidak tertarik lagi ke atas dan keluar dari skrotum.
  • Jahitan ini akan ditutup menggunakan perban. Saat jahitan ini sudah sembuh sepenuhnya, anak hanya akan memiliki bekas luka kecil saja.
  • Selama pembedahan berlangsung, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan kadar oksigen darah akan diawasi secara intensif.

3. Setelah Pembedahan

Bila prosedur telah selesai, anak akan dipindahkan ke ruang pemulihan dan orang tua boleh menemani disana.

  • Dokter akan menemui orang tua untuk membicarakan tentang pembedahan yang baru saja berlangsung dan apakah orang tua memiliki pertanyaan
  • Bius caudal memungkinkan anak untuk terjaga secara nyaman, tanpa rasa nyeri yang tersisa dari pembedahan.
  • Anak harus tinggal di ruang pemulihan hingga tanda-tanda vitalnya kembali stabil.
  • Berapa lama anak harus tinggal di ruang pemulihan bisa berbeda tegantung dari seberapa cepat anak terbangun dari pengaruh obat bius.
  • Saat anak terbangun, reaksinya bisa berbeda-beda. Ada anak yang menangis, rewel atau kebingungan, mual, bahkan muntah. Reaksi-reaksi ini normal dan akan hilang dengan sendirinya bila obat bius sudah keluar semua dari tubuhnya.
  • Anak yang mendapat bius caudal mungkin akan merasa lemas, mati rasa atau kebas di kakinya. Sensasi ini normal dan akan hilang dalam beberapa jam. Selama itu, anak sebaiknya tidak dibiarkan turun dari tempat tidur dulu.

4. Pulang ke Rumah

Setelah anak diijinkan untuk pulang, ia mungkin masih merasa grogi dan harus istirahat dulu selama beberapa hari.

  • Orang tua akan diberi tahu bagaimana caranya mengganti perban. Dokter juga akan meresepkan salep untuk dioleskan di jahitan sebelum memasang perban yang baru.
  • Dokter akan memberikan petunjuk bagaimana anak harus dimandikan hingga lukanya pulih.
  • Dokter akan memberi tahu kapan anak boleh kembali beraktivitas seperti biasanya.
  • Anak boleh mulai makan dan minum sedikit-sedikit hingga kembali ke pola makan normal.
  • Jika anak mengalami demam lebih dari 38⁰C, perdarahan atau keluar cairan berbau tidak sedap dari area sekitar jahitan, segera hubungi dokter.

Orchidopexy adalah prosedur yang sangat umum dan aman, sehingga risiko yang ditimbulkannya pun sangat sedikit. Anak harus dibawa periksa rutin setelah pembedahan untuk memastikan luka jahitannya pulih dengan baik dan kondisi testisnya tidak mengalami kelainan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment