Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Episiotomi adalah insisi yang dibuat di perineum saat proses melahirkan. Dulu prosedur ini merupakan suatu tindakan rutin yang harus dilakukan untuk mencegah kerobekan jalan lahir yang terlalu luas. Namun... sekarang prosedur ini lebih bersifat opsional dan hanya digunakan jika terdapat indikasi tertentu. Episiotomi dapat menyebabkan nyeri dan rasa tidak nyaman selama masa penyembuhannya. Konsultasikan tentang prosedur episiotomi pada dokter yang akan membantu Anda melahirkan nanti, apa indikasi dari episiotomi, apa yang akan Anda rasakan, dan bagaimana proses pemulihannya. Read more
Daftar isi
Fungsi Episiotomi
Episiotomi adalah sayatan yang dibuat di antara lubang vagina dan anus (perineum) untuk membuat lubang vagina lebih besar saat melahirkan.[1]
Dahulu episiotomi merupakan bagian prosedur dari persalinan, karena dapat membantu mencegah robekan parah pada vagina selama persalinan dan juga diyakini bahwa episiotomi akan sembuh lebih baik daripada robekan alami atau spontan.[2]
Namun, episiotomi tidak lagi dilakukan selama beberapa tahun terakhir karena penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa episiotomi sebenarnya dapat menyebabkan lebih banyak masalah daripada manfaatnya. [2]
Tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lainnya. Pemulihan juga cenderung berlangsung lama dan tidak nyaman.[2]
Tetapi, dalam beberapa kasus, prosedur episiotomi mungkin perlu dilakukan jika pasien mengalami hal berikut:[1,2,3]
- Pasien cenderung mengalami robekan vagina yang luas selama persalinan
- Posisi bayi tidak normal
- Bayi lebih besar dari biasanya
- Bayi perlu dilahirkan lebih awal (prematur)
- Bayi tidak memiliki cukup oksigen (gawat janin)
- Bahu bayi tersangkut di belakang tulang panggul pasien (distosia bahu)
- Bayi memiliki pola detak jantung yang tidak normal selama persalinan
- Bayi dalam posisi sungsang atau kaki lebih dahulu yang keluar saat persalinan
- Pasien membutuhkan persalinan pervaginam operatif (menggunakan forsep atau vakum)
- Tahap persalinan yang lama
Jenis Episiotomi
Terdapat dua jenis sayatan episiotomi, yaitu:
Episiotomi Garis Tengah
Pada episiotomi garis tengah, sayatan dibuat di tengah lubang vagina, lurus ke bawah menuju anus.
Keuntungan dari episiotomi garis tengah adalah:
- Proses pemulihan yang lebih nyaman
- Tidak terlalu menyakitkan
- Cenderung tidak menyebabkan nyeri jangka panjang atau masalah nyeri selama hubungan seksual dan kehilangan darah seringkali lebih sedikit.
Kerugian utama dari episiotomi garis tengah adalah peningkatan risiko robekan yang meluas ke otot anus. Jenis cedera ini dapat menyebabkan masalah jangka panjang, seperti inkontinensia tinja, atau ketidakmampuan untuk mengontrol pergerakan usus.
Episiotomi Mediolateral
Pada episiotomi mediolateral, sayatan dimulai di tengah lubang vagina dan meluas ke bawah menuju bokong dengan sudut 45 derajat.
Keuntungan utama dari episiotomi mediolateral adalah risiko robekan otot anus jauh lebih rendah. Namun, ada lebih banyak kerugian yang terkait dengan jenis episiotomi ini, yaitu:
- Risiko kehilangan darah tinggi
- Rasa sakit yang lebih parah
- Proses pemulihan sulit
- Risiko ketidaknyamanan jangka panjang yang lebih tinggi, terutama selama hubungan seksual
Persiapan Episiotomi
Ketika sudah sepakat dengan dokter untuk melakukan episiotomi, terdapat hal-hal yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum prosedur, yaitu:
- Memberitahu dokter mengenai riwayat kesehatan, obat, vitamin atau suplemen yang sedang dikonsumsi.
- Berhenti mengonsumsi obat pengencer darah seperti ibuprofen atau aspirin karena dapat meningkatkan risiko pendarahan saat prosedur.
Prosedur Episiotomi
Prosedur dan jenis episiotomi dapat bervariasi berdasarkan kondisi dan praktik penyedia layanan kesehatan pasien.[3]
Pada umumnya, prosedur episiotomi meliputi:[3]
- Pasien akan berbaring di ranjang persalinan dengan posisi kaki dan tungkai di topang.
- Selanjutnya tim medis akan menyuntikkan anestesi lokal ke dalam kulit dan otot perineum. Tindakan ini akan membuat jaringan mati rasa sebelum sayatan dibuat.
- Selama tahap kedua persalinan (tahap mendorong), saat kepala bayi meregangkan lubang vagina pasien, tim medis akan menggunakan gunting bedah atau pisau bedah untuk membuat sayatan episiotomi.
- Kemudian setelah bayi lahir, tim medis akan memeriksa sayatan untuk melihat robekan pasca melahirkan.
- Terakhir tim medis akan menggunakan jahitan untuk memperbaiki jaringan dan otot perineum. Jahitan akan larut seiring waktu.
Setelah episiotomi, pasien mungkin merasakan nyeri di lokasi sayatan. Untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri pasien dapat melakukan hal berikut:[3]
- Mengompres lokasi sayatan dengan es batu
- Mandi air dingin atau hangat
- Mengoleskan krim atau semprotan obat mati rasa
- Minum obat secara teratur
Selama masa pemulihan pasien wajib menjaga agar sayatan tetap bersih dan kering. Selain itu juga ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan, seperti:[3]
- Tidak melakukan hubungan seksual sampai dokter memperbolehkan
- Tidak menggunakan tampon
- Tidak melakukan aktivitas dan olah raga berat
Segera beritahu dokter jika pasien merasakan salah satu gejala berikut:[3]
- Pendarahan dari situs episiotomi
- Drainase vagina berbau busuk
- Demam atau kedinginan
- Nyeri perineum yang parah
Risiko Episiotomi
Seperti tindakan medis lainnya, episiotomi juga memiliki risiko yang mungkin terjadi pada pasien. Risiko-risiko tersebut meliputi:[1,3]
- Proses pemulihan yang tidak nyaman
- Terkadang sayatan bedah lebih luas daripada robekan alami
- Infeksi
- Rasa sakit saat berhubungan seks di bulan-bulan setelah melahirkan.
- Merobek jaringan rektal dan otot sfingter ani yang mengontrol pengeluaran tinja
- Pendarahan
- Pembengkakan
- Pengumpulan darah di jaringan perineum
Sebagai upaya untuk mengurangi risiko akibat episiotomi, pasien dapat melakukan hal berikut:[4]
- Melakukan pijatan perineum selama enam hingga delapan minggu sebelum hari persalinan
- Tempatkan kompres hangat pada perineum selama persalinan untuk melembutkan kulit di area tersebut, tindakan ini memungkinkan perineum untuk meregang dengan lebih baik